Title : Still In Love
Cast(s) : Cho Kyuhyun, Kim Ryeowook, Kim Kibum, and other.
Pairing(s) : Kyuhyun/Ryeowook, Kibum/Ryeowook
Disclaimer :These boys belong to God, their parent and theirselves. I don't own anything except the plot and this story. Please respect my story. Don't bother yourself to read when you know that you only end up hating them, just leave in peace. Also, please don't reclaim or copy-paste this story of mine as yours. I know that MY STORY IS BAD, but I put so much time and effort to made this and I HATE it when unresponsible person just go around plagiarizing^^
Warning: Typo(s), EYD, BoysLove, OOC (maybe?)
Author's Note 1: FF ini adalah re-publish dari note fb yg tidak akan sy lanjutkan lg disana krna suatu alasan.
.
.
^MAGNAESONTOP^
.
"Kyuhyun-sshi?"
Kyuhyun berhenti menekan-nekan tombol keyboard dan mendongak dari layar laptopnya ketika mendengar seseorang menyebut namanya. Ia melihat ke depan dan mendapati seorang lelaki seusianya berdiri di hadapan meja tempatnya menghabiskan sore yang indah di sudut cafe favoritnya. Lelaki itu tersenyum tampan dan kemudian menarik kursi kosong untuk duduk berhadapan dengannya. Kyuhyun melepas kacamatanya, memandangi lelaki yang masih tersenyum lebar itu secara seksama sambil bertanya-tanya dalam hati apakah dirinya pernah bertemu dengannya.
Lelaki itu memutar bola matanya. "Oh, kau tak bisa mengingat diriku rupanya. Dasar! Kau ini masih muda tapi sudah pikun, apa kau memutuskan untuk menjadi kakek-kakek muda?" ucapnya sambil melemparkan tatapan menghina.
Kyuhyun menyipitkan matanya. Rasanya ia mengenal betul suara dan nada bicara lelaki itu. Wajahnya juga tampak familier. "Ah, beri aku beberapa menit," pintanya seraya mulai mengerut-ngerutkan kening, tanda bahwa ia mulai mengobrak-abrik ingatannya demi mengetahui identitas si lelaki.
"Terlalu lama," sahut lelaki tersebut. "Aku Kim Kibum, apa kau ingat sekarang tentang 'sahabat terbaikmu' selama di Universitas ini?" ia melanjutkan, menekankan kata sahabat terbaik dan memasang ekspresi seolah-olah terluka seperti orang yang baru dicampakkan kekasihnya setelah menjalin hubungan selama dua minggu. Yah, berlebihan memang.
Namun, Kyuhyun masih saja memasang wajah bingung. "Kibum siapa?" tanyanya, membuat lelaki yang mengaku bernama Kibum itu mendecak kesal. "Aku pergi saja," jawabnya sambil berdiri dari tempatnya, pura-pura akan meninggalkan tempat itu.
"Ah, hey! Aku cuma bercanda, Snow White!" seru Kyuhyun sambil mulai tertawa. Kibum cuma memutar kedua bola matanya dan duduk kembali.
"Kau masih tidak berubah, GaemGyu," komentar Kibum. Ia memanggil gadis pelayan yang kebetulan lewat dan memesan minuman karena ia merasa ini akan jadi obrolan panjang antar teman lama. Banyak yang akan mereka bicarakan nanti.
"Apa maksudmu aku tidak berubah? Kau lihat, tubuhku bertambah tinggi sembilan senti. Lalu kau tak lihat gaya rambutku yang membuatku kelihatan lebih tampan ini?" ujar Kyuhyun sambil berusaha menahan senyum.
"Yeah, yang itu juga belum berubah. Sarkasme, percaya diri tinggi, gaya bicaramu. Oh, betapa aku merindukan masa-masa itu," ucap Kibum sarkastis, membuat Kyuhyun tertawa.
"Kau tidak bisa menemukan teman sebaik diriku yang cocok denganmu, Kibum." Kyuhyun menanggapi sebelum menyeruput kopinya.
"Sejak kapan kau minum kopi?" tanya Kibum heran. Setahunya, sahabatnya itu dulu sering berkoar-koar tentang efek negatif dari terlalu banyak meminum kopi untuk menghilangkan kantuk dan stress. Kebiasaan mahasiswa yang punya tuntutan berat memang tidak bisa menghindarkan mereka dari kebiasaan minum kopi malam-malam agar mereka tak mengantuk saat mencoba menghapal seisi buku pelajaran di malam ujian.
"Oh, kupikir aku kena karma," jawabnya sambil nyengir, tanpa rasa bersalah. "Sekarang aku jadi kecanduan kopi," lanjutnya membuat Kibum hanya sanggup menggeleng-gelengkan kepala. Ia berpikir kalau Kyuhyun sebaiknya meminta maaf pada teman-teman seasrama mereka dulu sekaligus membuat pengakuan dosa kalau ia kini malah mencintai minuman yang dulu diharamkan olehnya itu.
Kyuhyun menutup laptopnya. Ia rasa tak ada gunanya lagi mencoba berusaha keras menyelesaikan draft novel terbarunya ketika inspirasinya sedang mentok saat ini. Ia memutuskan untuk beristirahat dan bersantai sejenak, mumpung ia bertemu Kibum. "So, how's life?" tanya Kibum lagi. "Kau tahu, aku cukup update tentang dunia literatur dan dua tahun terakhir ini aku sering mendengar tentang kesuksesan penulis baru bernama Cho Kyuhyun."
Kyuhyun tersipu. "Yeah, entah kenapa akhirnya menulis menjadi hobiku selepas di wisuda. Dari cafe inilah karirku berawal. Seorang editor tidak sengaja membaca karyaku saat aku tidak sengaja meninggalkan buku tulisku diatas meja ini dan lupa mengambilnya hingga dua jam kemudian. Ia mengatakan aku memiliki potensi untuk sukses dan jadilah aku seperti yang kau dengar."
"Aku senang akhirnya kau memiliki kesenangan lain yang berguna di samping selalu berkelahi dengan para alien dunia maya," ucap Kibum tersenyum. Ia ikut bangga terhadap pencapaian yang berhasil diraih Kyuhyun. Ia sudah pernah membaca karya Kyuhyun dan menurutnya karya itu memang layak mendapat penghargaan. Mereka lalu tertawa bersama.
Akhirnya jus buah yang dipesan Kibum datang. Sang gadis pelayan itu tampak berusaha menyunggingkan senyum termanisnya pada Kibum dan berbicara seramah mungkin. Dilihat dari gerak-geriknya, ia jelas-jelas sedang berusaha menarik perhatian lelaki tampan itu. Namun, ia terpaksa kecewa saat Kibum seperti tak menanggapinya dan memutuskan menyerah, pergi. Hal ini tak luput dari pengamatan Kyuhyun.
"Kau tahu, Bum? Cewek itu tidak terlalu buruk dan aku bisa melihat kalau dia menyukaimu. So, what's wrong?" tanya Kyuhyun saat sang pelayan sudah berada pada jarak yang diyakininya takkan bisa mendengar percakapan mereka.
Kibum hanya mengangkat bahu dan meminum jusnya sebelum berucap, "Eenng... bagaimana menjelaskannya? Sebenarnya... aku ini... tidak punya ketertarikan pada cewek."
Kyuhyun membulatkan matanya, langsung mengerti maksud Kibum. "Oh! Jadi kau juga laki-laki tipe sepertiku?" bisiknya.
"Tepat! Dan lagi, aku sudah punya namjachingu," jawab Kibum sambil nyengir.
"Oh, wow! Aku tidak mengira kalau kau juga suka cowok. Kau kelihatan normal-normal saja."
Kibum menyeringai. "Seharusnya kau sudah bisa menduga. Bayangkan, orang normal macam apa yang bisa berteman denganmu? Kau tidak normal, jadi aku juga begitu."
Kyuhyun tertawa lagi, takjub mendengar kenyataan yang selama ini dikiranya tidak mungkin terjadi. "Sialan kau! Selama ini kau menyembunyikan ini dariku?"
"Aku tidak menyembunyikannya! Kau sendiri yang memutuskan untuk tidak mengetahuinya," balas Kibum, lalu ikut tertawa.
"Jadi, apa ada kemungkinan kalau kau dulu pernah jatuh cinta padaku? Mengingat aku ini tampan seperti pangeran?" Tanya Kyuhyun dengan senyum seringai.
Tuk. Kibum memukul kepala Kyuhyun dengan gulungan koran yang sedari tadi dibawa-bawanya. "Bermimpilah terus! Dasar bocah yang merasa dirinya paling sempurna di dunia ini!" seru Kibum kesal. Kyuhyun sedikit meringis, namun seringai itu belum lenyap dari wajahnya.
"Haha...okay, peace! Lalu, dimana pacarmu itu? Aku penasaran, orang seperti apa yang sudah berhasil menaklukan pangeran berhati es sepertimu?"
Kibum mengerutkan kening. "Itu bukan pujian, 'kan?"
"Memang."
Kibum memutar kedua bola matanya. Lagi. Setiap bersama Kyuhyun, ia sudah kehilangan hitungan berapa kali ia memutar bola matanya. Hanya keajaiban lah yang menyebabkannya tidak punya kelainan mata. "Oh, dia akan datang sebentar lagi. Kami memang janjian berkencan disini sebelumnya dan kebetulan aku melihatmu sehingga kuputuskan untuk mengganggumu daripada mati bosan karena menunggu," jawabnya, lalu nyengir.
Kyuhyun menyipitkan mata. "Pantas perasaanku tadi tidak enak. Rupanya kau penyebabnya," gumam Kyuhyun dengan nada meledek, senang saat melihat ekspresi tersinggung yang tidak bertahan lama di wajah Kibum. Bagaimanapun, saling meledek bukan lah hal baru bagi mereka. Bisa dibilang, komentar sarkasme dan kalimat-kalimat penghinaan sudah merupakan bagian dari kehidupan persahabatan mereka. "Apa dia suka terlambat?" tanya Kyuhyun, mulai menyesap lagi kopinya yang mulai mendingin.
"Tidak, dia memang sudah memberitahuku kalau mungkin kali ini ia akan terlambat menemuiku karena Bos-nya yang perfeksionis itu suka sekali memaksa para karyawannya bekerja lembur," jelas Kibum. Kyuhyun mengangguk-angguk. Ia bisa memahami karena editornya juga kadang bersikap seperti itu padanya.
"Kibum!" seorang lelaki memasuki cafe dan menghampiri meja mereka begitu ia melihat orang yang dicarinya duduk disana. Ia berhenti di samping Kibum dan meletakkan kedua tangannya ke lutut, mencoba mengatur nafasnya yang tidak teratur. Bisa diduga kalau ia habis berlari.
Kibum berdiri dari duduknya, wajahnya tampak tidak terlalu senang. "Yah! Kenapa kau berlari? Kan sudah kubilang jangan buru-buru. Terlambat pun tak apa, aku pasti menunggumu sampai kau tiba. Bodoh! Kalau kau tersandung atau kenapa-kenapa kan bahaya!" Kibum memarahi lelaki yang tampaknya pacarnya tersebut. Kyuhyun hanya diam saja. Ia tak bisa melihat wajah lelaki itu karena terhalang punggung Kibum. Namun, ia cukup terpana pada reaksi Kibum. Si pangeran es bisa terlihat seperhatian itu, pasti ia benar-benar mencintai pacarnya.
Si cowok itu mendongakkan wajahnya, menatap Kibum setelah berhasil menyingkronkan nafasnya. "Hah, maaf deh. Aku takut kalau kau bosan menungguku dan meninggalkanku. Kau 'kan tipe yang tidak sabaran," sahutnya sambil memasang wajah polos yang Kibum tahu, takkan bisa menolaknya. Ia takkan bisa lama-lama marah padanya.
Kibum mengerjapkan mata. "Apa? Siapa bilang aku akan melakukan itu?"
"Tidak ada, cuma persepsiku saja," jawabnya sambil nyengir. Kibum menggeleng-gelengkan kepala dan menepuk kepala pacarnya pelan. "Baiklah, kebetulan aku juga sedang bertemu sahabat lama. Ayo kukenalkan padanya," katanya dengan ekpresi yang sudah melunak.
Kibum berbalik, menggeser tubuhnya untuk memberi kesempatan pacarnya dan Kyuhyun bertatap muka. Lelaki itu tak menyadari dua pasang mata yang saling membelalak terkejut saat berhasil melihat wajah yang lain.
"Nah, Kyuhyun-ah. Perkenalkan, dia namjachinguku, Kim Ryeowook."
[] T [] B [] C []
.
.
.
Author's Note 2: Fiuh..akhirnya saya berani publish ff lama sy disini juga. Hehehe...jujur ini ff br nyampe chap 4 dan stlhnya tdk diupdate lg krn suatu hal. Tapi, akhir-akhir ini aku lagi buka-buka draft di laptop, nemu ff ini dan setelah membaca ulang, jd ada keinginan kuat untuk melanjutkan. Dan jadilah ff jelek ini nangkring (?) disini^^ Karena itu sy mohon masukan readers spy bisa lanjutin ni ff sampe tamat sesuai rencana.
Dan juga, aku sbg orng bru di FFn merasa agak terasing (?) Hehe...adakah yg mau berteman dgn saya? Kalian bisa panggil sy eonni kalau kalian lahir di atas 1996 dan yg lebih senior boleh panggil saya saeng*yeee..maunya* Asal jangan manggil Ahjumma aja. Wkwkwk..
Sekian. Ada yang bersedia mengisi kotak review?
