Title: The Heirs

Disclaimer: MK

Pair: SasuSaku and Other pairing

Genre:Romance,Fantasy,Friendship,Family,Hurt, etc.

Rated: T+

Warning: Gaje,Abal,Typo's, Ide pasaran,AU,OOC,OC,Crack pir,Bad Summary,Humor garing,Alur kecepetan,etc. Udah di ingetin ya...

.

.

.

D.L.D.R!

.

.

..oo..oo..oo..

Sinar mentari pagi, membuat seorang pemuda ini terbangun dari tidurnya.

"Ngg..." Suara pemuda ini membuat pemuda di sebelahnya terganggu.

Matanya terbuka perlahan menampilkan manik onyx nya. Perlahan dia bangkit dari posisi nya, dia perhatikan sekelilingnya merasa asing dengan tempatnya berada. Sebuah laut yang luas,sekarang ia berada di pantai. Pandangan terhenti di satu sosok yang tertidur disebelahnya.

"Baka Aniki! Bangun!" tidak dapat respon dari kakak tercintanya pemuda ini-Sasuke- bangkit dari posisinya, dia menuju tepi pantai. Diambilnya air laut dan dibawanya menuju Baka Aniki-nya.

"Bangun! Tsunami! Tsunami!" Teriak Sasuke di telinga Itachi setelah menyemburkan air laut di wajah Itachi.

"APA?! TSUNAMI? MANA?" Itachi langsung terbangun dari tidurnya dan langsung berlari menuju pinggir laut. Dan..

BYUUR

Itachi pun nyebur ke pinggiran laut. Terlihat Itachi sedang berusaha berenang seperti orang benan-benar terkena Tsunami.

"Hahahah... hahah." Terdengar tawaan Sasuke, membuat Itachi sadar dengan apa yang dilakukannya.

"SASUKE!" Geram Itachi, terlihat wajahnya sudah merah padam.

"Apa?" Tanya Sasuke santai.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Itachi dengan berjalan menuju tempat dimana Sasuke berdiri.

"Membangunkanmu..." Jawab Sasuke santai

"Tapi, caranya- Mau kemana kau, Baka Otouto" Ucapan Itachi terpotong ketika Sasuke berjalan menjauhinya.

Sasuke berjalan memasuki hutan yang ada di pulau asing tersebut,tempatnya terdampar (?) *Di kira paus, terdampar* *dichidori*#ok_balik_ke_cerita

SREK SREK

Tiba-tiba ada yang memeluk lengan kanan Sasuke, tenyata kakak nya tercinta. Sasuke menghempaskan tangan Itachi, tetapi Itachi kembali memeluk lengan kanan nya.

"Apa-apaan sih kau ini?!" Bentak Sasuke karena ulah kakak nya ini.

"Aku takut... nanti kalo ada ular bagaimana? Kalau ada Harimau?" gidik Itachi, sambil membayangkan dia diterkam Harimau.

"Biar saja... Nanti kalau ada Harimau, tinggal ku serahkan saja kau pada harimau itu dan pergi dari sini." Jawab Sasuke santai, Itachi mendengarnya melotot.

"Apa kau bilang?!" Tanya Itachi geram dengan perkataan adik semata wayang nya ini. "Apa kau seius?" Tanya Itachi menyusul Sasuke yang berada di depan.

"Duarius malah." Sasuke tetap memperhatikan jalannya.

GGRRR GGRRR

Terdengar suara geraman Harimau membuat Itachi mengeratkan pelukannya pada lengan Sasuke.

"Sasuke..." Sasuke tak menyahut, Karena sejujurnya dia pun tidak tau harus melakukan apa.

SRKK SRKK

Terlihat Harimau itu keluar dari semak semak, Itachi menelan ludah melihat Harimau itu. Sedangkan Sasuke hanya memasang tampang 'cool' nya padahal hatinya berdebar debar. Apakan ini yang namanya cinta? #plakk #ditabok #abaikan

Mereka hanya pasrah sekarang, Sasuke dan Itachi memejamkan matanya. Pasrah akan apa yang terjadi ke depannya. Beberapa menit kemudian mereka tidak merasa kan apu pun.

"Sasuke apakah dia sudah pergi?" Tanya Itachi sedikit berbisik.

"Belum." Jawab Sasuke dingin. Dia bisa menjawab seperti itu karena dia sudah membuka matanya.

"Jadi, kenapa dia tidak menerkam kita?" Tanya Itachi masih setia menutup rapat kedua matanya.

"Makanya, buka mata mu!" Perlahan tapi pasti Itachi membuka kelopak matanya. Ia mengernyit melihat ada 3 gadis di depan Harimau itu. Dan... Harimau itu duduk dengan tertunduk? Seakan menyesal dengan perbuatannya. Dan yang membuat mereka heran, memangnya ada manusia yang tinggal di pulau ini?

Terlihat gadis-gadis itu menatap mereka heran, sontak Itachi langsung melepas kan pelukannya pada lengan sasuke. Terlihat salah satu gadis di antara mereka, menghampiri Sasuke dan Itachi.

"Ahhh~ maaf ya... Kitty memang begitu, tidak terlalu ramah pada orang asing." Gadis bersurai merah muda itu tersenyum sampai menyembunyikan matanya dibalik kelopak mata nya.

"Kitty?" Tanya Sasuke dan Itachi bersamaan. Gadis itu mengangguk.

"Ya. Nama Harimau ini Kitty, Baka." Sasuke memandang sengit gadis dengan manik ruby yang menyebut dirinya 'bodoh' dan di balas dengan tatapan dingin dari gadis itu.

"Harumi! Kau harus ramah sedikit dengan orang baru." Gadis dengan surai blonde sepundak itu menegur teman nya yang bernama Harumi itu.

"Ahhh~ terserahlah. Kau sangat merepotkan Hana." Gadis yang bernama Harumi itu berbalik bermaksud meninggalkan mereka tetapi tiba tiba ada dua gadis yang menghalangi jalannya.

"Haru-nee, apa yang terjadi?" Tanya gadis dengan kulit putih nan mulus ini. Harumi menatap Sakura,Sasuke,dan Itachi bermaksud menjelaskan pada adik temannya ini dengan isyarat mata, tetapi yang ada dia tidak mengerti.

"Ng? Maksudmua apa sih Haru-nee?" Tanya gadis itu mendesak, Harumi hanya mendengus pergi meninggalkan mereka.

"Kimi-chan ini bagaimana sih! Maksud Haru-nee itu mereka adalah pendatang baru." Jelas Midori gadis disebelah Kimiko. Kimiko terlihat berpikir mencerna penjelasan Midori.

"Sudah biarkan saja dia berpikir kalau ditunggu mungkin sampai besok baru selesai, kita tinggalkan saja dia disini." Ajak Sakura.

"Apa tidak apa-apa?" Tanya Itachi, Sakura mengangguk.

"Midori, tolong masukkan Kitty ke dalam kandang nya." Perintah Sakura,dengan segera Midori memasukkan Harimau itu kedalam kandangnya.

Sakura berjalan ddi depan mereka, memasuki hutan itu semakin dalam. Sebenarnya ada rasa gelisah pada Sasuke dan Itachi taku takut mereka dijadikan makan malam oleh orang orang tadi. Tiba-tiba Sakura berhenti, menggeser batu besar yang ada di depannya. Sasuke menaikkan sebelah alisnya melihat itu. Tiba-tiba tembok besar disebelah kanan Itachi terbuka.

Sakura masuk kedalam ruangan itu. Tetapi Sasuke dan Itachi masih mencerna apa yang terjadi.

"Hey, ayo masuk!" Panggil Sakura. Dengan ragu Itachi dan Sasuke memasuki ruangan itu. Awalnya Sasuke kira ruangan itu kecil dan sempit, tetapi dugaan nya salah. Ruangan ini besar dan megah. Sakura memanggil gadis yang terlihat seperti sedang membersihkan dapur.

"Aki-nee, kita kedatangan orang baru." Jelas Sakura mengalihkan pandangannya menatap Itachi dan Sasuke.

"Wah... Benarkah, Saku-chan?" Sakura mengangguk.

"Perkenalkan, namaku Uchiha Itachi." Itachi membungkuk memberi salam, karena Sasuke tidak mengucapkan apa-apa Itachi menginjak kaki Sasuke. Sasuke meringis.

"Uchiha Sasuke." Sakura mengernyit mendengar nama clan yang mereka sandang.

"Tunggu... Uchiha... Kerajaan Uchiha?" Tanya Sakura menatap dua pemuda di depannya.

Sasuke dan Itachi mengangguk.

"Astaga! Itachi-nii! Sasuke-kun!"Teriak Sakura gaje dan langsung memeluk Itachi.

"Hn. Kau siapa?" Pertanyaan Sasuke membuat Sakura mengerucutkan bibirnya.

"Kalian lupa pada ku?" Tanya Sakura sedih. "Aku Sakura."Lanjut Sakura.

Itachi membulatkan matanya." Apa?! Sakura? Haruno Sakura?!" Tanya Itachi penasaran. Sakura mengangguk. Itachi memeluk Sakura erat. Ok,sekarang mereka seperti anak kecil yang baru menemukan mainan nya kembali.

"Kenapa kau bisa ada disini?" Sakura dan Itachi melepaskan pelukan mereka ketika mendengar pertanyaan Sasuke, Sasuke pun menatap Sakura seakan meminta penjelasan begitu pula Itachi.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu." Protes Sakura.

Sedangkan Itachi hanya cengengesan.

"Pokoknya kita harus saling menceritakan." Perintah Sasuke.

"Nanti malam saja aku ceritakan. Sekarang Aki-nee tolong temani Itachi-nii berkeliling dan tunjukkan kamarnya. Sasuke-kun ikut aku." Aki dan Itachi mulai berkeliling rumah itu, Sasuke dan Sakura pun begitu.

.

.

.

Dilain tempat diwaktu yang sama...

"Hiks... Hiks.." Terdengar isakan kecil dari seorang gadis yang tengah dalam pelukan seorang pemuda.

Tak terdengar apa pun kecuali isakan tangis dari gadis bermanik onyx itu, pemuda yang tenagh memeluk gadis itu hanya memeluk gadis itu tanpa protes.

"Shhhtt...berhentilah menangis, Saita-chan." Pemuda itu menenangkan gadis yang bernama Saita itu.

"Ta... tapi... tapi kenapa mere...mereka meninggalkanku? Kakashi... Hikss Hikss" Pemuda yang bernama Kakashi itu terdiam sebentar.

"Aku yakin, mereka bukan meninggalkanmu hanya saja mereka tidak tahu jika kamu masih hidup." Kakashi terus berusaha menenangkan Saita.

Beberapa menit kemudian tangisan Saita berhenti.

"Apakah kau sudah lebih tenang Saita-chan?" Tanya Kakashi setelah isakan Saita mulai tak terdengar. Saita mengangguk.

"Baiklah,Ayo ikut aku." Saita hanya menurut apa yang dikatakan Kakashi.

Mereka sampai di sebuah tempat terpencil. Walaupun terpencil tetapi pemandangan di daerah itu tidaklah kumuh tetapi sangan indah. Sungai yang jernih kini berada dihadapan Saita, tak jauh dari sana ada gubuk kecil. Kelihatannya gubuk itu sangat terawat, dan disamping gubuk itu ada pohon sakura. Saita tersenyum sumringah melihat pemandangan indah itu.

"Kakashi, kita ada dimana?" Tanya Saita.

"Disini tempat ku tinggal, sebelum aku menjadi pelayan di kerajaan." Saita menganggukkan kepalanya dan ber'oh'ria

Saita berjalan menuju gubuk kecil itu, diperhatikannya gubuk itu.

"Kakashi, sepertinya gubuk ini sangat terawat." Saita terus memperhatikan gubuk itu.

"Ya. Karena masih ada kakak ku yang tinggal disini." Kakashi berjalan mendekati gubuk itu dan melewati Saita. Diketuk nya pintu gubuk itu.

TOK TOK TOK

"Siapa?" Tanya suara dari dalam gubuk.

"Ini aku Kakashi, Rin-nee." Jawab Kakashi dari luar rumah.

Tak ada jawaban dari dalam rumah tetapi pintu gubuk itu terbuka.

"Ohhh Kakashi aku kira siapa." Terlihat Kakashi dan Kakak nya berbincang sebentar dan Rin-kakaknya Kakashi- mengalihkan pendangannya ke arah Saita.

"Saita-sama..." Ujar Rin membungkukkan badannya. Saita sedikit kaget dan mengerucutkan bibirnya.

"Oh ayolah... Aku tidak ingin dipanggil seperti itu, anggap saja aku seperti orang biasa." Mohon Saita.

"Tapi-" Ucapan Rin terpotong ketika Kakashi memberi isyarat padanya untuk menuruti keinginan Saita. "Baiklah." Rin hanya menghela nafas.

Saita tersenyum sumringah dan berlari menuju Rin, dan memeluk Rin.

"Rin-nee. Bolehkah aku memanggilmu seperti itu?" Rin tersenyum tulus dan mengangguk, Saita semakin mempererat pelukannya.

"sebaiknya aku siapkan kamar dulu untukmu." Saita melepas pelukannya, membiarkan Rin masuk kedalam gubuk.

..oo..oo..oo..

Saita menghirup udara malam. Ini baru pertama kalinya Saita keluar dari istana.

"Kau menyukainya?" Suara Kakashi mengejutkan Saita dari kegiatannya.

"Eh? Ehmmya. Disini sangat sejuk." Saita memandangi bintang di langit luas.

Tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya. Saita berusaha berbalik tetapi tidak bisa, dapat dilihatnya wajah tampan Kakashi yang membuat wajahnya bersemu merah.

"K-kakashi... Apa yang kau lakukan?" Ok, sekarang Saita sangat gugup.

"Sudah 2 tahun kita menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih tetapi baru kali ini kita berpelukan." Wajah Kakashi terlihat sangat sendu. Tangan Saita terulur mengusap pipi kanan Kakashi.

"Gomenne..." Kakashi menggelang dan menggenggam tangan Saita yang mengelus pipinya. Kakashi mendekatkan wajahnya ke wajah Saita, berusaha menghapus jarak diantara mereka, 4 inci... 2 inci...

"Ehmm" Deheman seseorang membuat mereka tersadar dan langsung menciptakan jarak diantara mereka.

"Rin-nee!" Wajah Kakashi dan Saita sudah sangat merah. Bagaimana tidak, kegiatan mesum mereka dipergoki seseorang.

"Saita-chan, sebaiknya kau tidur. Bukankah besok kalian akan pergi pagi-pagi?" Pertanyaan Rin membuat Saita mengernyit. Saita menatap kakashi meminta penjelasan.

"Ya. Besok pagi kita akan pergi dari sini. Tadi aku sudah mengirimkan pesan pada temanku, besok pagi kita akan ketempatnya." Jelas Kakashi. Saita hanya mengangguk mengiyakan.

"Ok, baiklah. Terima kasih, Kakashi... kun?" Kakashi tersenyum tipis ketika mendengar suffix yang ditambahkan pada namanya.

"Douittashimashite." Ujar Kakashi samar.

Saita berjalan menuju gubuk, tetapi langkahnya terhenti. Dia berbalik menghadap Kakashi dan berlari ke arah Kakashi. Dipeluknya Kakashi erat dan membisikkan sesuatu di telinga Kakashi.

"Aishiteru. Dan... Oyasumi" Setelah membisikkan itu Saita langsung berlari kedalam gubuk. Sayangnya Saita sudah masuk kedalam gubuk, seharusnya ia melihat wajah Kakashi yang memerah karna kalimat yang dia ucapkan nya.

"Ck, ck,ck. Baru kali ini aku liat wajah mu memerah karna seorang gadis." Ejek Rin, yang akhirnya membuka suaranya setelah menjadi saksi bisu adik dan kekasih nya itu.

"Nee-san!" Mendengarkan bentakan Kakashi, Rin lari kedalam gubuk dengan mengejek Kakashi. Sedangkan Kakashi hanya tersenyum meliat kakak nya itu, dia sangat rindu masa kecil nya dimana keluarganya masih utuh.

.

.

Sedangkan Saita, didalam kamar dia terus merutuki dirinya. Menyesali dengan apa yang dia perbuat. Tetapi disamping itu semua ada rasa senang juga pada hati Saita. Pasalnya ini pertama kalinya ia mengucapkan selamat malam pada kekasihnya,Kakashi.

Karna sudah terlalu lelah dengan kegiatannya hari ini, tanpa sadar Saita terlelap dan mulai menjelajah di alam mimpi.

.

.

.

.

.

.

TBC

Kyaa~ mohon maaf kan saya atas ke-gaje-an fic ini.

Soalnya saya membuatnya diwaktu saya lagi tidak enak badan *minna:alah alasan*

Ok minna, aku minta saran dan kritiknya ya...

Atas perhatiannya dan yang sudah meluangkan waktu untuk membaca FF gaje ini...

Arigatou ^^