Disclaimer
Boboiboy © Animonsta Studio
Story written by Thunderpearl
.
.
Warning!
Typo, Bahasa Baku non Baku/?, cerita Tijel, Alur gaje, AU, no super power, OOC, Sho-ai, Bottom!Api, Harem!Api, Di fanfic ini Api polos, Incest, Romance, ide didapat karena greget lihat Fanart Api.
Pair: Rahasia Alam/? X3
Kalo gak suka, jangan di baca.. takutnya nyezel ya mb/mz...
.
.
Gimme Your Attention, Api!
.
.
.
Sinar matahari yang menyapa setiap insan dengan lembut, terdengar suara burung-burung yang menyanyi dengan riang, Salam dan sapa tersahut dari setiap orang, kegiatan di pagi hari yang tenang merupakan hal yang paling di senangin oleh semua orang. Tapi tidak bagi salah satu pemuda yang masih bergelung di balik selimutnya yang hangat. Seakan tidak ingin berpisah dengan selimut dan kasur yang lebih ia cintai dari kegiatan di pagi hari ini.
Sampai terdengar suara...
"APIIIII! SUDAH SIANG! BANGUN NANTI TELAT! YANG LAIN SUDAH SIAP!" teriak seorang wanita cantik sambil menarik selimut yang di genggam erat oleh pemuda tersebut.
"Ah... Mama~ Api masih ngantuk, 5 menit lagi ya? Please maaa~" Tawar pemuda tersebut yang bernama Api. Api masih mengucek matanya dan merenggangkan tubuhnya, setelah itu ia kembali berbaring dan menyamankan kembali posisi tidurnya. Sang wanita cantik tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengusap wajahnya karena bingung harus membangunkan Anak kembarnya yang ke 4 tersebut.
Sedikit informasi untuk Kalian, Api merupakan anak kembar ke 4 dari kembar 5 bersaudara. Ia memiliki nama kembaran "Boboiboy". terdengar unik bukan? Jika Kalian bertanya mengapa namanya Boboiboy Api, tanyakan saja pada kedua Orang Tuanya.
"Api... Sudah siang, Kasihan keempat saudara mu yang lain dong sayang.. ayo bangun!" Pinta wanita cantik tersebut berusaha sabar, pemuda tersebut hanya menggeleng kepalanya dengan imut, Enggan bangun.
Tanpa mereka sadari, tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar Api, muncul sosok seorang pemuda yang mirip dengan Api. ia mengenakan Topi hitam dengan corak kuning yang di pakai terbalik. Iris mata emasnya menerawang keadaan kamar Api.
"Api masih belum bangun ya Ma?" Tanyanya kepada wanita cantik tersebut. Wanita tersebut hanya menggeleng pasrah.
"Duh Gempa, Adik kembar mu ini susah sekali di bangunkan... Hahhh..." Desah wanita tersebut dengan pasrah. Pemuda yang mirip dengan Api yang di panggil Gempa oleh ibunya hanya terkekeh pelan dan menghampiri kasur Api, kemudian ia menatap Ibunya dan memberikan tatapan'aku akan membangunkannya' kepada sang Ibu. Wanita itu hanya mengangguk dan segera keluar dari kamar Api.
"Api, sudah pagi... ayo bangun, nanti telat." Ucapnya lembut sambil mengguncang pelan bahu saudara kembarnya.
"Ngh— eh.. loh Kak Gempa... sekarang jam berapa?" Tanya Api sambil mengucek matanya dan sesekali menguap, Gempa hanya tersenyum ketika melihat wajah Api yang masih mengantuk.
"Jam 6 lewat 10 menit. Belum solat subuh juga kan? ayo Api bangun nanti kita telat.."
"Hmm.." jawab Api singkat, kemudian dia bangkit dari kasur dan segera menuju kamar mandi meninggalkan Gempa yang tersenyum puas karena berhasil membangunkan adik kesayangannya tersebut.
-oOo-
"PAGI~~" Ucap Api riang, kini ia sudah merasa lebih segar setelah mandi. Api mengenakan Topi berwarna orange yang dinaikkan ke atas, Ia menyapa anggota keluarga yang berada di ruang makan dan segera duduk di salah satu kursi yang kosong.
"PAGI JUGA API~" Balas seorang pemuda yang sama dengan Gempa dan Api. Ia mengenakan Topi berwarna Aquamarine yang diarahkan ke samping dengan semangat, seorang pemuda yang mengenakan topi berwarna hitam dengan garis merah dengan benar yang berada sampingnya menatap risih kepada pemuda yang menyapa Api. salah satu pemuda yang mengenakan topi biru langit yang dikenakan dengan benar, tetapi lebih condong ke bawah hanya menatap pemuda terlalu semangat dengan datar.
"Berisik banget sih Lo Taufan! Gak usah teriak bisa gak?" ucap pemuda yang mengenakan topi hitam garis merah tersebut. Sedangkan yang namanya Taufan hanya mendengus dan menatap remeh kearah pemuda bertopi hitam-merah.
"Hah, kenapa? Ngiri ya Lo sama Gue? Iya kan Halilintar~" jawabnya meremehkan, Halilintar yang baru di remehkan oleh Taufan menggeram dan menatap kesal ke arah Taufan.
"Kalian berisik! Api cepat di makan makannannya!" perintah pemuda dengan wajah datar yang bernama Air ke arah Api, Api menggangguk dan segera duduk di antara Gempa dan saudaranya yang berwajah datar tersebut.
"Cepat makannya, dan segera bersiap ke sekolah! Sebentar lagi makin siang!" Ucap seorang Pria gagah yang merupakan kepala keluarga tersebut.
"Iya Pa.." Jawab semua Boboiboy kembar bersamaan.
Yap, itulah Kelima Boboiboy kembar, yang merupakan kembar pertama adalah Halilintar, disusul oleh Taufan, Gempa, Api dan yang paling Bungsu adalah Air. Kini mereka makan dengan tenang karena sudah di perintah oleh Ayah mereka.
-oOo-
"API~~ NANTI DUDUK SAMA AKU YA?" Tanya Taufan sambil memeluk Api, sekarang mereka sedang berada di lorong sekolah mereka. Halilintar, Gempa, dan Air tersentak melihat Taufan memeluk Api dengan erat, di tambah lagi Taufan menggesek pipinya dengan manja ke Api. tentu hal itu membuat mereka tambah emosi (plus cemburu).
Api hanya merona dan terlihat kikuk begitu kakak kembarnya yang kedua memeluknya. Api hanya bisa menatap bingung ke arah Taufan dan terlihat panik. Tingkah Api membuatnya semakin imut.
"Ta—Tapi kan Api duduk sama..."
"ENGGA BOLEH! API SAMA KAK TAUFAN AJA! JANGAN SAMA HALILINTARRR! HALILINTAR DUDUK SENDIRI AJA! API KALAU SAMA HALILINTAR GAK AMAN!" Tolak Taufan yang memotong ucapan Api, Halilintar menggeram dan segera menarik kerah baju Taufan secara paksa. Ia merasa tersinggung karena menurut Taufan jika Api duduk dengan dirinya, Api akan terancam.
"A..Apa maksudnya Taufan?" Halilintar berkata dengan suara yang amat datar. Terlihat aura menyeramkan keluar dari tubuh Halilintar. Taufan bergidik ngeri dan meneguk ludahnya kasar. 'Mampus salah ngomong.. habislah nasipmu Taufann..' pikir Taufan dalam hati.
"E—Ehh, eng... Itu, A—A—Anuu.. Maksudnya itu..." Taufan terbata-bata, bingung harus apa yang dikatakan. Gempa dan Air hanya menatap datar kearah Halilintar dan Taufan. 'mungkin akan terjadi pertarungan yang hebat' pikir mereka bersamaan. Api terlihat panik dan segera menghampiri Halilintar yang sudah emosi.
"Kak Hali, Jangan bertengkar di Sekolahh... Nanti di marahin sama Guru lo!" Ancam Api yang malah menunjukkan muka imut-imut menggemaskan. Halilintar dan Taufan yang melihat wajah Api hanya terdiam dan langsung merona merah. 'MANIS BANGET ASTAGA GAK KUADHHH ;A;' Jerit keduanya dalam hati.
"Iya, Aku gak bertengkar sama Taufan kok~ Udah yuk masuk kelas aja! Api duduk sama aku kan?" Ucap Halilintar yang berubah menjadi OOC. Api menggangguk dan segera menggenggam tangan Halilintar, Hal itu membuatnya semuanya kaget. Halilintar bersyukur karena tangannya menggenggam tangan Api yang sangat halus. Gempa, Taufan, dan Air hanya bisa menggigit jari karena cemburu berat.
"Ayo Kak Hali dan Kak Taufan, Kita ke Kelas! Air dan Kak Gempa duluan ya~" Api tersenyum lembut dan melambaikan tangannya ke arah Gempa dan Air. Halilintar melanturkan kata 'Tangan Api halus.. Tangan Api halus' berulang-ulang, sedangkan Taufan hanya bisa menggigit jari karena tidak di genggam oleh Api.
Gempa dan Air hanya bisa terdiam, Mereka merutuki nasipnya karena tidak sekelas dengan Suadara kesayangan mereka. Akhirnya keduanya memutuskan untuk segera kekelas mereka sebelum guru masuk ke Kelas.
-oOo-
Gempa kini sedang menulis Absensi Kelas di mejanya, Tiba-tiba ada yang memukul bahunya-dengan sangat keras- oleh Teman sebangkunya. Gempa tersentak dan segera menoleh ke arah pelaku yang dengan sengaja memukul pundaknya dengan kencang. Yang ia dapati seorang Pemuda yang cukup tinggi darinya, memiliki surai rambut berwarna biru keunguan dan memakai kacamata, plus seringaian yang menyebalkan terpantri manis di bibirnya.
"Apaan sih Lo, Main nepuk pundak Gue! Sakit Fang!" Ucap Gempa kesal, pemuda yang bernama Fang tersebut hanya tertawa dan segera duduk di bangku yang bersampingan dengan Gempa. Gempa hanya mendengus dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda oleh teman sebangkunya, Air yang kebetulan berada di belakang meja Gempa hanya menatap datar saudara kembarnya tersebut. Jika Gempa adalah Api, mungkin Air akan betah menatap lama kearahnya.
"Oi, Gem.. Gue mau nanya nih.." Ucap Fang kepada Gempa.
"Apa?" Jawab Gempa singkat
"Api pernah di cium belum? Kalau belum, Gue mau cium dia deh.." Fang berkata dengan entengnya, Gempa dan Air yang mendengar perkataan Fang menatap dengan Horror. Keduanya Langsung berdiri dan menggebrak meja dengan Amat keras. Hal tu tentu membuat Fang kaget tentunya.
"APA-APAAN LO MAU CIUM API HAH?!"
"GAK SUDI GUE KALAU API DI CIUM SAMA SERIGALA MESUM KAYAK LO!"
"API ITU MILIK GUE! AWAS AJA LO DEKETIN API! GUE JAMIN LO BAKAL NGERASAIN NAMANYA NERAKA!"
"APA MAKSUD LO GEMPA?! API PUNYA LO?! SADAR MUKA BERUANG KAMPRET!"
"HEH AIR DIEM LO! LO ITU ANAK TERAKHIR JADI NGALAH SAMA KAKAK!"
"OGAH BANGET GUE NGALAH SAMA LO KALO UDAH BERHUBUNGAN DENGAN API! DIA MASIH SUCI! LO YANG MESUM!"
"LO YANG MESUM DASAR BOCAH BONTOT GAK TAHU DIRI!"
"OHH BERANI YA LO SAMA GUE?! DASAR NENEK-NENEK BAWEL!"
"A—AAPPAAA?! SINI LO BERHADAPAN SAMA GUE!"
"BERISIK BANGET SIH LO BERDUA HAH!" Fang berteriak mengakhiri pertengkaran gaje Gempa dan Air. Gempa dan Air langsung menatap Fang dengan penuh emosi, yang di tatap hanya meneguk ludah dan kemudian berusaha memasang wajah tampan terbaiknya.
"Dengar ya Lo berdua, Gue itu tinggi, cakep, populer, anak basket dan Lo berdua itu gak ada apa-apanya! Yang jelas Api bakal milih Gue lah!" Fang membusungkan dadanya dan menatap remeh ke arah Gempa dan Air. Kini emosi Gempa dan Air tidak terbendung lagi.
"Fang... sialan..."
"Ku bunuh kau Fang..." Dan terjadilah perang di kelas Gempa, Air dan Fang.
Untuk sekedar informasi, Api itu merupakan anak terpolos di sekolah mereka, terlebih lagi kepolosan (dan kesucian) Api di jaga ketat oleh ke 4 saudara kembarnya plus teman dekat Api (katanya). Tidak lain orang-orang tersebut adalah Halilintar, Taufan, Gempa, Air dan Fang. Tak segan-segan jika ada yang berani menyentuh kepolosan Api, maka mereka akan habis di tangan kelima orang tersebut.
And little bit information, Mereka berlima memperebutkan perhatian Api. mereka akan bertarung di belakang Api, dan didepan Api mereka akan terlihat biasa saja, seperti tidak terjadi perang dingin di antara kelimanya. Karena Api itu anak yang polos dan baik (tentu saja), karena perhatian Api terbagi kepada semua orang. Tentunya kelima orang ini mengaharapkan perhatian lebih dari Api, mereka rela melakukan apapun demi mendapat perhatian dari Api yang amat mereka sayangi-coretcintaicoret-. Yahh semoga saja Api paham dengan posisinya yang terancam itu.
.
.
.
To Be Continued
.
.
A/N:
YUHUUUUU HELLO GUYS! SAYA BALIK LAGI MEMBAWA FANFIC BARU~ AND OFC THIS IS SHO-AI WAHAHAHAHAH~
Bagaimana menurut kalian? Jelek gak? Aneh gak? Aduh.. saya lagi kepincut sama Bottom!Api. HE LOOK SO CUTE OMG I CAN HELP IT MY GOSHHH~~ Yahh ide udah numpuk, daripada sayang mending dibuat-_-. Oh iya harusnya selesaikan Fanfic Immortals tapi karena ide saya lagi nge stuck... jadi mungkin akan menyusul weheheh.. oh iya seperti yang saya bilang, saya buat fanfic ini kebetulan ada tugas sekolah juga tentang cerpen~ jadi di manfaatkan deh heheheh
Gimme your review to me guys! Thx for reading it~
