Just inspirate from regret message ~happy ver~
Di sebuah pelabuhan kecil seorang ~yang diketahui pekerjaannya, nasibnya dan takdirnya~ personifikasi, berambut pendek dan katanya sih gendernya laki laki tapi mukanya perempuan diam berdiri memegang sebuah botol berisi secarik surat berusaha mengingat ingat sesuatu.
Flashback
"jadi pemirsa dirumah kita andaikan baskom berisi air ini adalah lautan. Jadi tuliskan harapanmu di secarik kertas, gulung dan masukkan kedalam botol misalnya seperti ini"
Sang pesulap menggulung gulung kertas bertuliskan 'aku harap bisa memakan tomat lebih banyak dari romano~'
"lalu sumbat dengan gabus agar airnya tidak masuk dan lemparlah"
Japan hanya memegang remotnya dan menggumam "mungkin boleh kucoba"
Flashback end
Japan bersiap melempar botolnya "kalau seandainya dia berbohong akan kutebas dia" dan tentu saja langsung melemparkan botolnya sejauh-jauh-jauh-jauh- . . . mungkin tiba tiba ia teringat kalimat terakhir
"jangan lupa agar lebih manjur tambahkan sedikit airmata dan penyesalan"
"ya ampun aku lupa tapi tidak mungkin kuambil sudah terlalu jauh dan mungkin saja sudah sampai ke chuugoku" pada saat bersamaan dua orang berambut pirang hanya saja yang satu berkacamata yang satu lagi beralis tebal (kenapa lihat lihat diriku artie kau ngefans gue ya?) "ayo, kita lempar botolnya!" sahut England dan tentu saja botol mereka juga sama jauhnya dengan botol japan.
"iggy, harapanmu apa?" America membetulkan posisi kacamatanya "uhm, harapanku sconeku banyak yang beli. Kamu, git?" Tanya England "aku harap aku dapat memakan jumlah burger setinggi mount everest! Japan harapanmu apa?" mereka berdua menatap japan yang sedang berusaha (?) menjawabnya
"aku harap kalau aku terlahir kembali . . ." mereka berdua berkeringat
"tidak ada penjual yang bulak balik menawarkanku produk murahnya . . ." mereka berpikir 'china?'
"tidak ada burger . . ." America mendadak lemas
"dan tidak ada scone lagi" kali ini England yang lemas
Sementara mereka pundung di pojokan seseorang datang "riben, aru aku mencarimu kemana mana! Waktunya makan. Hari ini menunya ramen" teriaknya yang dibalas japan dengan senyuman 'tuhan terima kasih kali ini tidak akan ada lagi frech fries' batinnya sambil berlari kearah china.
The end (meanwhile)
