Wang Yao, anak kesatu, terkenal dengan speech-patternnya yang selalu diakhiri dengan '-aru'. Sifatnya yang overprotektif itu dibenci kedua half-brothersnya. Tapi, dibalik ke-overprotektifannya, dia adalah kakak yang bijaksana, rajin, patuh tapi kekanakan. Ia adalah seorang pemuda baik-baik kelahiran tanah Beijing, Cina.
Honda Kiku, anak kedua, terkenal dengan sifatnya yang cool, sopan, pekerja keras, cerdas, disiplin tapi tertutup dan pesimis. Ketua dari klub fujodanshi di Universitasnya ini adalah seorang closet-otaku yang selalu jaga image kemanapun ia pergi. Masa kecilnya yang tenang tapi monoton di Tokyo, Jepang telah membuat seorang Kiku tidak pernah memercayai yang namanya 'kata hati nurani'.
Im Yong Soo, anak ketiga, terkenal sebagai personil sebuah boyband yang popular di tanah kelahirannya, Seoul, Korea Selatan. Kepopulerannya telah menutupi sifatnya yang egois, keras kepala, namun percaya diri, optimis, ramah dan ceria. Diam-diam, dia adalah seorang yang mengidap Brother-complex terhadap kedua half-brothersnya.
Ketiga half-brothers ini harus menghadapi hal-hal ruwet yang di KBBI ditulis sebagai 'konflik keluarga' , 'cinta monyet' dan 'brother-complex'. Ditambah lagi, Yao yang baru diputusin pacarnya dari Vietnam itu makin depresi dengan kehadiran Yong Soo di hari-harinya. Kiku yang ketangkap basah di konferensi klub fujodanshinya sebagai otaku sejati oleh seorang Feliciano yang polos. Dan Yong Soo yang harus rela meninggalkan kehidupannya sebagai personil boyband nomor 1 di Korea.
Mampukah ketiga half-brothers ini tetap waras walau dengan keadaan rumah dengan tangga yang tidak harmonis ini menjadi camilan keseharian mereka? Human AU. Brothership!China/Japan/S. Korea
East-Asian Half-Brothers
- kisah pemuda Jepang yang menghadapi lembaran kehidupan yang dipenuhi warna kekonyolan dua saudara setengah kandungnya -
Story & Plot (c) Frocchi
Hetalia (c) Himaruya Hidekazu
Chapter 1
- Surat dari Ayah -
Matahari telah tenggelam. Fakta tersebut tidak dihiraukan Kiku, walau sekarang sudah waktunya makan malam. Tidak, dia bukanlah orang yang hobbi mengabaikan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Hanya saja, firasat buruk terus menghantui pikirannya.
Tidak. Ini bukanlah yang dinamakan kata hati. Ini hanyalah firasat konyol yang senang memperburuk situasi. Ya, dia sadar akan hal itu.
Lantunan merdu musik terngiang ke seluruh penjuru kamar. Lirik dan irama musik khas J-pop ini memang favoritnya. Ada sekitar 20 lagu bergenre J-pop tersimpan rapi di dalam MP3 pemuda kelahiran negeri bunga sakura ini.
Saking asyiknya mendengarkan lagu favoritnya, Kiku tidak menyadari kakak tirinya, Yao, telah mengetuk pintu kamarnya berkali-kali. Yao yang semakin lama semakin tidak sabaran pun membuka pintu tanpa seizin Kiku hanya untuk mendapati adik tirinya itu sedang asyik mendengarkan musik sambil membaca doujin yaoi yang untuk dewasa.
Mulut Yao ternganga melihat cover doujin yang dibaca adiknya itu. Sebelum pikirannya terkontaminasi, Yao langsung mengumandangkan nama adiknya dengan volume kencang.
"Kiku! Waktunya makan malam!" teriaknya.
Kiku, setelah sadar dipanggil, meletakkan doujin miliknya dan melepaskan earphone yang menempel ditelinganya. Ia pun bangkir dari tempat tidurnya dan memakai sendal capit yang telah tersedia di depan tempat tidurnya.
"Ah... sumimasen, Yao-niisan. Saya terlalu keasyikan." kata Kiku dengan sopannya. Mata coklatnya pun tidak menunjukkan secuil emosi pemiliknya.
"Tidak apa, aru. Dan satu lagi, tolong singkirkan doujin-doujinmu itu, aru. Nanti imejmu akan rusak bila salah satu temanmu tahu akan hal itu, aru." jelas sang kakak.
Tapi Kiku tidak menjawab. Mulutnya masih terkatup rapat dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berbicara.
Perjalanan menuju ruang makan terasa singkat. Kedua kakak-beradik itu duduk dan memakan hidangan malam ini dengan tenang. Hanya suara dentingan peralatan makan yang terdengar jelas.
Belum saja hidangan penutup disajikan, bel berbunyi tiga kali. Kiku bangkit dari kursinya, membungkuk untuk meminta izin dari sang kakak terlebih dahulu. Ia pun menyusuri koridor menuju pintu depan. Alangkah kagetnya Kiku saat mendapati siapa tamu malam ini.
"Ve~ Ciao, Kiku~ Maafkan kami untuk datang selarut ini. Tapi aku dan Luddie ingin menyampaikan berita untukmu~" kata sang tamu, yang tidak lain adalah sahabat Kiku, Feliciano Vargas, seorang pemuda manis kelahiran Venice, Italia.
"Tidak apa, Feliciano-kun. Kehadiranmu dan Ludwig-san tidak pernah mengganguku dan Yao-niisan. Silakan masuk." kata sang pemilik rumah dengan sopan seperti biasanya.
Dengan lambaian hangat, Feliciano bersama dengan Ludwig masuk ke rumah Kiku. Yao tidak terkejut dengan hal ini, teman-teman Kiku sering keluar-masuk rumah dijam-jam yang tidak lazim. Bahkan, kedua teman sekelas Kiku, Herakles Karpusi dan Sadiq Adnan pernah datang saat tengah malam.
Kiku membawa Feliciano dan Ludwig ke ruang tamu. Tentu saja setelah disuguhi teh hijau panas yang langsung ditolak Ludwig mentah-mentah.
"Ve~ Kiku, jadi-"
"Maaf, tapi jika membiarkan Feli yang menjelaskan, kurasa tidak akan sampai ke akar permasalahannya." potong Ludwig dengan tegasnya. Aura yang keluar dari tubuhnya mungkin sanggup mengalahkan seorang perwira sekalipun.
"Hai, saya sudah tahu itu. Maafkan saya Feliciano-kun."
Feliciano hanya mengangguk. Benar apa yang dikatakan Ludwig. Ia sering tidak sengaja mengulur pembicaraan sehingga tidak mencapai titik temu permasalahan utama.
"Jadi, apa yang kalian ingin sampaikan pada saya? Tentu kalian punya maksud yang logis jika mengunjungi saya setelah larut seperti ini, kan?"
Feliciano mengangguk senang. "Si~ ayo, Luddie, jelaskan padanya, ve~"
Ludwig berdeham sebelum berbicara, "Ja, jadi begini. Tadi sore, kami menemukan sebuah surat yang ditujukan padamu. Kami awalnya bingung karena surat ini beralamatkan ke Universitas kita. Jadi, kami membawa surat ini padamu. Jujur, kami telah membaca isi surat ini. Dan bisa kubilang, isinya sangat... sangat..."
"Sangat extraordinary? Sangat hebat? Sangat... mistis?"
"Hm... bisa dibilang, semuanya. Daripada kami saja yang menjelaskan, lebih baik kamu yang baca sendiri saja." kata Ludwig, mata birunya sudah terlihat agak keruh, mungkin dia juga sudah kelelahan. Maklum, jarak Universitas dan rumah Kiku agak jauh.
"Arigatou, Feliciano-kun, Ludwig-san. Bagaiman kalau kalian menginap di sini? Sebentar lagi jam 9 malam, dan saya yakin itu sudah sangat larut."
Ludwig hanya menggelengkan kepalanya. "Nein, terima kasih. Kami sudah akan menuju flat kami. Lagipula, Lovino akan marah besar kepadaku jika tidak memberitahunya terlebih dahulu." jelas Ludwig. Pemuda itu menggidik saat menyebutkan nama kakak kembar Feliciano yang terkenal galak dan protektif.
"Baiklah. Sekali lagi, arigatou. Semoga selamat sampai tujuan."
Setelah lambaian tangan Feliciano, raut wajah Kiku berubah drastis. Dia terheran dengan isi surat ini yang sangat penting. (mengingat si serius Ludwig itu berkata seperti itu)
Tanpa sadar, Yao sudah berada di belakang pemuda Jepang itu.
"Ah, Yao-niisan. Ada apa, ya?"
"Kiku, jujur saja, aku juga heran tentang isi surat itu, aru."
Keduanya terdiam. Setelah beberapa menit, Kiku mengambil pembuka surat dan merobek amplopnya. Ia membuka lipatan kertas itu dan membacanya.
Dear Honda Kiku dan Wang Yao.
Membaca untuk siapa ditujukannya saja, telah membuat kedua bersaudara ini bingung. Ini pertama kali ada orang yang mengirimkan surat untuk mereka secara bersamaan. (terkecuali untuk bill listrik, air dan gas)
Mereka pun melanjutkan membaca isi surat tersebut.
Setelah sekian lama menyimpan rahasia ini, Ayah memutuskan untuk membongkarnya. Sebenarnya, Ayah memiliki 3 istri, ibu Kiku, ibu Yao dan seorang lagi. Ayah pun memutuskan untuk mengirim adik bungsu kalian untuk tinggal bersama. Namanya Im Yong Soo, dia pemuda berusia 20 tahun kelahiran tanah Seoul, Korea Selatan. Kalian pasti tahu, ia terkenal sebagai personil boyband nomor 1 di Korea. Kalian pasti senang akan kehadirannya. Dia akan sampai dia rumah kalian tanggal 20 bulan ini.
Salam sayang,
Ayah
Tidak ada kata-kata yang mampu mengungkapkan apa yang dirasakan Yao dan Kiku saat ini.
TBC - dengan sangat cliffhangernya.
A/N: Saia tepar menulis semua ini. Sungguh, ini fic sepertinya senang membuat saia menderita... /abaikancurcolini
Sebelum saia kabur dengan tidak elitnya, saia ingin menyampaikan bahwa fic ini multichapter panjang. Sekitar 10 chapter lah.
...dan saia bersumpah bahwa saia bukan penggemar threesome China/Japan/S. Korea... /krik /padahal OT3
Oke, saia telah berdusta. Di cerita ini, pairing yang bakal nyempil paling juga GerIta dan SpaMano. Oh, dan DenNor. Dan HKIce. Dan SuFin. Atau semuanya deh. /ngeng /author tidak kompeten.
Sekian dan terima kasih. /dihajarmasa Silakan Review bagi yang berminat /dor
