—(Disclaimer, Persona 3: FES © ATLUS)*—
.
Kau tak boleh pergi. Aku genggam erat tanganmu saat itu, bukan?
Kau tak boleh mati. Tak ada alasan untuk itu (karena aku tak akan mengiyakan.)
Aku menunggumu, kau tahu?
Aku akan menyambutmu, dan kunantikan kau menyahutku, namaku (diriku seorang.)
Tak pernah, tak akan pernah ada, alasan 'tuk menjauh (tak boleh ada.)
Bukan karena janji, (janji yang kau ingkari.)
tapi karena aku mencintaimu, kau tahu?
Itu bukanlah alasan (sama sekali bukan.)
Mereka tulus, perasaanku, yang bukan dari setumpuk kilahan (yang dahulu sering kuucapkan.)
Tak pernah demikian, dan kau tahu, kau tentu tahu (meski kini bibirmu telah membisu.)
Aku di sini (tak sudi beranjak),
masih menggenggam tanganmu (lebih erat),
masih menunggumu (walau waktu terus berlalu),
Karenanya, pandanglah aku (bukalah matamu!)
Dan begitu ya, jangan tanyakan mengapa (jangan pernah.)
Kau, aku, kita— perlukah alasan?
Untukmu kembali,
Untukku di sini,
Untuk kita, melangkah bersama?
Tak perlu, tak perlu, tak perlu—
(meski aku tahu, tak guna menjawab semua itu.)
Biarlah aku mengharap sesaat,
.
Dapatkah kau kembali, Minato?
Atau, haruskah aku yang ke tempatmu,
—sekarang juga?
.
inginkah kau menantiku?
"Yukari-san, kumohon! Pasti ada alasan untuk semua ini, jadi—"
"Tak perlu alasan untuk 'semua' itu, Aigis!"
.
Telah kuselipkan kunci emas ini ke pintu-nya,
meski teriakan protes dari mereka, dan dari relungku,
—tak pernah berhenti bergema.
Mengapa mereka tak mau mengerti!
.
Tuhan,
.
Di dunia ini,
aku hanya ingin satu.
Dan untuk hal itu,
aku tak butuh alasan apapun.
.
Akankah Engkau mendengarku, kali ini saja?
Ya, benar-benar kali ini,
aku berjanji, karena—
.
*edited because of Matsura Akimoto's review
nanana—February 17th, 2011
