Chara by : Masashi Kishimoto

Song by : Super Junior 5th Album *nosebleed*

Story by : Ran Uchiha V^^V

Pairing : NaruHina

Rating : T

Genre : Romance, Hurt/Comfort, a little kriuk kriuk Humor

Warning! : A lot of OOC, AU, Unpredictable, Awkward, Miss typos and many more

Hola minna-san! Hehe ^^ Ada yang merindukanku? *ditimpuk pake Donghae

Wokeh gak usah lama-lama. Curcolnya di bawah aja yaaa :D

Enjoy my comeback ff minna! ^^

- Ran Uchiha -

16.00 WJB at Konoha Senior High School

POV

Annyeong chingu! ^^ Ups, maksudku halo semua. Namaku Hinata Hyuuga. Aku anak yang sebenarnya girang dan selalu ceria meski wajahku memang kelihatan polos sih, namun setelah kejadian beberapa bulan yang lalu, aku ingin sekali mengubah diriku menjadi ... AH! Kenapa aku harus mengingat kejadian itu lagi sih? Sudah sudah. Back to the topic. Sampai mana tadi? Ah iya! Wajahku memang polos. Tapi apa kalian tau? Aku fans berat dari Super Junior! KYAAAA! Ups! Lupa. Jaga image. Tapi, sungguh, kalau sudah berhubungan dengan idolaku yang satu itu aku bisa brutal.

Oh iya, hari ini adalah hari pertamaku bersekolah dengan normal. Normal? Haaah benar sekali teman! Sebenarnya minggu ini sungguh melelahkan. Empat hari berturut-turut aku harus menghadapi Masa Orientasi Siswa yang menurutku err sungguh menyiksa. Bagaimana tidak menyiksa? Segala barang bawaan harus sesuai dengan aturan. Lalu, masih ada daerah terlarang. Dan lebih mengerikan lagi ada Komite Kedisiplinan yang rawr kelihatan seperti kucing garong yang siap mencakar siapa saja.

Sedangkan sekarang, detik ini, aku lagi memulai latihan taekwondo pertamaku. Pertama? Ya, aku baru kepikiran ikut bela diri sejak aku dicampakkan dengan tidak jelasnya oleh orang yang aku cintai. Dengan teganya dia meninggalkanku dan dengan diam-diam mendekati cewek lain. Lalu ... Hei! Sudah lah! Aku sudah move on! Oke, lebih baik sekarang aku mulai menghafalkan begitu banyak nama jurus yang tercetak pada kertas yang diberikan setelah kami pemanasan ini. Aku kira bahasa korea itu gampang karna sehari-hariku aku sudah berulang kali menonton drama dan mendengarkan lagu-lagu dari oppadeul Super Junior. KYAAA! Ups! Baka! Jangan sampai terlihat bodoh! Kau berjanji untuk menjadi cewek yang dingin!

"Ayo berkumpuuul!", seorang guru berpenampilan err "unik" dengan potongan rambut bob "unyu" pun muncul entah darimana, "Yak! Bentuk lingkaran kecil!"

Oke, apalagi sekarang? Nama jurus yang banyak dan guru nyentrik sudah membuatku shock. Tau begini, aku pilih karate saja kemarin =.= Eh, tapi demi menyamai kedudukan sabuk Siwon-oppa, aku harus berjuang! Aih! Kembali fokus untuk menjadi cewek dingin baka!

"Demi terciptanya generasi pemuda dan pemudi yang dapat membangun negeri kita tercinta dengan semangat gotong royong dan semangat jiwa muda kalian. Maka, marilah kita mengenalkan diri sendiri masing-masing! Oke. Saya sendiri adalah pelatih kalian beberapa tahun ke depan! Namaku Guy! Panggil saja saya Sabeum Guy! Yeaa!"

CTRIIING! Guru nyentrik ini pun senyum lebar dengan memancarkan kilatan giginya disertai acung jempolnya yang gak banget! Dari penampilannya yang nyentrik, tingkah polanya yang "gaul", dan gaya bicaranya yang ... ARGH! Kami-sama, salivaku bisa terbuang percuma karna aku terus menganga melihat keajaiban dunia ini. Juga reputasiku ... reputasi yang ingin kubangun menjadi seorang cewek dingin pun bisa gagal karna guru "unyu" ini =.= Dan, apa? Namanya Guy? UHUK! Aku curiga dia juga gay.

"Oke! Mari perkenalkan diri dan nyatakan motivasi kalian ikut ekstrakulikuler taekwondo ini! Mulai dariii ...", Sabeum nyentrik ini pun kebingungan memilih murid mana yang ingin ia kenal terlebih dahulu. Daaan ... ,"Yak! Kamu anak muda! Pojok sebelah kanan saya! Nampaknya jiwa mudamu tak kalah membara denganku! HAHAHA!"

"SIAP SABEUM! NAMA SAYA ROCK LEE! DENGAN JIWA MUDA SAYA YANG MEMBARA, SAYA INGIN MEMBAWA NAMA BAIK TAEKWONDO SEKOLAH INI!", teriak seorang murid yang err ... nyentrik dan err ... mirip persis dengan sabeum guy. Perlu digaris bawahi, MIRIP PERSIS DENGAN SABEUM GUY! Aih! Apa mereka ini kembar tapi beda kelahiran? =.= Hhh, oke. Setidaknya bukan aku yang memperkenalkan diri pertama. Dan, ahh cukup. Aku tak mau mendengarkan perkenalan ini.

Beberapa perkenalan kemudian ...

"Hei nona!"

"..."

"Nona!"

"..."

"HEI!"

PLETAKK! Kurasakan sebuah benda menghantam kepalaku dengan tiba-tiba.

"AGH! ITTAI!"

"Apa kau melamun nona?"

"Ah, gomennasai sabeum. Saya hanya kepikiran beberapa masalah rumah." Padahal lagi mikirin Gaara. Ups! Move on! Mantan PHP buang aja!

"Hhh, sudah lah! Jangan dipikirkan! Tunjukkan semangat mudamu! Jangan mudah menyerah pada kehidupan!"

"?", aku hanya bisa mengernyit heran. Guru ini bisa biasa aja nggak sih!

"Perkenalkan dirimu nona muda!"

"Hai. Perkenalkan nama saya Hyuuga Hinata. Saya di sini ingin belajar diri untuk mempertahankan diri ketika dalam keadaan genting. Dan juga, saya memilih bela diri ini karna, saya menyukai hal-hal yang berbau Korea"

Tiba-tiba orang-orang disekitarku langsung mencium ketiaknya seraya berkata, "Wah! Kita berbau Korea!"

SIAL! Bukan itu maksudku! ARGH!

"Hahaha. Cukup menarik perkenalanmu nona Hyuuga. Dan saya tersanjung atas pujianmu tentang saya yang berbau Korea. Hahaha!"

SIALAN!

"Oke. Next! Kamu anak muda! Yang berambut duren!"

"YOSH! Perkenalkan! Namaku Uzumaki Naruto! Saya sendiri merasa bahwa ketampanan saya setara dengan Super Junior! Hahaha", ucapnya sambil melirik cewek-cewek yang ada di sekitarnya. Cewek-cewek itu pun tepar gak karuan. WHAT? Hellooo! Enak aja! Wajahmu gak ganteng kayak oppadeul tau! Kupalingkan tatapanku ke arah lain. Sebeeel banget!

"Dan tujuan saya ikut ekstra ini, saya ingin membela kebenaran!"

WHAT? Aku menoleh lagi pada cowok duren itu. Cengiran dan wajahnya yang seperti rubah itu membuatku muak! Haaah! Mana ada motivasi seperti itu!

"Sabeum! Saya juga ingin memperkenalkan diri!", kata seorang cowok yang mirip dengan cowok duren tadi. Bedanya hanya pada tato taring di pipinya serta warna rambut yang coklat. Sepertinya familiar tapi dimana yaaa? Umm ... hei! Cowok taring itu teman sekelasku!

"Eh? Kalian berdua kembar?", tanya sabeum.

"Tidak sabeum. Namaku Inuzuka Kiba. Nampak seperti kembaran Naruto karena bersahabat sejak kecil. Motivasi saya ...", dia diam sejenak. Aku juga turut memperhatikan dengan seksama. Menunggu ... Menungguuu ... dan, "... saya ingin membantu dia membela kebenaran!"

GUBRAKKK! Innerku jungkir balik gak karuan. Aku hanya bisa mengernyit lebih heran lagi. Sedangkan cowok taring itu pun nyengir bersama dengan cowok duren di sebelahnya lalu high five dengan semangatnya. AAGH! APA-APAAN INI!

- Ran Uchiha -

Sepulang latihan di gerbang KSHS...

Hmpfht! Capek sekali! Mana teman-teman seangkatan taekwondokuku gitu semua! Haaah! Udah lah mending cepet pulang. Kuambil handphoneku dan mencari nomor Nii-san.

TUUUT ... TUUUT ... TUUUT ...

Kutunggu ... Kutunggu ...

"Nomor yang anda tuju sedang sibuk. Cobalah beberapa saat lagi."

ARGH! SIAL! Padahal aku ingin segera istirahat! Kududukkan pantatku dengan asal. Benar-benar minggu terburuk sepanjang masa hidupku.

"Hei Kiba, ayo kita membeli bento di sebelah sekolah kita!"

He? Suara itu ... Kutolehkan kepalaku pada sumber suara yang tak jauh dari tempatku berada.

"Ah aku mau cepat mandi Naruto. Kau saja yang beli. Aku titip saja! Hehe. Nanti kau antarkan ke kamarku. Kamar kita kan bersebelahan. Eh, Hyuuga-san!"

ADUH! MAMPUS! MAMPUS! Aku menoleh ke sembarang arah agar Kiba mengira dia salah menyapa.

"Hei Hyuuga-san! Hyuuga-san!", Kiba memanggilku lagi. Dan berulang-ulang! Sial, dia benar-benar hafal padaku.

Terpaksa, aku tersenyum pada Kiba dan bertanya, "Iya?"

"Aku pamit duluan yaaa! Jaa!", pamitnya dengan amat semangat.

"A? I-iya. Jaa"

Hanya itu? Apa-apaan sih orang itu? Untung masih teman sekelasku. Huft!

"Hei", tiba-tiba kurasakan sapaan di sebelah kananku. Oh tidak. Ini pasti ...

"Hyuuga-san ini aku Uzumaki!"

NOOO! Cowok duren ini! Aku ingin segera kabur. Aku berdiri dan ...

"Hei, mau kemana?"

"A ... Ano ... Etto ...", Aih! Ngapain harus salying sih Hinata? Mana ekspresi cewek dinginmu!

"Hm?"

"Aku ingin membeli snack di supermarket sebelah"

"Hei, kebetulan aku juga ingin membeli bento. Bareng?"

ADUH! GAWAT!

"Err ...", aku mencari akal dan ,"... Ano Uzumaki-san. Aku lupa membawa uang"

"Aku bawa kok. Aku bayarin deh!", tawarnya sambil nyengir rubah LAGI. Entah kenapa cengiran itu membuatku senang.

Hei! Ingat janjimu Hinata!

"Sudah lah Uzumaki-san. Aku tidak butuh bantuanmu!"

"Aw! Sadis sekali kata-katamu Hyuuga-san"

"Kalau Uzumaki-san ingin membeli bento, sana cepat. Aku di sini akan menunggu Nii-sanku"

"Menunggu jemputan? Hmm, bagaimana kalau kita ngobrol saja? Lagian, kita di sini hanya berdua."

Aku hanya melirik dingin ke arah Uzumaki satu ini. Lalu kembali memandang ke depan.

"Hhh ... Baiklah. Padahal aku hanya ingin bertanya saja."

"Tanya apa?", tanyaku mencoba sedingin mungkin.

"Hyuuga-san teman sekelas Kiba kan?"

"Ya. Lalu kenapa?"

"Ano, Hyuuga-san yang bermain biola di pertunjukan bakat kelas kemarin malam kan?"

"Hm. Tapi penampilanku buruk. Apa-apaan sound systemnya!"

"Ano, tapi menurutku penampilan Hyuuga-san bagus kok. Meski tidak seberapa kedengaran, tapi, telingaku cukup tajam menangkap nada-nada dari lagu Michi to You All"

Mataku membulat tak percaya. Padahal penampilanku malam itu benar-benar buruk. Sound system pun tidak menyala. Biolaku, biola Haruno-san dan gitar yang dimainkan oleh Uchiha-san pun juga tak terdengar dengan jelas ke penonton angkatanku. Tapi, cowok ini bisa tau lagu yang kami maninkan ... Hahh. Ingat janjimu Hinata. Dan wajah stoic pun kembali aku gunakan sebagai topeng salah tingkahku.

"Hm. Arigatou Uzumaki-san"

"Aih. Padahal aku hanya ingin lebih dekat dengan Hyuuga-san saja. Tapi ... berbicara hanya sedikit pun pada Hyuuga-san entah kenapa ... tetap menyenangkan bagiku", ucapnya sambil nyengir rubah seperti biasa.

BLUSH! Cengiran rubahnya yang ini, juga pujiannya ... Uhh! Kurasakan pipiku mulai memanas. Kutundukkan wajahku agar dia tidak melihat. Hinataaa ... kau sudah berjanji untuk tidak jatuh cinta lagi!

- Ran Uchiha -

FLASHBACK ON

"Gaara-kun, apa salahku?"

"Tidak ada Hinata"

"Hiks ... Lalu ... Hiks ... Kenapa Gaara-kun tiba-tiba seperti ini?"

"..."

"Gaara-kun ... Hiks ... selama ini ... Hiks ... kita sudah banyak melewati banyak hal ... Hiks ... bersama ... tapi kenapa ... Hiks ..."

"Hinata, hentikan tangisanmu. Aku muak"

"Gaara-kun!", tiba-tiba seorang wanita berambut merah dan berkacamata dengan frame hitam datang ke arah kami berdua dan memeluk Gaara dengan mesra.

"Karin-chan?"

"J-jadi ..."

"Ooh. Ada Hinata-san. Hei, kenapa menangis?"

"Tega ... Hiks ... Tega sekali kau ... Hiks ... Gaara-kun"

"Tapi kita tidak memilki hubungan apa-apa Hinata! Jangan salahkan aku!"

"Ini ada ap-"

PLAAKK! Kutampar pipi kanan Gaara. "Ini untuk ciuman pertamaku yang kau renggut!"

"Hei!", Karin membentakku dengan nada tidak terima.

PLAAKK! Kutampar pipi kiri Gaara. "Ini untuk cinta pertamaku yang sudah kau permainkan!"

"Hentikan Hinata!", Karin mendorongku. Kudorong balik Karin hingga terjerembab.

"Dan ini untuk semua harapan palsumu!" DHUAK! Kutendang selangkangannya. Gaara pun mengerang kesakitan.

"Dan kau Karin!", kujambak rambut merahnya, "Jangan pernah kau tunjukkan wajah penuh kebohonganmu di depanku lagi!"

Kulepas tarikan tanganku di rambut Karin. Kulewati tubuh mereka berdua. Dan kutinggalkan mereka dengan wajah kesakitan. Tapi itu tak sebanding dengan sakit hatiku.

Bagaimana tidak menyakitkan? Aku, Hinata Hyuuga. Telah menanti balasan cinta dari seorang Akasuna no Gaara selama setahun lebih lamanya. Mendapatkan respon positif terus menerus sudah membuatku melayang selama satu tahun penantianku. Namun ternyata, berakhir dengan dicampakkannya cintaku. Sunnguh, bisa kau bayangankan teman? Setahun aku merasakan tanda-tanda cintaku hampir terbalas. Tiap akhir pekan, aku dibawanya ke taman hiburan. Tiap berangkat dan pulang sekolah, aku selalu diboncengnya dengan mesra. Tiap malam, saat ada tugas dari sekolah yang tidak bisa ia kerjakan, ia datang ke rumahku. Menyapa orang tuaku dengan santun. Sungguh, itu merupakan hal yang amat membahagaiakan dalam hidupku. Tapi ... pada akhirnya. Di saat kita menginjak kelulusan. Gaara ... memilih Karin. Ya! KARIN! Yang notabene adalah sahabat tempatku mencurahkan isi hatiku yang belum terbalas oleh Gaara.

Aku pun berlari. Berlari. Dan terus berlari. Sampai akhirnya aku berhenti ke tempat yang aku pun tidak tahu dimana. Aku menyandarkan punggungku pada tembok di dekatku. Cukup! Aku sudah tidak kuat dengan semua ini! Aku pun tak kuasa menahan tangisku. Bulir-bulir air mata kepedihanku pun mengalir perlahan, menganak sungai di kedua pipi mulusku. Sungguh. Kenapa dunia ini tidak adil? Hiks hiks.

Tapi, sudah lah. Toh, menyesali perbuatan yang telah berlalu juga tidak berguna. Kutengadahkan kepalaku ke arah langit yang mulai memunculkan semburat kemerahan bercampur datangnya biru kegelapan. Kuperhatikan, perlahan cahaya mentari itu sirna oleh kegelapan. Semua orang sudah mulai masuk ke dalam rumahnya masing-masing. Seakan takluk dengan kegelapan yang membuat diri ini terlena. Kekuatan gelap itu, mengusir sinar yang tampaknya cerah. Bagaimana? Bagaimana jika aku menjadi kegelapan itu? Mengalahkan ego semua orang yang membara. Aku, aku tidak ingin takluk lagi pada harapan yang palsu itu.

Aku, Hinata Hyuuga. Mulai detik ini, aku berjanji, aku akan mengubah diriku menjadi orang yang dingin pada cowok mana pun yang berusaha mengambil hatiku. Dan tidak akan pernah lagi, terlena akan cinta yang mereka tawarkan. Jika aku melanggar janji ini, aku bersumpah, aku pasti akan menjaga cintaku sampai mati.

FLASHBACK OFF

- Ran Uchiha -

Normal POV

TESSS ... TESSS ... Tetesan air mata itu kembali turun di pipi tembem milik Hyuuga sulung. Lagi-lagi, dan tanpa ia sadari.

"Ahh ... padahal aku belum menyelesaikan data milik anak sekelas."

Akhirnya wanita bersurai biru panjang itu pun tersadar dari lamunannya.

"Hhh ... aku harus bisa move on! Let it go Hinata.", katanya untuk menyemangati diri sendiri, "Oke! Sekarang data kelasku!"

DRR TAK TAK TAK ... TAK ... Ketikan tangannya pada keyboard laptop terhenti sesaat.

"Err ... ini alamat Inuzuka-san kenapa tidak jelas ya?", Hinata pun memperhatikan dengan seksama, "Haaah. Mungkin memang tulisannya yang tidak dapat dibaca. Ya sudah. Aku sms saja"

To : Inuzuka Kiba

Inuzuka-san, maaf mengganggumu malam begini. Aku hanya ingin menanyakan alamat lengkapmu. Karena tulisanmu di sini sulit untuk dibaca. Sekali lagi maaf ya. ^^ -Hinata Hyuuga

Beberapa detik kemudian pesan itu pun terkirim.

"Hhh ... lebih baik aku makan dulu saja sambil menunggu data dari Inuzuka-san"

5 menit ...

"Hmm mungkin lagi belajar"

10 menit ...

"Apa ketiduran ya?"

15 menit ...

"Ah! Aku SMS lagi saja!"

GREP! DRRRT! DRRRT!

1 Message Received

"Akhirnya!"

From: 089xxxxxxxx

Hei. Maaf menunggu lama. Data tertulis tadi itu ya? Wah, maaf, tulisanku memang payah Hyuuga-san. Rumahku di jalan *piip* di *piip* anu *piip. Aku tidak ada pulsa, jadi aku pakai nomor ini. Hehe -Inuzuka Kiba

To : 089xxxxxxxx

Ah, tidak apa Inuzuka-san. Arigatou ^^

From : 089xxxxxxxx

A, douitte Hyuuga-san ^^

From : 089xxxxxxxx

Oi besok aku ingin bicara denganmu

To : 089xxxxxxxx

Err, ingin bicara apa? Boleh saja. Kapan?

From : 089xxxxxxxx

Ya kayak biasanya gitu. Kita kan sering ngobrol di belakang kelas. Dateng pagi lagi ya? Booking tempat duduk di belakang!

"Seperti biasa? Ngobrol? Belekang kelas? Apa-apaan!"

To : 089xxxxxxxx

Err, kamu gak salah orang kan Inuzuka-san?

From : 089xxxxxxxx

Eh, ini teman Kiba?

To : 089xxxxxxxx

Iya, kamu bukan Inuzuka-san?

"Feeling gak enak nih!"

From : 089xxxxxxxx

Bukan. Hmm biar kutebak, kau pemain biola itu kan? Hyuuga-san!

"Aduh! Sepertinya aku tau orang ini!"

To : 089xxxxxxxx

Kamu teman satu asrama Inuzuka-san?

From : 089xxxxxxxx

Iya, ahaha. Kamu masih ingat aku? Aku Uzumaki Naruto ;)

"WHAAAT! DOSA APA AKU MERASA DIBAYANGIN ORANG INI!", jerit Hinata dengan mirisnya.

Tapi jeritannya tadi berbeda jauh dengan apa yang dia rasakan.

From : 089xxxxxxxx

Hello? Hyuuga-san? Aku save nomermu ya? ;)

"HELL NO!", jerit Hinata, lagi, dengan mirisnya.

Hmm, padahal jantung Hinata berdebar amat kencang. Sampai-sampai dia hampir lupa untuk bernafas. Huh, pembohong. Bibirnya memang mengatakan dia tidak suka didekati oleh cowok itu, tapi mengapa semburat merah di pipinya itu seakan menghapus semua pernyataannya? Sungguh ... sepertinya dia akan melanggar janji yang telah dia buat dahulu. Dia mulai ... jatuh cinta?

- Ran Uchiha -

Hinata POV

Hm. Baru beberapa detik yang lalu bel tanda istirahat berbunyi, sekarang ruang kelas sudah sepi. Hhh. Mana Ino dan Sakura lagi disuruh menghadap Kakashi-sensei. Hmpfft.

"Hhh apa sebaiknya aku ke ..."

KRUYUK KRUYUK (?)

"... kantin. Hhh baiklah"

Aku melangkah dengan gontai menuju ke kantin. Pagi, bangun kesiangan, terburu-buru mandi, berlari menuju sekolah, melewati gerbang yang nyaris tertutup dan mengikuti pelajaran pertama dengan tutor sensei yang killer. Bahkan aku sampai lupa kalau aku belum sarapan tadi pagi.

Sesampainya di kantin sekolah, aku menuju stand makanan Indonesia.

"Jii-san, saya pesan nasi gorengnya 1 porsi ya!"

"Aah, Hinata-chan? Nasi goreng lagi? Seperti biasa ya?"

Yap seperti biasa, karena stand ini merupakan stand favoritku.

"Iya Jii-san. Kalau bisa secepatnya ya Jii-san. Belum sarapan dari pagi", ucapku menahan perut yang sudah meronta-ronta minta diisi. Huff sabar.

Tak berapa lama kemudian, penjual masakan Indonesia ini sudah menyodorkan sepiring nasi goreng yang aromanya membuat perutku berontak ingin segera diisi. Aaah, sedap sekali baunya.

"Hinata-chan, ini pesananmu. Harganya seperti biasanya", ucap penjual tadi sembari tersenyum.

"Oke. Sebentar ya Teuchi Jii-san"

Kurogoh kantong kanan jasku. Ah? Tunggu. Mungkin di sebelah kiri? Hm? Tidak ada? Kemana? Kurogoh lagi kantong kanan dan kiri jasku secara berulang-ulang. Ooh tidak. Kelihatannya ketinggalan di rumah karena aku terburu-buru. Pelipisku mulai menetaskan keringat karena kebingungan. Dan kelihatannya Teuchi Jii-san tadi merasakan gerak-gerik kebingunganku.

"Hmm ... ada yang salah Hinata-chan?"

"A-ano jii-san. Aku, aku ... aku lupa membawa uangku. Tadi pagi aku terburu-buru berangkat ke sekolah. Gomennasai", ucapku membungkuk padanya. Sungguh aku malu, kurasakan pipiku memanas. Masa bodoh dengan perutku yang meronta-ronta minta makanan.

"Yaaah, sayang sekali. Kau pelanggan pertamaku hari ini. Hmm tapi tidak apa-apa. Kau boleh berhutang dulu padaku", ucapnya sambil tersenyum.

Aku melongo, "Jii-san serius?"

"Ahaha. Tentu saja Hinata-chan. Ini ambillah!", ujarnya sembari menyodorkan piring tadi

"T-tapi jii-san aku ... A-aduh!"

Perutku. Perutku! AGH! Sakit sekali! Kupegang erat seragamku untuk mengurangi rasa sakit yang kurasakan.

"Hinata-chan? Sudah ambillah!", seru Teuchi Jii-san kebingungan

"Tapi paman aku tidak mau berhutang padamu!", seruku

"Tapi ..."

"Jii-san, biar aku yang bayar", ujar seorang pria yang tiba-tiba menyodorkan uangnya pada Teuchi-jiisan.

Suara ini? Suara ini familiar bagiku. Tapi, siapa? Uhh ... aku limbung. Kututup mataku menanti rasa sakit yang akan kudapat pada bagian badanku yang akan terjatuh membentur lantai. Tapi, kenapa rasa itu tak kunjung datang?

"Hyuuga-san? Kau tidak apa-apa?", tanya suara bariton itu

Kubuka mataku perlahan. Ah! BLUSH! Pipiku memanas. Jarak antara wajahku dan wajahnya begitu dekat.

"N-naru ahh Uzumaki-san?"

OWARI ...

- Ran Uchiha -

Hola minna-san! *tebar bunga

Ada yang merindukan saya? Gyahaha! *bletak

Uhh gomennasai, saya hiatus sampe akun saya buluk. Bahaha. Padahal banyak yang tanya-tanya dari PM maupun review, Coagulation gimana lanjutannya? Saya hiatus sampe kapan? Dan bla bla bla. Okeee saya klarifikasi. Hffh *tarik nafas

Pertama, saya sudah gak punya komputer lagi. So, mau ngetik pun males. Mau pinjem punya pacar pun kadang juga dijahilin mulu *jitak Lostiousness *kabur

Kedua, saya sudah move on saudara-saudara. YEEE! *kibarin kolor Eunhyuk* Jadi, buat Coagulation itu saya males pake banget mau ngelanjutinnya. Masalahnya Coagulation itu cerita tentang saya dan orang yang PHP-in saya. Jadi, ucapkan terima kasih pada Lostiousness yang udah menghancurkan kebekuan hati saya. Menghangatkannya kembali seperti sedia kala *ehem

Ketiga, mumpung tiap tanggal 30 aku ngerayain monthsarry, jadi, buat traktirannya saya kasih ff baru buat kaliaaan! *tebar BH Shindong (eh?)* Tapi ceritanya berdasarkan kisah nyata gapapa kan minna? .v Yaa meski sedikit aku lebay-lebaykan sih. Cihuy dungdungpret (author lagi kumat)

Oh iya, saya juga baru mendapatkan semangat lagi untuk membuat ff baru ketika salah satu teman saya membahas ff. Ehem, sebut nama gak ya? Mm, oke sebut nama. Namanya Yona Aqmarina. Kekeke. Dia ternyata hobi baca ff kalo lagi senggang.

Ehem begini ceritanya. Waktu itu, saya lagi seleksi team Paduan Suara untuk lomba *ehem*, bukan mau sombong nih. Ini Cuma mau cerita. Lanjut! Terus temenku ini lagi ngobrol-ngobrol gitu deh, ngalor ngidul (kemana-mana -red). Tau-tau mbahas . (Disini gak ada yang tau kalo aku itu author ff). Kira-kira begini percakapannya (gomen agak lupa) :

Yona : Eh, aku juga suka baca fanfiction loh

Me : Eh? Beneran? Ahaha aku juga suka!

Yona : Iya aku sih suka kalo udah *bla bla bla* (gomen lupa lagi percakapannya)

Me : Oooh. Eh, pernah baca ceritanya author Ran Uchiha gak? *ehem

Yona : Ran Uchiha? Mm ... bentar ya bentar bentar. Kayaknya aku tau deh. Aku suka sama cerita-ceritanya kok.

Me : *GYAAA *guling-guling dalam hati (?)

Yona : Aa tau. Apa itu dah judulnya, Coa ... mm apa wes bahasa inggris kok. C ... Co ...

Me : Coagulation?

Yona : Nah iya itu! Sih, kok Kiran juga tau?

Me : Sebenarnya ... *kibas poni (padahal kerudungan)* ... aku adalah Ran Uchiha *JRENG JRENG JRENG

Dan ... semenjak temenku yang satu itu sempet bilang secara gak langsung kalo ceritaku bagus *ditonyor reader (pede amat lu Ran)* maka aku sendiri jadi tersulut lagi buat jadi author yang baik ^^v *apaan

Jadi, thanks a lot buat Yona, pacarku Lostiousness yang mirip Eunhyuk *uhuk*, daaan tentunya para readers yang udah mau ngeluangin waktu buat baca dan menanti semua cerita-ceritaku yang udah maupun akan dibuat. Sayaaang kalian semua *tebar bunga lagi

Oke, last but not least. Karena review merupakan salah satu unsur pelecut semangat saya maka ... Mind to review? Arigatou minna-san ^^