Egoistic
Summary :
Mereka bilang, paris adalah kota yang romantis,
Mereka bilang, paris adalah kota yang berselimut keindahan.
Aku mulai terbiasa dan terpesona.
Tapi... Aku sadar. Jika kalian semua berbohong tentang Paris.
Romantis? Ya. memang romantis kota ini sangat romantis untuk mengurungku dalam sangkar belati.
Indah? keindahan yang sangat klise untuk membuat hati ini semakin tersayat dan hancur.
Romantis dan keindahan itu hanya dua kata penghibur yang mengantarkanku pada jurang paling dasar.
Its Daejae Fanfiction/Jung Daehyun/Yoo Youngjae/Im Jaebum/Byun Baekhyun/Daejae/BAP/YAOI/
Cast:
Yoo Youngjae
Jung Daehyun
Others :
Im Jaebum, Byun Baekhyun
Threeshoot
T
/Angst/
Cerita ini asli milik SAM dan Anni Jung!
Author :
Anni Jung
-Jika ada kesamaan jalannya cerita, mungkin itu hanyalah kebetulan semata(?)-
Typo mungkin bertebaran,
You Happy, I'm Happy too(?)
.
Daejae
.
Happy Reading….
#Bagian 1/3
"Kau suka?" Tanya Daehyun pada pemuda manis yang terus menatap penuh kagum akan setiap ledakan kembang api yang menghiasi langit malam kota Seoul. Youngjae pemuda manis berpipi chubby itu mengangguk antusias tanpa menoleh pada sang kekasih yang terus memusatkan pandangannya pada dirinya. Bibir penuh Daehyun tersenyum tipis, kedua hazelnya mengikuti arah pandang Youngjae tanpa berniat membuka perbincangan yang lebih panjang.
"Dae." Panggil Youngjae, sesekali hazel indahnya mencuri pandang kearah kekasih tampannya.
"Hng."
"Aku penasaran seperti apa festival kembang api di luar sana?"
"Maksudmu di luar negeri?"
Youngaje kembali mengangguk antusias dengan kedua hazelnya yang berbinar.
"Baiklah, kau mau kemana?" Tawar Daehyun, bibir penuhnya tersenyum geli saat melihat ekspresi Youngjae yang tengah berpikir seperti anak kecil yang sedang memikirkan mainan baru.
"Tunggu sebentar." Youngaje meraih ponsel pintarnya berniat mencari negara yang bagus untuk liburannya bersama Daehyun.
Drttt Drttt
Youngaje langsung membuka pesan singkat yang baru ia terima.
"Aku ada di Paris." Seketika bibir kissable Youngjae tersenyum tipis. Membuat sejuta tanda tanya menghinggapi benak Daehyun.
"Siapa?" Tanya Daehyun to the point.
"Aku ingin ke Paris." Ujar Youngjae sengaja mengalihkan topik pembicaraan.
"Kenapa? Kenapa tidak Swedia atau Selandia Baru? Disana tidak terlalu ramai dan indah, bahkan kita bisa melihat Aurora dimalam hari hanya berdua." Jelas Daehyun.
"Mereka bilang Paris itu romantis dan Indah. Aku ingin kesana Daehyun." Tegas Youngajae.
"Baiklah, kita pergi ketempat yang kau suka."
Bibir kissable Youngjae tersenyum tanpa henti, bahkan pemuda manis itu sesekali bergumam sendiri, mungkin dia tengah bahagia karena sebentar lagi dia akan ke paris bersama Daehyun? atau dia... Tengah bahagia karena ada seseorang disana?
Drrtt Drrtt
Youngjae meraih ponselnya yang ia letakkan diatas nakas dan segera membuka pesan singkat yang ternyata dari Daehyun.
"Aku tahu kau sedang senang, tapi jangan terburu-buru perhatikan langkahmu."
Youngjae langsung memasukan ponsel pintarnya ke dalam saku loang coatnya dan kembali mematut dirinya didepan cermin, jemarinya sesekali merapihkan surai coklat caramelnya.
"Tidak buruk." Gumam Youngaje yang terkesan mengagumi dirinya sendiri.
"Kau bahagia huh?" Tanya Daehyun dengan memasang ekspresi pura-pura kesal murahannya.
"Tentu~ terima kasih sayang liburannya." Jawab Youngjae sembari mengerling manja pada kekasih tampannya.
"Cihh ada maunya saja begini." Gerutu Daehyun, yang mendapat gelak tawa dari Youngaje.
"Diam atau aku tinggal." Daehyun berjalan mendahului Youngjae memasuki Bandara, sedangkan Youngjae harus berlari kecil demi menyamai langkah kaki Daehyun yang lebih cepat darinya.
"Tunggu aku sialan." Umpat Youngjae.
Seperti itu lah seorang Yoo Youngjae, terkadang manis dan Manja, tapi terkadang seperti singa. Begitu bebal dan keras kepala, begitu bodoh soal cinta, dan begitu mahir dalam hal mengumpat. Dan aku... Suka. Ah tidak maksudku aku ingin selamanya cukup seperti ini, tanpa adanya orang lain yang ikut bermain dalam lingkaran ini.
"Wow.. Bukankah aku benar jika paris itu indah?" Ujar Youngjae saat kaki pendeknya baru saja menapaki negeri pemilik menara Eiffel yang begitu di kagumi banyak orang.
"Yahh setidaknya aku tidak membuang uangku sia-sia." Timpal Daehyun, kedua hazelnya melakukan hal yang sama seperti Youngjae yaitu mengamati setiap inchi sudut kota yang tampak begitu menawan tanpa celah.
"Tapi aku tetap ingin ke Selandia baru" lanjut Daehyun.
"Aku janji setelah ini kita ke Selandia baru, atau pergi ketempat yang kau suka bagaimana?" Tawar Youngjae yang langsung mendapat anggukan setuju dari Daehyun.
"Call."
-Cukup seperti ini, mengikis waktu bersama, saling mengeratkan gandengan, saling melempar senyum bahagia tanpa ada rahasia dan luka-
"Aku suka, Aku ingin menetap disini suatu hari." Ujar Youngjae sembari memberi makan burung merpati yang ada di sepanjang jalan yang mereka lalui.
"Bagaimana dengan Selandia Baru? Kau sudah janji kan?" Timpal Daehyun, seketika Youngjae menghentikan gerak tangannya, bibirnya terkatup rapat, otak cerdasnya tengah kesulitan mencari alasan apa lagi untuk membujuk sang kekasih tampannya.
"Youngjae-ya!" Panggil seorang pemuda tampan berkulit putih. Merasa dipanggil Youngjae menoleh, bibir kissablenya merekah sempurna tanpa diminta. Daehyun mengikuti arah pandang Youngjae, seketika tubuhnya menegang, ketakutan yang menghantuinya seakan menjadi nyata setelah ini.
"Kau kemana saja, aku mencarimu kemana-mana bodoh." Sungut Youngjae kepalan tangannya meninju pelan lengan pemuda tampan itu.
"Hahhahaha biasa CEO jadi sibuk. Hey! Kau Jung Daehyun kan?" Tanya pemuda tampan itu seakan sudah mengenal Daehyun lama. Daehyun? Pemuda tampan bersurai hitam legam itu hanya tersenyum tipis, jika Daehyun boleh jujur ingin rasanya dia menarik Youngjae dan membawanya pergi jauh dari pemuda tampan bermata sipit itu.
"Kau masih mengenalku kan?" Tanya pemuda tampan itu sok akrab sembari menepuk pundak Daehyun pelan.
"Tentu saja sialan!" Umpat Daehyun dalam hati.
"Tidak. Memangnya kau siapa?" Tanya Daehyun seadanya.
"Wahhhhh kau jahat sekali, kita kan pernah satu universitas dulu kau lupa? Aku Im Jaebum.
Ahh tidak seru jika berbincang dengan teman lama di jalanan seperti ini, bagaimana kalau di kedai coffee itu?" Pemuda tampan yang mengaku bernama Im Jaebum itu menunjuk sebuah bangunan kedai coffee yang berada di sebrang jalan.
"Aku setuju!" Seru Youngjae, tanpa meminta persetujuan dari sang kekasih pemuda manis itu sudah berjalan bersama Jaebum, meninggalkan Daehyun yang jauh tertinggal di belakang.
Bibir penuh Daehyun tersenyum getir seakan menggambarkan kondisi hatinya saat ini.
Kekasih manisnya lebih memilih berjalan beriringan bersama Dia Orang lain yang jelas-jelas pernah membuatnya terluka.
-Sebodoh itukah dirimu tentang Cinta Yoo Youngjae?-
"Kau ingin memesan apa?" Tanya Jaebum pada Youngjae yang duduk tepat didepannya.
"Eummm Americano." Jawab Youngjae, entah kenapa bibir kissable pemuda berpipi chubby itu terus mengembang sempurna, bahkan kedua hazelnya seakan berpusat pada Jaebum, mengasingkan diri dari kenyataan bahwa jelas-jelas kekasihnya duduk tepat disampingnya.
"Kalau kau Jung?"
"Terserah kau saja." Jawab Daehyun dengan nada yang sedingin mungkin, berharap kekasih manisnya peka bahwa dia ada tepat disampingnya. Tapi... Nihil, jangankan untuk peka, menoleh pun tidak.
"Ok. Aku pesan dua Americano, dan satu latte capucino" ujar Jaebum pada seorang barista yang begitu cekatan mencatat setiap pesanan Jaebum.
"Tunggu sebentar." Barista cantik berdarah paris itu langsung pergi membawa pesanan Jaebum.
"Jadi kau sekarang seorang CEO? Terimaksih atas Americanonya Presdir." Gurau Youngaje yang mendapat gelak tawa dari Jaebum.
"Hahahahah jangan seperti itu aku jadi malu. Oh ya jadi selama ini apa kesibukanmu?"
"Tidak ada. Aku hanya pergi kesana-kemari bersama orang yang tidak jelas." Adu Youngjae dengan memasang ekspresi kesalnya yang terlihat begitu lucu.
Mendengar penuturan Youngjae lagi dan lagi Daehyun harus mempersiapkan hatinya untuk di jadikan papan dart yang kapan saja harus menerima setiap anak panah yang Youngjae lepaskan.
"Oh benarkah? Siapa orang itu?"
"Ck. Tidak terlalu jauh." Youngjae menghela nafas lelah saat mengingat dirinya harus menemani Daehyun kerja paruh waktu di beberapa tempat hingga larut malam.
"Oh ya Daehyun. Jaebum ini teman kita saat di universitas dulu. Dia hebat ya sudah menjadi CEO perusahaan ternama." Ujar Youngjae yang terdengar tengah memuji betapa hebatnya sosok Jaebum dan betapa malangnya seorang Jung Daehyun.
"Kau ini berlebihan Youngjae-ya. Perusahaan Daehyun lebih besar dari milikku." Jelas Jaebum yang membuat otak cerdas Youngjae kesulitan mencerna kalimat Jaebum.
"Hahaha Yang benar saja, Daehyun hanya pekerja paruh waktu, iya kan Daehyun?" Tanya Youngaje mencoba meyakinkan argumennya.
"Ahhh Daehyun memang jarang menghadiri rapat para dewan direksi, padahal dia pewaris tunggal. Oh ya bagaimana dengan kakakmu yang cantik itu?"
"Tapi Daehyun tidak pernah bercerita jika dia memiliki perusahaan atau apapun itu. Dan kakak?" Tanya Youngjae sangsi.
"Aku hanya bosan dan ingin hidup mandiri. kakak ku baik. Dia juga ada di Paris sekarang." Jawab Daehyun tanpa berniat menjelaskan cerita yang sebenarnya pada Youngjae kekasih manisnya.
"Kenapa aku tidak tahu tentang semua itu?" Tanya Youngjae Sangsi, hazel indahnya menusuk tajam manik mata Daehyun yang terlihat sayu.
"Memangnya apa yang kau tahu tentangku hm?" Tantang Daehyun dengan nada suara yang terdengar lembut tapi... Entah mengapa terasa begitu menusuk bagi Youngjae? pemuda manis itu diam seribu bahasa, Daehyun benar dia tidak tahu apapun tentang kekasih tampannya itu dan bodohnya dia tidak berusaha mencari tahu selayaknya dia berusaha keras mencari tahu tentang semua hal yang berkaitan dengan Jaebum.
-Cukup aku yang tahu tentang mu. Dari awalpun seperti itu-
"Kau masih ingin lama disini?" Tanya Daehyun hati-hati sembari membenarkan syal red maroon yang Youngjae kenakan, berharap angin malam tidak berani menghinggapi kulit halus Youngjae. Youngjae... Pemuda manis itu bukannya menjawab malah menatap kekasih tampannya dalam diam.
"Kenapa kau tidak pernah bercerita?"
"Untuk?" Daehyun menuntun Youngjae untuk mengikuti langkahnya, malam ini dia janji pada kekasih manisnya untuk melihat kemegahan menara Eiffel.
"Aku tampak seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa tentang kekasihnya." Gumam Youngjae dengan kepala tertunduk dalam, Jujur saja ada rasa bersalah yang terbesit dibenaknya.
"Aku akan bercerita nanti, jadi angkat kepalamu sebelum ku cium paksa." Ujar Daehyun, dengan penuh penakan pada kata Cium yang membuat kedua pipi chubby Youngjae bersemu.
"Ishhh," Youngjae langsung melepaskan genggaman tangan Daehyun dan berjalan mendahului pemuda tampan berkulit tan itu. Tapi.. Tidak butuh waktu lama bagi Daehyun untuk kembali meraih telapak tangan halus Youngjae dan saling mengaitkan jemari satu sama lain, kedua insan anak adam itu saling Melempar senyum cerah yang begitu menawan.
-Seharusnya cukup seperti ini, hanya kita, tidak ada kata dia.-
"Hai Yoo!" Seru seseorang yang membuat Youngjae melepaskan genggaman hangat Daehyun dan lebih memilih merasakan dinginnya angin malam yang menerpa tangan halusnya saat melambai pada Jaebum.
Daehyun hanya menatap sendu telapak tangannya, dan tersenyum hambar ketika kekasihnya tengah mengumbar bercanda ria bersama Jaebum si pendatang baru.
"Kau mau melihat menara Eiffel?" Tanya Jaebum sembari merapihkan surai Youngjae, pemuda manis berpipi chubby itu hanya mengangguk kecil sembari menikmati setiap sentuhan yang Jaebum lakukan.
-Paris memang romantis, tapi sepertinya kata penghibur itu tidak berlaku untukku-
"Kau ingin melihatnya dengan Daehyun?" Tanya Jaebum lagi, mata sipitnya mencuri pandang pada Daehyun yang tengah (pura-pura) menyibukan diri dengan ponsel pintarnya.
Youngjae menoleh, mengikuti arah pandang Jaebum. Kenapa dia lupa jika beberapa menit yang lalu dia berdiri disamping Daehyun? Kenapa dia lupa jika beberapa menit yang lalu jemari Daehyunlah yang ia genggam?
Bukannya berdiri didepan Jaebum sembari menikmati setiap sentuhan yang Jaebum lakukan. Jika Youngjae boleh jujur sampai detik ini dia masih mengharapkan Jaebum.
Waktulah yang salah! Jika waktu itu Jaebum belum memiliki kekasih mungkin dia sudah menjadi milik Jaebum sekarang.
Jika waktu itu dia tidak terluka, dia tidak akan menerima cinta Daehyun hanya untuk melampiaskan Egonya.
"Youngjae!" Seru Jaebum sembari mengoyakan bahu Youngjae pelan, berharap pemuda manis itu segera sadar dari lamunananya.
"Ahh maaf, aku melamun." pemuda manis itu tersenyum kikuk.
"Memikirkan sesuatu?" Jaebum menangkup kedua pipi Youngjae, membuat salah satu hati diantara mereka semakin berdarah dan berdenyut nyeri. Daehyun segera memalingkan pandangannya, menyembunyikan hazel indahnya yang mulai terasa perih dan panas.
"Hey, Daehyun! Mau sampai kapan kau berdiri disana? Bukankah kau ingin melihat menara Eiffle? Bagaimana kalau kita pergi bersama?" Tawar Jaebum antusias, jujur saja Jaebum sangat berharap jika Daehyun tidak menerima tawarannya, agar dia bisa leluasa untuk melakukan pendekatan pada Youngjae.
"Kalian duluan saja." Sembari melihat layar ponselnya yang sedari tadi bergetar menampilkan nama sang kakak.
Jaebum tersenyum sumringah begitupun dengan Youngjae, tanpa menunggu lebih lama mereka segera meninggalkan Daehyun dan langsung menuju tempat dimana menara Eiffel berada.
"Halo," sapa Daehyun lirih dengan suara yang terdengar lelah.
"Kau kenapa huh? Kudengar kau di Paris sekarang. Kau tidak berniat mengunjungi kakakmu yang Tampan ini?"
"Hahahahah yang benar saja tampan, ayolah hyung kau itu cenderung cantik. Maaf aku sibuk lain kali aku pasti berkunjung."
Ujar Daehyun disertai tawa yang terdengar begitu hambar.
"Maksudmu sibuk tersakiti?" Ketus Kakak Daehyun yang berada di seberang telfon.
Daehyun... Tersenyum getir membenarkan.
"Enak saja, tentu saja aku sibuk kencan dengan kekasih manisku." Elak Daehyun, entah harus berapa banyak lagi kebohongan yang akan dia ciptakan demi menutupi setiap lubang di hatinya.
"Aku tidak bodoh sepertimu Jung Daehyun."
Akhirnya Pertahanan Daehyun runtuh, butiran liquid yang ia sembunyikan sedari tadi akhirnya pecah. Hatinya semakin berdenyut nyeri ketika sang kakak juga ikut terisak diseberang sana.
"Jika terlalu menyakitkan kenapa tidak pergi saja Bodoh!" Rancau sang kakak.
"Aku masih sangat mencintainya hyung. Aku... tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku melepaskannya lagi. Aku... Harus bagaimana hyung? " Gumam Daehyun yang terdengar begitu pilu. Bahkan pemuda tampan itu tidak peduli akan para pejalan kaki yang menatap iba padanya.
"Itu hanya cinta sepihak Bodoh! Dia tidak mencintaimu, kau hanya dijadikan sebagai tempat pelarian, ku mohon sadarlah Jung Daehyun... Ada ratusan bahkan ribuan yang lebih baik dari dia. Kau bodoh atau-"
PIP
Daehyun mematikan sambungan telfonnya secara sepihak, dia tidak peduli jika sang kakak akan menceramahinya habis-habisan nanti.
Yang terpenting sekarang adalah dia hanya ingin memastikan suatu hal dan menanyakannya pada kekasih manisnya.
Tanpa Jaebum dan Youngjae sadari Daehyun sudah berada tepat di belakang mereka. Ketika semua mata tertuju penuh kagum pada menara Eiffel yang begitu indah dengan begitu banyak cahaya yang bergemerlap. Tapi tidak dengan Daehyun, hazel indahnya sibuk mengagumi punggung ramping sang kekasih tanpa suara.
"Sepertinya Daehyun menyukaimu?" Celetuk Jaebum, Youngjae menoleh dan hanya mengumbar senyum tipis.
"Kami memang menjalin hubungan." Ujar Youngjae, manik matanya kembali berpusat pada menara eiffel tapi kali ini dengan pandangan kosong tanpa objek yang pasti.
Daehyun tersenyum tipis mendengar jawaban Youngjae, setidaknya untuk kali ini pemuda manis itu jujur.
"Tapi... Dari awal aku lebih menyukaimu." Lanjut Youngjae.
Tapi... Kekasih manisnya itu sudah terlalu jujur kali ini, membuat Daehyun harus mempersiapkan hatinya yang sebentar lagi akan luluh lantak tak terselamatkan.
"Bagaimana dengan Daehyun?" Hazel Jaebum menatap dalam kedua hazel indah Youngjae mencari kebohongan disana dan... Dia menemukan ada keraguan disana.
"Aku akan mengakhirinya."
-Kau benar Hyung. Semuanya sudah jelas sekarang.-
TBC
Maaf malah bawa FF baruuu! Yang As You Wish malah belum diberesin soalnya….. Anni Jung katanya bilang itu akan sangat HOT, jadiiiii tunggu ajja yahh :D ehehehee SAM jamin itu emang sangat HOT XD
Hey nihh FF Twoshoot juga yahh….. yang ini cerita nya udah selesai jadi dijamin akan diUp tepat waktu XD gak akan lama Up maksudnya :D
Oke deh! Mind To Review?
Senang Anda menikmatinya
SAM or Daejae24 2018
See You Next Time pai pai~~~
