Pemuda tampan itu membuka matanya, lalu bangkit dari ranjang mewah tersebut. Ia berdecih saat mendapati seorang tubuh wanita yg tak mengenakan sehelai benangpun itu masih terlelap akibat kegiatan mereka semalam.
Pemuda itu, Kim Taehyung..meraih dan memakai kembali pakaiannya yg berserakan dilantai. Mengambil sebungkus rokok diatas meja, mengeluarkan sebatang lalu mengapitnya diantara kedua belah bibir tipisnya itu. Menyalakannya dan menghisap penuh nikmat saat asapnya membakar tenggorokan serta hidungnya.
Ia mengeluarkan uang dengan nominal 100rb sebanyak 20 lembar lalu melemparnya asal diatas tubuh sang wanita kemudian beranjak pergi. Oh, jangan bilang ia sombong atau tak punya hati, karena memang itulah harga yg harus ia bayar jika ingin menikmati tubuh pelacur itu.
Murahan eh ?
Siapa perduli..yg penting mereka sama-sama senang dan menikmatinya. Taehyung bahkan ragu wanita itu masih punya harga diri setelah dia menggeluti pekerjaan nista ini.
Taehyung memasuki mobilnya yg sudah dibawa tepat di muka Hotel oleh pelayan, melempar beberapa lembar uang 100rb dan ditangkap sigap oleh pelayan itu. Lalu melaju dengan kecepatan diatas normal.
Persetan dengan polisi dan tetek bengeknya, selama uang masih bisa berbicara maka Taehyung tak takut apapun.
Setelah menempuh perjalan cukup jauh, kini ia sudah memasuki garasi apartmennya. Membuka pintu mobilnya asal lalu berjalan santai menuju tempatnya mandi.
Well, Taehyung tak pernah tidur diapartmentnya kalau kau mau tahu. Ia selalu menghabiskan malam bersama para pelacur-pelacur kelas atas lalu pulang ke apartementnya hanya untuk mandi dan berganti baju.
Pemuda itu baru saja memakai kemeja putihnya saat ponselnya berdering nyaring lalu mengumpat sedetik kemudian saat mendengar ringtone Twice "Cheer Up" bergema dipenjuru kamarnya.
"Ck..Bantet sialan..! Akan kubunuh kau.." Desis Taehyung kesal. Kau pikir manusia gila siapa yg senang sekali mengganggu iblis sepertinya ?
Hanya Park Jimin saja yg berani.
Mengingat usia persahabatan mereka semenjak bayi membuat Taehyung beberapa kali harus menahan diri agar tidak mencincang sahabat bantetnya ini.
Taehyung mengabaikan telponnya dan lebih memilih memperhatikan penampilannya yg terbilang keren. Kemeja putih dipadukan dengan denim hitam robek-robek dibagian lutut nya serta sneakers putihnya itu, membuat kesan tampan serta sensual itu menguar dari tubuh atletisnya.
Detik berikutnya ia sudah meraih kunci mobilnya dan bergegas menuju mobil ferrari merah kesukaannya, bersiap untuk memulai hari sebagai anak kuliahan lagi.
(Dikampus)
"Yak! Kenapa mengabaikan telponku Tae ?!!" Pekik Jimin kesal.
Taehyung hanya mengendikkan bahu cuek, "Salahmu sendiri mengacaukan hariku" Ujarnya santai lalu berjalan memasuki kampusnya diikuti tatapan-tatapan memuja dari semua gadis dan namja berstatus uke.
Dan kalau boleh Taehyung berbangga diri, hampir seluruh perempuan dan namja uke dikampusnya ini sudah pernah ia bobol. Namun tidak pernah ada satupun dari mereka yg meninggalkan suatu kesan berarti baginya, apalagi semua yg sudah ia bobol itu sudah tak virgin lagi.
"Sialan.." Jimin berdesis pelan namun sedetik kemudian matanya memutar jengah saat mendapati tatapan lapar dari setiap mahasiswa-mahasiswi yg gila dengan sentuhan Kim Taehyung.
Sebenarnya Jimin membenci salah satu kebiasaan Taehyung yg satu itu. Meniduri seseorang lalu meninggalkannya begitu saja dengan beberapa lembar uang. Taehyung menganggap mereka semua sebagai pelacur_meski kenyataannya bukan_tapi salahkan juga mereka yg dengan mudahnya menyerahkan diri begitu saja pada Taehyung.
(Jam istirahat)
Taehyung dan Jimin sedang menikmati minumam dingin mereka dengan beberapa obrolan ringan hingga perhatian mereka teralihkan dengan suatu keributan kecil.
"Heh..culun..punya mata gak sih ?! Kalau jalan tuh liat-liat bego..!" Hardik seorang perempuan dengan raut wajah marah bercampur jijik pada seorang pemuda bertubuh mungil dihadapannya.
Pemuda itu seperti tersentak kaget, "A-ah..maaf sunbae..aku tidak sengaja" Ucapnya pelan sambil memberikan sapu tangannya pada perempuan itu.
"Aishh..sudah lupakan..! Jauhkan tubuh menjijikanmu itu dariku..jalang brengsek..!" Bentaknya lagi lalu berjalan begitu saja meninggalkan pemuda itu sendirian yg kini menghela nafas panjang.
Ia memasukkan kembali sapu tangannya dan sedikit memperbaiki letak kacamatannya yg melorot dihidungnya yg mancung. Lalu duduk dimejanya dan mulai memakan makan sianganya tanpa memperdulikan tatapan-tatapan orang lain padanya.
Sementara itu Taehyung hanya memperhatikan tanpa minat, sudah biasa melihat pembulyan seperti ini sebenarnya. Namun entah kenapa, ada sesuatu yg seperti mengelitik perutnya saat ia menatap pemuda mungil itu.
"Namanya Jeon Jungkook dan dia baru saja pindah dikampus kita"Papar Jimin santai sambil meneguk cappucinonya yg tinggal setengah.
"Aku tidak bertanya"
"Aku hanya bilang saja"
"Untuk ?"
"Well..kupikir kau tertarik padanya. Tidak ingin mencoba ? Mungkin saja dia masih virgin" Tawar Jimin dengan smirknya.
"Tidak. Sama sekali tidak menarik. Aku bahkan tidak terangsang melihatnya."
Jimin tertawa geli detik itu juga membuat Taehyung mengernyit tak suka.
"Jangan menilai dari penampilannya Tae..jika kau sudah melihat yg sebenarnya, kupastikan kau akan bertekuk lutut padanya"
Kali ini Taehyung yg tertawa mengejek, "Jim..berhentilah menonton drama"
Jimin mengendikkan bahunya cuek, "Oh iya..sebentar malam ikut aku ketempat biasa gimana ?"
"Ada apa memangnya ?"
"Kau ingat DJ sexy yg pernah kuceritakan saat diAmerika dulu ?"
"Ah..yg membuatmu terangsang seketika dan berakhir bermain solo dikamar mandi club itu ?"
"Sial Tae..jangan membuka aibku"
"Sorry dude..toh sekarangpun kau sudah menjalin hubungan dengannya kan ? Kau ingin aku menjamahnya atau bagaimana"
"Aku tahu..tapi bukan itu yg mau kubahas dan demi Tuhan..kau pikir aku gila membiarkan tangan kotormu itu menyentuh Yoongiku ?"
"Lalu ?"
"Well..itu kejutan untukmu. Jadi, mau ikut ?"
"Baiklah..tapi jika tak menarik, akan kuhajar kau..!"
"Oh kau takkan menyesal kawan" Jawab Jimin santai dengan senyuman lebarnya.
(DiClub)
Taehyung dan Jimin memasuki club mewah yg terletak digangnam itu dengan santai. Membiarkan musik-musik itu menggerogoti pendengaran mereka lalu memilih duduk ditempat VIP pesanan Jimin.
Kemudian seorang pramusaji berpakaian kelinci yg terlihat begitu sexy dan menggoda. Bersyukur karena Jimin sudah tak tertarik lagi pada wanita jadi ia hanya bersikap santai, sedang Taehyung_yg memang ia akui wanita dihadapannya ini cukup menggoda_hanya menatap datar saja. Toh, ia datang ketempat ini karena kejutan yg sudah dijanjikan sahabat bantetnya itu.
"Ingin pesan apa sexy ?" Tanya pelayan itu dengan suara mendesah-desahnya.
Jimin hanya tersenyum, "Berikan aku segelas Liqueur dan..kau mau apa Tae ?"
"Martini saja" Jawabnya datar.
"Kau dengar itu ?"
"Ahh...baiklah tuan sexy..minuman akan segera datang" Ucapnya kemudian beranjak pergi.
Sudah lewat 10 menit sejak mereka menginjakkan kakiknya di club ini dan Taehyung sudah hampir mati bosan menunggu kejutan yg dijanjikan Jimin. Musik yg tadinya terputar kencangpun sudah berhenti.
"Kau sedang tidak mempermainkanku kan Jim ?" Keluh Taehyung.
Jimin terkekeh, "Sabar dude..nah..itu dia kejutanmu Tae..!" Pekik Jimin semangat sambil menunjuk seorang pemuda yg sedang berjalan menaiki panggung dan bersiap untuk menggantikan DJ sebelumnya.
Awalnya Taehyung hanya menatap kesal dan tak berminat, namun ia menarik semua umpatannya saat kedua mata hitam kelam itu menatapnya dengan dalam. Membuat seluruh dunia Taehyung terjungkal begitu saja.
Menariknya dari dunia nyata hanya untuk menatap ciptaan Tuhan yg begitu menawan. Ditambah lagi gaya berpakaian pemuda itu seperti mengundang seseorang untuk menggagahinya.
Taehyung jadi membayangkan bagaimana jika simanis itu mendesah dibawah kungkungannya. Mendesah frustasi sambil meneriaki namanya karena kenikmatan yg akan dia berikan.
Damn..! Taehyung rasa kejantanannya sudah menegang dibalik jeans ketatnya itu. Ugh..! Dan itu menyiksa.
Taehyung membeku entah untuk yg keberapa kalinya, saat sipemuda manis itu mulai memainkan musiknya kembali dan meliuk-liukkan tubuh sintalnya itu dengan semangat.
Entah ini hanya ilusinya atau sipemuda sengaja untuk menggodanya ?
Karena Demi apapun..pemuda itu terlihat begitu menggoda dan sensual disaat bersamaan.
"Wow..kau menegang hanya dengan menatapnya saja Tae..!! Hahahahahha..bagaimana kejutanku sobat ? Kau suka ?"
"Siapa dia Jim ?" Tanya Taehyung, mengabaikan pertanyaan Jimin.
"Kau tidak mengenalnya ?"
"Demi Tuhan Jimin..aku pasti sudah menggagahinya sejak dulu jika aku mengenalnya"
Dan Jimin kembali tertawa melihat reaksi sahabatnya itu.
"Jungkook..dia Jeon Jungkook. Sicupu yg kau bilang tak menarik itu"
Taehyung menoleh horor, "Jinjja ?!! Darimana kau tahu ?!"
"Well..dia sepupu Yoongi hyung. Tentu aku tahu"
"Sial..dan kau tak pernah memberitahuku ?!"
"Heol..kau sendirikan yg bilang tak ingin tahu apapun tentang percintaanku, jadi jangan salahkan aku"
"Aishh..kau..!"
Taehyung kembali tercekat saat melihat pemuda yg ia ketahui bernama Jungkook itu kini sudah ikut turun dilantai dansa dan meliuk-liukkan tubuhnya diantara pria-pria hidung belang yg sedari tadi meremas bokong montoknya itu.
"Brengsek..! Bokong itu milikku" Ujar Taehyung final dan langsung beranjak menuju lantai dansa lalu menarik tubuh Jungkook dipelukkannya.
"Jauhi milikku..!" Desis Taehyung tajam membuat pria-pria tersebut langsung mundur.
Jungkook yg masih dipelukkan Taehyung itu sedikit menjauhkan tubuhnya sambil terkekeh, "Siapa yg milikmu ?"
"Tentu saja kau cantik"
Jungkook mendengus lalu kembali meliuk-liukkan tubuhnya tepat dihadapan Taehyung, kali ini ia mengalungkan kedua tangannya dileher kekar Taehyung. Sedikit meremas rambut cokelat pemuda itu dengan tatapan sayu menggodanya.
"Tapi sayangnya aku tak mau menjadi milikmu tuan" Bisiknya sensual dengan sedikit desahan diakhir kalimat lalu ia menjauhi tubuh Taehyung sambil tertawa pelan dan kembali menikmati musiknya.
Taehyung menggeram.
Dan Jimin tertawa terpingkal-pingkal melihat sahabatnya itu ditolak mentah-mentah.
Oh..jangan mengira seorang Kim Taehyung yg arogan itu akan menyerah begitu saja. Jika ia menginginkan pemuda itu menjadi miliknya, maka itu akan terjadi.
Dengan gerakan cepat ia mendekati Jungkook yg masih asik menari itu, lalu menarik tangannya keluar dari kerumunan orang dilantai dansa dan pergi membawanya keluar begitu saja tanpa memperdulikan panggilan Jimin.
Mendorong tubuh mungil itu memasuki mobil ferrarinya lalu setelah ia juga masuk, Taehyung langsung menancap gas begitu saja membuat Jungkook menjerit kaget.
Tidak butuh waktu lama, mereka sudah tiba disebuah Hotel mewah. Taehyung langsung menarik Jungkook keluar dan memasuki Hotel tersebut dan berjalan memasuki lift.
"Yak! Apa yg kau lakukan ?!!" Protes Jungkook sambil sesekali mendesis karena cengkraman Taehyung dilengannya.
Brak..!
Taehyung mendorong tubuh Jungkook hingga punggung simanis membentur dinding lift dan membuatnya mendesis lagi.
"Kau milikku dan aku tak menerima penolakkan Jeon Jungkook" Ucap Taehyung tajam dan langsung membungkam bibir merah itu yg sedari tadi menggodanya.
"Hmmmptt..T-taehmmpt" Jungkook memberontak, namun dengan cepat kedua tangannya ditahan diatas kepalanya membuatnya lagi-lagi meringis dalam hati.
Taehyung melepas lumatannya saat dirasa Jungkook membutuhkan pasokkan udara. Menatap wajah memerah dengan bibir terbuka dan mata sayu serta nafasnya yg tersengal-sengal itu membuat Taehyung semakin tersiksa dengan kejantanannya yg semakin menegang.
Saat pintu lift terbuka, Taehyung langsung menarik Jungkook memasuki salah satu kamar hotel tersebut dan mengunci pintunya.
"Jadi..layani aku dengan sukarela atau aku akan memaksamu sayang ?"
Hening sejenak.
Namun kemudian terdengar tawa merdu yg entah mengapa begitu menghangatkan hati Taehyung.
"Well..Taehyung-ssi..bukankah kau bilang aku tidak menarik ? aku bahkan tak dapat membuatmu terangsang. Tapi coba lihat adik kecilmu itu sayang," Ejek Jungkook tapi ia berjalan mendekati Taehyung menarik tangan pemuda itu lalu mendorongnya hingga jatuh terlentang diatas ranjang King Size itu.
Tanpa basa-basi, Jungkook langsung naik dan duduk diperut Taehyung.
"Uke on top he ?"
Jungkook hanya tersenyum penuh arti kemudian melumat bibir Taehyung dengan gemas. Pertarungan lidahmu tak terhindarkan. Taehyung bahkan sudah meremas-remas pinggul montok Jungkook dengan penuh nafsu. Namun Jungkook langsung menarik kepalanya dan membuat Taehyung mengerang tak suka.
"Kkkk~~sabar sayang..aku punya kejutan untukmu"
"Sial...kenapa semua orang senang sekali memberiku kejutan hari ini ?" Erang Taehyung jengkel namun ia membiarkan Jungkook turun dari perutnya.
Kini Jungkook sudah berdiri menghadap Taehyung yg masih terduduk diujung ranjang.
"Ingin taruhan denganku ?" Tawar Jungkook.
"Hah ?"
"Jika kau bisa menahan dirimu untuk tak menyentuhku selama 10 menit, maka kau boleh meminta apapun padaku"
Ok..tawarannya cukup menarik.
"Dan jika tidak ?"
"Well..jika tidak..kau akan menjadi budakku selama setahun"
"Kuterima"
Dan seketika Taehyung merinding saat melihat Jungkook menyeringai.
Perlahan simanis mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya lalu memutar sebuah lagu. Lagu yg entah kenapa terdengar cukup erotis dan menggoda.
Ia meletakkan ponselnya diatas meja lalu kembali ketempatnya semula lagi.
Dan detik selanjutnya Taehyung merasa paru-parunya kosong saat Jungkook meliukkan tubuhnya dengan begitu lincah dan menggoda dan jangan lupakan ekspresinya yg ia buat seseksi mungkin.
Jari-jari itu perlahan melepas kancing kemejanya satu persatu, menunjukkan tubuh putih yg begitu menggairahkan. Apalagi dengan adanya Tatto kupu-kupu hitam didada simanis membuat kesan seksi begitu dapat.
Disisi lain Jungkook hampir tertawa saat melihat ekspresi Taehyung yg..entahlah. oh..apalagi bagian selangkangannya yg sudah mengembung dari tadi.
Setelah kemejanya terlepas, kini Jungkook bersiap melepas jinsnya masih dengan goyangan pinggulnya yg ughh..! ia berbalik memunggungi Taehyung dan memperlihatkan punggung putih itu dengan sebuah tatto lagi dipinggang belakang sebelah kiri.
Kemudian ia berbalik lagi menghadap Taehyung dan sukses menurunkan celana jinsnya, menampilakan kaki jenjangnya yg begitu menggoda. Yg tersisa kini hanya celana dalam Jungkook saja.
Taehyung menggeram dalam hati. Mengutuk waktu yg berjalan sangat lama.
Jungkook kembali memunggungi Taehyung lagi lalu melepas dalamannya dengan perlahan-lahan. Sesekali ia mengelus bokongnya sendiri dan akan mendesah pelan. Setelah dalamannya terlepas, simanis pun full naked sekarang.
Musik masih terdengar jadi tubuh polos yg terdapat beberapa Tatto itu masih meliuk-liukkan tubuhnya. Dan Taehyung hampir menjerit saat melihat kemaluan Jungkook yg begitu mungil dan seperti minta dilahap itu, matanya bahkan memicing saat melihat ada sebuah tatto lagi yg berada tepat diatas kejantanannya itu.
Jungkook terus bergoyang sambil sesekali mengelus tubuhnya sendiri dan mendesah saat tangannya menyentuh titik sensitifnya.
"Ahhnn..T-taehyunghhh"
Shit..! Persetan dengan taruhan itu karena buktinya sekrang Taehyung sudah membanting tubuh Jungkook diatas ranjang dengan tatapan penuh gairah.
"Sial Jungkook..kau membuat kesabaranku habis"
Jungkook terkikik pelan lalu mengalungkan tangannya di leher Taehyung, "Aku sengaja"
"Aku akan menghukummu sayang" dan Taehyung langsung menyerang bibir Jungkook dengan brutalnya.
Menghisap dan menggigit tanpa ampun, tangan kanannya kini sudah meluncur kebagian private Jungkook dan langsung menudsuk hole mungil itu dengan 2 jarinya sekaligus.
"AAKHH..nghmmmptt" Pekiknya disela-sela ciuman panasnya. Kemudian menurunkan ciumannya dileher Jungkook dan lagi-lagi ia terkejut saat mendapati tatto mungil diperpotongan leher simanis.
Taehyung menggigitnya dengan kuat hingga Jungkook memekik, kemudian mencumbunya lagi masih dengan jarinya yg mengocok hole mungil pemuda itu.
"Ahh..hnn..deeperhh Taeehh..nghh" Desahnya.
Padahal baru jari Taehyung saja, tapi tubuh Jungkook sudah tersentak-sentak seperti ini. Simanis memejamkan matanya saat ciuman Taehyung menurun hingga pusarnya, menjilatnya disana dan menghisapnya.
"Auhh..Taehh..ahhh"
Lalu turun lagi hingga tepat di adik mungil Jungkook yg sudah menegang, kemudian melahapnya tanpa aba-aba.
"Arrghh..Taehh..lagihh..aaahhnn"
Tidak butuh waktu lama hingga Jungkook mencapai orgasme pertamanya, nafasnya tersengal-sengal.
"Kita belum selesai sayang" Ucap Taehyung yg sudah melepas celananya, memperlihatkan kebanggaannya yg sudah mengacung tinggi dengan urat-urat kemerahan disisinya.
Tanpa mengatakan apapun, Taehyung langsung membuka lebar paha Jungkook dan mendorong masuk kejantanannya begitu saja.
"AAARGHHHH...!!! SA-SAKITT..NGHH..AAARGHH..HIKS...AHNN.." Isaknya kesakitan.
Taehyung terdiam sebentar saat ia meraskaan sesuatu mengalir dibawah sana, dan ia membelalak saat mendapati Hole Jungkook berdarah.
Nafasnya tercekat.
"Kau...!"
Jungkook tersenyum lemah dengan air mata yg membasahi pipi gembilnya yg merona, "Selamat tuan Kim..nghh..kauhh orang pertama yg berhasil membobolku..aashh"
Dan seketika perasaan bersalah menyeruak didalam dadanya. Apa yg sudah ia lakukan ?
Selama ini Taehyung selalu menerima ajakan seks karena ia tahu mereka sudah tak perawan lagi. Namun kali ini, dengan bejadnya ia menghancurkan kehidupan seseorang.
Dalam hati ia mengutuk Jimin yg menyeretnya dalam hal ini.
Jungkook yg melihat ekspresi Taehyung itu tersenyum sambil menyentuh rahang tegas pemuda itu dengan lembut.
"Jangan khawatir, aku tak apa."
Lagipula..aku tak keberatan jika itu kau Taehyung-ah Batinnya dalam hati.
"T-tapi..aku.."
"Bergeraklah..aku tahu kau tersiksa dengan posisi begini"
"Sakitnya takkan lama. Aku janji" Ucapnya sambil menciumi seluruh wajah pemuda itu dengan nada penyesalan, kemudian ia mulai menggerakkan pinggulnya dan membuat Jungkook mendesis perih.
Ini pertama baginya, tentu saja holenya masih sangat sempit.
Namun lama-kelamaan desisan Jungkook berubah menjadi desahan-desahan nikmat.
"Aaahh..nghh..lebihh..cep-aahh..at..ahh..asshh"
"Ssss..i-inih..semphithhh..ahhh"
"Ngahh..uhmm..ah..ah..ouhh.deeperhh..jeballlhh.."
"Sa-sabar sayanghh...asshh"
Dan desahan-desahan itu terdengar hingga entah kapan.
(Keesokkan harinya)
Pemuda manis itu membuka matanya perlahan diiringi desissan perih dilubangnya. Taehyung benar-benar menghajarnya semalam. Ia berbalik dan mendapati pemuda tampan itu masih terlelap.
Perlahan ia bangun dan berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi sambil membawa pakaiannya.
Setidaknya ia harus mandi kan ?
Tidak butuh waktu lama, Jungkook sudah segar kembali dan memakai pakaiannya lagi yg semalam, melirik Taehyung yg masih terlelap dan tersenyum tipis. Jungkook mendekati wajah Taehyung perlahan dan mengecup bibir itu sekilas.
"Maafkan aku dan selamat tinggal Tae"Lirihnya sendu lalu beranjak meninggalkan kamar hotel itu dengan berbagai macam pikiran diotaknya.
Meskipun ia sudah tak virgin lagi, tapi setidaknya orang yg dicintainya lah yg merenggut hal itu darinya.
"Tak apa jika kau tak mencintaiku Tae..aku akan membawa benih ini bersamaku"
Karena aku mencintaimu jauh sebelum kau mengenalku.
Tbc or delete ?
Jadi gmana ?
Cukup panaskah ?
review jangan lupa hehehe
