Disclaimer : cerita ini milik saya. B.A.P dan EXO juga milik saya!

Genre : Romance, Humor(maybe), School life.

CAST: semua Couple B.A.P dan EXO.

Rating : T.

Warning : sangat OOC, Alur amburadul, tidak sesuai EYD, Typho, BL as Yaoi, and Don't Like Don't Read.

Summary : Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu, itulah yang dikatakan oleh orang-orang. Tapi, apakah arti sekolah bagi murid-murid TSM School?. Apa saja yang mereka lakukan selama berada disekolah? Summary nggak nyambung sama isi! It's B.A.P and EXO Fanfiction. YAOI. BL. DLDR!

.

Haiiii. ^^

Author nggak tahu diri dan nggak penting balik lagi, wkwkwk..

Saya bikin FF ini karena saya lagi pengen aja*plak*. Enggak juga sih, idenya dateng saat saya liat foto teaser Exo itu, yang pas mereka pose kayak trouble maker gitu. Hahaha.. ya gitu deh pokoknya.

Ini masih perkenalan tokoh. Ntar kalo next, saya mau bikin tentang keseharian warga TSMSchool sama kisah percintaan mereka. hehe..

Ya udah deh, dari pada author yang nggak tahu diri ini ngebacot nggak jelas, mending langsung baca aja ya.. semoga suka and Happy Read ^^ dan Saranghaeyo.. :* 3 3 *tebar flykiss*

.

School?

.

Today in TSM School. . .

Dewan guru sedang menggelar acara yang sebenarnya tidak perlu dilaksanakan. Dalam rangka menjadi sekolah terbaik se-Korea Selatan, Kwon BoA selaku kepala sekolah ingin mengetahui...

Bagaimanakah pendapat para murid tentang sekolah mereka?

Untuk mewawancarai para murid, Kwon BoA telah menugaskan dua orang kepercayaannya, yakni Lee Taemin selaku guru konseling dan Kim Taeyeon wakil kesiswaan.

Saat ini Taeyeon dan Taemin sedang duduk diruang konseling dan baru saja mewawancarai murid ke-123. Jangan dikira mewawancarai murid SMA itu pekerjaan yang mudah. Di TSM school ini, muridnya beraneka ragam. Ada yang sikapnya manis, ada yang agak manis, dan ada yang tidak manis sama sekali.

Akan ku tunjukkan beberapa contohnya, seperti...

.

"Kim MINSEOK-uhuk uhuk!" teriak Taeyeon sampai tersedak ludahnya sendiri.

Masuklah seorang namja berwajah manis. Kim Minseok, dia langsung mengambil duduk didepan mereka.

"baiklah, Mins-"

"ssshhtt-ssshhtt-ssshhtt" Minseok menepelkan jari telunjuknya yang panjang dibibir Taeyeon, menyuruh Taeyeon diam. Bahkan jari Minseok mengenai hidung Taeyeon, sampai-sampai membuat hidung Taeyeon terangkat dan membuat lubang hidungnya terlihat makin jelas dan hal itu membuat Taemin harus menahan tawanya.

"panggil aku Xiumin" lanjut Minseok seraya melepas jarinya dari bibir Taeyeon.

"Baiklah, Xiumin" kata Taeyeon seraya membenarkan posisi duduknya lalu mendengus sebal karena Xiumin(mari kita sebut dengan 'Xiumin' mulai sekarang) telah merusak make-up nya. "apa pendapatmu tentang sekolah ini?" tanya Taeyeon dengan malas.

Xiumin mengambil selembar tissue dimeja lalu mengelap jari telunjuknya yang terkena lipstick Taeyeon. "Sekolah?" tanya Xiumin dengan gaya sok cool nya. Taeyeon dan Taemin mengangguk.

Xiumin membuang tissuenya kesembarang arah dengan gerakan slow motion, membuat pandangan Taeyeon dan Taemin mau tak mau mengikuti pergerakan tissue itu sampai terjatauh dilantai "tempat berlindung dari eomma ku yang kejam" jawabnya. Membuat kedua guru itu saling pandang kebingungan.

Itu adalah contoh siswa yang kurang agak sedikit manis*plak*. Aku tidak ingin melanjutkan, karena disana Xiumin malah curhat tentang hubungannya dengan eommanya yang kurang baik. Lebih parahnya lagi dia bercerita sambil MENANGIS. Drama Boy!

.

Masih ada beberapa contoh jika kalian ingin tahu.

.

Bang Yongguk, duduk dengan tenang dihadapan Taeyeon dan Taemin. Mereka berdua sedikit takut dengan tatapan mata Bang Yongguk itu. Meskipun tanpa ekspresi, namun mata Yongguk seolah berkata 'aku akan membunuh kalian'.

"err... ehem" Taeyeon berdehem, lalu ia berbisik pada Taemin untuk menggantikannya bertanya. Taeyeon takut dengan muridnya itu.

"umh, Yongguk-ssi" Taemin memberi jeda kalimatnya hanya untuk menelan ludahnya, "bagaimana pendapatmu tentang sekolah ini?".

"apakah aku harus menjawabnya?", jawab Yongguk datar dengan suara beratnya yang terdengar mengerikan dan membuat dua guru itu terkejut.

"j-jika kau tidak keberatan" jawab Taemin berusaha mengontrol suaranya agar tidak terdengar bergetar. Jujur saja, Taemin juga takut dengan muridnya itu.

Yongguk bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar ruangan. Dan..

BRAK.

Menutup pintunya dengan kasar.

"Bagaimana cara anak itu dibesarkan?" tanya Taeyeon pada Taemin yang hanya bisa mengedikkan bahunya. Terlalu shock untuk menjawab.

.

"Himchan-ssi, bagaimana pendapatmu tentang sekolah ini?" tanya Taemin lalu menguap. Ia agak bosan menanyakan hal yang sama pada banyak murid. Taemin pernah usul pada kepala sekolah untuk menggunakan sistem pengisian angket agar lebih praktis. Namun Kwon BoA menolak dan tetap keukeuh untuk menggunakan sistem wawancara. Katanya sih, agar bisa tahu karakter masing-masing murid lewat cara bicaranya.

"hmmm... Aku hanya suka makan siang gratisnya" Jawab Himchan. " Selebihnya, tidak ada yang menarik".

.

"XIAO LUHAN!" terika Taeyeon.

"astaga, apa ini Xiao Luhan?" tanya Taeyeon seraya memeriksa ulang tulisan yang ia baca barusan dengan menggebu-gebu. "astaga dia benar-benar akan kita wawancarai?" lajutnya lagi.

Masuklah seorang namja yang terlihat cantik dan tampan dalam waktu bersamaan. Dengan anggun Xiao Luhan berjalan menuju kursi yang sudah disediakan lalu duduk disana. Dia adalah salah satu Ulzzang disekolah ini. Menyandarkan punggungnya disandaran kursi dan menumpu satu kakinya diatas kaki yang lainnya bak photo model.

Taeyeon dan Taemin sulit bernafas. Muridnya yang satu itu benar-benar mempesona. Taemin yang sudah tersadar dari dunia fantasinya pun mulai menanyakan pertanyaan.

"Luhan-ssi. Apa pendapatmu tentang sekolah ini?", tanya Taemin. Masih senyum-senyum, karena dia masih terpesona oleh Luhan.

Bukannya menjawab Luhan malah membenarkan poninya yang berantakan hanya dengan sekali kibasan kepalanya. Bahkan harum rambutnya pun tercium oleh dua orang gurunya itu, membuat Taeyeon dan Taemin harus ekstra menahan jeritan mereka yang hampir meledak.

.

Ini dia, Ulzzang yang lainnya. Namun yang ini bukan namja cantik, melainkan namja TAMFAN. Wu Yi Fan a.k.a Kris. Namja tinggi dan berambut pirang layaknya pangeran negeri dongeng. Penuh kharisma.

"Kris-ssi" panggil Taeyeon malu-malu.

"ne". Hanya dengan satu kata itu saja, jantung Taeyeon hampir lompat keluar sangking senangnya. OMO! OMO!, batin Taeyeon.

"apa pendapatmu tentang sekolah ini?" kali ini Taemin yang bertanya dengan malu-malu. Jiwa uke dalam dirinya langsung keluar jika bertemu dengan seme setampan Kris, padahal ia sudah punya namjachingu yang tidak kalah tampan. Choi Minho, guru bahasa Inggris.

"umhh...ehem" Kris berdehem dan wajah dua orang guru dihadapannya itu kembali memerah karena menahan nafas mereka, dan..

BRUK.

Mereka berdua pingsan*4L4Y*. Hanya karea mendengar suara deheman seorang Wu Yi Fan.

.

"Kim Junmyun, berikan komentar anda tentang sekolah ini" tanya Taeyeon pada seorang namja berwajah malaikat yang sedang duduk dikursi dihadapannya.

"Sebenarnya sekolah adalah tempat menuntut ilmu. Tapi, seiring perkembangan jaman, banyak siswa yang menyalah artikan. Sekarang sekolah malah dijadikan tempat untuk pamer kekayaan, atau-"

Taeyeon dan Taemin hanya bisa melongo melihat Suho yang mendadak berkhotbah. "-saya sungguh prihatin melihat perkembangan sekolah modern saat ini. Sekarang, para murid tidak lagi giat belajar seperti jaman orang tua kita dulu. Yang dipikirkan mereka hanya senang-senang saja-"

Suho terus mengoceh hingga bermenit-menit lamanya. Bahkan Taeyeon sudah tertidur dikursinya, sedangkan Taemin, ia berusaha menjaga matanya untuk tetap terbuka walaupun ia mengantuk juga.

.

"ZHANG YIXING!"

Masuklah seseorang yang dipanggil Zhang Yixing itu. Yixing atau Lay, dia masuk dengan ragu-ragu. Ia menatapi seluruh isi ruangan dengan tatapan yang aneh. Sesekali ia menepuk-nepuk jaketnya, seolah ada debu menempel disana.

"silahkan duduk" kata Taeyeon mempersilahkan Lay duduk, karena sedari tadi ia belum juga sampai dikursi yang sudah disediakan. Lay berjalan cepat mendekati Taeyeon dan Taemin. Namun bukannya duduk, ia malah memungut sebuah tissue yang sudah tidak berbentuk didekat kursi. Tissue milik Xiumin.

"aigoo~" katanya, seraya memungut sebuah bungkus permen yang tergeletak tak jauh dari tempat tissue itu lalu membawanya ketempat sampah yang berada disudut ruangan.

Taeyeon dan Taemin bisa mendengar Lay memekik disudut sana. Tiba-tiba Lay mengangkat tempat sampah yang terisi penuh dengan bungkus makanan dan kertas-kertas itu dan membawanya keluar sambil bergumam, "sekolah macam apa ini? Kotor sekali". Dan ia kembali dengan membawa beberapa peralatan kebersihan.

Taeyeon dan Taemin kompak menepuk kening mereka masing-masing. Dan kalian tahu apa yang terjadi selanjutnya? Yup, bukannya wawancara. Lay malah membersihkan seluruh ruangan itu. Ck-ck. Lay The neat Freak Boy.

.

"BYUN BAEKHYUN!"

Baekhyun memasuki ruangan dengan hati-hati. Pasalnya, lantai diruangan itu sangat licin karena habis di pel oleh Lay.

BRUK!

"AWW!" Baekyun terpeleset dan jatuh. "akh! Tidak... kaki indahku, huhuhu" katanya sambil memijat-mijat kakinya yang tidak terlalu sakit, sebenarnya. "sonsaengnim.. bantu aku berdiri.." rengeknya.

Taemin pun merelakan dirinya untuk membantu murid manjanya itu berdiri. "ugh!" Taemin tidak kuat mengangkat tubuh Baekhyun seorang diri. "sonsaengnim, bagaimana sih? Hati-hati dong. Nanti kakiku lecet" kata Baekhyun.

"ah, ne. Mianhae" gumam Taemin. Lalu ia berusaha sekuat tenaganya menggendong Baekhyun ala bridal style menuju kursi yang telah disediakan.

"aduh, aduh, aduh" rintih Baekhyun seraya memegangi kakinya. Yang(sekali lagi) sebenarnya tidak terlalu sakit. Manja sekali dia.

"nah, Byun Baekhyun. Kami ingin tahu pendapatmu tentang sekolah ini"

"aw! Aduh! Taemin Sonsaengnim sih, tidak hati-hati" keluh Baekhyun. "lihat, sampai luka begini. Hiks.." lanjutnya seraya mengusap-usap kakinya.

"aduh, bagaimana ini. Maafkan aku" kata Taemin(guru ter-bully). Sedangkat Taeyeon, ia menatap malas pada luka Baekhyun yang sebenarnya tidak sampai satu setengah senti. Mungkin harus pakai mikroskop dulu baru terlihat.

"coba mana yang sakit?" kata Taeyeon seraya mendekati Baekhyun. "ini~" kata Baekhyun sambil meunjuk lukanya.

"oh.. ini" kata Taeyeon. Menatapi kaki Baekhyun dengan malas. "OH INI?!".

PLAK!

"JADI INI YANG SAKIT!?" Taeyeon memukuli kaki Baekhyun berkali-kali. "aduh! Sonsaengnim! APPOYO! T.T"

Dan yang terjadi bukannya wawancara. Taeyeon malah sibuk memukuli kaki Baekhyun sampai benar-benar 'sakit'.

.

BEEP!BEEP!BEEP!BEEP!

"Jongdae-ssi, apa pendapatmu tentang sekolah ini?" tanya Taeyeon.

BEEP!BEEP!BEEP!BEEP!

"Jongdae-ssi?" panggil Taeyeon lagi.

"hm?" respon Jongdae atau Chen.

Kali ini Taemin yang tanya, "bagaimana pendapatmu tentang-"

"ANIYA! ANIYA!" teriak Jongdae. Membuat kedua gurunya itu tersentak kaget.

"Jong-"

"YEAAHH! MAJU TERUS! HAHAHAHA. RASAKAN!" Jongdae terus saja memainkan psp-nya tanpa menghiraukan kedua gurunya yang mulai frustasi dengan tugas mereka. Chen The Game Mania(Kim Brother)

.

"Chanyeol-ssi, apa pendapatmu tentang sekolah ini?" Tanya Taemin.

"sekolah? Sekolah itu kan minuman bersantan yang ada pisangnya itu ya?"

"hahaha, itu es kolak*garing*" kata Taemin sambil tertawa.

"oh, kolak. Kolak itu kan temannya lingkaran dan segitiga"

"itu kotak" jawab taeyeon dan Taemin bersamaan sedikit tertawa mendengar lelucon aneh Chanyeol.

"kotak Seoul" kata Chanyeol.

"kota" Ucap Taeyeon dan Taemin serempak.

"umh.."

"hahahaha, mikir ya?" tanya Taeyeon dan mereka bertiga tertawa. Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia lagi mikir.

"ah! Kota" ata Chanyeol sambil menunjuk pelipisnya.

"itu otak. Yaaahh~ gagaal" kata Taeyen dan Taemin.

"hahaha.." Chanyeol tertawa garing. "uhm.. Sonsaengnim, aku ada janji dengan temanku. Boleh aku pergi sekarang?"

"ah, baiklah. Sampai jumpa" Taeyeon dan Taemin melambaikan tangan pada Chanyeol hingga ia benar-benar keluar ruangan.

Dan mereka tersadar akan sesuatu, "sedang apa kita? Apa dia sudah memberikan jawaban?" tanya Taeyeon pada Taemin.

"dia bilang sekolah itu es-" Taemin menjeda perkataannya saat ia sadar bahwa Park Chanyeol telah mengerjai mereka.

"awas saja dia!" umpat Taeyeon.

.

"Kyungsoo-ssi. Apa pendapatmu tentang sekolah ini?"

"umh.. aku senang bersekolah disini" jawab Kyungsoo seraya tersenyum manis. Membuat Taeyeon dan Taemin terharu, ternyata masih ada siswa manis seperti Do Kyungsoo.

"benarkah? Kenapa?" tanya Taemin dengan senyum hangatnya.

"karena sekolah ini dekat dengan rumahku. Perpustakaan juga lengkap dan selain itu guru-gurunya selalu sabar menangani murid-muridnya" jawab Kyungsoo. "seperti anda berdua" tambah Kyungsoo lalu tersenyum manis.

.

Satu lagi murid manis yang membuat Taeyeon dan Taemin terharu. Huang Zi Tao. "aku suka bersekolah disini. Disini aku punya banyak teman dan guru yang baik."

Taeyeon dan Taemin hampir menangis mendengarnya. Dua namja manis muncul, membangkitkan semangat mereka lagi#seperti habis minum Mizone.

Taeyeon dan Taemin bangkit dari duduknya dan mendekati Tao, lalu memeluknya. "kalian baik-baik saja, sonsaengnim?"

.

Jung Daehyun menguap ditempat duduknya. Sedari tadi, dua orang gurunya itu belum juga memberikan pertanyaan padanya. Mereka sedang menangis tersedu-sedu. Mereka masih terharu dengan dua orang murid mereka yang manis. Kyungsoo dan Tao.

Taeyeon yang sudah selesai terharu akhirnya bicara dengan terisak, "hiks.. Dae-hiks-hyun-ssi, apa penda-hiks-patmu tentang hiks sekolah ini?"

"oh itu" jawab Daehyun. "no coment" lanjutnya. Membuat Taeyeon dan Taemin seperti tertimpa batu yang besar di kepala mereka.

"boleh aku pergi?" tanya Daehyun lagi tanpa memperdulikan kedua guru mereka yang mulai menangis lagi.

.

Setelah tenang dari acara menagis, Taemin membuka suara untuk memanggil murid berikutnya.

"KIM JONG...in" suara Taemin yang awalnya full power kini menjadi low seketika ketika tahu murid berikutnya adalah Kim Jongin. "mati aku" lanjutnya. Sedangkan Taeyeon, ia malah tertawa puas tanpa suara.

"ehem" seseorang berdehem dari arah pintu. Ternyata itu Jongin atau yang biasa dipanggil Kai. Kini Kai sedang melambai nakal pada Taemin lalu berjalan menuju tempat duduknya dengan senyuman mesum.

Begitu duduk, kai langsung menopang dagunya dengan kedua tangan dan menghadapkan wajahnya kearah Taemin. Hanya-pada-Taemin.

Taemin menelan ludahnya gugup. Pasalnya, Jongin adalah murid yang selalu genit padanya. Entahlah, Kai menyukai Taemin atau tidak. Yang jelas Taemin sangat takut dan terganggu dengan kehadiran Kai.

Taemin menengok pada Taeyeon yang sedang tertawa tanpa suara itu. Ia menatap Taeyeon dengan wajah meminta tolong. Namun Taeyeon menggelengkan kepala sambil terus tertawa tanpa suara. Sepertinya Taeyeon suka sekali membiarkan Kai menggoda Taemin.

Taemin menelan ludahnya sebelum bicara, "a-apa kau betah sekolah disini?" tanya Taemin sedikit takut melihat pose Kai. Saat ini kai sedang menatapi Taemin dengan pandangan mesum.

"tentu saja" jawab Kai sambil tetap fokus memandangi Taemin.

"a-apa alasannya?" tanya Taemin yang mulai tidak nyaman dengan tatapan muridnya itu.

"karena disini banyak namja manis sepertimu" jawab Kai sambil mengerling nakal pada Taemin.

"BUAHAHAHAHA!" tawa Taeyeon meledak seketika. Ia tidak tahan dan langsung berlari keluar.

"noo-noona! Tunggu akuuuuu" kata Taemin seraya berlari keluar mengejar Taeyeon. Meninggalkan Kai seorang diri diruangan itu. Kai The Pervert Boy(Kim Brother)

.

"Youngjae, apa kau senang bersekolah disini?" tanya Taeyeon.

"tidak juga. Aku bersekolah disini hanya untuk menyenangkan orang tuaku. Kalau aku boleh memilih, aku lebih suka berada dirumah dan menonton film kartun favoritku" jawab Youngjae.

Taeyeon dan Taemin hanya bisa melongo mendengar jawaban Youngjae.

.

"OH SEHUN"

Seorang namja berjalan masuk dengan gaya yang super-duper sok. Itu adalah Oh Sehun. Sehun memakai sebuah topi hitam yang terlihat mahal walaupun simple.

"baiklah, Sehun. Kami ingin tahu, apa pendapatmu tentang sekolah ini?" tanya Taemin saat Sehun sudah duduk dihadapan mereka.

Bukannya menjawab, Sehun malah melepas topinya. Menampilkan rambutnya yang di cat warna-warni itu. "Sehun-ssi? Kau mendengarku?" tanya Taemin sambil melambai-lambaikan tangannya diwajah Sehun.

"astaga! Apa ini?!" tanya Sehun seraya meneliti tangan Taemin. Membuat Taemin dan Taeyeon mau tak mau mendekat untuk ikut melihat. "jam kuno seperti ini masih kau pakai? hahahhaha" lanjutnya sambil tertawa mengejek.

"lihat punyaku" kata Sehun seraya menunjukkan jam tangan yang ia pakai pada Taeyeon dan Taemin. "ini jam tangan Rolex keluaran terbaru. Harganya lebih mahal dari gajimu selama setahun"

"apa kau bilang?!" tanya Taeyeon tidak terima. Sehun hanya menatap malas gurunya itu sambil mengibas-ngibaskan tangannya, memamerkan jam tangan Rolex hitamnya."KELUAR!" teriak Taeyeon. Sehun hanya mengedikkan bahu lalu berjalan keluar dengan santai sambil memakai topinya lagi.

"anak kurang ajar!" Taeyeon menahan amarahnya.

.

"MOON JONGUP" teriak Taeyeon dengan malas, dia dan Taemin sudah tidak sabar lagi ingin segera menyelesaikan tugas aneh ini.

"bagaimanakah pendapatmu tentang sekolah ini?" tanya Taeyeon seraya menguap,sedangkan Taemin memutar-mutar Pupennya dengan kedua jarinya.

"eeerrr... hihihi"Jongup malu-malu menjawab pertanyaan kedua sonsaengnimnya, yang membuat mereka semakin malas dan menjatuhkan kepalanya ke atas meja.

.

"Zelo, apa pendapatmu tentang sekolah ini" tanya Taeyeon. Ia hanya bisa berharap murid terakhir ini bisa menyenangkan hatinya.

"umh, menurutku sekolah ini sangat sempit" kata Zelo, membuat Taeyeon dan Taemin kebingungan. Bagaimana bisa sekolah semegah ini dibilang sempit.

"maksudmu?"

"maksudku.. aku selalu saja bertemu 'dia'" jawabnya dengan malu-malu. Nampaknya Taeyeon dan Taemin mengerti kemana arah pembicaraan ini.

"aah~ kau sedang jatuh cinta, ya?" goda Taeyeon. Membuat Zelo blushing parah.

"a-aniyo. Ti-tidak" elak Zelo tapi tidak bisa menutupi kebohongannya, karena wajahnya benar-benar merah. Zelo The inocent Boy.

.

Begitulah rata-rata sifat siswa yang ada di TSM School.

DELETE or TBC?

.

Jelek ya?

Review sangat dibutuhkan!