Serumit apakah tajuk cinta yang mungkin tercipta dari kisah hidup manusia-manusia empat dimensi seperti mereka? KyuMin/HaeHyuk/KyuHyuk/? GS. RnR ne?

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun

Lee Sungmin as Lee Sungmin (GS)

Lee Hyukjae as Lee Hyukkie (GS)

Lee Donghae as Lee Donghae

HanChul as Kyu's parents, SiBum as Hyukkie's parents, KangTeuk as Ming's parents.

Cast lain menyusul..

.

Cho Kyuhyun

Seorang namja yang cueknya luar biasa, ia bahkan sanggup untuk tidak mengganti celana dalamnya selama seminggu kalau saja tak diingatkan oleh sang Eomma. Kyuhyun adalah buah cinta dari Cho Hangeng dan Cho Heechul. Paras tampannya ia peroleh dari sang appa, sedangkan mulut berbisanya ia copy-paste dari sang eomma. Tuhan itu sangat adil, kan?

Kyuhyun bisa jadi sedikit lebih manusiawi kalau sedang bersama dua sahabatnya sejak kecil, Hyukkie dan Shindong. Ia bahkan rela membatalkan kencan dengan kekasihnya hanya untuk berkumpul dengan kedua sahabat yang sama-sama abnormal itu. Sudah tak terhitung berapa mantan Kyuhyun yang menyebut Shindong dan Hyukkie sebagai alasan utama kenapa ia minta putus. Namun, Kyuhyun sama sekali tidak peduli. Masih banyak ikan di laut! Begitulah pegangan hidupnya. Hal ini membuat sang eomma khawatir, Heechul tak mau anaknya jadi perjaka tua. Maka dari itu, ia berniat menjodohkan Kyuhyun dengan anak dari sahabatnya waktu SMA. Apakah reaksi Kyuhyun nanti?

Lee Hyukkie

Yeoja berparas manis ini sungguh haus akan kasih sayang seorang pria. Dia seperti terobsesi untuk segera punya kekasih. Oleh karena itu sebagian besar harinya dipenuhi oleh agenda berkencan. Saat mendengar kalau sahabatnya –Kyuhyun, yang notebene lebih muda dua tahun darinya– akan segera dijodohkan, Hyukkie seperti terserang struk ringan. Ia lalu merengek pada sang appa, Lee Siwon, untuk segera dijodohkan juga. Siwon sendiri adalah seorang appa yang kelewat protektif pada anak gadis semata wayangnya. Dengan tegas ia menolak rengekan Hyukkie-nya itu. Karena baginya, Hyukkie tetaplah seorang gadis kecil yang belum siap untuk menikah. Meskipun dilarang Siwon, gadis keras kepala bergusi lebar itu tentu saja tidak menyerah. Ia tetap mencari lelaki lewat jalannya sendiri dan saat itulah ia mulai di kejar Lee Donghae, rivalnya di klub dance yang banting stir menjadi seorang bayangan Hyukkie yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, saat tahu kalau gadis itu sedang membutuhkan seorang pria. Akankah Hyukkie pasrah dan menerima cinta dari mantan rival beratnya itu?

Shin Donghee

Namja tampan tapi tambun ini sangat peduli terhadap dua dongsaengnya yang sedikit mengalami kelainan jiwa. Selama belasan tahun bersahabat, perannya adalah menjadi penengah saat Kyuhyun dan Hyukkie bertengkar. Namun, tak jarang Shindong alih profesi jadi wasit atau bahkan berkamuflase menjadi kompor yang membuat pertarungan antar setan dan monyet itu menjadi semakin seru dan panas, yang tak jarang berakhir dengan basecamp mereka —yang merupakan rumah Shindong sendiri— hancur berantakan.

Lee Sungmin

Yeoja imut penggila warna pink ini belum pernah berpacaran sebelumnya. Mau tahu kenapa? Itu karena ia mengalami penyakit psikis yang aneh. Setiap berinteraksi dengan manusia berkelamin jantan dan berparas rupawan, ia akan langsung kikuk luar biasa. Gejala umum yang biasa Sungmin alami saat berhadapan dengan mereka adalah lidah kelu, banjir keringat dingin, dan yang terparah : pingsan di tempat. Hal ini membuat Leeteuk, eommanya yang mewarisi kecantikan luar biasa padanya, khawatir setengah hidup. Oleh karena itu saat ia bertemu kembali dengan sahabat lamanya, Heechul yang menawarkan ide untuk menjodohkan anak mereka, dengan berat hati Leeteuk menerimanya. Kenapa berat hati? Itu karena Leeteuk tahu persis kalau keturunan Heechul pasti ada "apa-apanya" dan ia sudah mengantisipasi hal ini dengan menyuruh suaminya yang notabene ahli taekwondo untuk mencincang habis anak Heechul kalau ia berani macam-macam dengan Sungminnya yang manis itu. Apakah penyakit Sungmin akan sembuh saat bertemu dengan Kyuhyun?

Lee Donghae

Merupakan musuh bebuyutan dari Lee Hyukkie. Tapi siapa sangka kalau kejahilannya selama ini justru merupakan usahanya dalam menarik perhatian yeoja bertulang lunak itu. Saat tahu kalau Hyukkie sedang putus asa dalam mencari cinta sejatinya, *tsah* Donghae muncul sebagai Donghae yang lain, dan ia meyakinkan Hyukkie kalau dialah namja yang paling tepat untuknya. Akankah Hyukkie—yang memang punya dendam tersendiri pada namja amis itu— mau membuka dan mempercayakan hati semata wayangnya pada pria kekanakkan seperti Donghae?

...

HEARTQUAKE

...

"Sekali lagi mianhae Hyukkie-ah, kau pasti bisa mendapatkan namja yang lebih baik dari Oppa nanti.. Sekarang masuklah, kau bisa kena flu kalau terlalu lama di luar."

"Bagaimana hari ini?"

"Auranya muram sekali. Gagal lagi eum?"

"Dia.. Dia.. Dia lebih memilih temannya yang bernama Kim Ryeowook itu dibanding aku.."

Krik.. Krik.. Krikk..

"HASSSH! MENYEBALKAN SEKALI SI KEPALA BESAR ITU! DIA PIKIR UNTUK APA MENDEKATIKU KALAU UJUNGNYA BEGINI! DASAR BODOH! BODOH! HUWAAA.."

Srakkk

"HIYAAA NOONA~ KENAPA HARUS MENENDANG TASKU SEGALA? KALAU SAMPAI KASET LIMITED EDITIONKU HANCUR KUBUNUH KAU!"

"Kyuu, aku sedang patah hati begini kenapa kau masih tega? Hiks.. Lagipula siapa suruh tasmu ada disitu.. Hiks.."

"TIDAK PEDULIII! KASETKU HANCUR = KAU TAMAT, NOONAA!"

"Kyuuuuu~~"

Srooot

"Yaa Hyukkie-ya! Jangan pakai bantal sofaku kalau mengelap ingus! Jorok sekali siih!"

"Huweeeee.. Bahkan Shindong oppa juga tega memarahiku! Kenapa dunia begitu kejaaam?"

SROOOT

"Ah.. Terserah.." Kyuhyun dan Shindong hanya bisa menghela napas, pasrah.

...

HEARTQUAKE

...

"Kalian tahu? Eomma berniat menjodohkanku, dan malam ini aku akan bertemu dengan 'dia' saat acara makan malam keluarga nanti."

"mwo? dijodohkan?"

"ANDWAE..! ANDWAE..! Tidak bisa dan tidak boleh! Kyuu, jebal jangan pergi kesana nanti malam. Bagaimana kalau kita kabur ke Amerika dulu untuk sementara? Siapa tahu kan jodohku ada disana? Tunggu aku berkemas yaa.. Tidak akan lama, kok."

"Kau gila ya? Mau aku mati dicincang Eomma? Lagipula kenapa kau heboh sekali sih?"

"Ini karena harga diri, Kyu! Harga diri! Aku dilangkahi oleh seekor Cho Kyuhyun? Yang benar saja!"

"Harga diri, sejak kapan kau punya? Aku tidak pernah tahu itu."

"TERSERAH! AISSSH POKOKNYA KAU TIDAK BOLEH MENIKAH DULU KYU, TIDAK BOLEEEH SEBELUM AKU PUNYA ANAK SATU, ATAU MINIMAL TIDAK SEBELUM AKU SAH JADI ISTRI ORANG!"

"YAA! Berhenti mengguncang bahuku! Aku jadi mual, bodoh!"

...

HEARTQUAKE

...

Kyuhyun side

"Bagaimana? Dia cantik kan? Apa kubilang, eommamu ini memang terlampau jenius, Cho!"

Persetan dengan ucapan narsis eomma, aku memandangi gadis ini tanpa berkedip. Kutelusuri rupanya dari bawah, dan terlihat sepasang kaki mulus yang terbungkus flat shoes pink dengan aksesoris pita mungil di atasnya. Semakin ke atas dan tampaklah bagian lutut, pinggang, perut, dan dada yang dibalut dress pink pucat dilengkapi bolero putih yang menambah kesan manis. Kemudian di lehernya tergantung sebuah liontin kecil berwarna keperakan. Dan saat aku mencapai wajahnya, ludahku langsung minta ditelan. Wajahnya ini, nyaris sempurna! Rambutnya hitam panjang dan sedikit bergelombang di bagian bawah dan terlihat sangat lembut, poninya jatuh pasrah menutupi dahinya. Matanya bulat dan bening persis mata kelinci, hidungnya mancung dan bibirnya berwarna pink cherry dan bentuknya seperti habis dicetak dengan cetakan letter M. Makhluk seperti ini.. beli dimana? Eh tapi tunggu, ada sesuatu yang janggal disini. Benarkah dia.. gemetar?

"An- an- annyeonghaseo.. Lee Sungmin imnida."

"Tidak usah gugup begitu, Sungmin-ah. Manusia di depanmu itu hanya sebatang Cho Kyuhyun. Tenang saja, dia tidak menggigit kok.. Hahaha.."

"Maafkan Sungmin ya, anakku memang begitu.. Sedikit pemalu, mungkin nanti kalau sudah terbiasa kikuknya akan hilang.."

"Sudah, lebih baik kalian ke balkon dulu sana. Mengakrabkan diri untuk beberapa menit kan lumayan. Little Cho, jangan nakal ya!"

Aku merinding mendengar kalimat eomma barusan. Kenapa dia seperti sedang menasihati sesuatu di balik celanaku hanya karena memanggilku dengan sebutan "little Cho"? Mengerikan.

"Jadi, namamu Sungmin?"

"I-iya.."

"Jadi, kau calon tunanganku?"

"I-iya.. Sepertinya begitu.."

"Kenapa kau mau dijodohkan?"

"Hmm.. Itu.. Itu karena.. Karena Eomma yang suruh.."

"Oh.."

Aku diam, Sungmin apalagi. Dia masih saja gemetar, terdengar dari suara dan gestur badannya yang bergerak gelisah. Apa dia tak nyaman denganku? Apa aku bau? Seingatku aku sudah keramas seminggu yang lalu. Oke bercanda, tadi sore aku juga keramas kok.

"Bagaimana menurutmu, apa aku.. err tampan?"

Sungmin melirikku sekilas lalu menunduk lagi. Entahlah, mungkin dia sedang bercermin di lantai rumahku yang kelewat mengkilap. Tangannya mengepal kuat, sementara kakinya bergerak naik-turun.

"I-iya, Kau.. err.. kau tampan, Kyuhyun-ssi.."

Aku mulai curiga apa yeoja manis ini punya penyakit gagap? Kenapa untuk berbicara saja bufferingnya lama sekali. Aku diam sambil menatapnya untuk beberapa saat, mungkin sadar karena suasana kembali menyepi, Sungmin mengangkat kepalanya lagi, untuk melihat apa yang sedang aku lakukan. Dan saat tahu aku sedang menatapnya, dia limbung dan mencengkeram pegangan balkon di sampingnya kuat-kuat.

"Ommo, neo.. Gwaenchana?"

"Berhenti.. Ja-jangan menatapku seperti itu, aku malu sekali. Sumpah rasanya.. rasanya seperti ditelanjangi.. Kumohon jangan seperti itu Kyuhyun-ssi.."

Aku terhenyak. Anak ini.. Ke-kenapa?

"Ah, baiklah mianhae. Tapi bisakah kau memanggilku tanpa embel-embel –ssi? Rasanya canggung sekali."

"Oh, baiklah. Kyuhyun?"

"Nah, begitu kebih baik, Minnie-ya"

Dia melotot kaget, sedangkan aku hanya tersenyum. Mungkin memang butuh waktu ekstra untuk menjinakkan Sungmin yang kelewat pemalu ini. Tapi aku yakin pasti bisa, mengingat otakku yang jenius dan wajahku yang luar biasa tampan ini, siapa yang bisa menolak, eoh?

...

HEARTQUAKE

...

Hyukkie side

Aku termangu di bangku taman kampus sambil sesekali bergidik kedinginan. Angin musim gugur memang jahat sekali. Aku yang kebetulan tidak mempersiapkan diri hanya mengenakan jaket dengan ketebalan normal dan memegang satu cup hot coffee dalam pertarungan ini. Tapi, egoku masih terlalu tinggi untuk menyerah dan pulang ke rumah. Rasa kosong di hatiku ini memang sangat sesuai dengan dinginnya udara, dan aku justru menikmati kesendirianku ini dengan merenung. Memikirkan masalah Kyuhyun yang akan dijodohkan, dan masalah appa yang tak mau menjodohkanku. Hei, hal seperti itu kenapa disebut masalah? Tentu saja, ini masalah besar buatku. Aku akan dilangkahi oleh bocah setan yang tak mengerti apa-apa itu dalam urusan pernikahan? Cih, yang benar saja. Tapi justru itulah kenyataannya. Aish, rasanya jadi ingin mencakar tanah sampai puas.

Grup

Mendadak gelap.

Sesuatu yang wangi jatuh di atas kepalaku dan menggelapkan semuanya. Saat aku mengambilnya, ternyata jaket tebal berwarna biru tua. Tapi tunggu dulu, ini punya siapa? Aku menoleh dan menemukan sosok menyebalkan sedang tersenyum lebar ke arahku. Jarak wajah kami yang terlalu dekat membuatku memalingkan kepala ke arah lain. Dan sosok menyebalkan itu kini mengambil posisi duduk tepat di sampingku.

"Ini jaketmu?" Dia mengangguk dan menyeringai. Baru saja aku mau melemparkan jaket yang barusan kuakui wangi ini ke wajahnya, dia berbicara sesuatu yang membuatku urung.

"Pakai saja dulu, udara sedang ganas saat ini. Nanti kau sakit."

Aku balas menyeringai.

"Sejak kapan kau peduli? Oh, atau jangan-jangan kau sudah menaruh bedak gatal ya di jaket ini? Lalu kau mau—"

Ucapanku terhenti saat dia melotot dan menoyor kepalaku. Haish! Dosa apa aku? Kenapa justru berhadapan dengan makhluk menjengkelkan ini sekarang? Ya Tuhaaann.. dia.. eh, tersenyum lagi, dan wajahnya terlihat.. err, mungkin lidahku perlu diamputasi setelah ini. Tapi wajahnya terlihat tampan sekarang.

"Jangan berpikiran buruk, nona. Kulihat kau murung sekali. Ada masalah ya?"

"Jangan sok tahu!"

"Gurat ingin mati seperti itu mana mungkin tidak punya masalah? Saat kuperhatikan dari jauh bibirmu daritadi juga maju-maju sendiri terus. Kurasa kau butuh seorang teman bercerita, Hyukkie-ya."

"Nah, kau tahu itu kan. Aku memang sedang butuh TEMAN untuk bercerita. Bukannya musuh-yang-pura-pura-peduli-lalu-setelah-tahu-masalahku-akan-menertawaiku-sampai-mulutnya-sobek!" Jawabku ketus. Dia terlihat mendengus kesal lalu memelototiku lagi.

"Baiklah, kalau begitu aku berhenti jadi musuhmu. Sekarang aku temanmu. Puas? Ayo cerita!"

"Tidak mau!"

"Ayoo ceritaa.. Sambil menangis juga tidak apa-apa deh. Aku janji tidak akan menertawai atau membicarakan masalahmu lagi nanti. Astaga, Lee Donghae tersambar setan apa ya bisa sampai sebaik ini?"

"Nah, itu juga yang mau aku tanyakan, Lee Donghae. Kau habis makan apa semalam? Kurasa kau keracunan."

"Aku.. err.. makan seafood."

"Cih, aku benci seafood."

"YAA! Jangan mengalihkan topik! Cepat cerita! Ommo, lihatlah sekarang, wajahmu sudah memerah. Jangan menahan tangis terlalu lama, nanti dadamu sesak."

Seafood, bahan makanan yang selalu jadi alasan pertarunganku dan dua sahabatku kalau sedang berkumpul. Dua namja itu selalu ngotot memasak seafood walaupun mereka tahu aku membencinya. Kalau sudah seperti itu jadilah aku harus memakan ramyun sendirian untuk mengganjal perut. Mengenang hal itu membuat pandanganku mengabur dan kurasa sebentar lagi pipiku akan basah. Mungkinkah aku, Shindong oppa, dan Kyuhyun masih bisa berkumpul bersama lagi kalau Kyuhyun sudah beristri? Lalu apakah hubungan persahabatan kami akan jadi canggung setelahnya? Hassh! Aku benar-benar sudah tak tahan. Persetan dengan apa yang akan dilakukan ikan cucut ini nanti, yang jelas aku harus menumpahkan semuanya sekarang.

"Baiklah, aku akan cerita. Jadi..."

Hening.

Setelah aku selesai dengan kasusku, hanya hening yang menyelimuti kami berdua. Bahkan sekarang dingin pun bukan menjadi hal besar bagiku. Yang bisa kulakukan hanya sesenggukan. Ya, aku sedang menangis sekarang.

"Ulljjima.."

Sebuah sapu tangan yang wanginya sama seperti jaket yang kukenakan sekarang menyapu bersih pipiku. Namun tak lama, pipi ini kembali basah seiring mataku yang mengatup rapat. Entah kenapa, seusai bercerita rasanya lega sekali. Dan Lee Donghae? Dia sama sekali tidak menertawaiku. Donghae fokus mendengarkan dan sekarang malah sibuk mengelap air mataku. Apa ikan ini punya kembaran ya? Atau jangan-jangan dia berkepribadian ganda dan yang sekarang duduk di sampingku adalah alter egonya yang lain? Hiiy, berpikir apa kau, Lee Hyukkie?

"Kalau kau takut Kyuhyun akan sibuk sendiri dengan calon istrinya, kenapa kau tidak menyibukkan diri dengan calon suamimu sendiri, hm?"

"Itu dia masalahnya, I'm stuck about love. Dewi fortunaku sedang liburan dan tak mau kembali mengurusi keberuntunganku. Makanya aku sial terus kalau urusan cinta!"

"Kalau begitu, coba saja denganku. Mau?"

"Eh?"

"Kalau cocok kita menikah, kalau tidak ya.. Ah, aku yakin kita cocok. Bagaimana Lee Hyukkie? Sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak lama. Mau ya?"

".."

"Heh.. Bodoh.. Kau masih hidup kan?"

"Lee Donghae.. Kau.. GILA! Ya, kau pasti sudah gila!"

Aku berlari meninggalkannya. Berlari sambil menggumamkan satu kalimat.

"Lee Donghae gila.. Ya, anak itu memang gila.."

"Lee Donghae gila.. Ya, anak itu memang gila.."

"Lee Donghae gila.. Ya, anak itu memang gila.."

Begitu terus-menerus sampai aku tiba di rumah dengan mulut berbusa.

...

HEARTQUAKE

...

Kyuhyun side

"Ming-ah.. Saranghae~"

Sungmin terdiam dengan wajah semerah bekas tamparan eomma. Tak ada tanda-tanda dia mau membuka mulutnya. Lalu kalau sudah begini aku harus bagaimana? Aish, saran eomma benar-benar menyesatkan! Sekarang harus bagaimana lagi agar bisa mengubah sifatnya yang sekaku ini? Ini sudah hampir tiga minggu setelah perkenalan dan selama itu pula aku absen bertemu dengan gorilla hyung dan monyet noona karena terlalu sibuk dengan Sungmin, dan percayalah kalau aku mulai merindukan mereka sekarang. Tapi sepertinya pertemuanku harus tertunda lagi mengingat yeoja manis ini yang belum menunjukkan perkembangan. Dia masih sangat kaku dan canggung. Bicara denganku saja gugupnya setara dengan pembicara seminar tingkat internasional.

"Mmm.. mm.. Na- nado.. Kyuhyun-ah."

Walaupun jawabannya sangat lirih, aku masih bisa mendengarnya dengan jelas dan itu membuatku terperangah hebat. Tapi saat aku melirik ke arahnya, wajahnya sudah tak berbentuk sekarang. Kurasa sebentar lagi dia akan meledak hanya karena dua patah kata "Na do" barusan.

...

HEARTQUAKE

...

Still Kyuhyun side.

"Ming-ah.. boleh cium tidak?"

Gadis bercardigan hitam di depanku melotot tak percaya, sedangkan aku hanya bisa menggaruk tengkuk. Entah kenapa bibirnya terlihat begitu menggoda malam ini. Lagipula aku hanya mau memastikan perasaanku saja, apakah jantungku akan luntur setelah menciumnya, atau malah biasa saja. Tidak ada yang tahu, kan?

Lama kami sunyi dalam diam. Kulihat Sungmin menunduk dalam seperti sedang mengheningkan cipta (emang ngerti kyu? -_-). Dia meremas roknya hingga lecek sambil terus menggigiti bibirnya. Ommona, aku jadi merasa bersalah karena membuatnya jadi se-salah tingkah ini.

"Ehm.. Ming, lupakan saja kalau kau—"

"Ani Kyu.. Kau.. kau boleh melakukannya.. Untuk Kyuhyun gratis. Silahkan.. silahkan saja.."

"Jadi kalau untuk namja lain bayar?"

"Eh?"

Sungmin yang sudah menutup mata kini malah jadi tambah salah tingkah. Tangannya menggaruk kepala, meremas rok, memelintir ujung cardingan, dan begitu seterusnya. Mungkin dia sedang merutuki pemilihan katanya yang terdengar menggelikan. Membuatnya jadi semakin imut dan menggemaskan. Tapi kini tangan Sungmin mulai meraih kepalanya sendiri dan mengetuknya berkali-kali. Dengan sigap, aku menangkap tangannya dan menghapus jarak di antara kami.

CHU~

Entah karena mulutku yang beracun atau dia yang terlalu gugup, Sungmin jatuh pingsan setelah kucium.

...

HEARTQUAKE

...

"Berhenti mengikutiku, Lee Donghae! Ini sudah minggu keberapa, hah? Aku saja bosan melihatmu!"

"Demi apa kau bosan? Tapi kalau kau memang bosan sih itu deritamu. Yang jelas aku semakin menyukaimu, Hyuk. Semakin hari wajahmu jadi tambah manis."

"Cih, menjijikan! Kau amnesia ya? Sebulan kemarin hari-hariku masih dipenuhi cacianmu. Dan sekarang apa? Apa kau pikir yang seperti ini tidak aneh? Hah?"

"Kan sudah kubilang, yang lalu itu hanya akting agar kau memperhatikanku, Hyukkie. Bagaimana? Aktingku sempurna, kan?"

Hyukkie mendengus. Gadis itu berniat mengejar Shindong dan Nari yang sedang mengantri di kedai es krim yang sedang ramai pengunjung. Ya, mereka saat ini memang melakukan double date abstrak yang berjalan begitu saja di sebuah taman hiburan terbesar. Rencana awal hanya pergi bertiga, dan berubah total saat tiba-tiba Donghae datang dan memaksa ikut seperti anak kecil.

"Jangan ganggu mereka." Cegah Donghae sambil menahan tangan kecil yeoja yang sedang mem-poutkan bibirnya. Lagi-lagi Hyukkie mendengus dan hanya bisa diam pasrah, mendengarkan Donghae yang bernyanyi kecil sambil memandangi biang lala raksasa di depannya. Tanpa sadar gadis itu melamun.

"KYUHYUN-AH!"

Teriakan Shindong yang menggelegar memecah lamunan Hyukkie dalam sesaat. Di depannya kini terlihat pasangan yang amat serasi dengan tangan yang saling berpautan. Yeoja imut yang menggunakan overall abu-abu itu terlihat asyik memandangi tanah. Sedangkan sang namja menatap Hyukkie penuh arti.

"Perkenalkan, hyung.. noona.. Ini, calon tunanganku."

"An-anyeonghaseyo. Lee Sungmin imnida."

Setelah memandangi wajah-wajah di depannya dan melempar senyum ramah sekilas, Sungmin kembali menunduk, tentu saja ia gugup setengah mati sekarang. Ia mengeratkan genggamannya pada tangan Kyuhyun.

"Wah, Yeppeuda! Annyeong Sungmin-ssi, Lee Donghae imnida!"

Hyukkie melotot horor ke arah Donghae.

"Apa yang rivalmu lakukan disini, noona?"

"YAA! Aku sudah pensiun jadi musuhnya tahu! Kini kami sedang dalam masa penjajakan. Doakan hubungan kami lancar ya, dongsaeng-ah!."

Kyuhyun mencelos. Bagaimana bisa namja ikan ini sok akrab sekali dengannya? Dan saat ia melirik noonnya, Hyukkie hanya bisa tersenyum tipis. Entah apa artinya Kyuhyun juga tidak tahu.

"Jadi, sekarang ceritanya triple date nih? Hahaha~" Shindong mengeluarkan lelucon garingnya.

Dan akhirnya, hari itu pun berakhir dengan dipenuhi pemandangan : Shindong Nari yang mesra luar biasa, Sungmin yang kikuk dan berusaha menikmati suasana. Kyuhyun yang mencoba membuat Sungmin rileks sambil sesekali melirik ke arah Hyukkie dan Donghae yang entah kenapa justru terlihat seperti adegan di K-Drama—saat si pria terus mengejar si wanita dengan gigihnya dan si wanita tetap acuh, dan pada akhirnya si wanita pasrah saja saat pipinya dijadikan tempat pendaratan dari bibir sang pria— Dan oh, Lihatlah betapa irinya hati kecil Kyuhyun melihat adegan itu. Eh, iri? Benarkah Kyuhyun hanya sebatas iri? Tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas Kyuhyun tidak suka melihatnya.

...

HEARTQUAKE

...

Kyuhyun side

"Kyu.."

Aku menoleh ke arah Sungmin yang memanggilku pelan. Setelah itu aku kembali fokus dengan jalanan di depanku karena tidak mau kena tamparan eomma kalau sampai Sungmin pulang dalam keadaan lecet karena kecelakaan.

"Apa?"

Sungmin kembali diam, mungkin dia sedang mengumpulkan keberaniannya seperti biasa. Beberapa menit kemudian, dia menghela napas berat dan bersiap-siap.

"Teman.. Teman Kyuhyun yang tadi.. yeoja yang pakai kaus longgar warna kuning.. Dia manis ya?"

Eh? Sungmin bilang apa tentang Hyukkie noona? Manis katanya? Cih, monyet betina itu pasti akan terbang kalau mendengarnya langsung.

"Dia sahabatku sejak kecil. Kau jangan terlalu banyak memujinya, nanti telingaku bisa iritasi."

"Eh, benarkah? Tapi kenapa iritasi? Tadinya kupikir malah..k upikir Kyunie menyukai yeoja itu."

CKITTT..

Aku berhenti mendadak dan menoleh horor ke arah Sungmin yang menunduk ketakutan. Beruntung jalanan sedang sepi, kalau tidak pasti mobil kami sudah ditubruk dari belakang tadi. Dengan kesal aku menepikan mobil ke pinggir jalan.

"Jangan bicara sembarangan kalau aku sedang menyetir, Ming!"

"Mi-mian."

Setelah itu aku kembali menyetir dengan pikiran bercabang. Benarkah aku menyukai Hyukkie noona? Saat melihatnya bersama ikan pesut itu memang sih ada sedikit rasa yang aneh di dalam sini. Tapi, apa itu mungkin? Haissh kepalaku pusing!

"Kyu.."

"..."

"Kyuhyun-ah.."

"KYUUU~"

"APA SIH?"

"Kurasa.. mobil kita.. terlalu.. ke pinggir.."

SROOOOK..

Mobil ku terperosok ke dalam selokan pinggir jalan. Siaaallll!

...

HEARTQUAKE

...

"Appa, kalau aku menyukai Kyuhyun bagaimana?"

"Kyuhyun itu apa, chagi?"

"Manusia, appa! Berhenti baca koran dulu sih sebentar. Cho Kyuhyun itu anaknya Hangeng ahjusshi. Masa appa lupa?"

Siwon menutup korannya dan melotot lebar. Astaga, matanya besar sekali kalau sedang seperti ini.

"Cho Hangeng, suami Kim Heechul?" Hyukkie mengangguk, sedangkan Appanya makin melotot.

"Tentu saja tidak boleh! Astaga, kena kutukan apa anakku ini sampai bisa menyukai anak dari Kim Heechul!"

"M-mwo? Tidak boleh? Keundae WAE Appa?"

"Karena keturunan Kim Heechul itu haram dipacari! Pokoknya tidak boleh! Baiklah appa mengalah, terserah kau mau pacaran atau bahkan menikah dengan siapapun di dunia ini asal JANGAN berhubungan dengan si Heechul itu! Arrasso?"

Hyukkie mendengus lalu kabur ke kamar dan membanting pintu keras. Disusul kemudian sang Umma, Lee Kibum yang masuk untuk menenangkan anaknya.

"Umma, naega wae? Hiks~"

"Ini bukan karenamu, chagi. Hubungan Appamu dan Heechul memang tidak terlalu baik. Mereka dulu pernah pacaran, dan saking mesranya mereka bahkan jadi buah bibir terus di kampus kami. Tapi akhirnya mereka putus karena sebuah pertengkaran dahsyat."

"MWO? Mantan kekasih appa? Tapi kenapa selama ini dia baik padaku?"

"Karena dia sahabatku." Jawab Kibum enteng sambil tersenyum. Hyukkie makin melongo dibuatnya. Kini ia semakin yakin kalau ada yang tidak beres dengan kepala Ummanya Kyuhyun. Bagaimana bisa seseorang tetap bersahabat dengan orang yang merupakan istri dari mantan kekasih yang juga musuhnya sampai sekarang. Rumit? Memang. Hyukkie sendiri saja pusing memikirkannya.

...

HEARTQUAKE

...

Apakah Kyuhyun yang mulai lelah dengan nihilnya perubahan dari Sungmin akan berpaling pada Hyukkie dan mengacuhkan larangan dari kedua orang tua mereka? Atau mungkinkah Sungmin akan sembuh dan hidup bahagia bersama Kyuhyun untuk selamanya? Lalu bagaimana nasib Lee Donghae? Apakah ia akan berhasil melumerkan hati Hyukkie seiring berjalannya waktu? Semua tergantung review anda, pemirsah.. Huahaha~

xxXXXxx

Annyeoong, Okta is back dengan sejumput FF gaje ini. Sebenernya aku sendiri bingung,mau dibilang prolog panjang banget, mau dibilang chapter 1 ya kagak mungkin -_-

Anggep aja ini bagian perkenalan deh ya? *Iyain aja dah biar bahagia x.x*

Btw, karena banyak banget author yang berduyun-duyun(?) hijrah dari FFN, kayaknya aku juga mau nge-post FF aku yang lain lewat FB aja berupa lanjutan dari yang ini atau mungkin FF diarianaksetan yang sampe sekarang masih berupa draft di kepala #plak! pengen ngetik ga sempet terus soalnya huehe XD

Nah, please kalo mau ngereview (review dong review lah~) tolong disertakan nama FB nya ya, nanti aku aja deh yang ngeadd. Aku baru mau bikin FB yang khusus buat nge-fangirling ama nge-korea2an doang soalnya hehe :D

So, please review yaaa ^^

Jangan lupa nama Fbnya xD

ThanKYU very gamsa :*