Our Life
.
.
.
.
By Victorianus
.
.
.
.
Naruto and Hidan
.
.
.
.
Adventure, Fantasy, Spiritual, Slice of Live, Semi-Yaoi
.
.
.
.
Godlike Naru and Hidan, Genius Naru and Hidan
.
.
.
.
.
Hallo semua ^_^
Di sini, Naruto bukanlah ninja Konohagakure juga Jinchuriku Kyuubi dan Hidan bukan ninja Yugakure. Mereka berdua adalah pemuda yang hidup dengan bebas, bagaikan burung yang terbang ke angkasa luas. Tidak terikat dengan desa apapun, dan melakukan apapun yang menurut mereka benar. Di sini, sifat Naruto cool, tidak ada kumis kucing, juga bentuk mata yang tajam, berkulit sedikit putih, berambut pirang dengan model rambut seperti Vergil DMC 3 dan juga pakaiannya seperti Vergil( kecuali jas panjang Naruto di sini berwarna kuning gelap dengan motif lidah-lidah api), sedangkan Hidan menggunakan pakaian seperti Dante( kecuali jasnya berwarna silver seperti rambutnya). Ok, kita lihat bagaimana pertualangan mereka.
Enjoy all
.
.
.
Chapter 1
.
.
.
Hutan Perbatasan Negara Api
.
.
.
Dua pemuda yang kira-kira berusia 20an berjalan dengan telan menusuri jalan tengah hutan dengan tenang. Pemuda berambut pirang, dimaa terlihat raut wajahnya yang datar, dengan katana bersarung hitam di genggaman tangan kirinya, sedangkan pemuda berambut perak, dimana terlihat jas peraknya yang terbuka, memperlihatkan otot-otot tubuhnya, menunjukkan kepada dunia betapa sempurna dirinya itu, juga jangan lupa sebuah Scythe bermata tiga yang ada di punggungnya. Pemuda berambut silver itu sedikit tersentak, kemudian menatap tajam ke arah partnernya tersebut
" Naruto, aku baru mendapatkan ilham dari Jashin-sama, kalau kamu telah menghinanya. Apa aku benar?" tanya sosok pemuda berambut silver itu kepada sosok di sampingnya. Naruto yang mendengar terdiam sejenak, tapi kemudian menghembuskan nafas pelan.
" Sejujurnya Hidan, selama kita bersahabat bertahun-tahun dan bahkan seperti saudara, aku sama sekali tidak mengerti siapa itu Jashin-sama yang selalu kamu bicarakan." jujur Naruto membuat Hidan langsung masuk ke dalam mode biksunya.
" Kamu ini. Apa kamu tidak mengerti penjelasanku selama ini? Jashin-sama adalah dewa yang menciptakan dunia ini. Jashin-sama juga adalah dewa yang.." perkataan Hidan terputus, dimana tiba-tiba puluhan kunai berterbangan ke arah mereka berdua. Sebuah perisai terbentuk di depan mereka, dimana membuat kunai-kunai tersebut, yang langsung saja terpental jauh. Naruto hanya bisa menahan tawa, melihat wajah sahabatnya yang sangat marah dengan kedutan-kedutan kesal yang menghiasi wajah tampan sahabatnya itu, karena berani memotong penjelasannya.
" WHO THE FUCK ALL OF YOU!? COME AND SHOW YOURSELF, BITCH!?" seru Hidan marah, sedangkan Naruto akhirnya tertawa melihat sahabatnya yang benar-benar murka. Tiba-tiba saja, muncul belasan Hunter Nin yang ada di depan mereka.
" Sparda Naruto dan Sparda Hidan. Kami di sini akan membunuh kalian berdua sekarang." kata salah satu Hunter Nin, dimana Naruto menghentikan tawanya, menatap datar ke arah mereka, sedangkan Hidan masih mengeram marah.
" YOU MOTHER FUCKER!? KALIAN TELAH MELAKUKAN KESALAHAN YANG SANGAT FATAL!? KALIAN TELAH MEMOTONG PENJELASANKU KEPADA SAHABATKU TENTANG JASHIN-SAMA YANG AGUNG!?" seru Hidan marah membuat Naruto menghembuskan nafas panjang, dimana tangan kanannya menepuk pundak Hidan.
" Kamu tidak mendapat persembahan kepada Jashin-samamu belakangan ini bukan? Bagaimana kalau mereka jadi persembahan dewamu saja?" kata Naruto mencoba menenangkan sahabatnya yang mudah naik pitam itu. Hidan yang mendengar perkataan sahabatnya itu tersadar, kemudian, dimana di wajahnya terlihat sengiran khasnya, terlihat di tangan kanannya mengeluarkan kalung dengan liontin lingkaran, dimana di dalamnya bermotif segitiga terbalik.
" Kamu memang selalu satu pikiran denganku, Naruto. Bagaimana kalau kamu ikut menyembah Jashin-sama sepertiku?" tawar Hidan yang mengangkat tangan kanannya di depan bibirnya, sambil menatap ke arah Naruto yang memutar kedua mata bosan.
" Sebaiknya kamu memulai doamu saja. Aku akan menahan mereka." kata Naruto dimana Hidan memejamkan kedua matanya, dimana di mulutnya keluar bacaan-bacaan aneh yang sepertinya doa kepada dewanya itu. Beberapa Hunter Nin melakukan handseal dengan cepat, dimana menarik nafas panjang.
" Fire Release : Great FireBall Technique!?" seru mereka dimana langsung menembakkan bole api raksasa ke arah Naruto yang menatap datar, sedangkan Hidan yang masih berdoa dengan tenang. Tiba-tiba, muncul perisai bening yang membentuk setengah lingkaran, melindungi kedua pemuda tampan tersebut. Bukannya terjadi ledakan, malah bola-bola api tersebut seperti terhisap ke dalam perisai bening itu, yang beberapa saat kemudian, menghilang di hadapan mereka semua, membuat para Hunter Nin membulatkan kedua matanya.
" A-apa.." kata salah satu Hunter Nin tidak percaya. Hidan yang perlahan-lahan membuka kedua matanya, dimana menyimpan kembali kalungnya, menandakan jika dirinya sudah selesai berdoa. Mengambil sabit bermata tiganya, dimana di arahkannya ke Hunter Nin yang masih syok dengan kejadian di depannya tersebut.
" Kalian adalah manusia yang akan menjadi tumbal untuk Jashin-sama!? Jashin-sama akan sangat bahagia menerima tumbalku kali ini!?" seru Hidan murka, sedangkan Naruto menghembuskan nafasnya kembali.
" Aku akan seperti biasa." kata Naruto yang menghilangkan prisainya, dimana Hidan dengan cepat meleset ke arah para Hunter Nin yang tersadar, menghindari Hidan. Melakukan handseal kembali, dimana menarik nafas panjang, berseru.
" Fire Release : Great FireBall Technique!?"
" Fire Release : Great FireDragon Technique!?" yang kemudian tercipta bola api kembali, dan juga naga-naga api yang mengarah ke Hidan. Bukannya takut, Hidan melompat ke atas, dimana tiba-tiba di depannya muncul perisai bening yang melindungi dirinya, membuat serangan api tersebut terbelah, seperti di potong oleh perisai tersebut, membuat para Huter Nin membulatkan kedua matanya.
" 4 jatuh." kata Naruto datar, dimana dirinya melihat Hidan yang mengibaskan sabaitnya ke arah 4 Hunter Nin di depannya, yang membuat tubuh mereka terbehal menjadi dua. Dua Hunter Nin tiba-tiba muncul di belakang Naruto, dengan kunai yang ada di genggaman tangan kanan mereka. Baru saja ingin menancapkan tubuhnya, tiba-tiba saja mereka berdua terpental ke atas, membuat mereka terkejut.
" Aku dalam mode Reflect, jadi kalian tidak bisa mendekatiku. 2 jatuh lagi." kata Naruto melihat sahabatnya yang langsung saja mengibaskan sabitnya kembali ke arah dua Hunter Nin yang mencoba membunuhnya.
" HAHAHAHAHAHAHA!? JASHIN-SAMA BEGITU BAHAGIA MELIHAT DARAH-DARAH PERSEMBAHANNYA!?" seru Hidan tertawa keras seperti seorang psyko, dimana dirinya berlari cepat ke arah sisa Hunter Nin yang ada. Naruto menghembuskan nafas, dimana melihat sahabatnya yang dengan kejam mencabik-cabik tubuh Hunter Nin tersebut seperti daging cincang, juga darah-darah yang lengket di tubuhnya itu. Berjalan mendekati sahabatnya, dimana tiba-tiba aura biru menyelimuti seluruh tubuhnya.
" Clean." gumanya yang tiba-tiba saja, seluruh tubuh Hidan mengeluarkan cahaya biru yang menyinarinya, dimana perlahan-lahan, bercak-bercak darah yang menempal di wajah, jas, juga tubuhnya perlahan-lahan menghilang. Hidan menghentikan tawanya, dimana menatap ke arah Naruto yang mendekatinya.
" Well… sepertinya banyak yang menginginkan kepala kita." kata Hidan membuat Naruto terdiam, mengangkat bahu cuek.
" Aku tidak peduli. Aku hanya ingin hidup bebas bagaikan awan. Aku tidak mau terikat oleh siapapun. Lagipula, mereka tidak bisa membunuh kita berdua." jelas Naruto dimana Hidan tertawa terbahak-bahak mendengarnya.
" Tentu saja. Dan mari kita lanjutkan perjalanan kita." kata Hidan yang seluruh cahaya di tubuhnya menghilang, memperlihatkan dirinya yang seperti tidak melakukan aktifitas apapun, membuat Naruto tersenyum kecil.
" Dan oh, sampai di mana tadi? Jashin-sama juga merupakan dewa yang paling penting di dunia ini…" lanjut Hidan tentang dewa sesatnya itu, sedangkan Naruto hanya bisa memutar mata bosan, tapi dalam hati tersenyum kecil, dimana mereka berdua melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda sambil mendengar penjelasan Hidan tentang alirannya itu.
.
.
.
SKIP TIME
.
.
.
Kedua pemuda itu akhirnya sampai di depan gerbang desa ninja negara api, Konohagakure. Naruto mengeluarkan kertas map yang ada di saku dalam jasnya, sedangkan Hidan menguap bosan.
" Yup. Kita sekarang benar-benar ada di Konohagakure. Bagaimana kalau kita cari makan dulu, Hidan?" tanya Naruto dimana Hidan mengangguk setuju. Kedua pemuda itu menatap sekeliling sejenak, dimana suasana desa begitu sepi. Hidan mengerutkan kening, kemudian dirinya menatap ke arah sahabatnya itu.
" Hei Naruto! Perasaanku saja apa desa ini seperti kota hantu?" tanya Hidan membuat Naruto terkekeh kecil.
" Well, bukannya di Konoha sedang di adakan ujian Chuunin? Jadi wajar saja tidak terlalu ramai." jelas Naruto membuat Hidan ber oh ria. Kedua pemuda itu berjalan masuk ke dalam desa. Mereka berdua masuk ke dalam kedai dango, dimana mengambil meja yang masih tersisa, duduk di sana. Hidan meletakan sabitnya di sampingnya, sedangkan Naruto meletakan katananya di atas meja. Memesan makanan biasa, dimana Naruto mengeluarkan buku notenya yang ada di sakunya. Membaca dengan tenang, sedangkan Hidan yang membuka kitab suci agama sesatnya itu. Pesanan yang mereka minta akhirnya datang, sedangkan kedua pemuda itu masih sibuk dengan dunia sendiri.
" Lihat Naruto. Di sini tertulis, jika seseorang yang menghina Jashin-sama, orang tersebut akan di kutuk menjadi seekor ayam buangan." kata Hidan menakut-nakuti sahabatnya itu. Naruto yang mendengar hanya menghembsukan nafas pelan, menatap ke arah Hidan yang menyengir ke arahnya.
" Baiklah-baiklah. Jashin-sama Yang Agung! Maafkan aku yang telah menghinamu." kata Naruto mengalah, karena percuma berdebat dengan Hidan jika sudah menyangkut dengan Jashin anehnya itu. Hidan yang mendengar tersenyum puas, kemudian dirinya masuk ke dalam mode biksunya, mengeluarkan kalungnya, dimana telapak tangan kanannya mengarah ke Naruto.
" Jashin-sama Yang Agung! Ampunilah sahabatku sekaligu saudaraku ini, Sparda Naruto, karena dia telah menghinamu. Tolong ampunilah dosanya, dan jangan engkau kutuk menjadi ayam buangan. Karena hambamu sudah memberikan persembahan kepadamu, jadi, kabulkanlah permintaan hamba yang satu ini." kata Hidan dimana Naruto hanya bisa terkekeh pelan mendengarnya, membuat Hidan sedikit membuka matanya, menatap tajam ke arah Naruto.
" Kamu mau di ampuni atau tidak?" desis Hidan tajam, dimana Naruto menahan tawa, mengangguk ke arah sahabatnya itu. Inilah kenapa Naruto tidak pernah bosan mengerjai sahabatnya itu, jika sudah menyangkut Jashin, pasti saja Hidan akan menakut-nakuti dengan kutukan-kutukan yang akan terjadi jika berani menghina, melecehkan, mengolok, atau hal-hal negatif lainnya kepada dewa kepercayaan sahabatnya itu. Naruto bisa membayangkan jika dewa yang bernama Jashin itu pasti sudah bosan, dan membiarkan dirinya digolok-olok olehnya, karena hampir setiap hari Naruto mengejek dewa aneh tersebut. Setelah selesai dengan 'doa pengampunan' yang Hidan bacakan kepada Naruto, mereka kemudian memakan hidangan yang di pesan dengan tenang.
.
.
.
.
DUARRRRRRR!?
.
.
.
.
Terdengar ledakan besar mengangguk ketenangan mereka berdua juga tempat mereka berada sedikit berguncang, membuat teah yang mereka pesan bergetar. Naruto sedikit melirik ke arah Hidan, dimana sahabatnya juga melirik ke arahnya.
" Mungkin hanya kembang api." nilai Naruto, dimana memakan dangonya kembali, sedangkan Hidan meminum teh hijau yang di pesan sebelumnya dengan tenang.
.
.
.
CRUSHH!?
.
.
.
Kedai yang di tempati mereka, tiba-tiba saja hancur. Asap-asap bekas kehancuran kedai itu perlahan-lahan menghinang, memperlihatkan sosok Naruto dan Hidan yang masih duduk dengan tenang, dimana mereka berdua di lindungi oleh kubah perisai bening. Hidan melirik ke arah Naruto, dimana masih memasang wajah tenangnya, tapi jika di perhatikan dengan jelas, ada kedutan kecil di pelipisnya. Menatap ke atas, dimana Hidan bisa melihat seekor ular raksasa dengan tiga kepala yang memporak-porakan desa.
" Ya. Kembang apinya berubah menjadi ular raksasa yang menghancurkan kedai tempat kita berada." kata Hidan tenang. Seluruh tubuh Naruto tiba-tiba di selimuti cahaya biru, yang kemudian dirinya berguma.
" Protectga, Hastega, Reflectga." guma Naruto dimana tubuhnya dan juga tubuh Hidan bersinar cahaya biru, dimana kemudian tiba-tiba di depan wajah kedua pemuda tersebut muncul simbol perisai, reflect dan juga jam kecil dengan anak panah ke atas, yang tidak lama setelahnya menghilang. Naruto sedikit melirik ke arah cangkir tehnya, dimana ternyata sudah menumpahkan isi teh miliknya, membuat satu kedutan kesal muncul di dahinya, sedangkan Hidan menahan tawa melihat hal langkah di depannya.
" Beraninya dia menumpahkan Black Tea kesukaanku." desis Naruto marah, sedangkan Hidan mau tidak mau tertawa mendengarnya. Naruto mengambil katananya, menatap nyalang ke arah ular raksasa berkepala tiga tersebut, membuat Hidan menyengir, mengambil sabit bermata tiga miliknya.
" Come on." kata Hidan yang langsung saja perisai yang melindungi mereka akhirnya terbuka, terlihat puluhan pedang-pedang cahaya kuning keemasan yang berputar dengan cepat di pinggang Naruto.
" Aku akan mencincang ular sialan itu." desis Naruto masih emosi, sedangkan Hidan tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Di telapak kedua kaki mereka, dimana di telapak kaki Naruto tiba-tiba muncul es yang ada di bawahnya, sedangkan telapak kaki Hidan muncul sebuah selancar perak dengan api putih di bawahnya. Naruto berlari kecil, dimana kemudian tiba-tiba dirinya naik ke atas, membuat es tersebut membentuk seperti jalur, sedangkan api putih Hidan semakin naik, dimana pemuda berambut perak tersebut berselancar bebas, dimana Naruto di kiri, sedangkan Hidan di kanan. Naruto yang melayang di atas bersama Hidan, bagaikan pemain sepatu roda, dimana mata azurenya menatap tajam ke arah ular tersebut. Dua dari 80 pedang yang melingkari tubuh Naruto menembak menuju ke arah ular raksasa tersebut. Sedikit menyipitkan matanya, karena dua pedang cahayanya itu tidak cukup mempan dengan ular tersebut.
" Hidan!" seru Naruto dimana Hidan yang berselancar dengan papan slancar silver miliknya di atas api putih itu memutar-mutarkan scythenya.
" I know!" balasnya berseru memutar-mutarkan Scythenya sebentar, dimana melempar Scythenya yang di lapisi cahaya perak itu ke arah salah satu kepala ular raksasa tersebut.
.
.
.
CRUSH!?
.
.
.
Kepala ular kiri tersebut langsung saja terpotong terkena Scythe milik Hidan, dimana pemuda berambut perak itu tertawa terbahak-bahak, menarik tali yang menyambung dengan gangga Scythe miliknya.
" HAHAHAHAHAHAHA!? JASHIN-SAMA PASTI SANGAT SAYANG KEPADAKU? AKU MENDAPATKAN KORBAN PERSEMBAHANNYA LAGI!?" tawa Hidan mengelegar bagaikan pysco, dimana Naruto menghembuskan nafas sebentar, tapi kemudian tersenyum kecil. Dua kepala ular raksasa itu langsung menyerang Hidan, tapi tiba-tiba saja api putih miliknya berubah menjadi gelombang panjang, membuat pemuda tersebut berselancar menghindar, juga Scythe miliknya sudah ada di genggaman tangan kanannya. Berselancar mendekati sahabatnya, dimana dirinya melihat Naruto yang mengerutkan kening sedikit.
" Ada apa Nar?" tanya Hidan sedikit heran melihat kening sahabatnya sedikit berkerut.
" Bukannya ular itu hewan Summon? Seharusnya sudah hilang terkena seranganmu, Hidan." nilai Naruto, membuat Hidan tersadar, menatap ke arah ular raksasa yang memporak-porakkan desa. Mengangkat Scythe miliknya, dimana tongkat besinya tertahan di bahu kanan pemuda tampan tersebut.
" Kelihatannya itu binatang sungguhan." nilai Hidan membuat Naruto menatapnya dengan pandangan ' Are you serious?' , sedangkan Hidan menyengir ke arahnya.
" Kau pikir Orochimaru itu apa? Dia itu seorang ilmuan gila yang akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya." kata Hidan membuat Naruto terdiam sebentar, kemudian menatap ke arah ular raksasa yang menatap ke arah mereka.
" I see." katanya dimana tiba-tiba, dua portal kuning keemasan muncul di atas mereka, dengan diameter 10m juga kilatan-kilatan petir yang membentuk segitiga di dalamnya. Hidan yang melihat dua portal buatan sahabatnya itu hanya bisa geleng-geleng kepala, dimana melirik ke arah ular berkepala dua yang semakin lama semakin dekat.
.
.
.
BLAST!?
.
.
.
Kedua portal tersebut menembakkan cahaya kuning keemasan dengan cepat, menuju ke arah kepala kedua ular raksasa tersebut. Cahaya keemasaan itu melewati kedua kepala ular itu, dimana tiba-tiba tubuh ular tersebut berhenti. Cahaya ciptaan kedua portal itu perlahan-lahan menghilang, dimana memperlihatkan kedua kepala ular yang tiba-tiba saja menghilang. Tubuh raksasa ular itu perlahan-laham ambruk, dimana menghancurkan beberapa bangunan di Konoha. Naruto menatap ke bawah, dimana dirinya bisa melihat ninja dari Konoha, Suna dan Oto yang terkejut. Hidan mengikuti arah pandang saudaranya itu, dimana dirinya juga melihat shinobi-shinobi yang masih syok.
" Well, kelihatannya mereka terkejut melihat kemampuanmu untuk pertama kali. Mengingat kamu selama ini selalu diam, dan di buku bingo juga, tidak di jelaskan kemampuan milikmu." kata Hidan, sedangkan Naruto hanya terdiam.
" Kalian tahu dimana Orochimaru!?" seru Naruto tiba-tiba membuat beberapa ninja di sana tersadar, sedangkan Hidan menghembuskan nafas mendengarnya.
" Kenapa kau mencari Orochimaru-sama!?" seru salah satu ninja Otogakure tajam, sedangkan Naruto menatap dingin ke arahnya.
" Apa kau tidak tahu!? Ular sialannya telah menumpahkan Black Tea kesukaanku, dan aku akan memberikan balasannya!?" seru Naruto murka, membuat shinobi-shinobi yang mendengarnya alasan aneh itu sweatdrop, dimana Hidan menepuk pundak saudaranya itu.
" Jangan kamu membesar-besarkan cuma gara-gara Black Tea itu." kata Hidan menenangkan saudaranya, membuat Naruto menatap nyalang.
" Kamu ada Jashin-sama anehmu yang kamu besar-besarkan, dan aku ada Black Tea yang selalu aku banggakan. Jadi, jangan halangi aku, atau aku akan memanggang Jashin-samamu itu." desis Naruto penuh ancaman membuat Hidan mengeluarkan kedutan di dahinya.
" WHAT!? YOU FUCKING BITCH!? HOW DARE YOU FUCKING INSULTING JASHIN-SAMA IN MY FRONT!?" balas Hidan murka, dimana Naruto mengeluarkan kedutan kesal mendengarnya, langsung menempeleng kepala saudaranya itu.
" Cukup!? Aku tidak ada waktu berdebat tentang Jashin-sama anehmu itu!?" seru Naruto, dimana Hidan mengelus kepalanya, menatap nyalang ke arah saudaranya itu.
" KAMU HARUS DI SUCIKAN DENGAN DARAH YANG DI PERSEMBAHKAN UNTUK JASHIN-SAMA!? KAMU TELAH DI MASUKI OLEH IBLIS!?" seru Hidan nyalang dimana Naruto juga menatap tidak kalah nyalang ke arahnya.
" Ya!? Dan itu adalah darah Orochimaru, Sannin Pedofil yang sekarang aku cari!?" seru Naruto membuat Hidan langsung menatap murka ke arah shinobi-shinobi yang sweatdrop, melihat pertengkaran yang aneh di depan mereka.
" HEI KALIAN!? DIMANA OROCHIMARU!?" seru Hidan murka, karena membutuhkan darah persembahan untuk menyucikan saudaranya yang di rasuki iblis, sedangkan para shinobi akhirnya tersadar.
" JIKA KALIAN TIDAK KASIH TAHU!? KALIANLAH YANG AKAN MENJADI DARAH PENYUCIAN SAUDARAHKU!?" lanjut Hidan murka sambil mengacuhkan sabitnya dengan garang ke arah shinobi-shinobi yang sweatdrop tersebut, sedangkan Naruto menatap ke belakang sejenak.
" Hidan!? Aku sudah menemukan dimana ular gila itu berada. Ikut aku!?" seru Naruto dimana melakukan sket ke belakang dengan cepat, sedangkan Hidan menatap ke arah saudaranya tidak percaya.
" KAMU SUDAH MENEMUKANNYA!? HEI TUNGGU!? JASHIN-SAMA MEMANG SELALU MENYERTAIMU SAUDARAKU!?" teriak Hidan dimana api putih itu membentuk gelombang panjang, berselancar mengikuti Naruto yang bersket di depannya, meninggalkan shinobi-shinobi yang sebelumnya bertarung langsung cengok sekaligus sweatdrop massal melihatnya.
.
.
.
SKIP TIME
.
.
.
Orochimaru, First, Second Hokage vs Hiruzen Sarutobi
.
.
.
Hiruzen, Hokage ketiga desa Konohagakure, adalah salah satu shinobi terkuat dari seluruh shinobi yang ada di element nation ini. Dirinya di juluki Kami no SHinobi, setelah Hashimara Senju juga Porfessor, karena memiliki kecerdasaan yang mengetahui semua jutsu-justu ninja yang ada di dunia ini. Seumur hidupnya, dirinya tidak menyangkah akan bertarung dengan The God of Shinobi Hashimara Senju, Hokage Pertama dan juga orang yang mendirikan desa Konoha, dan almarhum senseinya, Tobirama Senju, yang sekarang dalam kontrol jutsu mur, maksudku mantan muridnya, Orochimaru. Baru saja dirinya ingin melakukan handseal kembali, tiba-tiba, terdengar suara mengelegar di luar.
" OROCHIMARU!? JASHIN-SAMA AKAN MENGAMBIL DARAHMU!?" teriak seseorang, membuat Hiruzen, Orochimaru, Keempat ninja Oto, juga kedua ANBU tersebeut terkejut. Naruto dan Hidan akhirnya sampai di atap tempat dimana tempat pertarungan Hiruzen dengan Orochimaru, dimana kemudian berjalan dengan tenang ke arah perisai hitam yang menghalangi.
" Si-siapa kau!?" seru salah satu ANBU, dimana Naruto tidak mempedulikannya, sedangkan Hidan menatap nyalang ke arah ANBU tersebut.
" JUST SHUT THE HELL UP OR YOU WANT TO BE SACRIFICE FOR JASHIN-SAMA!?" seru Hidan murka sambil mengacuhkan sabitnya dengan garang ke arah ANBU tersebut. Naruto yang masih di putari pedang-pedang keemasan di pinggangnya itu, menyentuh perisai itu dengan telapak tangan kanannya, dimana tiba-tiba saja keluar api ungu berkobar, tapi tidak membakar telapak tangan pemuda tersebut.
" I see. Jadi ini barrier yang hanya bisa di hancurkan di dalam huh?" kata Naruto membuat Hidan tersadar, menatap ke arah saudaranya itu.
" Kalau begitu, biarkan aku yang menghancurkannya, kemudian aku akan mengambil darah Orochimaru untuk melakukan ritual pengeluaran iblis di dalam tubuhmu." kata Hidan, dimana Naruto menggeleng pelan.
" Terlalu mencolok. Biarkan aku yang melakukannya." jawabnya dimana tiba-tiba cahaya kuning keemasan keluar dari telapak tangannya, yang kemudian dengan cepat menyebar ke barrier api tersebut, membuat semua orang yang melihat terkejut, kecuali Hidan. Perlahan-lahan, cahaya kuning keemasan tersebut menghilang, dimana barrier yang tadinya melindungi pun lenyap, membuat semua orang yang melihat membulatkan mata tidak percaya.
" A-apa.." kata Sakon, Kidomaru, Jirobu juga Tayuya syok. Hidan langsung mengarahkan sabitnya ke arah Kodimaru, dimana langsung menarik kembali, memotong leher pemuda bertangan enam itu dengan kejam, dimana darah keluar begitu banyaknya.
" One down." kata Hidan datar, yang dimana sabitnya kembali ke genggaman tangan kanannya. Sedikit mengerutkan kening, karena merasa gerakannya sedikit melambat, kemudian tiba-tiba cahaya biru menyinari tubuhnya.
" Hastega, Protectga, Reflectga." guma Hidan dimana tubuh Naruto juga keluar cahaya biru, yang kemudian muncul simbol yang sama seperti sebelumnya di depan wajah mereka berdua, yang kemudian menghilang.
" Ah… i feel better." kata Hidan dimana memutar lengan kirinya sebentar, juga melakukan pemanasan untuk merenggakan otot-otot tubuhnya, sedangkan Naruto hanya mendengus mendengarnya.
" Apa kamu tidak perlu berdoa untuk Jashin-samamu itu?" tanya Naruto bingung, sedangkan Hidan hanya menggeleng.
" Kita akan melakukan ritual penyucian dirimu, jadi aku tidak membutuhkan doa untuk pembukaan lagi. Aku hanya butuh Orochimaru mati, kemudian mengambil darahnya, lalu memandikkanmu dengan darah ular gila itu." jelas Hidan membuat Naruto terdiam.
" Actually, aku tidak kemasukan iblis. Aku hanya sengaja memanas-manasihmu agar kamu ikut kemauanku." kata Naruto dengan tampang polos membuat Hidan menatap tidak percaya ke arahnya.
" WHAT!? YOU FUCKING BITCH!? HOW DARE YOU LIE TO ME!?" seru Hidan murka, mengacuhkan sabitnya garang ke arah Naruto yang tersipu malu.
" Yang penting, kamu mendapatkan darah persembahan untuk Jashin-samamu itu. Sudahlah, kamu juga akan membunuh Orochimaru di sini." kata Naruto menenangkan Hidan yang masih mengeluarkan kata-kata kotornya kepadanya. Hidan masih menatap nyalang ke arah Naruto, sedangkan pemuda tersebut hanya tersenyum malu-malu ke arahnya. Mendengus, akhirnya Hidan menghentikan ocehannya, kemudian dirinya mengibaskan sabitnya, membuat bekas darah Kidomaru berterbangan ke atap.
" Terserah. Asalkan aku mendapatkan persembahan untuk Jashin-sama." kata Hidan dimana mencium kalung liontinnya, membuat Naruto tersenyum ke arahnya. Para ANBU yang tadinya di luar langsung melompat ke arah Hiruzen, memasang kuda-kuda defend. Naruto kemudian melompat beberapa meter di depan Hiruzen, diikuti Hidan yang berjalan dengan tenang, sambil membaca doa pembukaannya, berdiri di samping kanannya. Orochimaru yang menyadari siapa kedua pemuda misterius di depannya membulatkan kedua matanya.
" Ka-kalian…? Kalian berdua pemuda misterius yang memiliki kekuatan aneh." kata Orochimaru tidak percaya, sedangkan Naruto menatap datar ke arahnya, sedangkan Hidan masih sibuk dengan doanya.
" Sparda Naruto dan Sparda Hidan. Menurut kabar angin, kalian hampir membuat seluruh anggota Akatsuki tewas. Apa kabar itu benar?" tanya Orochimaru tajam, membuat Hiruzen, Sakon, Tayuya, Jirobu, kedua ANBU yang mendengar membulatkan kedua matanya.
" Ah Akatsuki. Aku jadi ingat tentang itu. Siapa nama leadernya? Rain? Ruin?" kata Naruto sedikit mengingat-ngingat masa lalunya.
" Pain Naruto." kata Hidan tiba-tiba, dimana pemuda silver itu sudah selesai dengan doanya.
" Dan aku ingat saat hampir membunuh pria jadi-jadian berambut pirang panjang. Siapa nama dia?" tanya Hidan membuat Naruto tersadar.
" Ah ya. Banci itu ya. Deidara kalau tidak salah namanya." kata Naruto ingat salah satu anggota Akatsuki yang sempat mereka lawan membuat Hidan mengangguk semangat.
" Benar-benar. Deidara-chan sangat cerewet dan banyak membicarakn soal seni apa itulah, sampai-sampai membuatku ingin menjadikannya korban persembahan Jashin-sama." kata Hidan membuat Naruto terkekeh. Edo Tensei Tobirama yang menembakkan peluru-peluru air ke Naruto, dimana pemuda itu masih asik tertawa. Tiba-tiba saja, peluru-peluru tersebut terpental jauh, ketika jaraknya mendekati 2m dari Naruto, membuat semua orang yang melihat membulatkan kedua matanya.
" Oh aku ingat juga, si Ruin memaksa kita masuk ke Akatsuki bukan?" tanya Naruto membuat Hidan menepuk jidatnya.
" Pain Naruto, PAIN!? Bukan Ruin!?" seru Hidan sangar, membuat Naruto tertawa gugup, salah tingkah akibat kesalahannya mengucapkan nama orang lagi, membuat Hiruzen juga kedua ANBUnya sweatdrop, sedangkan Orochimaru siaga. Tiba-tiba saja, lima pedang cahaya Naruto yang berputar di pinggangnya terbang ke arah kedua Kage Edo Tensei tersebut, dimana menancap ke arah bayangan mereka berdua, membuat Orochimaru melompat ke belakang, karena serangan tiba-tiba tersebut.
" Aku dengar kalian tidak masuk ke desa manapun. Kenapa kalian bisa di Konoha!?" seru Orochimaru tajam membuat Naruto tersadar, menatap datar ke arah Orochimaru, tapi iris azurenya berkobar-kobar.
" Peliharaan sialanmu itu menghancurkan kedai tempai kami berada, dan akibatnya, minuman kesukaanku tumpah!? Aku akan membuat kau membayarnya!?" seru Naruto marah menunjuk ke arah Orochimaru yang bengong, dimana Hidan menghembuskan nafas lelah sambil mengaruk rambut peraknya yang tidak gatal.
" Sudah Naruto!? Sebaiknya kita bunuh saja si ular aneh itu!? Dia akan menjadi korban persembahan Jashin-sama yang cukup bagus!?" seru Hidan membuat Naruto mengangguk. Orochimaru menatap kedua Edo Tensei Kage miliknya, membulatkan kedua matanya, karena tiba bisa bergerak.
" You notice?" kata Naruto membuat Orochimaru menatap ke arahnya, dimana terlihat Naruto yang menatap datar, sedangkan Hidan yang menyengir ke arahnya.
" Pedang cahaya milik Naruto bukan pedang biasa. Zombie milikmu sekarang tidak bisa melakukan apa-apa." seru Hidan mengelegar, dimana terlihat pedang-pedang cahaya Naruto perlahan-lahan meleleh, yang kemudian melapisi seluruh bayangan Edo Tensei Kage tersebut, yang kemudian, tiba-tiba saja, seluruh tubuh Hashirama dan Tobirama mengeluarkan cahaya kuning keemasan, membuat semua orang yang melihatnya terkejut.
" A-ap-pa…" kata Hiruzen tidak percaya, sedangkan Orochimaru menatap nyalang ke arah Naruto.
" Itu adalah kekuatan yang di miliki evolve dari chakra." kata Naruto tiba-tiba, membuat semua orang yang mendengarnya, kecuali Hidan terkejut.
" E-evol-lve c-chak-kra.." kata Hiruzen.
" Sekarang, cahaya keemasan dari pedangku sedang memutuskan, apakah kedua shinobi Edo Tensei itu memang harus mati atau…" putus Naruto membuat semua orang yang mendengarnya menunggu lanjutannya.
" Hidup kembali di dunia ini." sambung Hidan menyengir membuat Hiruzen, Orochimaru, Sakon, Tayuya, Jirobu, juga kedua ANBU yang mendengar membulatkan kedua matanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Ok, sebenarnya ini fic iseng sih, tiba-tiba saja muncul sendiri di otak waktu mau mikirin Fic yang 'Legend of Fujimato Clan', ehh malah ini yang muncul. Aku tidak tahu apa ini akan lanjut atau tidak, tapi kalau mau komentar, saran, kritik juga tidak apa-apa, tapi jangan flame ya, pliss.
All in all, Review...
