GAME OF THE BOOK
.
.
.
Disclaimer:
Masashi Kishimoto
Pair:
None
Warning:
AU, OOC, TYPO, Gaje, Update Tak Menentu, etc.
.
.
.
Chapter 1: Prolog
Suasana hening terjadi disebuah kelas yang mempunyai 19 siswa yang semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Tapi mereka sibuk bukan karena belajar, tapi karena memainkan game yang ada di smartphone mereka.
Beginilah suasana yang terjadi di kelas ini, jika guru tidak masuk mengajar. Mereka duduk dibangku dengan tenang, dan memainkan game kesukaan dengan berbagai macam ekspresi. Karena hal itu, kelas ini dijuluki sebagai Class Gamers.
"Hey, lihat. Aku mendapatkan item rahasia." Teriak salah satu siswa yang berambut kuning pada semua orang yang ada didalam kelas. Siapa lagi kalau bukan Naruto.
Namikaze Naruto adalah salah satu gamer hardcore di kelas ini, meskipun hidupnya pas-pasan. Dia akan melakukan apa saja, demi mendapatkan item yang sangat dia inginkan. Bahkan dia pernah menghabiskan seluruh uang yang dia tabung untuk membeli item terbaik yang didapatkan temannya.
"Wah, kau hebat sekali Naruto." Puji salah satu teman Naruto yang berada disampingnya. Siswa itu memiliki rambut hitam mengkilat dengan alis yang tebal menghiasi wajahnya. Yup, orang itu adalah Rock Lee.
"Item apa yang kau dapat?" Tanya siswa lainnya yang ada dibelakang Naruto. Siswa itu berambut jabrik acak-acakan yang berwarna coklat. Dia adalah Inuzuka Kiba.
"Hm, pasti hanya item yang tidak berguna." Ucap seorang pemuda berambut hitam dengan senyuman kecil diwajahnya. Senyuman itu sepertinya ditujukan pada Naruto sebagai ejekan. Dan dia duduk dibangku yang berada tepat disebelah kanan bangku Naruto.
"Diam kau, Sasuke!" Perintah Naruto pada orang yang mengejeknya, yang tak lain adalah Sasuke. "Aku pasti mendapat item yang bisa mengalahkanmu." Lanjutnya.
Naruto lalu mengetuk pelan benda yang dia pegang, untuk membuka sebuah peti berwarna kuning yang ada dilayar android-nya itu. Dan beberapa saat kemudian, muncullah sebuah tameng bersama tulisan yang ada dilayarnya.
Selamat, Kamu Mendapatkan Perisai
Sihir 'Wizard Shield'
Level: 1
Hp: 2000
Damage: 500
RC: 500 G
"Hah, lihat! Aku mendapatkan Wizard Shield." Ujar Naruto.
"Hm, sudah kubilangkan." Kata Sasuke sambil terus mengetuk Iphone-nya. Kelihatannya dia juga memainkan game yang sama dengan Naruto.
"Tapi itukan perisai yang kuat." Sambar seorang gadis berambut merah muda yang duduk didepan Sasuke. Dan dia juga memainkan game yang sama dengan Sasuke dan Naruto.
"Heheh, kau dengar itu Sasuke?" Sambut Naruto dengan senyuman kemenangan.
"Ya-ya, aku tahu. Tapi kau tetap tidak bisa mengalahkan pedang terkutukku." Sanggah Sasuke tidak mau kalah.
SRETT!
Seseorang membuka pintu kelas, dan masuk kedalam kelas. Para siswa yang melihatnya, langsung menyembunyikan smartphone-nya dan duduk dengan tenang. Orang itu adalah wanita berambut kuning, berdada besar dan membawa tumpukan buku ditangannya. Dan dialah wali kelas di ruangan ini, Tsunade-sensei.
"Baiklah, sekarang peraturannya dimulai. Handphone dimatikan dan simpan ditempat yang aman. Duduk tenang dan perhatian kedepan. Jika aku mendengar suara handphone atau melihat ada siswa yang menggenggam handphone, akan kuhancurkan benda kesayangannya itu." Tutur Tsunade sambil memperhatikan semua murid yang ada di dalam kelas.
"Ya, sensei." Semua siswa yang mendengarnya, menuruti apa yang dikatakan oleh Tsunade. Ya, hanya siswa yang mendengarnya.
'Mati kau, sialan! Aku tidak akan kalah darimu. Rasakan ini!' Batin Naruto yang masih terus memainkan androidnya yang disembunyikan ditempat yang tidak dilihat guru.
"Hey, Naruto!" Bisik Lee pada Naruto agar tidak ada yang mendengarnya. "Sebenarnya aku tahu bagaimana cara mendapatkan pedang kutukan yang sama dengan milik Sasuke."
"Hah? Bagaimana?" Celetuk Naruto sesaat setelah mendengarnya. Dia berbalik kebelakang melihat Lee dengan penuh harap.
Karena suara Naruto yang begitu keras, semua orang yang berada di dalam kelas pun menoleh kepadanya. Dan lebih buruknya lagi, tanpa sengaja dia mengeluarkan smartphone yang dia genggam diatas mejanya.
"Naruto!"
Naruto mulai merinding, ketika mendengar teriakan dari seseorang yang dia anggap sebagai monster. Dia menelan ludahnya yang pahit, lalu menoleh kebelakang dengan pelan.
"Apa yang kau katakan tadi?" Tanya Tsunade yang kini telah berada dihadapan Naruto dengan senyuman menyeramkan.
"Ah, ti-tidak a-"
FLASH!
Naruto tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, saat androidnya hilang dalam sekejap dari genggamannya. Yang dia lihat hanya asap hasil gesekan smartphone dengan tangannya.
Dan saat dia menatap 'monster' yang ada didepannya, matanya langsung membulat sempurna. Smartphone Naruto telah digenggam dengan erat, dan siap dibanting tanpa belas kasihan.
"Tidaaaakkk!"
PRAKK!
.
.
.
.
(Sepulang sekolah)
"Hah, hari ini aku benar-benar sial" Keluh Naruto yang telah berada didepan gerbang sekolahnya. Dia menatap sedih pada benda 'rongsokan' yang ada ditangannya, yang tak lain adalah smartphone-nya sendiri.
"Itu bukan kesialanmu, tapi kebodohanmu." Timpal Sasuke dengan wajah datarnya sambil bersandar di tiang gerbang.
"Apa? Kau-"
"Naruto! Sasuke-kun!" Perkataan Naruto terhentikan oleh panggilan Sakura dari kejauhan, tapi masih didalam lingkup sekolah.
"Ah, itu mereka." Sambut Sasuke saat melihat ada empat orang yang mendatangi mereka berdua, termasuk Sakura.
"Maaf, membuat kalian menunggu." Ucap seorang pemuda berambut hitam lurus dan diikat keatas, seperti samurai. Orang itu bernama Shikamaru.
"Kenapa kalian lama sekali?" Tanya Naruto penasaran.
"Ada hal yang merepotkan tadi." Jawab Shikamaru pelan.
"Yosh! Ayo jalan!" Ajak Lee yang sudah berjalan duluan.
Mendengar ajakan Lee, kelima orang yang ada dibelakang Narutopun mengikutinya. Mereka memandang Naruto dengan belas kasihan, kecuali Sasuke dan Shikamaru.
"Sial! Sial! Sial!" Umpat Naruto saat meratapi keadaan hp-nya.
"Diamlah, bodoh!" Perintah Sasuke ketika mendengar umpatan panjang yang keluar dari mulut Naruto. "Jangan mengomel disampingku!"
"Diam kau, teme! Hari ini aku benar-benar kesal." Balas Naruto.
"Kau itu benar-benar gamer hardcore, ya! Kau bahkan tidak mendengarkan apa yang dikatakan Tsunade-sensei." Sindir gadis berambut kuning yang menutupi satu matanya. Gadis itu berbama Ino Yamanaka. Dan tentu saja, dia juga adalah gamer.
"Heh, dia itu bukan gamer hardcore, tapi gamer hardfool." Ejek Sasuke sambil tertawa kecil.
"Apa kau bilang? Kau ingin kuhantam, ya?" Sembur Naruto dengan wajah kesalnya.
Melihat mereka berdua seperti ini, hanya membuat keempat temannya tersenyum kecil. Mereka memang sering begini karena hal sepele, tapi semua itu merupakan hiburan bagi teman-temannya.
Naruto selalu menganggap Sasuke sebagai saingannya, meskipun Sasuke berada jauh darinya. Naruto memang orang yang kaya, tapi dia tidak pernah diizinkan oleh ibunya untuk menggunakan uang demi kepentingan game.
Lain halnya dengan Naruto, Sasuke justru bebas menggunakan uangnya untuk apapun, termasuk game. Itu karena dia mempunyai pekerjaan di perusahaan yang sama dengan ayahnya. Dia lebih sering membayar IAP, daripada Naruto. Tapi hal itu dia lakukan, jika dia melawan musuh yang sangat sulit atau sudah bosan melakukan grinding.
.
.
.
"Apa?" Suara keras seorang wanita terdengar dari dalam rumah yang cukup besar. Dan rumah itu adalah rumah dari seorang Namikaze Naruto.
"Aku janji, ibu. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku benar-benar minta maaf." Rengek Naruto didepan ibunya yang menggenggam sendok sayur.
Hari ini benar-benar hari yang buruk bagi Naruto. Setelah tadi bermain-main dengan 'monster' di sekolah, sekarang dia harus berurusan dengan ibunya yang seperti bos Yakuza.
"Sudahlah, Kushina. Lagipula dia membeli handphone itu dengan uangnya sendiri. Dan dia juga sudah lama sekali memakainya. Jadi, biarkan saja benda itu rusak." Kata Minato sambil membaca korannya.
"Hahh" Kushina hanya menghembuskan nafas. Lalu menatap datar Naruto yang kini telah bersujud dihadapannya. "Baiklah. Hari ini kau kumaafkan." Jelas Kushina.
Naruto agak terkejut saat mendengar ucapan Kushina. Naruto benar-benar senang mendengar hal itu. Dia tidak menyangka ibunya akan memaafkan kesalahannya. Tadi dia berpikir bahwa dia akan ditelantarkan di tempat antah-berantah oleh ibunya. Tapi sekarang semua pikiran itu hilang bagai ditelan bumi.
"Tapi jika kau melakukannya lagi, aku akan menelantarkanmu ke tempat antah-berantah." Pesan Kushina saat dia beranjak ke dapur untuk memasak.
"Y-ya." Naruto sweatdrop mendengar apa yang dikatakan Kushina.
Naruto yang telah berdiri, melangkah menuju tempat duduk Minato. Dia kemudian duduk disamping ayahnya, lalu menengok sedikit koran yang dibaca oleh ayahnya. Dan dia sangat terkejut saat melihat tulisan yang ada dikoran itu.
Tanggal 28 Juni, Magic Art Legends akan menutup server.
"Hah? Menutup server?" Ulang Naruto tidak percaya dengan apa yang dia baca. Naruto langsung menarik koran tersebut dari tangan Minato secepat kilat dan langsung membacanya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Minato yang sedikit kaget saat korannya diambil alih Naruto.
"T-tidak mungkin. Itu game kesukaanku. MMORPG terbaik didunia. Kenapa ini bisa terjadi?" Keluh Naruto.
"Apa kau tidak lihat. Katanya ada kerusakan dalam game yang sulit diatasi, jadi mereka akan menutup servernya untuk sementara. Jadi lupakan saja." Jelas Minato saat melihat wajah kecewa anaknya.
"Ah, benar juga. Hanya sementara." Ucap Naruto ketika melihat ada tulisan 'sementara' diakhir uraian informasi tersebut. "Tapi kenapa akhir-akhir ini banyak game online yang menutup server? Bahkan beberapa yang sudah tidak bisa dimainkan."
"Mungkin karena banyak sistem yang rusak. Lagipula masih banyak game yang bagus." Tambah Minato yang duduk bersandar dikursinya sambil menyilangkan tangannya didada. "Kalau begitu, ayo main Ultimate Ninja Storm 4 denganku. Kalau kau bisa menang dariku, aku akan membelikanmu handphone yang lebih bagus dari barang rongsokanmu itu." Ajak Minato.
"Baiklah." Sahut Naruto yang mulai bersemangat lagi dan sudah berdiri dari tempat duduknya "Dimana ayah menyimpannya?" Tanya Naruto.
"Ada di kamar ayah." Jawab Minato yang kembali membaca koran.
Naruto bergegas menuju kamar ayahnya, dan mencari playstation 4 disetiap sudut kamar. Tapi dia tidak menemukannya. Dia kemudian menggeledah rak tinggi yang dipenuhi buku, tapi hasilnya nihil. Lagipula mana mungkin ada orang yang menyimpan playstation 4 di rak buku.
"Dimana-" Naruto ingin menanyakannya pada ayahnya, tapi maksud itu terhenti ketika dia melihat ujung kardus benda yang ia cari. Benda itu berada diatas rak buku yang digeledahnya tadi.
Naruto mencoba meraihnya, tapi tidak berhasil. Dia mencari sesuatu yang bisa membantunya, dan saat dia memalingkan wajahnya kekanan, dia melihat sebuah meja kecil yang ada disamping tempat tidur.
Naruto meletakkan meja kecil itu didepan rak buku, kemudian dia memijak permukaan meja tersebut. Dia mencoba kembali usahanya yang gagal tadi. Dan kini dia bisa meraih playstation 4 itu dengan mudah. Kemudian Naruto menariknya agak keras.
BRUKK!
Sebuah benda asing terjatuh dilantai, saat Naruto menarik playstation tersebut. Naruto yang menyadarinya, mulai penasaran dengan benda itu.
'Benda apa ini?' Pikir Naruto saat dia turun dari meja yang membantunya, dan melihat benda apa yang ia jatuhkan. Ternyata benda asing tersebut adalah buku hitam agak tebal yang sampul belakangnya bergambar dua stik playstation yang berlumuran darah.
Naruto sangat terkejut sekaligus heran dengan apa yang dia lihat. Dia tidak tahu sebenarnya buku apa itu, tapi sepertinya buku itu menjelaskan tentang sebuah game. Dan saat dia membaliknya untuk melihat sampul depannya, dia dibuat lebih terkejut lagi.
Dia tidak bisa berkata apa-apa saat melihat judul buku itu. Dia hanya menatapnya dengan wajah yang penuh dengan rasa heran dan juga penasaran. Hal itu karena tulisan yang ada dibuku itu berada ditengah-tengah lambang pemujaan Iblis (bentuk bintang terbalik). Dan lebih buruknya lagi, judul buku itu adalah DEATH.
.
.
.
.
~~~~~T B C~~~~~
Sekian untuk chapter 1 ini. Karena saya author baru, jadi saya minta maaf jika terdapat banyak kesalahan dan typo dalam fic ini. Saya juga minta maaf untuk para readers yang kecewa karena fic ini tidak memiliki pair. Saya mengharapkan saran yang baik dari para readers agar saya lebih bersemangat dalam menulis fic ini. Dan terima kasih banyak untuk semua readers karena sudah membacanya. Akhir kata, sampai jumpai di chapter selanjutnya.
Daftar Siswa di Kelas Para Gamers:
Ino, Neeji, Tenten, Shikamaru,
Temari, Shino, Sakura, Chouji,
Kiba, Naruto, Sasuke, Sai
Karin, Lee, Yuna, Mokura,
Kai, Haruka, Mitsui.
5 orang terakhir adalah OOC. Saya menyusun daftar ini sesuai posisi duduk masing-masing siswa.
0
0
0
Chapter 2 (15 Juli 2016)
