Ini fanfic pertama aku. Jadi, aku minta tolong sebesar – besarnya sama siapa aja yang udah mau baca fanfic ini, tolong kasih REVIEW supaya fanfic ni bisa dibikin sampai tamat.
Disclaimer :
Karakter Persona 4 punya ATLUS (kalo punya aku, aku bakal bikin jadi shoujo-ai –digebukin suzuka gongen, amaterasu, kanzeon, ama yamato takeru)
Karakter Fullmetal Alchemist punya Hiromu Arakawa (kalo punya aku, aku bikin alphonse jadi cewek –dihajar ed-)
Karakter Bleach punya Tite Kubo (kalo punya aku, ichigo udah aku usir dari jajaran tokoh tetap –disambit pake getsuga tenshou-)
Original karakter punyaku!!!!
Summary :
Yasoinaba 2 tahun abis pertarungan lawan izanami. Souji balik ke Yasoinaba karena ada beberapa urusan. Tapi, yang menyambut Souji adalah kabut tebal yang menyelimuti kota.
Pairing bakal ketahuan sendiri seiring cerita. Ntar di tengah – tengah `mungkin` bakal muncul karakter dari bleach ama fullmetal alchemist.
CHAPTER 1
Souji memandang berkeliling dengan raut muka kaget. Dia tak percaya dengan apa yang diliatnya. Kota tertutup kabut tebal sehingga dia tidak bisa melihat terlalu jauh.
Tiba – tiba dia ingat sesuatu dan mengeluarkan sebuah kacamata dari dalam tasnya. Setelah dia memakai kacamatanya, Souji jadi lebih kaget lagi. Pandangannya menjadi jauh lebih jelas daripada sebelumnya. Dia dapat melihat bayangan – bayangan hitam berkeliaran. Shadow.
Souji berjalan meniggalkan stasiun kereta api. Di stasiun tersebut, dia tidak melihat seorangpun (jangan tanya kayak apa dia bisa sampe ke yasoinaba, ya). Dia berjalan menuju ke arah rumah yang dia tempati 2 tahun yang lalu.
Sepanjang jalan, dia tidak menjumpai seorang pun. Hanya shadow – shadow yang berkeliaran, tapi tidak menyerang. Seharusnya shadow sudah menghilang bersama dengan mayonaka televisi.
Dia tiba di rumah keluarga Doujima. Souji makin kaget ngeliat tu rumah (rasanya dari tadi tuh anak kaget kaget mulu, ya? Gak baik buat jantung). Rumah tersebut telah hancur. Begitu juga dengan beberapa rumah lainnya.
Ketika dia melihat rumah keluarga Doujima yang telah hancur, Souji mendengar sebuah suara menggema di dalam kepalanya.
Suara misterius (Sm) : "Aku sudah menunggumu"
Souji terjatuh karena kepalanya terasa sangat sakit ketika mendengar suara itu.
Souji : "siapa kau"
Sm : "Cepat atau lambat kita akan bertemu"
Souji : "…."
Kesadaran Souji memudar. Dia jatuh pingsan di depan rumah keluarga Doujima.
------------------------------------------------
???(01) : "…i…senpai…"
???(02) : "…sensei…"
Souji mendengar suara – suara disekitarnya.
???(02) : "kita siram dengan air aja kuma"
???(01) : "setuju! Biar senpai sadar"
???(03) : "e…eh…tunggu dulu"
???(02) : "mau tunggu sampai kapan kuma"
???(01) : "biar aku aja yang siram"
Souji mengenal suara – suara tersebut dan dia membuka matanya. Dan pada saat yang bersamaaan, seorang perempuan dengan rambut dikuncir dua menyiramnya dengan air.
Souji : "Rise!"
Rise : "ah, syukurlah senpai sudah sadar"
???(02) : "senseeeeiiiiii"
Sesosok anak laki – laki berambut pirang tiba-tiba memeluk Souji.
Souji : "lepasin, Kuma. Susah napas, nih"
Anak tersebut melepaskan pelukannya.
???(03) : "Kujikawa – san, senpai jadi basah kuyup, tuh"
Ucap seorang laki – laki? atau perempuan? memegang sebuah handuk dan memberikannya kepada Souji.
Souji : "makasih Naoto"
Souji senyum manis, muka Naoto merah.
Kuma : "cewek – cewek keluar dulu. Biarin sensei ganti baju kuma"
Kata Kuma tiba – tiba.
Naoto keluar, mukanya masih merah.
Rise manyun, tapi dia keluar juga.
Kuma menutup pintu kamar. Rise dan Naoto menunggu di luar.
Rise : "dasar Kuma. Seenaknya aja ngusir orang."
Naoto : "kan Kujikawa – san yang nyiram air ke senpai"
Rise : "tapi kan itu ide Kuma"
Naoto : "tetap aja nggak ngubah fakta kalau Kujikawa – san yang nyiram senpai"
Tiba – tiba pintu kamar terbuka. Rise dan Naoto masuk ke kamar.
Souji : "kenapa kota diselimuti kabut?" Tanya Souji.
Kuma : "tidak tahu, kuma. Shadow juga kembali dan penduduk kota menghilang kuma"
Rise : "persona bisa dipanggil di kota"
Souji : "bukankah kita sudah mengalahkan Izanami? Seharusnya shadow sudah menghilang"
Kuma : "kami juga tidak mengetahui apa – apa kuma. Kami tidak yakin dari kapan sudah seperti ini kuma"
Rise : "hanya rumah ini dan rumah sebelah yang tidak didekati oleh shadow."
Souji : "mengapa?"
Naoto : "kami juga tidak tahu mengapa demikian. Hanya saja Kujikawa – san merasakan aura yang kuat dari rumah keluarga Iokawa di sebelah"
Rise : "mungkin juga aura itu yang membuat shadow tidak mendekati rumah ini dan rumah itu. Aura itu menyelimuti rumah ini dan rumah itu"
Souji : "bagaimana dengan yang lain"
Kuma : "kami tidak dapat menemukan yang lainnya. `di sana` juga berkabut"
Naoto : "ketika terbangun kemarin pagi, semua orang sudah menghilang"
Rise : "aku sudah mencoba melacak keberadaan yang lainnya dengan Kanzeon, tetapi yang kami temukan hanya senpai di depan rumah Doujima – san"
Suasana kamar tersebut hening hingga tiba – tiba Kuma meminta Souji membuatkan makanan.
Kuma : "Sensei, buatin makanan, dong kuma. Dari kemarin belum makan, kuma"
Souji, Rise, Naoto : *sweatdropped*
Rise : "kan udah aku bilang biar aku aja yang masak"
Kuma : "dokter di kota ini juga ngilang, kuma. Kalau keracunan gimana kuma?"
Rise : "jadi kau bilang masakanku beracun, ya?"
Kuma : "aku nggak bilang gitu kuma"
Rise : "sama aja"
Souji & Naoto : *sweatdropped*
Souji : "ya, udah. Jangan berantem. Aku bakal buat makanan untuk kita. Tapi, dari mana bahan makanannya?"
Naoto : "ambil aja dari rumah ini. Ini rumahku, kok"
Souji, Rise, Kuma : *kaget*
Souji : "kok kalian ikut – ikutan kaget juga? kan kalian yang bawa aku kesini"
Rise & Kuma : "habis, Naoto-kun/Nao-chan nggak ada bilang apa – apa"
Souji : "jadi, kalian nggak nanya apa – apa, langsung masuk gitu aja ke rumah orang?"
Rise : "kira – kira, seperti itu"
Souji : *sweatdropped* "ya, udah nggak usah dibahas lagi. Kalian mau makan apa?"
Kuma : "yakiniku kuma"
Souji : "jangan minta yang aneh – aneh"
Kuma : "kalo gitu omelet aja kuma"
Mereka pergi ke dapur. Naoto menyiapkan bahan untuk membuat omelet. Souji memasak omelet dibantu (baca : dibikin tambah repot) oleh Rise. Sedangkan Naoto, membereskan kekacauan yang dibuat oleh Rise. Dengan kata lain, RISE CUMA BIKIN REPOT –dihajar Rise-.
Setelah berbagai kekacauan di dapur rumah keluarga Shirogane, akhirnya omelet selesai dibuat oleh Souji dibantu Naoto. Rise dapat hukuman dari Souji dengan Naoto karena bikin dapur kayak kota habis dilanda badai, yaitu : nggak dikasih makan sampe dapur bersih kembali.
Rise : "curang!! Kok cuma aku sendiri yang harus bersihin dapur"
Kuma : "kan tadi udah dibilang sama sensei dan nao – chan kuma"
Rise : "tetap aja curang!! Kuma juga bantuin, dong!"
Souji dengan Naoto cuma sweatdropped ngeliat Rise dengan Kuma berantem. Naoto memakan omelet nya dengan perlahan. Dia duduk di depan Souji, mukanya menunduk dan tidak berbicara apa – apa. Souji memperhatikan Naoto.
Souji : "tadi Kuma bilang dia tidak yakin dari kapan shadow dan kabut itu muncul. Apa ada alasan yang jelas mengapa Kuma mengatakan seperti itu?"
Souji bertanya kepada Naoto, memulai pembicaraan. Naoto agak kaget karena Souji tiba – tiba berbicara.
Naoto : "a, ah, sepertinya waktu berhenti di kota ini"
Souji : "berhenti? Maksudmu?"
Naoto : "kami juga tidak yakin, tapi ada beberapa benda yang seperti berhenti bergerak, seperti seekor kucing yang kami temukan di pinggiran sungai"
Naoto : "jam juga berhenti bergerak"
Souji melihat jam tangan yang sedang dipakainya. Naoto mengetahui jam tersebut. Jam yang dia berikan kepada Souji di malam natal 2 tahun yang lalu. Jam tangan yang sepasang dengan jam tangan yang sedang ia kenakan, walaupun jam itu berhenti bergerak.
Souji : "ah, benar! Aku tidak menyadarinya"
Naoto : *blush* "ka…karena itu kami tidak yakin sudah berapa lama ini berlangsung…"
Sementara itu, Souji, Naoto, dan Kuma selesai makan. Sedang Rise baru mau mulai makan karena dapurnya baru selesai dibersihkan.
Rise : *gasp*
Naoto : "ada apa, Kujikawa – san?"
Rise : "aku merasakan keberadaan beberapa orang di luar sana!!"
Souji : "di mana?"
Rise : "tunggu sebentar …"
Rise mengeluarkan Kanzeon dan mulai mencari tahu letak pasti keberadaan orang yang dia rasakan.
Rise : "mereka berada di pinggiran sungai Samegawa!! Ada tiga … bukan, empat orang!! Aura mereka agak aneh, tetapi mereka sepertinya bukan persona – user"
Souji : "ayo kita segera ke tempat mereka, jika mereka buka persona – user, sangat berbahaya bagi mereka berada di luar"
Kuma dan Naoto mengangguk, sementara Rise protes.
Rise : "aku belum makan. Tunggu dulu, dong!"
Kuma : "nggak ada waktu, nanti aja makannya!"
Kuma menarik tangan Rise, Rise manyun lagi, tapi nurut juga. mereka menyusul Souji dan Naoto yang sudah keluar duluan, menuju pinggiran sunga Samegawa.
Huaaa……. Ini fanfic pertama aku, jadinya aneh. Maappp!!! tolong review!!!!!!!! Kasih kritik juga nggak masalah, dari yang normal, agak gak normal, abnormal, super abnormal, SUPER EXTRA HYPER ABNORMAL juga bakal aku baca, kok! jadi, sekali lagi PLEASE REVIEW!!!!!!!!!!!!!
