Halo semua~ Ini fanfic (bisa dibilang drabble) saya yang pertama di fandom Hetalia, idenya saya dapet ketika melihat sebuah foto dan mendengarkan lagu dari Lights. Difotonya kan si Kiku megang topi, dll tapi di cerita saya dia nggak memakai apa-apa.

Ini fotonya (jangan memakai spasinya):

http:/i327. /albums/k451/anekisee_ album/axis%20power%20hetalia/4936779_

Semoga aja anda sekalian pada suka ya ceritanya~ xD

Warning: OOC, Abal, Jelek, Shounen-ai.

Song: February Air - Lights

Pairing: AsaKiku

Disclaimer: Axis Powers Hetalia/Hetalia Axis Power © Hidekaz Himaruya


February Air

Di malam yang dingin di bulan Februari, terdapat dua sosok diatas atap. Yang satu berambut hitam dan yang satu lagi berambut kuning. Mereka sedang berbincang-bincang, walaupun sudah malam dan angin di bulan Februari sangatlah dingin.

Kiku - yang berambut hitam – menggigil ketika angin berhembus didepannya, membuat rambutnya tertarik kebelakang. Begitu juga dengan Arthur – tentu saja yang berambut pirang – tetapi dia tidak terlalu menggigil karena dia sudah memakai jaket, celana panjang, dan sapu tangan. Berbeda dengan Kiku yang memakai baju lengan panjang didalam dan baju tradisional Jepang diluar dan sebuah syal. Meskipun seharusnya itu sudah bisa membuatnya hangat, dia masih kedinginan.

Arthur melihat Kiku menggigil dan bertanya;

"Kamu tidak apa-apa?"

"A-ah, iya, hanya kedinginan saja." jawab Kiku.

Arthur mengangguk dan melihat kedepan, ke kota yang bersinar dengan lampu-lampu. Meskipun sebenarnya dia ingin melakukan sesuatu untuk 'teman'nya yang kedinginan itu. Arthur sudah terbiasa dengan dingin karena itu ia biasa saja ketika sebuah angin lewat lagi. Dari ujung matanya, ia melihat Kiku menggigil lagi. Dan dia mulai bertanya lagi;

"Betul tidak apa-apa?"

"Ung, tenang saja Arthur-san." jawab Kiku sambil menggosok-gosokkan tangannya.

Entah kenapa tiba-tiba Arthur mengambil kedua tangan Kiku dan meniupnya. Kiku kaget atas tindakan Arthur dan blushing.

"A-Arthur-san?"

Arthur berhenti meniup tangan Kiku dan menggenggamnya. Mukanya juga memerah dan ia memalingkan wajahnya dari Kiku.

"Su-supaya nggak kedinginan!"

Kiku tersenyum kecil melihat reaksi temannya itu. Ia mendekat dan mencium pipi Arthur. Wajah mereka berdua kini merah padam.

"Terima kasih Arthur-san."


Tuhkan saya bilang apa, OOC (dikarenakan saya belum mengenal banget karakter mereka), abal dan jelek (emang udah ciri khas Author -?-). Yak, kalau anda berminat silahkan review, tetapi mohon jangan flame, saya masih cupu soalnya (?).

Thanks for reading my writing~ (it rhymes! -?-)