_Almost is Never Enough_

By_KyuJ

Cast : Min Yoongi, Park Jimin, and Other member BTS

Genre : Hurt/YAOI

2 Years Ago_Stockholm, 5 januari 2017

BRUUUK!

Sebuah mobil audi hitam terlihat kehilangan kendali dan menabrak pembatas jalan di persimpangan. Sang pengemudi mengumpat seraya keluar dari mobil untuk menyelamatkan diri.

"Oh Shit mobilku" geram pengendara tersebut sambil menghubungi entah siapa

"Hallo..." ucap pengendara tersebut

"Agust disini, datang dan urus mobilku aku akan meninggalkannya disini" lanjut pemuda bernama Agust tersebut

"Aku di dekat persimpangan setelah The Sturecompagniet , mobilku menabrak pembatas jalan"

"Urus saja mobilku, aku sedang sibuk dan harus segera rapat sekarang"

"Baiklah akan kutinggalkan disini, segera urus dan kabari aku lagi nanti"

Setelah perbincangan singkat entah dengan siapa lewat telfon sang pengemudi memilih menghentikan taxi dan melanjutkan perjalanannya.

.

.

"Baiklah senang bekerja sama denganmu Arthur" setelah acara rapatnya selesai Agust menjabat tangan rekan bisnis barunya.

"Senang bekerja sama juga denganmu Agust" keduanya berbincang – bincang ringan setelah menyelesaikan rapat.

.

_Yoongi Pov_

"Huft... melelahkan sekali" kuhelakan nafas untuk mengurangi penatku

Kulangkahkan kaki meninggalkan kantorku, kupandangi lagi sekeliling kantor tempatku bekerja. 'Pencapaian yang luar biasa' pikirku, aku tersenyum sambil mengingatnya. Ternyata keputusanku tidak begitu buruk, setidaknya disini karirku berkembang dengan baik. Aku mampu mendirikan perusahan musikku sendiri sesuai dengan apa yang aku harapkan. Memuaskan dan membanggakan tentunya bagiku, ya hanya untukku.

.

Tak terasa aku sudah sampai dirumahku. Kenapa rumah? Karena aku sedikit punya pengalaman buruk tentang sebuah bangunan selain rumah, apartemen lebih tepatnya.. haha lucu sekali diriku ini, bagaimana bisa aku punya trauma terhadap benda mati seperti apartemen. Lupakan tentang traumaku itu dan mari kuperkenalkan kalian semua dengan rumahku.

.

Aku memilih tinggal sendiri tanpa siapapun kecuali makhluk kecil nan lucu kesayanganku, Min Holy namanya, dia anjingku.

.

Hidupku lebih baik setelah menginjakkan kakiku disini, di Stockholm. Tempat pelarian pilihanku dari masa laluku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menghapus semau kenangan buruk tentang kehidupan lamaku. Dan beruntungnya aku karena bisa menyalurkan hobi dan sekaligus bakatku dibidang musik untuk memulai sebuah kehidupan yang indah dari awal.

.

Musim semi 2 tahun lalu adalah terakhir kali diriku menangis, sejak saat itu aku berubah menjadi benar-benar egois sekarang, haha aku bahkan membuang identitas lamaku demi mengobati luka hatiku. Katakanlah aku kacang lupa kulitnya dan aku akan dengan sangat senang hati mengakuinya. Tapi satu hal yang menjadi pelajaran hidupku sekarang adalah, kebahagiaanku sendiri lebih berharga dari apapun dan aku akan melakukan apapu demi meraihnya. Kesempatan tidak akan datang dua kali dan aku tidak mau menyesali apapun lagi setelah apa yang aku alami selama ini, aku rasa pahit manis kehidupan telah merubahku menjadi sosok yang lebih baik sekarang.

.

Stockholm memang tidak seindah tempat asalku di Seoul sana tapi disini aku menemukan kebahagiaan yang telah lama aku abaikan, andai aku pindah dari dulu mungkin aku tidak akan merasakan rasa itu haha. Di Stockholm Yoongi telah mati sejak lama, yang tersisa hanyalah Agust.

.

Seoul_10 P.M KST

Dentuman musik masih mengalun di studio tari, menemani seorang pemuda tampan yang tengah menari dengan gerakan indahnya. Dia adalah Jimin soloist ternama yang sedang melakukan sesi latihan rutinnya. Saat sedang asik menari tiba – tiba pintu studio terbuka dan mengusik perhatian Jimin.

"Sudah selesai dengan sesi pemotretanmu sayang?" tanyanya sembari menghampiri dan memberikan pelukan kepada istrinya siapa lagi.

Sang istri hanya membalas pelukan suaminya dengan senyum mengembang dibibirnya. Kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja selama dua tahun ini, ada pertengkaran kecil terkadang tapi mereka bisa menyelesaikannya dengan saling memahami satu sama lain.

"Jim, dengar" ujar Taehyung

"Katakan" balas Jimin dengan masih menyamankan diri dalam pelukan istrinya

"Aku ada pemotretan ke luar negeri lagi lusa dan aku mau kau ikut untuk itu"

"Wae? Tumben kau memintaku ikut, memang kemana pemotretannya?" balas Jimin sambil melepaskan pelukannya dan mengajak Taehyung untuk duduk dilantai studio

"Stockholm, dan kau tau alasannya dengan sangat baik kan?" tanya Taehyung memastikan

"Hemb..paparazi itu lagi?" dan Taehyung mengangguk mengiyakan

"Kau tau Jim, aku benci dikuntit saat tidak ada kau disisiku"

"Aku tau"

Terjadi hening sesaat sampai Jimin memutuskan untuk mengajak Taehyung pulang. Selama perjalanan pulang Taehyung menceritakan semua kejadian yang dialaminya hari ini, mulai dari dirinya yang hampir jatuh kesungai Han saat ia sedang berpose, sampai dirinya yang hampir mati kehausan gara-gara fansnya yang memenuhi arena Fan Sign. Semua ceritanya membuat Jimin tak henti-hentinya tertawa, sungguh istrinya ini sungguh kelewat ceria dan tak hentinya menghiburnya.

.

Mereka telah tiba di apartemen mereka, masih di apartemen lama. Saat akan keluar dari mobil Jimin melihat Taehyung telah tertidur, dirinya menggendong istrinya memasuki apartemen. Berjalan menuju lift dan menyusuri koridor sepi seperti biasa dan membaringkan istrinya dikasur mereka.

.

Jimin melangkahkan kakinya keluar kamar setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian. Duduk di sofa ruang tengah sambil membawa dua mug berisi coklat hangat.

"Hyung, bagaimana harimu hari ini?" Jimin bertanya pada angin sambil tersenyum tipis

"Kau tau hyung, hari ini aku menemukan gerakan baru untuk comebackku April nanti"

"Hyung, aku..." setetes air mata membasahi pipinya

"Aku merindukanmu hyung, yoongi hyung" jimin menangis dalam diam dan masih berceloteh seperti orang gila.

Sejak dua tahun lalu Jimin selalu melakukan ini, terbangun ditengah malam membuat 2 mug coklat hangat, membawanya keruang tengah dan mulai berceloteh membayangkan bahwa dia sedang bercerita dengan Yoongi disana. Jimin merasa dirinya sudah benar-benar gila bila tengah malam tiba, sejak surat perpisahan terkeparat yang pernah Jimin dapat, dirinya mengklaim dirinya mengidap degradasi mental. Taehyung beberapa kali mendapati dirinya tertidur dengan kepala menelangkup di atas meja dengan 2 mug coklat yang masih utuh di pagi hari bila dia sedang lelah dan lupa membereskan segalanya.

.

Pagi ini Jimin sedang memeriksa kembali kopernya dan Taehyung. Setelah dirasa persiapannya cukup Jimin memanggil Taehyung dan berangkat ke Stockholm. Mereka berjalan beriringan menuju bandara ditemani manager masing-masing. Bahkan Jimin mengosongkan 1 minggu jadwal manggungnya demi menemani Taehyung, benar-benar suami yang baik.

.

Pagi ini Yoongi entah mengapa moodnya buruk sekali, tolong salahkan holy yang membuang kotoran diatas kasur dan permadani berharganya. Andai holy bukan teman hidup tersayang yoongi mungkin dia sudah memasungnya terbalik di langit-langit kamarnya. Dan inilah hasil dari perbuatan holy, seluruh kantor merasakan hawa kemarahan dari atasan mereka.

.

"PROPOSAL MACAM APA INI HUH!... BUAT ULANG!" teriak yoongi menggema di ruangannya, sambil melempar proposal itu ke muka bawahannya

"Sherly...Sherly kemari!" teriaknya lagi

Sang sekertaris berlari menghampiri atasannya dan menunduk takut-takut

"Y-yes, sir"

"Apa jadwalku hari ini, dan pergi ke pantry buatkan 1 mug coklat hangat untukku" titah yoongi

"Hari ini anda ada pertemuan dengan model baru perusahaan tuan Arthur di Berns Salonger pukul 1 siang" jawab sang sekertaris

"Em...lalu, apa lagi?"

"Pukul 7 malam, ada makan malam dengan pimpinan majalah Single, Sir"

"Baiklah, pergi dan kembali bawa pesananku"

"Baik, sir"

.

_Yoongi Pov_

Kuteguk coklat hangat buatan Sherly sambil merenungi kelakuanku pagi ini. Holy menguji kesabaranku hari ini astaga, biasanya aku tidak semarah ini, huft. Jam di mejaku sudah menunjukkan pukul 12.00, aku harus bersiap untuk menemui model baru rekan bisnisku.

.

Selama perjalanan kupejamkan mataku sambil mendengarkan musik lewat earphone, kebiasaan lama. Tak terasa aku sudah sampai di tempat pertemuan dengan Arthur. Di sudut restoran Arthur sudah menunggu dengan sekertarisnya, kulangkahkan kakiku dengan senyum formalitas.

"Maaf membuatmu menunggu Arthur" ucapku basa-basi lalu duduk berhadapan dengannya

"Jangan berlebihan Agust, aku juga baru datang"

"Em, ngomong-ngomong mana model yang kau bilang sangat berbakat itu?" tanyaku sambil melirik sekeliling

"Kurasa mereka sedang dalam perjalanan, eoh...itu mereka" ucap Arthur antusias

Aku pun mengikuti arah pandang Arthur dan seakan mendung langsung menaungi langit Stockholm yang cerah. Meneguk ludahku kasar, mataku membola sempurna memandang dua sosok yang selama ini selalu aku do'akan agar tidak pernah hadir dalam kehidupan baruku. Tapi lihat sekarang, tuhan seakan senang memainkan hati dan perasaanku.

.

_Jimin Pov_

Pernahkah kalian merasa seakan melambung diangkasa dengan taburan bunga sakura dimusim semi? Seperti itulah perasaanku saat ini. Yoongi, hyung yang selama ini aku tak tau dimana keberadaanya sekarang sedang berdiri beberapa meter di hadapanku dan penampilannya, aku berani bersumpah kalau tampilannya saat ini benar-benar sempuran. Astaga, sejak kapan dia berani mewarnai rambutnya dengan warna merah menyala seperti itu huh?! Benar-benar cantik dan tampan disaat bersamaan.

.

Tanpa sadar aku terpaku cukup lama akan sosok yoongi hyung yang baru sampai tangan Taehyung menyentuh bahuku dan mengajakku mendekati mereka. Kulangkahkan kakiku dengan senyum mengembang, bagai anak kecil yang mendapatkan mainan baru. Ck,sungguh kekanakan.

.

"Hyung" tanpa sadar kupanggil dia

Kulihat dia sedikit terkejut, kenapa dia seakan asing dengan suaraku, pikirku.

"Siapa yang kau panggil hyung? Perkenalkan dirimu terlebih dahulu tuan" balasnya, apa-apaan dia bersikap begitu terhadapku. Aku tidak percaya ini.

"Apa maksudmu yoongi hyung, kau tidak mengenal kami?" ini Taehyung

Kuperhatikan gerak-geriknya, dia menatap pemuda disebelah Taehyung, dia tersenyum sinis? Apa lagi ini, kenapa dengannya. Kutarik napas dan sedikit mengabaikannya, aku mengulurkan tanganku padanya.

"Baiklah, perkenalkan aku Jimin Park Soloist" ucapku memulai dari awal

"Agust Min, CEO sekaligus Produser dan Komposer dari Min Entertainment" balasnya, tunggu...dia pemimpin perusahaan? Wow.

"Taehyung Park, Model" taehyung terlihat setengah hati memperkenalkan diri, aku tau dia sedikit kesal.

"Nah, sesi perkenalan selesai, dan aku Arthur rekan kerja Agust yang meminta tuan Park untuk menjadi model majalahku..."

Orang yang bernama Arthur itu menjelaskan semua detail pekerjaan yang akan dilakukan Taehyung, terlihat Yoongi hyung mendengarkan dengan seksama penjelasan Arthur. Tapi aku tak bisa mengalihkan pandangan mataku memperhatikan sosoknya, dia benar-benar berubah. Jadi selama ini dia tinggal di Stockholm? Seorang diri?

.

Ribuan pertanyaan memenuhi otakku tapi tak satupun yang keluar, semua terkumpul menyendat di tenggorokanku. Tanpa kusadari pertemuan hari ini sudah selesai, dan Yoongi hyung langsung meninggalkan kami semua setelah berpamitan, hey bahkan aku belum mengobrol dengannya.

.

Aku hanya bisa menatap punggungnya menghilang diantara banyaknya pengunjung restoran di sekitar sini. Taehyung menggenggam tanganku, kualihkan pandanganku padanya. Dia mengajakku berpamitan dan pergi dari sana. Selama perjalanan kami habiskan dengan saling diam.

TBC

time to replay review :*

*minyoonlovers* : makasih lo ya buat reviewnya, sebenernya juga gak rela jimin bahagia sama yg lain tapi mau gmn lagi, udah takdirnya yoongi buat terluka dulu :')

*chimyoon* : hueeee aku juga nangis pas baca ulang, gak percaya kalo aku yg nulis :'D . Sequelnya ada keknya bakal jadi berchapter" ini... ditunggu reviewnya lagi ya :*

*helenaaaaafela* : udah sayang...aku buat atas terima kasihku kepada kalian para readers yg baik :*

: pengennya yoongi tak bawa pulang juga, tapi apalah yoongi lebih sayang jimin :D

Duh, aku terharu pas rilis ff kemaren udah ada yg review. Thank you so much buat kalian yang dengan senang hati mau baca dan nyempetin review ff ku yg masih abal" :') :*