WELL, THIS IS LOVE
Romance, Family Life | M | Yaoi/BL, Won/Kyu, GS, Girl!Kim Heechul, Lime (semi Lemon), OOC, OC, AU, AT, bashing chara, typo(s)—This story and OC belongs to me. Siwon&Kyuhyun belongs to God, himself and their family.
.DancingChen present…
PROLOGUE
Cho Kyuhyun, pemuda berusia 24 tahun itu menghela napas panjang ketika sang Ayah mengucap sebuah janji ikatan pernikahan bersama dengan wanita lain. Bukan sebuah helaan kebahagiaan, tetapi sebuah helaan kekecewaan. Bagaimana bisa Ayah –nya setega itu pada Kyuhyun? Padahal dirinya sudah cukup dewasa untuk—kembali—memiliki seorang Ibu—mengingat umurnya yang hampir seperempat abad.
Tidak hanya sosok Ibu yang akan hadir di dalam keluarganya yang—sangat—kecil, tetapi juga seorang sosok kakak perempuan yang empat tahun lebih tua darinya.
Kyuhyun bangkit dari posisi duduknya. Ia hanya sedikit kesal ketika sang Ayah mengecup kilas bibir si Ibu baru. Jangankan untuk melihat secara langsung, membayangkannya saja sudah membuat Kyuhyun kesal.
"Tunggu!" teriak seseorang yang berhasil menghentikan langkah Kyuhyun ketika tepat berada di depan pintu aula tempat berlangsungnya pernikahan.
Kyuhyun menoleh. "Kau lagi." gumam Kyuhyun pelan, "Apa kau tak lelah mengikutiku akhir-akhir ini? Bagaimanapun usahamu, aku tidak akan pernah menerimamu sebagai seorang Noona." jelas Kyuhyun panjang.
Dan bukan untuk pertama kalinya Kyuhyun mengatakan kalimat itu, tetapi sudah berulang-ulang. Bahkan jauh sebelum Ayah –nya melamar wanita yang dinikahinya barusan.
"Aku tidak pernah memaksamu untuk menyukaiku, apalagi menganggapku sebagai seorang Noona." sahutnya dengan agak ketus, "Tetapi sangat tidak sopan jika kau meninggalkan tempat acara sebelum kau memberikan ucapan selamat kepada mempelai."
"Cih." Kyuhyun berdecih, "Apa aku harus melakukan itu, Kim Heechul—ssi?" tanya Kyuhyun dengan penuh penekanan.
Kyuhyun berbalik kemudian melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan bagaimana ekspresi Heechul di belakangnya.
Ah—Kim Heechul, gadis berusia 28 tahun yang sudah secara resmi menjadi Noona—kakak perempuan untuk Cho Kyuhyun. Tak ada penolakkan yang bisa dilakukan oleh pria yang bekerja sebagai pegawai magang di salah satu perusahaan di bagian tim penjualan itu. Tunggu! Pertanyaannya, apakah Ayah Kyuhyun tidak memiliki sebuah perusahan sehingga Kyuhyun bekerja sebagai pegawai magang?
Sebenarnya Ayah Kyuhyun memiliki perusahaan, hanya saja Kyuhyun bekerja di perusahaan lain dengan alasan ingin lebih mandiri. Tak ada salahnya. Ayah Kyuhyun pun sudah memastikan jika perusahaan itu bukanlah perusahaan saingan dirinya.
Kyuhyun masuk ke dalam bus, ia mengambil tempat di kursi paling belakang. Matanya menerawang jauh ke luar jendela. Rencananya hari ini ia akan kembali ke perusahaan untuk bekerja dan akan mengambil lembur—menggantikan cuti yang di ambilnya selama setengah hari.
"Eomeoni, sedang apa Eomeoni disana? Apa Eemeoni tau kalau Abeoji menikah?" gumam Kyuhyun. Setetes air mata menuruni pipinya.
(Well, This is Love)
Kyuhyun tertidur di meja kerjanya dengan komputer yang masih menyala—yang berada di depannya. Kepalanya beralaskan kedua tangannya, ia—cukup—dapat tertidur dengan nyenyak melewati malam yang dingin. Kemarin ia tak pulang ke rumahnya. Selain karena beralasan lembur, sebenarnya ia juga mulai malas untuk kembali ke rumah yang—sepertinya—sudah berubah menjadi neraka. Siapa yang betah serumah dengan Ibu dan Kakak tiri? Oh ayolah, bahkan Kyuhyun tak yakin jika mereka benar-benar perempuan yang baik.
Kyuhyun menggeliat pelan. Sudah pagi, pikirnya.
Kyuhyun berusaha bangkit. Ia melihat ke sekitar. Belum banyak pegawai yang datang. Kyuhyun mengucek matanya pelan. Seluruh badannya terasa pegal. Kyuhyun meraih ponselnya yang ia simpan di saku celananya. Tak satupun panggilan masuk ke ponselnya. Ia menghela napas panjang. Biasanya jika ia sampai menginap di kantor, Ayah –nya pasti akan menghubunginya berkali-kali. Tetapi sekarang? Kyuhyun rasanya ingin melupakan kalau ia memiliki seorang Ayah.
"Tidurmu nyenyak, Kyuhyun—ssi?" tanya seorang pria. Ia berjalan menuju ke mejanya yang berada tak jauh dari meja Kyuhyun. Dia adalah Manager Choi, manager tim penjualan.
"Ah ya, Manager." jawab Kyuhyun kikuk.
"Cepat pergi basuh wajahmu!" ujarnya agak ketus, "Kau harus berkonsentrasi pada pekerjaanmu. Ku dengar hari ini Eksekutif Kim akan datang, jadi aku tak ingin melihat semuanya berantakan hanya karena seorang pegawai magang." sambungnya panjang.
"Ya." jawab Kyuhyun mengangguk. Ia menunduk pelan kemudian menuju ke toilet untuk membasuh wajahnya.
(Well, This is Love)
Srak srak!
Eksekutif melempar beberapa lembar kertas berukuran A4 tepat di depan wajah Manager Choi.
"Choi Siwon." gumamnya dengan nada kesal.
Ya, manager itu bernama Choi Siwon, pria berusia 28 tahun yang bekerja di sebuah perusahaan besar dengan jabatan Manager Tim Penjualan. Siwon menundukkan wajahnya dalam, tak berani menatap Eksekutif Kim. Kesalahan yang dibuat oleh pegawai magang di dalam tim –nya membuatnya harus menerima beberapa baris omelan dari Eksekutif Kim.
"Kenapa kau bisa seceroboh ini huh?" bentaknya. "Ya, aku tahu ini perbuatan anak magang di tim –mu, tetapi selaku ketua tim, seharusnya kau bisa mencegah kecerobohan yang fatal ini." sambungnya.
"Ya, Tuan. Maafkan saya." sahut Siwon pendek.
"Pergi berterima kasih kepada Manager Oh! Kalau bukan karena kerja tim pemasaran, mungkin perusahaan ini akan hancur gara-gara anak magang." kata Eksekutif—sekali lagi menyebut si anak magang—kemudian berbalik menuju ke belakang meja kerjanya. "Setelah itu kembali lagi bersama Cho Kyuhyun. Aku ingin membicarakan sesuatu hal dengan kalian."
"Ya." Siwon menundukkan badannya.
Siwon melakukan sesuai dengan perintah Eksekutif Kim. Ia pergi ke ruangan tim pemasaran untuk berterima kasih kepada Manager Oh. Selanjutnya ia menuju ke ruangan tim penjualan untuk memberitahu Kyuhyun agar ke ruang Eksekutif Kim—atau lebih tepatnya menjemput Kyuhyun.
"Manager." gumam Kyuhyun berujar.
"Ikutlah bersamaku." kata Siwon dingin dan datar.
Kyuhyun hanya mengangguk. Ia mengikuti Siwon dan berjalan secara beriringan—Siwon di depan dengan Kyuhyun yang mengekor di belakangnya.
"Annyeong haseyo, Eksekutif Kim." sapa Kyuhyun ketika memasuki ruangan. Ia membungkukkan badannya sejenak.
Eksekutif memutar kursinya hingga menghadap Kyuhyun dan Siwon. "Kau tahu apa kesalahanmu Cho Kyuhyun—ssi?" tanya Eksekutif Kim.
"Ya." jawab Kyuhyun sambil mengangguk. "Ini memang salah saya, Eksekutif Kim."
"Tetapi karena aku tahu potensimu maka aku memutuskan untuk mempromosikanmu. Ya walaupun kau sudah berbuat kesalahan yang terbilang sangat fatal." jelas Eksekutif Kim.
"Mempromosikan? Tetapi—,"
Eksekutif Kim memotong kalimat Kyuhyun, "Aku tidak ingin mendengar protes dari siapapun." katanya, "Tetapi semuanya tidak akan mudah Cho Kyuhyun—ssi. Aku akan memberikan sebuah proyek besar kepada kalian berdua dan pastikan kalau proyek ini akan berhasil 100%."
"Kepada kami berdua?" tanya Siwon.
Eksekutif mengangguk, "Perusahaan ini akan menginvestasikan beberapa saham di Jepang untuk proyek spa. Aku harap kalian bisa menyusun strategi untuk penjualan jasa spa itu. Kalian tahu? Ini proyek bernilai miliaran."
"Kenapa harus kami? Bukankah—."
"Sudah ku katakan tidak ada protes Cho Kyuhyun—ssi." jawab Eksekutif Kim penuh dengan penekanan pada setiap kata-katanya. "Untuk itu aku sudah menyiapkan sebuah rumah untuk tempat tinggal kalian." sambung Eksekutif Kim berkata.
"Apa?" Siwon dan Kyuhyun terkejut secara bersamaan.
"Jadi maksud Tuan, kami akan tinggal di rumah yang sama?" tanya Siwon.
Sedangkan Kyuhyun yang melirik Siwon dengan pertanyaan protes itu. Tidak, Kyuhyun tidak ingin melontarkan sebuah protes kepada Eksekutif Kim untuk ketiga kalinya.
"Benar." jawab Eksekutif Kim enteng. "Aku sudah mendiskusikan ini kepada CEO dan Direktur. Mereka berdua sudah setuju. Jadi, aku tinggal menyampaikannya pada kalian." jelasnya, "Untuk kepindahan, kalian bisa tinggal di rumah yang sudah aku siapkan hari ini juga. Aku akan menyampaikan kepada keluarga kalian tentang hal ini. Aku harap proyek ini bisa berjalan lancar berkat kerjasama kalian."
Mereka menghela napas panjang. Ingat, mereka tidak bisa menolaknya.
"Dan aku akan merahasikan kesalahan itu dari CEO dan Direktur. Kau tahu? Kau sangat beruntung Cho Kyuhyun—ssi karena aku sangat mendukungmu. Aku akan mengingat bagaimana saat kau baru saja ditetapkan sebagai pegawai magang dan kau memenangkan proyek besar untukku."
Kyuhyun melirik Siwon, "Haruskah aku tinggal dengan orang ini? Ah—sungguh." batin Kyuhyun lirih.
TBC/END?
A/N: Annyeong kembali lagi dengan ku ^.^ dengan fanfict WONKYU lagi setelah beberapa hari yang lalu share ending The Ghost of The Water ^.^ Kali ini fanfict—nya rate M Lime (err—mungkin kelama-lamaan akan naik jadi Lemon XD) Hehehe… aku harap responnya nanti ga jauh beda sama fanfict The Ghost of The Water –nya *srotttt * nangis haru *
Pertanyaannya, fanfict ini sebaiknya dilanjut atau engga? Mumpung masih prologue, mungkin kalau jelek, aku mau hapus aja dan mungkin mau hiatus .-. *plakk
Terima kasih untuk komentarnya. Kalau besok US –nya lancer, aku mau share chapter 1 –nya besok atau lusa ^.^ Sekali lagi terima kasih ^.^
