WARNING!
Casts masih sama, cerita berlanjut.
Sangat disarankan untuk membaca "Penguin Brothers" terlebih dahulu agar dapat mengerti ff ini.
BxB. BL. College!AU. Fluff romance.
Rated: M
Enjoy!
"Flying Penguin"
Sequel of Penguin Brothers
.
Chapter 1: Long Night
Malam itu benar-benar panas untuk pasangan NamJin dan juga Vitamin Couple. Di mansion yang saling bersebelahan itu, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.
NamJin sibuk berpagutan, dan Vitamin Couple sibuk berlarian. Tunggu, berlarian?
"Ya, Kim Jimin! Berhenti!"
"Nggak mau! Taetae genit! Masa baru datang sudah mau mesum!"
"Aku bercanda, Minnie sayang.. Sini dong. Masa nggak kasihan sama aku yang sudah terbang berjam-jam ke sini? Aku masih jetlag, tahu…", kata V sambil mem-pout-kan bibirnya.
Uh. Aegyo seorang Kim Taehyung memang berbahaya.
Jantungku, sehat terus, ya..
"Arraseo. Sekarang simpan lingerie itu, lalu aku akan menghampirimu.", kata Jimin dari balik dinding dapur.
"Ne, sudah, chagi baby~"
Jimin mengintip lalu V mengangkat kedua tangannya ke udara. Kosong, tangannya bersih dari benda seksi yang sedari tadi dipeganginya.
Jimin pun menghampiri V dengan ragu-ragu, karena takut tiba-tiba di….
GREP
Tuhkan.
Pelajaran pertama bagi Jimin: jangan percaya Kim Taehyung.
Sekarang Jimin berada di gendongan ala bridal V lagi.
"Turunkan aku, Taetae!"
"Nggak mau. Sekarang kita bobo. Aku lelah sekali, sayang.", kata V sambil mendorong pintu kamarnya hingga terbuka lebar.
"Bobo saja, kan..?", tanya Jimin ragu-ragu.
V menyengir kotak. "Kalau mau lebih juga aku nggak apa, sih… AW! Iya, iya, bobo saja, kok, chagi. Jangan pukul kepalaku dong. Kalau aku jadi telmi kayak kamu gimana?"
"Biar saja. Huh."
"Jangan merajuk begitu, dong, pacarnya Kim Taehyung.", kata V sambil menurunkan Jimin ke kasurnya. Setelahnya ia membuka lemari pakaiannya lalu mengambil dua kaos kebesaran dan celana panjang berkaret. "Ini, ganti baju sayang. Masa tidur saja setelannya keren begitu."
Jimin mengambil baju dan celana V. Namun, saat hendak melepas mantelnya, ia langsung memeluk tubuhnya sendiri dengan heboh.
"Ya! Kenapa masih di situ?! Sana keluar dulu! Aku mau ganti baju!", teriak Jimin.
"Hihi, kok malu-malu kucing, sih, sayang? Kan nanti juga kita…. AW! Ne, ne, arraseo. Aku otw keluar nih sayang, jangan pukulin aku terus dong, huhu. Kasihan sekali aku."
.
.
(Beberapa saat kemudian)
"Sudah, chagi?", tanya V si tidak sabaran.
"Eoh. Kamu boleh masuk sekarang."
KLEK.
Mata V pasti diberkati Tuhan. Kenapa? Lihat saja pemandangan di hadapan V. Tubuh Jimin seakan tenggelam karena kaos kebesaran V. Jimin jadi terlihat seratus kali lipat lebih menggemaskan dari biasanya. Rambut oranyenya agak berantakan karena berganti pakaian dan matanya sayu karena sudah mengantuk. Ia benar-benar terlihat seperti anak kecil yang harus dipeluk.
"Kenapa.. melihatku seperti itu?", tanya Jimin takut-takut.
V menggelengkan kepalanya heboh. "Nggak kenapa-kenapa. Kamu imut banget, sih, pacarku sayang~", kata V sambil berjalan mendekati Jimin lalu mengacak surai Jimin ketika ia sudah sampai.
Pipi Jimin memerah karena dipuji seperti itu. Eh, tunggu dulu. Itu pujian atau ledekan, ya? Secara tidak langsung V bilang kalau Jimin kecil, dong? Ah, sudahlah, Jimin tidak mau ambil pusing.
"Ya sudah, sekarang giliran Taetae yang ganti baju.", kata Jimin seraya berjalan ke arah pintu, yang tentu saja langsung diberhentikan oleh V.
"Mau ke mana? Nggak usah keluar. Minnie di sini ajaaaa..", rengek V.
"Apaan, sih, Tae? Kan kamu mau ganti baju..!"
"Aku sih nggak masalah diintip sama Minnie~ Ouch! Iya, iya, jangan cubit. Minnie menghadap ke sana deh, jangan lihat aku. Tapi Minnie gak perlu keluar kamar… Oke, sayaaang?"
Jimin menyerah. Ia mengangguk pasrah lalu duduk di pinggir kasur, membelakangi V.
V mulai melepas semua kain yang melekat di tubuhnya. Sesekali diliriknya Jimin yang masih setia melipat tangannya di depan dada sambil memunggunginya. Manis sekali, sih, pacar Kim Taehyung.
Sedangkan Jimin berusaha sekuat tenaga menstabilkan detak jantungnya.
Ayolah jantung.. Pelan-pelan saja bekerjanya.
Nanti kalau Taetae dengar, gimana?
Kan malu~~
Setelah berganti pakaian, V menghampiri Jimin lalu memeluk Jimin dari belakang dan menggoyang-goyangkan tubuh kekasihnya itu dengan gemas. "Pacar Kim Taehyung cute banget ciiiii ummmm.."
"Ih, Taetae.."
"Kenapa, sayang?"
"Jangan dekat-dekat, ah, malu…"
V terkekeh geli, "Kan kita mau bobo bareng, baby. Ya pasti dekat-dekat, dong.."
"Ya sudah, Taetae bobo di sofa saja. Aku di kasur. Sendirian."
"Enak saja. Ini kan mansion-ku. Dan aku baru saja tiba dari Korea. Masa kamu tega, sih, Minnie..?", kata V merengek manja.
"Uh.. Ya sudah. Ayo naik ke kasur."
V menyengir kotak dan terkekeh dalam hati.
Setelah berbaring, V menarik Jimin mendekat ke dalam pelukannya. Awalnya badan Jimin kaku sekali. Seumur hidupnya, ini pertama kalinya ia tidur dalam pelukan pria—selain Jin tentunya. Tapi, tak makan waktu lama, tubuhnya menjadi rileks. Mungkin karena ia sudah mengantuk, atau juga karena usapan lembut V pada punggungnya.
"Uri Jimin bobo yang nyenyak, ne.. Nanti kita mesra-mesraan lagi besok pagi… Aduh!"
Lagi-lagi V kena serangan Jimin. Kali ini perutnya dicubit dengan gemas oleh Jimin.
Tanpa menggubris V yang meringis, Jimin bertanya, "Oh, iya, V. Tadi waktu di restoran kamu ngomong apa, sih? Yang pakai bahasa Inggris.."
V menunduk menatap Jimin. "Yang waktu aku melamar kamu?"
Jimin tersentak. "Jadi tadi itu lamaran?!"
TWENG!
V menepok jidatnya. "Jadi, Minnie main iya-iya aja tapi nggak tahu aku ngomong apa?"
Jimin mengangguk-anggukkan kepalanya yang sedang bersandar mesra di lengan V.
Sabar, Kim Taehyung.. Sabar.
Orang sabar disayang Tuhan.
Orang sabar dapetin Park Jimin.
"Aku melamar kamu jadi istriku, Minnie.."
"Mwo?! I-S-T-R-I?! Menikah?! Jinjja?!"
"Iya, sayang.. Kan aku bilang 'I don't wanna be 'Kim' alone'. Aku bahkan bilang namamu jadi Kim Jimin, kan…"
Mulut Jimin terbuka lebar sekali. "Ta-tapi, kita kan masih muda, Taetae. Jin saja baru mau menikah besok lusa.."
"Lalu, apa masalahnya, Minnie?"
"Itu…. Em…. Nanti kalau punya anak… usianya deketan dong sama anak Jin dan Namjoonie…"
V membelalakkan kedua matanya, dan sejurus kemudian ia tertawa terbahak-bahak.
"Ih, Taetae kok ketawa, sih?!"
"Habis, kukira alasan Minnie teriak-teriak heboh karena nggak mau menikah denganku. Ya nggak sekarang juga, sayang. Aku ingin jadi dokter anak dulu, mapan, baru deh nikahin kamu. Kalau sekarang, keuanganku pas-pasan. Aku belum pantas buat jadi suami kamu, darling.. Kamu juga masih kuliah. Kalau menikah sekarang-sekarang, aku takut memecah fokusmu, jadi kuliahmu terbengkalai. Kita jalani saja pelan-pelan, ne, chagi?"
Pipi Jimin memerah seketika. Di saat V memikirkan masa depan mereka dengan matang, Jimin malah memikirkan anak? Ih, Jimin jadi malu, kan..
"Aih, malu, ya?", tanya V lalu ia mengecup bibir Jimin sekilas. "Nggak perlu malu, Minnie. Aku malah senang kamu sudah memikirkan masa depan kita. Sampai anak segala.. hehe. Aku melamarmu karena aku nggak mau keduluan orang lain. Aku harus menjagamu karena makhluk bernama Jimin di pelukanku ini sangatlah langka. Harus dilestarikan."
Jimin merajuk. "Jadi aku sama seperti dinosaurus?!"
"Iya, kamu Minniesaurus, dino kesayangan Taetae.", kata V sambil mencubit hidung pesek Jimin. "Omong-omong, kok kamu nggak ngerti bahasa Inggris, sih? Kukira setelah empat tahun nggak bertemu, Minnie sudah lebih pintar…. Aw!"
Sekarang betis V yang kena tendang Jimin.
"Aku bisanya bahasa Perancis. Kalau bahasa Inggris aku menyerah. Dan yang penting kan bahasa cinta Vitamin Couple. Bahasa yang lain nggak penting..."
"Aigooo, pacarnya Kim Taehyung mulai gombal, ne? Belajar dari mana, sih, sayang.. Sini cium lagi, mumumu~"
"Jangan macam-macam!", teriak Jimin sambil mendorong-dorong bibir V agar menjauh.
.
.
"Omong-omong, Tae. Dinosaurus kan sudah punah?"
"Iya, tapi cintaku buat Minnie nggak akan pernah punah. Akan terus lestari..."
.
.
.
Malam itu Vitamin Couple tertidur pulas dengan posisi saling memeluk satu sama lain. Berbagi kehangatan yang sempat hilang selama empat tahun kebelakang. Betul-betul malam yang panjang.
.
.
.
tbc
anggg vitamin couple is my relationship goaaal! sweet anet unchhh
jimin dah punya panggilan sayang buat mphi: taetae.
mereka masih di perancis. besok baru balik ke korea.
aku berencana buat ff ini panjang berchapter2 seperti cerita yang pertama... karena aku suka yg panjang2 /waks/
gimana nih sequelnya? seru gak? XD
