Hallo minna ;;) *kissu satu-satu* /heh

Saya miyuki kembaliii ;;)

Yak saya galau dengan perasaan saya sendiri, yah derita jadi anak labil gini dehh -_-

Kembali lagi dengan fic NatsuxLucy, hyaaa I love this pariringgg XD

Hm, kalo bisa dibilang, ini sequel dari "Love Blind" ._.

Enjoy minna :D

From Bestfriend into…?

Disclamer: Fairy Tail always Hiro Mashima's

Summary: Lucy dan Natsu adalah sahabat baik, tapi.. Bagaimana ya kelanjutan hubungan mereka? Bakal menjerumus ke hal negative atau positive?

Genre: yang pasti Friendship, kedepannya bisa romance atau angst

Warning: AU, OOC, bahasa kurang (tidak) baku, typo bertebaran.

Enjoy ^^

.

.

.

Suatu hari yang damai di Fairy Tail Gakuren,

Burung-burung berkicau riang, angin bertiup sepoi-sepoi kadang agak kencang membuat bunga-bunga sakura yang indah jatuh dari pohonnya. Sungguh pemandangan yang indah di halaman Fairy Tail Gakuen.

Tapi, kalau kita lihat lebih kedalam gedung sekolah elit itu, apakah para murid juga merasakan keindahan alam ciptaan Yang Maha Kuasa itu?

Kalian pasti berpikir para murid sedang membuka jendela kelas mereka atau mereka lari keatap dan lalu menikmati pemandangan indah itu bukan?

Jika kalian berpikir seperti itu kalian salah besar.

Lalu apa yang mereka lakukan?

Sekolah libur? Belum.. Belum saatnya..

Para murid sedang study tour? Bukan juga.. Study tour mereka nanti..

Belajar biasa di dalam kelas? Tidak, materi mereka sudah habis.

Lalu, menurut kalian apa?

Ujian? Ya benar.

Para murid Fairy-Tail gakuen dari berbagai jenjang sedang mengikuti ujian kenaikan kelas yang rutin dilaksanakan tiap tahun. Bisa dilihat mereka sedang mengerjakan ujian dengan serius, diawasi seorang guru yang matanya seperti elang. Melihat kesana-kemari dengan seksama.

Jadi jangan harap mereka bisa menyontek, jangan harap ._.

Ujian sudah berlangsung selama 4 hari, berarti sekarang hari kelima sekaligus hari terakhir mereka ujian.

-skip waktu ujian-

"Hahhhh! Akhirnya selesai juga ujian kita yang menyebalkan itu!" keluar seorang murid berpakaian agak serampangan dan selalu menggunakan syal di lehernya.

"Bagaimana lagi itu sudah kebijakan sekolah, tapi untung saja deh sudah selesai! Tinggal tunggu hasil saja lalu kita study tour! Yuhuu!" balas temannya yang berambut merah panjang.

"Tapi serius deh, itu ujian-ujian membuatku begadang mulu seminggu ini. Lihat saja ini kantung mataku udah kayak panda" kata seorang lagi, berambut raven dan bermata sipit sambil menunjuk kantung matanya.

"Ahahaha, tapi Gray sekarang kita sudah selesai jadi kita sudah bebas! Yah berharap saja tidak ada remedial sih, biar ga rugi usaha kita belajar semalam suntuk gitu" timpal cewek berambut pirang disebelahnya.

"Iya benar kata Lucy tuh. Eh tapi Lucy kan udah pinter, secara gitu dia juara umum dua di sekolah pasti belajar sedikit udah bisa deh ngerjain soal-soal itu" kata Erza, si rambut merah itu.

"Iya bener banget Za, Lucy sih sudah pintar. Turunan keluarga gitu! Mana keluarganya blasteran lagi Englishnya Lucy sih udah, bule banget kayak mamanya" sahut Gray sambil menepuk pundak orang yang dibicarakan.

"Uhh.. Shut up guys~ Gak gitu juga kali, aku tidak pintar. Aku biasa aja tuh" balas Lucy sambil merendahkan diri dan menunduk dengan muka seperti kepiting rebus.

"Nah kan.. Keluar aksen bulenya.. Hahahahaha" ledek Gray.

"Mouuu! Pokoknya kalau English aku remedial aku minta diajarin Lucy aja deh! Nasib English aku gimana itu tadi.." kata Natsu sambil mengacak-acak rambutnya, frustasi akan soal bahasa Inggris yang tadi diujiankan.

"Iya pembokat… Nanti kita ajarin kamu kok tenang aja, hahahaha" ledek Gray pada Natsu.

Natsu pun memonyongkan bibirnya begitu mendengar kata 'pembokat' keluar dari mulut Gray, membuatnya teringat akan 'hukuman' yang dijatuhkan Lucy padanya akibat ketololannya akan cinta buta.

Erza dan Lucy yang melihat Natsu memonyongkan bibirnya hanya tertawa sekilas sebelum Jellal muncul dihadapan mereka dan meminta Erza ikut dengannya, biasalah rapat OSIS gitu.

Tersisalah Gray, Natsu dan Lucy. Mereka pun diam sebentar di taman tepatnya di bench dekat air mancur sebelum pulang, hitung-hitung sekalian nunggu Erza.

"Woy Gray, menurutmu mata pelajaran apa yang paling susah di ujian kita seminggu ini?" tanya Natsu, masih klenger akibat soal bahasa inggris tadi.

"Hm? Aku? Bahasa Jepang mungkin ya.. Yah habisnya pilihan jawabannya itu mirip-mirip jadi bikin galau deh" jawab Gray sambil meminum air mineral yang ia bawa dari rumah.

"Kalau Lucy?" tanya Natsu.

Yang diajak bertanya tidak menjawab.

"Oit Luce.."

"…."

"Luce…"

"…"

"LUCY!" teriak Natsu agak keras membuat Lucy terlonjak.

"E.. Eh? Iya? Ada apa?" tanya Lucy gelagapan tidak tau apa yang diomongkan.

"Ya ampun, baru diteriakin baru jawab, keasyikan di dunia fantasy ya Luce? Novel apa sih yang kamu baca? Kayaknya seru sekali sampai dipanggil nggak nyaut-nyaut" kata Natsu sambl melihat novel Lucy.

"Ah.. Itu novel The Hunger Games.." kata Lucy sambil menyerahkan novelnya pada Natsu.

"In English huh? Wow you such a *gaijin Luce.." kata Natsu sambil membolak balikkan halaman novel Lucy sebelum diambil oleh pemiliknya.

"Bu.. Bukan begitu! Aniki membelikanku saat di Inggris karena ia tau aku sangat menginginkan novel itu. Jadi yah karena sudah dibelikan ya aku baca saja. Padahal maunya beli disini.."

"Bagus kan kalau dibelikan, menghemat uang, hahaha" kata Gray sambil memandangi langit biru, membuatnya teringat akan warna rambut Juvia.

"Kira-kira… Bagaimana kabar Juvia disana ya?" katanya sambil menghela nafas membuat Natsu dan Lucy menoleh kearahnya.

"Juvia? Ia sedang mengikuti kejuaraan renang di Thailand kan? Sudah diumumkan belum pemenangnya? Hebat ya dia sampai mengikuti kejuaraan renang disitu" kata Lucy sambil memasukan novelnya kedalam tasnya.

"Dia jadi atlit renang berbakat sih.. Tapi Gray juga kan yang men-support dia, seperti saat kakinya terkilir dan ia terpaksa tidak diturunkan dalam suatu perlombaan. Ia terus saja menyalahkan dirinya sendiri, untungnya Gray segera menghiburnya" sambung Natsu sambil merenggangkan otot-ototnya.

"Hmm, daripada memikirkan masalah itu, mending pikirin aja liburan aja. Liburan ini kalian ada kemana?" tanya Gray pada kedua sahabatnya.

"Mengunjungi grandma dan grandpa di Inggris selama dua minggu"

"Tidak adaaa, paling Sting-nii main kerumah terus aku diajak kemana gitu jalan-jalan, eh! Kita ke pantai di bareng yuk! Bareng Erza juga"

"Hm? Ke pantai? Tapi kapan? Tunggu aku balik dari Inggris ya" kata Lucy.

"Dan tunggu Juvia balik dari Thailand.."

"Eh kok?" tanya Natsu dan Lucy heran.

"Iyaa… Begitulah.. Aku mau ajak dia ikut ke pantai boleh?" tanya Gray.

"Boleh aja sih. Eh eh! Gimana kalau sekelas aja diajak ke pantai? Kan seru tuh!" usul Lucy.

"Kalau mereka mau ya…" kata Erza yang tiba-tiba muncul di depan mereka dengan Jellal.

"Jellal/Erza!" seru Lucy, Gray dan Natsu bersamaan.

"Hai, kalian sedang bergosip apa? Kayaknya seru sekali kalian bergosip daritadi" kata Jellal sambil tertawa kecil.

"Bu-bukan apa-apa! Hanya rencana liburan kok! Anyway, kalian udah tau acara study tour kita kemana aja?" tanya Lucy.

"Sudah kok, hm…Kemana itu masih rahasia. Jugaan study tour kita masih agak lama kok, dua bulan kali kayaknya pas pertengahan semester 1 kelas XII. Yang jelas kita bakal menginap,tapi masih di Jepang sih Jepang kan luas. Tapi ada pilihan ke Australia juga kok study-tournya. Terserah mau pilih yang mana. Tapi malah bro."

"Menginap? Finally! Ini yang aku tunggu-tunggu sejak dulu! Study tour menginap! Yeah!" seru Gray kegirangan.

"Haha, yasudah ayo kita pulang" ajak Lucy pada semuanya.

"Okee"

Mereka pun berjalan pulang dengan tenang sampai..

"Kruyuk~"

Suara itu. Suara yang berasal dari salah satu perut mereka merusak ketenangan disana.

"Natsuuu…"

Lucy yang pertama kali menyadari suara itu keluar dari perut Natsu hanya tertawa dan muka Natsu memerah.

"Hahahaha, yaampun Natsu baru juga jam 11 masa sudah lapar? Hahahaha"

"Sttt, diam Luce. Gara-gara terlalu serius belajar English tadi pagi, lanjutin yang kemarin malem jadi lupa sarapan" kata Natsu sambil menutup mulut Lucy agar tidak tertawa sehingga orang-orang dijalan berhenti memandangi mereka.

"Umh! Hehrus kehnhfah gaf hehi mhhann fi hekolah?" kata Lucy tidak jelas karena mulutnya masih dibekap Natsu.

"Hah? Sorry Luce, mulutnya masih aku bekap tadi" kata Natsu sambil melepaskan tangannya dari bibir Lucy.

"Hah.. Hah... Kau membuat.. hah… Aku… Ses… hah.. ak nafas!" seru Lucy sambil mengatur nafasnya.

"Sorry sorry Luce.."

"Lucy bilang tadi, kenapa kamu gak beli makanan di sekolah saja?" kata Erza, memperjelas kata-kata Lucy tadi.

"Ohh itu..Aku lupa…" jawab Natsu dengan polosnya.

"HEEEH? LUPA?" teriak mereka berempat bersamaan membuat Natsu menutup telinganya.

"Yaudah, kita makan aja dulu yuk di situ? Kata Aniki disana nasi karenya enak…" usul Lucy sambil menunjuk sebuah kedai.

"Ayo, ini juga sudah mau jam makan siang.." kata Erza sambil melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya.

"Za, aku pass ya, rumah juga sudah dekat aku makan dirumah saja. Bye.." kata Jellal mendahului mereka.

"Byee"

Mereka pun masuk ke kedai tersebut.

Erza memesan Chicken-teriyaki, Gray hanya memesan Sushi dan Onigiri, Natsu memesan Chicken-Yakiniku, dan Lucy memesan nasi kare.

Setelah beberapa menit, pesanan mereka datang.

"Itadakimasu!"

Beberapa menit kemudian…

"Luce! Boleh minta nasi karenya dikit gak? Kayaknya enak deh itu!" kata Natsu dengan tampang puppy eyes kearah Lucy yang lagi menyendokkan nasi karenya.

"Eh? Boleh kok, nih" kata Lucy sambil menyuapkan sesendok nasi kare kearah Natsu membuat Erza dan Gray melongo melihatnya.

Sementara yang disuapi? Mukanya seperti kepiting rebus, tidak menyangka ia akan disuapi oleh Lucy, padahal ia sudah berniat mengambil sendiri dengan sendoknya. Tapi tetap saja dibuka mulutnya -_-' Ah dasar Natsu..

"Lucy yang melihat muka Natsu yang begitu hanya heran dan bertanya,

"Natsu kok mukanya merah? Nasi karenya terlalu panas ya yang aku suap…"

Sebelum Lucy menyelesaikan omongannya, muka Lucy langsung memerah. Rupanya ia baru menyadari tindakannya terhadap Natsu tadi. Entah karena ia setengah sadar atau bagaimana ia secara tidak sadar menyuapi Natsu nasi karenya.

"A... Ah! Ma… Maaf Natsu! Gak sengaja tadi beneran! Secara gak sadar gitu! Sorry-sorry!" buru-buru Lucy meminta maaf pada Natsu.

"N.. Nggak papa kok Luce!" kata Natsu sambil memalingkan mukanya yang memerah.

Dalam pikiran Natsu dan Lucy sih sama intinya, kira-kira seperti ini,

Lucy's,

'God! Apa yang barusan kulakukan? Itu kan sendokku! Kusuapi Natsu lagi.. Itu kan artinya… Aaaakkkk tidak tidak tidak! Aku juga waktu kecil sering suap-suapan sama Loki-Aniki… Tapi.. Argh tauk deh! Pake aja sendoknya lagi! Juga kayakny bibir Natsu ga nyentuh sendoknya semua sih, Cuma dikit kayaknya.. Eh? Bibir Nats…'

Muka Lucy sukses makin memerah.

Sedangkan Natsu..

Natsu's

'Luce nyuapin aku? Hell, mimpi apa aku semalem sampai mendadak disuapi begini? Malu sih.. Tapi kan berarti.. Satu sendok berdua… Ciuman secara tidak langsung… Eh tapi kan kita Cuma best friend, aduh.. Gimana sih.. Tapi emang sih kita dulu pernah ciuman di RS, Ughh! Gatau deh! Jaim.. Act cool aja dah.. Seolah-seolah ga terjadi apa-apa..'

"A.. Ahahaha, Gapapa Luce! Anyway, nasi karenya benera enak disini! Kalau kesini aku mau pesen itu aja deh" kata Natsu mencairkan suasana.

Lucy yang sepertinya juga ingin suasana kembali normal hanya menanggapinya dengan tertawa dan ia meminta sedikit dari Chicken-Yakiniku milik Natsu.

Setelah itu mereka pulang,

Di jalan, Gray dan Erza berpisah dari mereka karena rumah mereka berada diarah yang berbeda. Tinggal Natsu dan Lucy saja.

Dalam perjalanan pulang, mereka merasa canggung, tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Sampai di depan rumah Lucy, mereka melihat sebuah mobil didepan garasi dengan koper.

Natsu pun bertanya,

"Luce, itu koper Loki-nii?"

"Iya, dia balik ke Inggris hari ini"

"Sudah berapa lama ya dia disini? Lama kan yang jelas?"

"Lama, aku lupa tepatnya… 4 bulan ya? Entahlah.. Oh iya, thanks udah nganterin aku sampai kesini ya, Bye Natsu…"

"Bye Luce, eh iya, sebelum itu! Aku mau nanya sesuatu dong.."

"Hm? Apaan?" tanya Lucy heran.

"Nanti.. Kamu…"

"Ya?"

"Nggg…"

.

.

.

TBC

.

.

.

Wooo chapter satunya selesaiiiiii

Entahlah kenapa alurnya makin gak jelas aja ya -_- /heh

Untuk chapter selanjutnya ini nih~

.

"Buat apa nanya gitu? Tumben nih.."

"Natsu! Kenalin dong sama temenmu itu.."

"Lucy udah punya orang yang disuka belum?"

"Ciee, email dari siapa tuhh pake emot hug segalaa aittt"

"Gak boleh, she's mine…"

.

Gitu kali yak..

Fufufu…