Manuscript

Disclaimer:Bakuman © Tsugumi Ohba & Takeshi Obata

Rate:K+

Genre:Friendship/Romance

Pair:Takagi X Mashiro

Warning! Sho-ai, jangan lupa OOC sama Typo-nya. DLDR!


Takagi memandangi Mashiro yang sedang menyelesaikan manuskripnya dari sofa yang ia duduki. Makanan yang sedari tadi ia makan sudah habis. Ia melirik ke arah jam dinding di sampingnya. Sudah hampir tengah malam. Ia bangkit dari posisi duduknya dan menoleh pada Mashiro.

"Aku tidur duluan, ya," Takagi melangkahkan kakinya dengan malas ke futon yang sudah tergelar di lantai sesaat setelah ia mendengar jawaban dari Mashiro yang hanya berupa 'hn' kecil.

Ia membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya, mengistirahatkan tubuhnya yang sudah sangat lelah.

Waktu terus berlalu. Mashiro sudah menyelesaikan lebih dari setengah pekerjaannya. Jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari. Sudah sepantasnya ia mengentuk. Ia merapihkan pekerjaannya lalu membaringkan tubuhnya di samping Takagi.

.

.

.

Takagi membuka matanya. Ia kembali melirik ke arah jam dinding di belakangnya. Masih jam tiga dini hari.

Ia merasa tenggorokannya sedikit kering, karena itu ia memutuskan untuk mengambil air minum.

Ia meneguk habis air dalam gelasnya dan meletakkan gelas itu di meja. Matanya tertuju ke pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh Mashiro. Ia melangkah pelan menuju meja kerja Mashiro. Terlihat tumpukan manuskrip yang hampir selesai tersusun rapih di sana. Ia mengambilnya dan mulai membacanya satu per satu. TIap-tiap halaman ia baca dengan teliti dan akhirnya sampai pada halaman yang belum terselesaikan.

Ia kembali menaruh manuskrip itu di meja. Ia lalu duduk di kursi yang ada di depannya dan mulai menyelesaikan manuskrip itu.

Dengan sangat hati-hati, ia mengerjakan pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh partnernya itu. Takagi hampir menyelesaikan pekerjaannya saat fajar mulai menyingsing. Pekerjaan seperti itu sangat melelahkan. Tak heran jika seluruh tubuhnya pegal-pegal. Ia menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Sebelumnya ia hanya ingin beristirahat sebentar, tetapi ia malah jatuh tertidur.

.

.

.

Matahari sudah bersinar terang. Cahayanya mampu menyinari ruangan yang sebelumnya gelap itu.

Mashiro mulai membuka matanya saat cahaya tersebut mulai mengganggu matanya. Saat matanya sudah terbuka sempurna, hal yang pertama kali ia lihat adalah sosok Takagi yang tertidur di meja kerjanya.

Perlahan ia bangkit dan berjalan ke arah Takagi yang masih tertidur. Ia mengernyitkan alisnya saat melihat kondisi mejanya yang berantakan. Alat-alat yang berantakan, potongan screentone yang berhamburan, bahkan botol tintanya pun belum ditutup.

Ia menghela napas. Matanya sekarang tertuju pada lembaran-lembaran manuskrip yang sebelumnya ia tumpuk rapih. Ia melihat manuskrip itu satu per satu. Semuanya sudah selesai ditinta dan ditempeli screentone. Tetapi saat ia hitung, jumlahnya kurang satu. Dan ternyata lembar terakhir tersebut ada di bawah tangan Takagi.

Perlahan ia tarik lembar terakhir tersebut. Ia tak mau Takagi terbangun. Setelah berhasil mendapatkannya, ia memandangi lembar terakhir dari manuskripnya itu.

Senyum mulai tampak menghiasi wajahnya. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Takagi dan mengecup pelan pipi kiri Takagi.

"Terima kasih," bisiknya pelan di telinga Takagi sesaat setelah ia mengecup pipi parternya tersebut.

Owari


A/N:Otanjoubi omedetto, Saku! Sebenernya fic ini udah selesai di hari ulang tahunmu. Berhubung lagi UTS, saya gak bisa publish di hari yang sama. Maaf, ya.

Makasih juga buat idenya. Tanpa ide dari anda, saya tak akan mampu membuat fic ini. Maaf saya tidak dapat memenuhi rikues anda yang pertama. Habisnya itu straight, sih. Saya udah lupa caranya bikin straight *sesat*.

Dari pada panjang-panjang, saya akhiri sampai di sini. Readers yang baik, mind to review?