CHAPTER 1

Amira – Song MinRa

Title : Grim Reaper
Main Cast : Kim Sunggyu, Nam Woohyun, Kim Myungsoo, Lee Sungjong
Cameo : Lee Sungyeol, Jang Dongwoo, Lee Howon(Hoya)
Genre : Romance, Humor, Fantasy, Mystery
Rated : T
Length : Multi-chapter

Summary : Kim Sunggyu adalah seorang Grim Reaper(Malaikat pencabut nyawa)… Yang selalu berhasil mencabut nyawa seseorang tepat waktu… Kali ini ia mencabut nyawa Myungsoo… Tapi itu malah membuatnya kesal dilain hari… Mengapa?

WARNING! : YAOI! GAJE! ABAL! TYPO! OOC!

Disclaimer : Story-nya punya Author! Tapi, Main cast-nya punya Tuhan-Orang tua-Management(WoollimEnt)-Diri mereka sendiri…

A/N : Terinspirasi dari MV The Chaser – Infinite & Novel 'Radiance' yg sekilas kubaca sinopsisnya saat mampir ditoko buku… Nah! Pas awal-awal si Sunggyu jadi Malaikat Pencabut Nyawa Myungsoo 'kan? *sok tau* Tapi biarlah, aku juga pernah dengar dari orang, memang cerita MVnya seperti itu kok… Happy Reading! :)

.

.

.

.

.

"Kapan Lee Sungjong meninggal?" tiba-tiba Sunggyu dikejutkan dengan suara manusia dibelakangnya –atau lebih tepatnya suara roh manusia.

"Hah? Oh, masih lama… Kau tidak usah repot-repot menunggunya…" jawab Sunggyu yang tidak menengok ke sumber suara yang bertanya padanya, ia masih tercengang dengan mobil yang baru berhenti berguling-guling sekitar sepuluh detik yang lalu didepan matanya, Myungsoo-pun sudah tak menunjukkan reaksi kehidupan didalam mobil tersebut.

Sunggyu merasa keren dengan angin topan yang menerpanya sedari tadi, ia menyeringai puas tanpa perlu takut akan terhuyung dan terbawa angin yang sangat kencang itu.

"Kau mau membawaku kemana? Aku sudah mendengar ceritamu dari temanku, seorang yang mati lalu menjadi malaikat pencabut nyawa, itu seru!" Myungsoo tertawa pahit, "Bisakah aku menjadi Grim Reaper sepertimu?"

"Kau harus melewati banyak tantangan atau semacam, yah, pelatihan, mungkin…" Sunggyu menghela nafas dan membalikkan tubuhnya ke asal suara yang mengajaknya berbicara sedari tadi dan voila! Sunggyu kembali tercengang karena kulit Myungsoo yang putih kini berubah semakin putih –sangat pucat.

"Aku mau… Dibawa kemana?" Myungsoo mengacuhkan pernyataan Sunggyu tentang Grim Reaper dan seketika mengalihkan topik pembicaraan.

"Ikut aku!" nada bicara Sunggyu yang seolah mengatakan, 'berhenti menanyaiku hal-hal tentang kematian ataupun Grim Reaper'.

"Uhuk…" Myungsoo mulai merasa kurang nyaman dengan bau anyir yang cukup aneh, seperti darah, tapi tidak ada darah disekitarnya, malah nampak dari kejauhan sebuah kota yang menurutnya indah, "Ya! Kemana Grim Reaper yang mengantarku?" Myungsoo mengalihkan pandangannya segala arah dan memutar tubuhnya kebelakang lalu melihat sebuah jembatan yang perlahan tertutupi oleh kabut.

Sekarang, Myungsoo tetap 'stay cool' seperti gayanya di dunia lamanya. Perlahan tapi pasti, ia terus mendekati kota yang ia anggap nyata…

"Sampai juga…" Myungsoo mempertegas langkahnya untuk masuk ke gerbang kota yang sama persis didunianya…

"Hei!"

"Eh? Nuguya?"


"Izinkan aku hidup kembali! Kumohon…" setelah Sunggyu mencabut –atau lebih tepatnya mengantarkan seseorang kearah jembatan yang sampai sekarang ia tidak tahu apa namanya, Sunggyu selalu memohon kepada HP kesayangannya, aneh? Ya, didunia ini HP adalah sebuah benda yang super multifungsi, bahkan melebihi fungsi HP biasa didunia sana.

'Cabutlah 5 nyawa lagi, baru kau bisa hidup'

"Hah?! Jinjja?!" akhirnya HP yang katanya bisa berkomunikasi dengan dewa yang tak terlihat disini, menjawab permohonan Sunggyu, saat ia meninggal setahun yang lalu, ia senang tinggal disini, tapi seiring berjalannya waktu, kesenangannya menghilang dan ia ingin hidup kembali.

'Tapi itu masih lama'

"Mwo?!"

'Tuuuttuut…'

"YA!"

Seingat Sunggyu, ia mati karena kecelakaan dengan seseorang, sayangnya dia tidak ingat siapa orang itu dan tidak tahu lagi apapun, ia lupa segalanya… Seseorang yang bersamanya tidak mati, ia malah mengucapkan 'Sampai jumpa!' lalu pergi, sedangkan Sunggyu? Ia berlari menyebrangi jembatan yang dengan sangat cepat menghilangnya.

"Hyung! Aku punya murid baru!" Sungyeol menarik-narik seseorang menuju kearah Sunggyu yang sedang melamun.

"Ya! Apa yang mau kau lakukan, eoh?" ucap seseorang yang ditarik, dengan sangat kesal ia mendorong Sungyeol cukup kencang hingga hampir terjatuh.

"Appo!" Sungyeol mengkerucutkan bibirnya.

"Myungsoo?!" Sunggyu tersadar dari lamunannya dan kaget sampai akhirnya kehilangan kesipitannya(?).

"Kau tidak ingat dahulu apa yang disampaikan dewa padamu lewat HP itu? Kau mencabut orang-orang yang akan menjadi Grim Reaper! Hyung sudah umur berapa sih? Kelihatan tua, mudah kelelahan, pikun pula!"

GEPLAK!

Sunggyu memukul kepala Sungyeol cukup kencang, ia merasa itu sangat sopan, bukan hanya karena kesabarannya yang habis menghadapi namdongsaeng choding-nya, tapi karena memang Sunggyu lebih tua dari Sungyeol, "Ya! Kau sendiri berumur berapa, huh?! Kekanak-kanakkan?"

"Tapi aku cute! Tidak sepertimu, hyung! Jadi aku pantas memiliki sifat choding~"

"Huh… Bertengkar seperti wanita…" Myungsoo malas melihat dua orang menyebalkan didepannya, lalu ia hanya memainkan HP ditangannya, sekitar setengah jam yang lalu ia sangat berterima kasih kepada seorang Lee Sungyeol yang memberi HP padanya, menginformasikan tentang dunia barunya serta menunjukkan jalan dengan ramah, tetapi semua itu berubah ketika Sungyeol menariknya secara paksa, "Menyebalkan!"

Kring!

'Sungyeol, ajarkanlah secara baik seorang Kim Myungsoo menjadi Grim Reaper…' HP Sungyeol berbunyi perintah tersebut…

Seluruhnya hening terdiam, Myungsoo pergi dan Sungyeol mengikutinya dari belakang, ia takut dengan Myungsoo sebenarnya, karena auranya dingin…

Kalau Sungyeol yang disuruh mengajarkan Myungsoo… Mengapa seolah-olah yang tampak malah Sungyeol seperti pengikut Myungsoo?

"Dasar orang-orang aneh…" Sunggyu menggelengkan kepalanya.

Kring!

Nafas Sunggyu tercekat karena kaget, ia langsung mengambil HPnya yang tertidur manis disofa, "Waeyo?"

'KAU BISA HIDUP DENGAN HANYA MENCABUT 2 NYAWA! Tapi, kau harus bisa menampakkan wujudmu didepan orang yang kau cabut nyawanya, bagaimana-pun caranya!'

Tuut... Tuut

"MWO?!" Sunggyu melompat kegirangan, bahkan ia sampai menyenggol meja kecil disamping sofanya, meja itu terbuat dari kaca –Tapi banyak rumor bahwa semua yang terbuat didunia ini terbuat dari tulang manusia yang bertumpuk dosa, namun, Sunggyu tidak percaya, toh, tidak ada yang memberitahu itu benar atau bukan, "Aku tinggal mengasumsikan meja itu kembali seperti semula!"

Semuanya rapih, tidak ada pecahan apapun…

"Eh?" raut wajah bahagianya memudar dengan begitu cepat, tak sampai lima menit, kesenangan seorang Kim Sunggyu terengut begitu mudah hanya dengan satu kalimat yang terngiang serta memutar dikepalanya…

'Kau harus menampakkan wujud didepan manusia!'

Hanya itu yang dia ingat, ia langsung lemas seketika dan terjatuh, kemudian lututnya terasa tertusuk, "Ini 'kan…" ia menurunkan pandangannya kelantai dan matanya menangkap pecahan tengkorak manusia, lalu ia terperanjat kaget, "Errr…" matanya seketika terbuka lebih lebar dan ia langsung menginjak kepala tengkorak itu dengan emosi.

"Huft…" tubuhnya langsung melemas, juga seraya mendesah kecewa.


"Kau mau tidak menjadi Grim Reaper sama seperti Sunggyu-hyung? Hei!" Sungyeol membujuk Myungsoo.

Myungsoo tetap berjalan dengan berprinsip teguh tetap mengacuhkan Sungyeol, Sungyeol lalu menghela nafas.

Semua orang yang sedang beraktifitas juga berlalu lalang –melewati ataupun berpapasan dengan mereka berdua, seraya semuanya tercengang dengan ketampanan seorang Kim Myungsoo, jika tatapan yang terlempar kearah Myungsoo adalah tatapan terkagum-kagum, maka tatapan kearah Sungyeol berkata, 'Menjauhlah dari seorang yang tampan itu! Kau mengganggunya!'

"Menatap sinis kearahku dan menatap senang kearahnya?" cibir Sungyeol dalam hati.

Tanpa Myungsoo dan Sungyeol sadari, mereka sampai didepan rumah Sungyeol, padahal Myungsoo berjalan tak tentu arah, begitu pula dengan Sungyeol yang hanya mengekor dibelakang…

"Ok… Kau tak menyerah dan aku mulai kelelahan… Hahaha…" tawa puas Myungsoo yang berhasil membuat ekspresi wajah Sungyeol semakin turun, "Tapi…"

"Apa?" Sungyeol yang awalnya senang dengan pemuda didepannya, mulai sebal, "Kalau bukan karena tugas, aku tak akan menolongmu, membiarkanmu tersesat serta menjebloskanmu kedalam Neraka!" gumam Sungyeol sangat, sangat pelan.

"Kalau aku menjadi Grim Reaper… Apa nanti, jiwaku akan bersatu dengan ragaku kembali? Atau… Namjachingu cantikku, Lee Sungjong, yang akan meninggal, menyusulku?"

"Lee Sungjong? Kau bisa bertukar tugas dengan Grim Reaper lainnya untuk mencabut nyawanya! Ya, memang waktu hidupnya masih cukup lama, tetapi, aku jamin, kau akan merasa senang dengan tugas muliamu mencabut nyawa seseorang!" sudut-sudut bibir Sungyeol mulai terkembang senyum yang optimis, karena ia berhasil membujuk Myungsoo.

"Ok! Aku akan menjadi Grim Reaper asalkan nanti bisa mencabut nyawa Sungjong atau hidup kembali bersamanya!" Myungsoo mulai tertawa lalu tangannya mengisyaratkan Sungyeol untuk ber-high five dengannya.

"Ne! Arraseo!"

Tanpa sadar, high five mereka berdua berubah menjadi saling mencengkram tangan masing-masing.

"Ehm… Bisa kau melepas tanganku?" aura dingin Myungsoo kembali dan menatap Sungyeol datar.

"Kau juga?" Sungyeol membalik ucapan Myungsoo.

Mereka terdiam, "Kau bisa tinggal dirumahku, hm, tanpa sadar kau telah membawaku kerumahku…" Sungyeol tersenyum agak awkward.

"Ok… Gomawo…"

Myungsoo langsung ngeloyor masuk kedalam rumah Sungyeol tanpa berbasa-basi, "Kamarnya berapa?"

"1… Waeyo?" Sungyeol mengunci pintu, karena walaupun ia tak tahu jam disini, tapi ia tahu hari.

"Kau bisa tidur diluar atau aku saja?"

"Terserah…" Sungyeol kelihatan berucap tanpa harapan, "Tunggu! Didunia ini, kau bisa mewujudkan secara nyata, apapun yang kau inginkan! Konsentrasi ya!"

Myungsoo berkonsentrasi, Sungyeol tidak tahu apa yang dia inginkan dan…

"Nah!" Myungsoo membuka pintu kamar dan puas akan hasil kerjanya –satu kasur telah terdiam manis disebelah kasur lama, Sungyeol tercengang.

"Hehehehe" Sungyeol hanya tertawa kaku menanggapi Myungsoo yang sangat senang, "Kuharap dia tak salah menggunakan kekuatan barunya itu…" Sungyeol menggeleng.


"Ok! Ok! Aku butuh ketenangan dan harus melihat daftar, 2 orang yang perlu kucabut nyawanya" bola mata Sunggyu menatap layar HP dengan begitu serius…

'Nam Woohyun, 25 tahun' – Cabutlah nyawanya saat ulang tahun ke-25-nya berlangsung…

Hening…

Hening berkepanjangan…

"Kemana orang-orang yang akan kucabut nyawanya?!" semula, saat Sunggyu mencabut nyawa Myungsoo, ia men-scroll HPnya kebawah dan melihat tugasnya masih menumpuk, bahkan ada tombol next dibawah untuk daftar orang-orang yang nanti harus dicabut nyawanya. Sekarang, bahkan HPnya kosong tanpa tulisan, hanya berderet 2 kalimat, tugasnya hanya satu, "Lalu tugasku semuanya dikerjakan oleh siapa, hm?"

"Jangan-jangan…"


"Jongie, ya~" Woohyun mengedipkan satu matanya seraya bergaya sok imut didepan seseorang yang bernama Sungjong.

Woohyun bersikap kepada Sungjong ini sebenarnya dalam rangka menghiburnya yang pertama sampai ditempat kejadian saat mobil Myungsoo berguling, apalagi Myungsoo masih didalamnya, terdiam tak sadarkan diri, "Waeyo, hyung?"

"Aku mau bercerita sesuatu! Mau mendengarkan tidak? Sangat seru! Aku juga pernah menceritakan cerita ini pada Myungsoo!" Woohyun tersenyum aneh sama seperti biasanya.

Seketika, Woohyun melihat reaksi Sungjong yang kembali sedikit bersemangat, "Apa?" sebenarnya, senyum Sungjong mulai terkembang dan Woohyun tahu itu.

"Kau tahu Grim Reaper? Malaikat pencabut nyawa! Myungsoo-mu itu meninggal dengan cara yang unik! Aku yakin ia berusaha keluar namun memang mental-nya mudah down… Dia-pun sulit keluar dari mobilnya sendiri, ckckck" Woohyun mau menertawakan Myungsoo seraya ia membayangkan Myungsoo berada dalam mobil, sebelum meninggal.

"Uh…" Sungjong menundukkan kepalanya, kecewa.

"Yah! Sungjongie… Jeongmal mianhe…" ekspresinya turun, sedih, "Lupakan! Hyung yakin, Myungkitty-mu itu akan menjadi Grim Reaper nantinya! Siapa tahu saat kau meninggal, nyawamu diantar sampai ke akhirat oleh Myungsoo!" Woohyun berucap optimis dan mengangguk cepat, meyakinkan Sungjong, "Kau ingat saat aku mengalami kecelakaan beberapa tahun yang lalu?"

Sunjong mulai tertarik dengan cerita Woohyun, "Ne? Memang kenapa, hyung?"

"Walaupun aku lupa ingatan… Tapi entah mengapa, aku hanya ingat… Cerita Grim Reaper itu! Hahaha, aku disangka sudah gila oleh para dokter dan suster karena banyak bicara mengenai cerita kematian dan Grim Reaper! Tapi, lihat sekarang! Aku hidup bersama kalian berlima dengan normal, berarti otakku masih waras…" Woohyun tertawa, bahkan dirumah sakit, untuk menghilangkan rasa suntuknya, ia juga bercerita cerita itu pada orang gila sungguhan.

"Harusnya Woohyun hyung disangka sebagai pohon hidup!" pikir Sungjong seraya terkekeh.

"Ya! Kau sedang berpikir tentangku?" Sungjong hanya tersenyum tipis dan memandang Woohyun yang ngedumel, "Ok, aku akan ceritakan semua…"

Flashback

.

BRUK! CIT!

Nit… Nit… Nit…

"Hahahaha…" Woohyun tersenyum puas melihat ia masih sempat kabur dari kecelakaan mobil yang hampir saja membunuhnya, "Aku tidak mau mati muda!" Woohyun mengangguk angkuh seraya mendekati mobil yang sudah 70% hancur karena ada truk dari lajur kanan yang menabrak mobilnya yang sedang berhenti dilajur kiri, sekarang mobilnya hancur.

Saat Woohyun sudah berada dibelakang mobilnya yang hancur…

"Hei!"

"Nuguseyo?" Woohyun agak kaget karena ada orang dibelakangnya yang tiba-tiba menepuk pundaknya, lantas Woohyun-pun membalikkan tubuhnya dan bertanya.

"Aku Grim Reaper! Malaikat pencabut nyawa yang mengantarkan nyawa seseorang kesebuah jembatan perbatasan antara hidup dan mati! Aku mencabut nyawa seseorang yang meninggal, orang yang meninggal dengan cara unik akan kami ajarkan menjadi Grim Reaper!" Grim Reaper itu menjelaskan secara panjang-lebar tentang Grim Reaper pada Woohyun.

"Bolehkah aku menjadi Grim Reaper? Hehehe… Pekerjaan yang unik! Tunggu… BERARTI AKU SUDAH MENJADI ROH?!"

"Pabo! Kau baru menyadarinya? Jangan sombong karena kau masih hidup… Lihat? Sekarang kau sudah meninggal dan mayatmu ada didalam mobil…" Grim Reaper itu-pun terkekeh.

"Izinkan aku hidup lagi!" Woohyun memohon-mohon.

"Eh? Namjachingu-mu sudah meninggal dan kau ingin hidup lagi? Aneh…" ucap Grim Reaper itu seraya menahan tawa, Woohyun terdiam bingung, "Aish! Kepalamu tertancap kaca mobil, akhirnya sekarang kau lupa ingatan dan namjachingu-mu juga terlupakan? Kasihanilah dia! Dia tertimpa truk bersamamu!"

"Eh?" Woohyun tetap bingung.

"Lupakanlah…" Grim Reaper itu menghela nafas, "Belum saatnya kau meninggal, kau meninggal beberapa tahun lagi"

"Kapan?" mata Woohyun berbinar seraya bertanya.

"Tentu saja, rahasia~" Grim Reaper itu tersenyum puas melihat reaksi Woohyun yang semula penuh harapan menjadi kecewa, "Sayangnya, namjachingu-mu sudah meninggal dan ada dijembatan perbatasan… Kau juga tak bisa melihat mayatnya… Mau mengucapkan kata perpisahan disana?"

"Hm… Baiklah…"

Kemudian, tangan Woohyun digenggam oleh tangan Grim Reaper itu dan tanpa Woohyun sadari ia dan Grim Reaper telah sampai di jembatan perbatasan, Woohyun melihat ada seseorang yang wajahnya cemas, ketakutan, khawatir dan kebingungan dari kejauhan. Wajah orang itu tidak terlalu kelihatan, namun Woohyun bisa melihat gerak-geriknya.

"Sampai Jumpa!" Woohyun melambaikan tangannya dengan bersuka cita dan tersenyum puas karena masih diberi kesempatan kedua untuk hidup, ia melihat seorang yang ia ucapkan selamat tinggal juga membalas lambaian tangannya.

Lalu Grim Reaper, jembatan dan orang itu menghilang…

.

Flashback END

"Hm… Ok, setelah itu kau, Myungsoo, Dongwoo hyung dan Hoya bilang, aku sudah terdiam berbaring di rumah sakit selama sebulan dan aku lupa semuanya! Tapi semua itu terasa nyata! Bahkan, saat kecelakaan itu dan aku bersama Grim Reaper, samar-samar aku melihat mobil polisi juga ambulance berusaha mengevakuasiku dari gencetan truk juga mobil" ucap Woohyun serius dan Sungjong hanya terdiam.

"Hyung masih belum mengingat namjachingu itu?" Sungjong kecewa, "Harusnya hyung menyuruhnya untuk tinggal disini!"

"Aku tidak ingat apapun" jawab Woohyun singkat.

"Huh, kalau hyung tahu dan mengingatnya, hyung pasti bernasib sama sepertiku, sekarang…" Sungjong menghela nafas.

"Sudahlah, masa lalu biarlah berlalu…" tiba-tiba Dongwoo datang seraya tersenyum begitu manis, "Bagaimana kalau sekarang kita makan malam? Hoya terlalu lelah bekerja lembur jadi dia tidur, aku baru saja pulang… Ayo ke dapur untuk memasak sesuatu, Woohyun…"

"Aku memang ahlinya memasak…" ucapnya, "Jangan bilang aku sombong! Sesuatu yang membanggakan memang harus dibanggakan!" Woohyun melirik kearah Sungjong yang kembali mengatupkan bibirnya, tidak jadi berbicara yang bukan-bukan pada Woohyun, ia tahu itu.

"Yasudahlah, hyung…"


TO BE CONTINUED