In the Morning
Naruto Masashi Kishimoto
Warning: AU. OOC. Typo. Tidak sesuai EYD. Etc..
Don't Like Don't Read
.
.
.
.
.
"Mama.. Papa.." masih terlalu pagi untuk memulai aktivitas hari ini. Tetapi anak kecil berusia dua tahun itu sudah begitu semangat menghampiri kamar kedua orangtuanya.
Sasuke membuka sebelah matanya perlahan, kemudian segera terpejam lagi.
Terdengar suara langkah kaki kecil mendekat kearah ranjang. Tangan mungilnya menyentuh lengan sang ayah.
"Papa" panggil Sarada lagi, namun sang ayah masih tetap berpura-pura tidur. Tidak tinggal diam. Sarada berusaha memanjat ke atas ranjang orangtuanya yang sengaja tidak dibuat terlalu tinggi sehingga masih bisa dijangkau oleh tubuh mungil Sarada.
"Mama, papa!" Sarada duduk di antara ibu dan ayahnya, sambil menepuk-nepuk lengan Sasuke dan Sakura.
"Hn" terdengar suara mengerang malas dari Sasuke atas responnya kepada Sarada.
"Papa! Papa bangun" teriak Sarada tepat ditelinga Sasuke, membuatnya sedikit meringis.
"Masih terlalu pagi Sarada, sini tidur bersama papa" sepertinya ulah Sarada berhasil membuat Sasuke bangun. Sasuke meraih tubuh kecil Sarada dan memeluknya, tetapi bocah itu malah bergerak-gerak dan menjerit dengan keras seolah ingin bebas dari pelukan erat sang papa yang membuatnya tidak nyaman. Sasuke hanya terkekeh merasa senang karena anaknya tidak bisa lepas dari pelukannya.
"Lepaskan aku papa"
"Cium papa baru bisa lepas"
Sungguh, Sakura tidak bisa menahan senyumannya mendengar percakapan suami dan anaknya pagi ini. Sakura membuka sebelah matanya sedikit melihat Sarada yang sedang mencium pipi kanan dan pipi kiri serta bibir Sasuke.
"Anak pintar," Sasuke mengusap-usap lembut kepala Sarada kemudian melepaskan pelukannya. "Sekarang baru jam empat pagi. Kenapa kau sudah bangun, hm?" lanjut Sasuke seraya meletakkan Sarada di atas perutnya. Tetapi Sarada hanya menggelangkan kepalanya dengan wajah yang sangat polos.
"Baiklah, sekarang ayo ikut papa gosok gi...?"
"GIGI" jawab Sarada dengan cepat dan antusias. Sasuke hanya tersenyum kecil melihat kepintaran dan keenerjikan anaknya. Kemudian Sasuke menggendong Sarada menuju wastafel kamar mandi.
Sakura membuka matanya memperhatikan dua orang yang sangat dicintainya itu. Sakura tersenyum gemas saat mendengar suara Sasuke dan Sarada yang sedang menyanyikan lagu anak-anak. Pemandangan yang sangat menyenangkan bagi Sakura.
Sasuke sangat menyayangi anaknya melebihi apapun. Dan Sakura sangat bersyukur memiliki Sasuke. Bukan hanya ayah yang baik tetapi Sasuke juga suami yang baik dan bertanggung jawab. Mungkin Sakura bukan istri yang baik dan sempurna, tapi Sakura berjanji akan selalu mendampingi Sasuke serta anaknya.
"Papa, mama belum bangun"
"Ayo kita bangunkan mama?"
"Siap! Glak!"
Sakura segera memejamkan matanya lagi, berpura-pura tidur. Bersiap akan serangan dari suami dan anaknya. Sakura tidak bisa menduga apa yang akan mereka lakukan, tapi Sakura harap tak ada ide yang aneh terlintas dibenak mereka.
Dalam hitungan detik wajah Sakura sudah menjadi objek kecupan oleh Sasuke dan juga Sarada. Kening dan kedua pipinya basah karena ciuman dari Sarada. Tapi Sakura tak mengira kalau Sasuke akan benar-benar menciumnya tepat di bibir.. oh my god!
"Hole!! Mama bangun"
FIN
