Tittle : Forest Fantasy

Author : Nikky-Chan

Genre : Gak tau ganrenya apa :D

Main Cast : Song Min Hyun dan 12 mamber EXO

Warning : Banyak typo dimana-mana, cerita gaje, dn banyak lagi kekurangan tulisan saya :)

~Happy Reading~

SHS, salah satu sekolah favorit di Seoul. Rutinitas pagi di salah satu kelas terlihat biasa-biasa saja. Ada beberapa siswa yang sedang sibuk dengan buku tulisnya karena tidak mengerjakan tugas rumahnya. Atau seorang siswa yang habis begadang semalaman sehingga membuatnya merebahkan kepalanya di atas meja, lihat saja kantung mata yang ada di bawah matanya itu. Selain itu, terlihat beberapa siswa dan siswi yang mengobrol dengan temannya sambil menunggu bel masuk berbunyi.

Hari ini kelas itu, tepatnya kelas XI-B mendapatkan teman baru. Seorang namja berkulit tan yang sejak awal perkenalan menundukkan wajahnya terus. Padahal ketika tidak sengaja mengangkat wajahnya, namja tan itu sebenarnya terlihat cukup manis dan tampan. Kulit miliknya terlihat seksi karena jarang ada yang memiliki kulit kecoklatan seperti itu. Namanya Kim Jong In, pindahan dari Busan. Han sonsaengnim menyuruhnya duduk di samping namja yang kulitnya berlawanan dengan kulit miliknya. Namja dengan kulit halus dan seputih susu, Oh Sehun. Wajahnya datar, tapi sebenarnya dia adalah teman yang baik. Tinggal tunggu saja sampai mereka dekat, Sehun tidak akan memberikan wajah datar pada Jong In.

"Jong In imnida" Jong In mengulurkan tangannya pada namja berkulit putih itu, Sehun melirik sekilas tangan Jong In tanpa mempunyai keinginan membalas uluran tangan namja tan itu untuk memperkenalkan diri. Sedikit kecewa, Jong In menarik kembali tangannya.

"Oh Sehun" tiba-tiba saja Sehun menyebutkan namanya, matanya tetap memandang lurus ke arah Han sonsaengnim yang sedang mengajar di depan kelas. Jong In tersenyum, sepertinya temannya benar-benar tak seburuk dugaannya.

Bel istirahat berbunyi. Beberapa anak mendekati Jong In untuk mencoba berkenalan dengannya, tapi namja tan itu masih malu-malu saja untuk mengangkat kepalanya. Teman-temannya jadi gemas sendiri melihatnya.

Seperti beberapa teman yang berkenalan karena tertarik pada Jong In, ada juga teman sekelasnya yang mengacuhkannya tanpa rasa tertarik sedikitpun untuk berkenalan dengannya. Sedangkan teman sebangkunya yang berkulit putih itu memilih untuk tidur dengan menyembunyikan wajahnya di atas lipatan lengannya.

"Se-sehun kau tidak ke kantin?"

"Dia memberitahukan namanya padamu?" tanya salah satu teman baru Jong In dengan nada tidak percaya, Byun Baekhyun namanya.

"I-iya, meskipun tidak menoleh. Ta-tapi tadi dia menyebutkan namanya" Baekhyun dan temannya yang lain memandang takjub ke arah Jong In. Pasalnya Sehun bukan orang yang mau bicara dengan orang baru. Baekhyun dan temannya –Kyungsoo- saja sudah pernah mencoba berkenalan dengannya ketika kelas X dulu. Tapi Sehun bahkan tidak mau menoleh ke arah mereka. Kedua namja itu mengetahui nama Sehun dari sonsaengnim yang sedang mengabsen. Sehun mengangkat tangannya sambil memasang wajah datarnya. Bukannya takut seperti orang lain, Baekhyun dan Kyungsoo malah memasang mata yang berbinar takjub.

"Jong In, kau mau kukenalkan pada teman-teman kami?" Jong In mengangguk semangat mendengar tawaran Kyungsoo.

"Kalau begitu Kajja, akan kukenalkan kau pada Chanyeol, Luhan hyung dan Jongdae"

Mereka bertigapun pergi ke kantin, dan dengan terpaksa meninggalkan Sehun. Setelah memesan 3 mangkok jajangmyeon mereka pergi ke salah satu bangku yang disana sudah ada 3 orang namja dengan tinggi berbeda-beda. Ada yang tinggi sekali, sedang dan sedikit pendek sama seperti Baekhyun dan Kyungsoo. Itu karena tinggi rata-rata siswa disini 177 cm, jadi bagi Baekhyun dan Kyungsoo yang hanya memiliki tinggi 174 cm yang sebenarnya termasuk tinggi jadi terlihat pendek disini.

"Perkenalkan namanya Kim Jong In.." Kyungsoo memperkenalkan Jong In yang kini duduk bersebelahan dengannya.

"Nah, Jong In.. yang senyumnya lebar dan paling tinggi ini Chanyeol, namja china ini namanya Luhan hyung dia sunbae kita, sedangkan yang wajahnya kotak ini namanya Jongdae, karena dia sepupu Luhan hyung jadi dia lebih suka di panggil Chen" Jongdae atau Chen memukul Baekhyun dengan sumpitnya karena namja yang sangat menyukai eyeliner itu menyebutnya dengan 'wajah kotak'.

Jong In berdiri dari duduknya lalu membungkuk hormat "Jong In imnida" kelima siswa itu jadi salah tingkah melihat Jong In yang kelewat sopan itu. Mereka cepat-cepat menyuruh Jong In untuk duduk kembali.

Dari kejauhan terlihat beberapa pasang mata yang memandangnya tidak suka. Mereka adalah Kris, Tao, dan Suho. Kris adalah yang paling tinggi juga pemimpin di antara ketiganya, dan bisa dibilang namja itu yang paling tidak menyukai kehadiran Jong In di sekolahnya. Ya, sekolahnya. Tentu saja karena Kris yang memiliki nama asli Wu Yi Fan adalah anak tunggal keluarga Wu yang menjadi donatur terbesar di SHS. Dia menganggap bahwa dirinyalah yang paling berkuasa di SHS, dan sepertinya hal itu di dukung dengan tubuh tinggi bak model miliknya, wajah tampan, rambut pirang khas keturunan asing, dan jangan remehkan kecerdasannya. Tentu saja Kris merasa dirinya sempurna karena memiliki berbagai hal itu. Dan selama Kris bersekolah di SHS, tidak ada satu orangpun siswa nerd yang betah sekolah disana. Karena seorang Kris pasti akan menjahilinya.

"Kau ingin melakukan sesuatu Kris?" tanya Suho, namja paling pendek tapi paling pintar diantara ketiganya.

"Untuk sekarang aku tidak akan melakukan apapun.." Kris menyeringai "..kita tunggu saja, karena ini masih hari pertamanya. Dan aku masih berbaik hati membiarkannya berbahagia di hari pertamanya." Kemudian Kris berjalan meninggalkan kantin diikuti kedua temannya.

Tidak jauh dari tempat Kris tadi terlihat seorang yeoja mungil yang menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia mendengar apa yang dikatakan Kris barusan. Tidak kaget memang, hanya saja sepertinya kali ini dia harus bertindak agar objek yang akan menjadi sasaran kejahilan Kris tidak menjadi salah satu korban lagi. Yeoja mungil bername tag Minhyun itu berjalan ke arah meja Jong In dan teman-teman barunya yang sedang menikmati makan siang mereka.

"Boleh aku berkenalan?" suasana hening mendadak menghinggapi kantin, semua siswa dan siswi tidak mampu berkata-kata ketika seorang yeoja mungil mendekati Jong In untuk mengajak siswa baru itu berkenalan. Ada yang aneh memang, hanya Jong In saja yang tidak bersikap demikian. Namja itu berdiri dari duduknya lalu membungkukkan badannya untuk memperkenalkan dirinya seperti tadi.

"Jong In imnida" yeoja mungil yang tak lain adalah Minhyun itu terkekeh melihat tingkah Jong In, tapi kemudian dia mengikuti gaya berkenalan Jong In yang kelewat sopan itu. "Minhyun imnida" Jong In tersenyum, teman perempuan pertamanya di sekolah terlihat sangat ramah.

"Err.. Minhyun-sshi, kau sedang tidak kerasukan atau salah makan kan?" Minhyun memiringkan kepalanya menatap Baekhyun yang bertanya kepadanya, setelahnya dia tersenyum manis ke arahnya sambil menjawab " Tidak kok.." Jong In senang teman barunya yang satu ini juga tak kalah ramah dengan teman-teman barunya yang sedang makan siang bersamanya. Di lain sisi, efek yang ditimbulkan Minhyun berbeda dengan siswa yang sudah mengenalnya lebih dulu.

Minhyun, yeoja mungil itu sebenarnya selalu memasang wajah datar. Bersikap dingin dan tidak suka berteman, tersenyum saja yeoja itu tidak pernah. Di kelas, jika ada tugas kelompokpun dia adalah anggota yang paling diam, menerima apa adanya. Padahal tingkat kecerdasannya selalu bersaing dengan Suho untuk memperebutkan peringkat 1 di sekolah. Gadis itu selalu menang unggul di bidang non-akademik jika melawan Suho, tapi selalu bersaing ketat di bidang akademik. Sejak pertama sekolah saja sudah tidak ada yang mau berteman dengannya. Sepupu dari Oh Sehun yang sikapnya tak jauh berbeda dengannya.

Baru kali ini semua orang yang sedang ada di kantin melihatnya tersenyum manis dan memasang pose imut dengan memiringkan kepalanya. Mereka baru sadar bahwa yeoja itu bisa dikategorikan imut dan manis. Mungkin karena terlalu fokus pada sikap dinginnya, jadi mereka tidak bisa melihat sisi lain dari dalam dirinya.

"Minhyun-sshi ingin makan bersama kami?" tanya Jong In.

"Tidak, aku hanya menyapa kok. Nanti kita ketemu lagi ya.." Minhyun mengedipkan sebelah matanya, ".. dah Jong In"

Entah kenapa, beberapa siswa di yang sedang berada di kantin memblushing. Imut dan manis sekali kah? Bahkan Baekhyun dan Kyungsoo sekarang tengah berpelukan dengan wajah memerah dengan tampang bodoh yang memikirkan hal yang aneh-aneh. Bakso yang berada dimulut Chanyeol pun tertelan bulat-bulat melihat kedipan maut Minhyun. Sampai-sampai Luhan kelabakan karena Chanyeol langsung tersedak. Eh gila, untung gak mati.

"Serius, Jong In kau baru saja membuat sejarah baru di sekolah ini" heboh Baekhyun. Kyungsoo, Luhan dan Chanyeol mengangguk antusias dengan ekspresi wajah yang tak kalah heboh dengan Baekhyun. Chen menepuk jidatnya. Ah, teman-temannya ini benar-benar memalukan. Tapi, Chen langsung semakin sweetdrop melihat seisi kantin yang melongo kearah Jong In. Heh? Serius?

.

.

.

Malam itu bulan purnama terlihat dengan jelas. Jong In merasa kepanasan di seluruh tubuhnya. Pemuda tan itu sudah menghidupkan AC dengan suhu paling rendah saking panasnya. Akhirnya, Jong In pun memutuskan untuk tidur. Siapa tahu dengan tertidur, pemuda itu tidak merasa kepanasan lagi.

Tiba-tiba matanya terbuka, tidak seperti mata polos Jong In biasanya. Mata itu terlihat tajam seolah ingin menguliti siapapun yang berani mengganggunya.

"Sekarang adalah giliranku" tidak, itu bukan Jong In. Matanya memerah, rahangnya mengeras dan memandang keluar jendela dimana sinar bulan purnama menerangi malam ini.

"Giliran Kai untuk berburu dan mencari mangsa"

TBC

please review jusaeyo :)