Happy Reading!
Title : He's Gone (ngambil titlenya dari lagu Super Junior yang berjudul She' Gone. Karna ini YAOI jadi dirubah menjadi He's Gone) :D
Author : Anak YeWook
Genre : Sad Romance (?)
Summary : "Aku tidak bisa diam disini tanpa melakukan apapun untukmu" *summary gagal nih kayaknya* XD
Pairing : Yesung dan Ryeowook, and Others
Disclaimer : Yesung milik Ryeowook. Ryeowook milik Yesung. YeWook saling memiliki
_Ryeowook POV_
Annyeong. Perkenalkan namaku Kim Ryeowook, aku namja berusia 19 tahun. Aku mahasiswa di SM University. Orang tuaku ditinggal di Mokpo, sedangkan aku tinggal diSeoul bersama Hyungku, Leeteuk. Leeteuk Hyung lah yang sudah membiayaiku kuliah. Aku sangat berterima kasih padanya, aku berjanji suatu saat aku pasti membalas kebaikkannya dan tidak akan merepotkannya lagi. Dan dikampus aku mempunyai namjachingu bernama Kim Kibum, dan seorang sahabat bernama, Cho Kyuhyun. Aku rasa, sudah cukup perkenalannya. Sekarang aku ada disebuah café menunggu seseorang, namjachinguku. Kalian pasti herankan kenapa aku menyebut namjachingu sedangkan aku sendiri seorang namja? Aku rasa, Gender tidak menjadi masalah kalau kami sudah saling mencintai.
Tapi kenapa dia belum datang? Sudah 1 jam aku menunggunya disini, apa mungkin dia lupa? Rasanya tidak mungkin.
Ddrrrt Ddrrrt
Ponselku bergetar, Ku pikir Kibum yang menelponku, ternyata Kyuhyun. Ada apa dia menelponku?
"Yeoboseyo"
"Kau dimana sekarang?"
"Aku sedang ada dicafe, aku menunggu Kibum"
"Wookie, Kibum… Kibum"
"Kibum? Ada apa dengannya?"
"Kibum, kecelakaan. Dan dia tewas ditempat, sekarang aku sedang dirumah sakit. Mayat Kibum sedang diotopsi".
"haha.. Kyuhyun, kali ini aku tidak akan tertipu dengan omonganmu".
"Wookie, aku serius… hiks hiks, Kau cepatlah pulang, tidak usah kerumah sakit. Itu hanya akan membuatmu semakin terluka karna kau tidak akan mengenali wajah Kibum lagi".
"AKU TIDAK PERCAYA KYUHYUN! JANGAN PERNAH BERKATA HAL BODOH SEPERTI ITU LAGI!", aku berteriak dengan lantang, aku tidak peduli dengan pengunjung café yang lain. Aku tau, Kyuhyun hanya mengerjaiku saja. Sudah sering dia melakukan ini padaku, dan kali ini aku tidak akan tertipu lagi. Sudahlah, sebentar lagi Kibum pasti akan datang.
_Ryeowook POV END_
_Author POV_
Sebuah kecelakaan kembali terjadi dipusat kota Seoul. Kali ini seorang pengendara motor tewas karna menabrak Truck, ini disebabkan karna ada masalah dibagian Rem sang pengendara motor. Diketahui nama korban tersebut adalah Kim Kibum, seorang mahasiswa di SM University, dan sekarang sudah dibawa ke Seoul Hospital untuk diotopsi.
Itulah berita yang baru saja Ryeowook lihat ditelevisi yang tergantung didinding café. Sontak Ryeowook mengeluarkan air matanya, tubuhnya lemas seketika. Ternyata Kyuhyun tidak berbohong. "Kibum!", teriak Wookie ditengah tangisannya.
~Skip Time~
Saat ada seseorang yang dekat denganmu, tiba-tiba dia meninggalkanmu… Apa kalian bisa membayangkan rasa kehilangan itu? Apa kalian pernah merasakannya?
Dan disinilah Wookie sekarang. Didepan makan Kim Kibum, namja yang sangat dicintainya, berdiri tegak ditemani oleh sahabatnya, Kyuhyun.
"Wookie, kau sudah 2 jam berdiri didepan makam Kibum. Sebaiknya kita pulang, kelihatannya hujan akan segera turun".
"Aku tidak mau meninggalkan Kibum sendiri, Kyu. Aku harus menemaninya. Apa aku mati saja, agar bisa menamaninya?. Aku sudah tidak punya semangat untuk hidup, Aku ingin mati saja".
Mendengar kalimat putus asa dari Ryeowook, Kyuhyun langsung menampar Wookie cukup keras. "Dan kau, kau bahkan membenciku Kyu, kau menamparku. Untuk apa aku hidup?", lanjut Wookie sambil memegang pipinya yang panas akibat tamparan sahabatnya tersebut.
"Aku menamparmu supaya kau sadar Wookie! Kau masih punya aku, kau masih punya Leeteuk Hyung, kau masih punya Orang tua. Apa kau melupakan kami! Bukannya kau sudah berjanji mau membalas kebaikan Leeteuk Hyung. Apa dengan cara mati, kau bisa membalas kebaikan Hyung mu?. Kalau kau seperti ini, Kibum tidak akan tenang disurga. Dia pasti ingin melihatmu bahagia Wookie". Kyuhyun mencoba merubah jalan pikiran Wookie yang sudah putus asa. Hujan pun turun dengan deras, Air mata Wookie menyatu dengan air hujan yang menyentuh wajahnya. Kyuhyun memeluk tubuh sahabatnya itu. "Sudah Wookie, kita pulang sekarang".
Keesokan harinya…
"Wookie, apa kau sudah bangun? Hyung sudah menyiapkan sarapan. Ayo keluar". Leeteuk mengetuk pintu kamar Dongsaeng tersayangnya, tapi tidak ada jawaban. Leeteuk pun langsung membuka pintu kamar dan melihat Wookie yang tengah melipat kakinya dan menumpuhkan dagunya dilutut. Leeteuk mendekat dan duduk disisi tempat tidur Wookie.
"Wookie, Hyung tau kau masih belum bisa menerima kenyataan atas kepergiaan Kibum. Tapi sampai kapan kau akan terus seperti ini, Hyung seperti tidak mengenalmu lagi. Hyung sangat sedih melihat keadaanmu yang seperti ini", Wookie tidak menyangka kata-kata itu akan keluar dari mulut Hyung nya. Wookie sama sekali tidak ingin melihat Hyungnya sedih.
"Mianhae Hyung. Aku sama sekali tidak ingin membuatmu bersedih, Aku hanya… aku hanya… hiks hiks", Wookie kembali menangis. Sungguh, Wookie tidak menyangka ini akan terjadi pada hidupnya. Leeteuk yang mengerti dengan kesedihan Wookie pun memeluk adiknya itu.
"Asal kau tau Wookie, Kibum pernah mengatakan sesuatu kepada Hyung. Apa kau mau tau apa yang dia katakan?", Wookie mengangguk dipelukan Leeteuk.
"Dia mengatakan, kalau dia ingin melihatmu bahagia selamanya. Kau mau kan mengabulkan keinginan Kibum itu, anggap saja itu adalah permintaan terakhirnya". Leeteuk melepas pelukan hangat itu dan menghapus air mata Ryeowook. "Berjanjilah pada Hyung, kalau kau akan mengabulkan keinginan Kibum itu. Kau harus bahagia Wookie".
"Ne Hyung. Aku berjanji aku akan bahagia, aku tidak ingin Kibum kecewa denganku. Gomawo Hyung. Gomawo sudah menyadarkan ku", Wookie menggenggam tangan Leeteuk dengan erat.
"Sudah seharusnya Wookie, itulah gunanya Hyung. Ya sudah, Hyung harus berangkat kerja sekarang. Hyung sudah menyiapkan sarapan. Hyung pergi dulu". Leeteuk bangkit dari tempat tidur Wookie dan langsung berangkat kerja.
Tidak terasa, sudah seminggu sejak kepergian Kibum. Wookie dapat menjalani harinya tanpa Kibum, Wookie dapat tersenyum dan tertawa seperti biasanya. Tapi, tak jarang juga dia selalu teringat dengan Kibum dan mencoba menahan air matanya agar tidak terjatuh lagi.
'Aku merindukanmu Kibummie', gumam Ryeowook dalam hati saat dia sedang duduk di kursi panjang yang ada diarea kampus nya. "Wookie! Kenapa kau melamun saja. Ini aku bawakan minuman untukmu!", Suara Kyuhyun yang baru datang membuyarkan lamunan Wookie tentang kenangan indahnya bersama Kibum. "Gomawo Kyu", Wookie mengambil 1 minuman kaleng yang disodorkan Kyuhyun untuknya.
"Kau sedang memikirkan Kibum?", pertanyaan Kyuhyun tepat 100%. "Ne Kyu, apa aku boleh bertanya denganmu?".
"Tanyakan saja", Kyuhyun memandang lurus kedepan menanti pertanyaan Ryeowook.
"Apa tuhan membenciku?", sontak Kyuhyun langsung menatap Ryeowook. "Tuhan tidak pernah membenci umatnya Wookie".
"Aku rasa itu tidak berlaku untukku. Tuhan mengambil nyawa Kibum, pasti karna dia ingin menyadarkanku kalau didunia ini tidak ada hubungan sesama jenis, benarkan?".
"Wookie, bukan kau saja yang menjalani hubungan dengan sesama namja. Diluar sana juga banyak yang seperti itu. Dan kau jangan pernah merasa bersalah dengan perasaanmu ke Kibum. Karna bagaimanapun, Tuhan juga yang sudah memberikan perasaan cintamu ke Kibum".
"Lalu kenapa dia memberikan perasaan seperti ini jika pada akhirnya dia mengambil Kibum dariku? Apa Tuhan sengaja ingin mempermainkanku?", Air mata Ryeowook terjatuh lagi.
"Itu karna Tuhan ada rencana lain untukmu Wookie. Tuhan punya rencana indah yang sudah dibuatnya untukmu. Kau hanya menunggu saat itu tiba. Sudahlah, aku tidak suka kau menangis lagi. Hapus air matamu, sebentar lagi kita masuk". Sebenarnya Kyuhyun juga ingin mengeluarkan air matanya, Kyuhyun juga belum percaya kalau Kibum akan meninggal secepat itu.
_Ryeowook POV_
"Hyung pulang!", akhirnya Leeteuk Hyung pulang juga, aku sudah menunggunya diruang tengah dari tadi. "Hyung, kau pasti lelah. Cepatlah mandi, makan malam sudah ku buatkan".
Leeteuk hyung melepas sepatu dan Jasnya, wajahnya benar-benar terlihat lelah dan banyak pikiran. Kalau dia melihatku sedih karna masih memikirkan Kibum, dia pasti tambah stress. Maka dari itu, aku berusaha bersikap wajar sekarang, aku tidak ingin menangis didepannya lagi.
Setelah selesai mandi. Leeteuk hyung menyusulku ke meja makan. Wajahnya tampak lebih segar sekarang. "Hwa… ini pasti enak sekali. Hyung akan makan dengan baik Wookie", aku tertawa kecil dengan pujiannya. "Kau harus banyak makan Hyung. Kulihat tubuhmu semakin kurus. Jangan bekerja terlalu keras. Bukankah kau bekerja diperusahaan kekasihmu, Kim Kangin Hyung. Jadi aku rasa dia akan mengijinkanmu kalau kau meminta keringanan pekerjaan", kali ini giliran Leeteuk Hyung yang tertawa dengan perkataanku.
"hahaha… Kalau Hyung melakukan itu. Karyawan lain akan membunuh Hyung, Wookie". Aku tertawa lagi dengan penjelasannya. Leeteuk hyung benar-benar beruntung mempunyai pasangan seperti Kangin Hyung. Tapi Leeteuk Hyung belum mengenalkan secara langsung sosok namjachingu nya itu. Awalnya aku ragu dengan hubungan mereka, Bagaimana mungkin seorang CEO Perusahaan besar menjalin hubungan dengan seorang namja biasa yang bekerja diperusahaanya, Bukankah dia bisa mencari namja atau yeoja yang setara dengannya. Tapi aku tidak boleh berpikir yang macam-macam, mungkin Kangin Hyung benar-benar mencintai Leeteuk Hyung. Kangin hyung pasti terpesona dengan 'kecantikan' dibalik wajah tampan hyungku. Aku juga menyadari kalau Leeteuk hyung adalah namja yang cantik sama sepertiku, hehe.
_Ryeowook POV END_
_Kyuhyun POV_
Hari ini hari libur, Pagi ini aku sudah ada didepan rumah Wookie, hari ini aku mau mengajaknya lari pagi. Pasti menyenangkan bisa lari pagi berdua dengannya. Untuk masuk kerumah Wookie, aku tidak perlu memakai acara memencet Bel. Aku langsung masuk saja dan segera menuju kamar Wookie. Tidak sopan? Ayolah… aku ini sahabatnya, itu sudah jadi hal yang biasa buat Wookie maupun Leeteuk hyung.
Setelah masuk kekamar Wookie, ku lihat dia masih tertidur. Tidak biasanya…
"Wookie! Ayo bangun. Aku mau mengajakmu lari pagi!", aku menarik selimutnya sehingga membuat Wookie sedikit menggeliat(?).
"Kyu… Kau jauh-jauh kerumahku hanya untuk mengajakku lari pagi? Shireo! Aku masih ngantuk, kau saja yang pergi sendiri. Atau, kau pergi saja dengan Leeteuk hyung". Wookie menarik lagi selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
"Ternyata kau lebih memilih untuk tidur daripada menemaniku", aku duduk disisi tempat tidurnya dengan memasang wajah kecewa.
"Baiklah, aku bangun Kyunnie!… Kau tunggu lah disini aku mau ke kamar mandi dulu", ternyata usahaku datang kesini tidak sia-sia, Wookie bangun dan langsung menuju ke kamar mandi. Oh ya.. Kalau tidak salah dengar, tadi dia memanggilku Kyunnie? Bukankah sapaan seperti itu hanya dipakainya untuk Kibum, Kibummie?. Ah… mungkin aku salah dengar,
Kuarahkan pandanganku keseluruh sudut kamar Ryeowook. Ku lihat 1 foto yang terletak dimeja belajarnya, aku beranjak untuk melihat foto itu dari dekat. Foto Wookie dengan Kibum, mereka terlihat sangat bahagia di foto itu, benar-benar pasangan yang sempurna. Semenjak kepergian Kibum, aku belum pernah melihat senyuman Wookie yang sama persis dengan yang ada difoto ini. Senyumannya yang sekarang berbeda, hanya senyuman kosong. Sungguh… aku merindukan senyuman itu, kapan aku bisa melihat senyuman seperti itu lagi, dan siapa yang bisa membuat Wookie tersenyum seperti itu lagi?
"Apa yang kau lihat?", aku tersadar dari lamunanku saat Wookie sudah keluar dari kamar mandi.
"Ani… aku hanya salut denganmu. Meja belajarmu tidak ada debu sedikitpun, beda sekali denganku".
"Makanya, kau jangan terlalu sibuk dengan PSP bodohmu itu Kyunnie".
Kyunnie? Dia memanggilku Kyunnie? Ternyata aku tidak salah dengar, Apa dia sadar saat mengatakan itu?
"Ya! Kenapa kau malah melamun. Kau serius atau tidak sih mengajakku lari pagi?",
"Iya iya… Ayo berangkat sekarang".
Aku dan Ryeowook pun akhirnya menikmati hari libur ini dengan berlari pagi. Berlari-lari kecil menyusuri pinggiran jalan, hari ini cukup banyak juga orang yang melakukan hal yang sama seperti kami. Tiba-tiba ada 3 yeoja yang berpas-pasan dengan kami. Mereka senyum-senyum melihatku dan Ryeowook, sepertinya mereka sedang cari perhatian.
"Ck, dasar yeoja murahan", ku dengar omelan kecil keluar dari mulut Wookie, lucu sekali. Dia benar-benar tidak menyukai yeoja. Kalau aku lama-lama dekat dengan Wookie, aku bisa ketularan 'ketidaknormalannya'. Tapi, kalau aku menyukai Wookie, itu tidak masalah juga. 'Aish.. apa yang kau pikirkan Kyuhyun! Itu sama saja kau merebut Wookie dari Kibum!', aku menyadari kebodohanku.
Sudah setengah jam kami berlari-lari, aku capek. Tapi sepertinya Wookie masih banyak tenaga. Bagaimana bisa? Badannya kan lebih kecil dariku?
"Wookie… kita istirahat dulu disini yah. Aku capek, lagipula ini tempat yang cocok untuk beristirahat", ucapku sambil mengatur nafas yang tidak beraturan. Ini benar-benar tempat yang indah, dihadapan kami terpampang danau kecil yang indah dengan pantulan cahaya matahari pagi layaknya lukisan sang Pencipta. Aku merebahkan badanku direrumputan yang lembut(?).
"Hwa, aku baru sadar ada tempat yang seperti ini di Seoul. Apa kau sudah pernah dat…" Aku kaget melihat Wookie yang sudah menangis. Aku langsung berdiri.
"Wookie… kau kenapa? Kenapa kau menangis?".
_T B C_
Kira-kira, apa yang membuat Ryeowook tiba-tiba menangis?
Apa benar Kyuhyun menyukai Ryeowook yang notabene nya Sahabatnya sendiri?
Apa Ryeowook akan menemukan seseorang yang akan menggantikan posisi Kibum dihatinya?
Chapter depan YESUNG bakalan muncul! Kira-kira, Peran Yesung kayak gimana yah? Penasaran kaaan? *readers : nggak tuh TT_TT
OKE LAH! It's Time to Review nya yah.. kalok ada yang minat…
Khamsa…
