Our Life ( Yunjae )

.

.

.

.

Disclamer : Mereka milik Tuhan, tapi... seperti biasa Changmin oppa milik Cho seorang. Hehehehehehe...

Pairing : Yunjae (baru mereka maksudnya)

Rate T

.

.

.

.

~ Jae POV ~

.

" Eomma, aku berangkat dulu" Kataku mencium pipi Eomma dan Appaku

" Ne, hati - hati dijalan"

" Ne Eomma"

Aku meninggalkan mereka yang ada di ruang makan dan berjalan menuju motor maticku yang terparkir tepat disebelah mobil sport milikku.

" Ah, mata cek! Hidung cek! Kulit wajahku, cek! Dan bibir merah imutku, cek! Yap, semua sempurna" Gumamku pada spion motor sambil memegang wajahku yang tampan ini.

Aku mulai menjalankan motor kearah sekolahku. Oh! Hy, aku Jung Jaejoong, anak dari Jung Siwon dan Jung Kibum, kelas 11 di DongBang School. Aku kendarai motorku pelan dan meresapi setiap angin yang datang. Indah sekali hari ini.

Motorku berhenti saat berhadapan dengan perempatan, lampu merah menghadangku. Ah! Itu bukannya seragam sekolahku. Eh? Kenapa jalan kaki? Setauku semua yang bersekolah di DongBang adalah anak orang kaya yang akan gengsi dengan berjalan kaki. Dia menggandeng seorang nenek. Dan ketika sudah sampai disebrang, namja itu membungkuk lalu berlari lagi ke sebrangnya lagi dan mulai berlari kecil. Aku melihat matanya yang tegas, ah! Sangat indah! Sepertinya dia akan terlambat? Apa peduliku? Aku sampai kesekolah 15 menit sebelum bel berbunyi. Aku parkirkan motorku di tempat parkir.

" Jae-oppa! Kyaaaa~ Imut sekali!" Seorang Yeoja meneriaki namaku.

Ah~ Mulai lagi

" Jae-oppa~ Saranghae~~~ Ahh, Oppa makin imut pakai motor ituuu~~"

Aiisshhhh, kenapa yeoja - yeoja lantai dua itu berisik sekali. Aku melemparkan senyum manis pada mereka, itu yang selalu aku lakukan, jadi pangeran didepan para yeoja dan namja yang mengaku seme.

" Eh, Jae-hyung mana mobilmu?" Seseorang dengan tinggi badan berlebih berjalan santai disampingku, Shim Changmin

" Oh, aku mau mengganti suasana dengan membawa motor Minnie ya"

" Ah, tebar pesona"

" Anni"

" Eh, kudengar kemarin salah satu sunbae menyatakan cinta padamu? Dia namja?"

" Eoh, aku belum cerita?" Tanyaku, dia menggeleng. Kami sedang menaiki tangga menuju kelas

" Ne, Seungri-hyung kau tau kan? Dia yang dikelas 12-D itu"

" Ah, ya playboy cap gayung itu kan? Yang sifatnya tidak jauh beda sama si jidat lebar itu"

" Ya, Chunnie itu lebih tua darimu, sopanlah sedikit"

" Bodo"

Aku duduk ditempatku, Changmin duduk disampingku. Walaupun kami sekelas, umurnya berbeda 2 tahun denganku dan Yoochun. Yoochun adalah teman baik kami juga walaupun berbeda kelas. Sifatnya sangat playboy, dan semua yeoja dapat bertekuk lutut hanya dengan sunyuman dan kedipan matanya saja!

Sedangkan Changmin dia adalah food monster, dia sanggup memakan sebanyak apapun makanan itu dalam hitungan menit. Dia juga lumayan pintar, dulu ibunya tidak memasukkannya ke TK karena saat umurnya 5 tahun dia sudah bisa membaca dan menulis.

Oh! Kami bertiga adalah teman dari SD. Aku membuang wajahku saat bel berbunyi. Aku melihat gerbang mulai tertutup, eh? Namja yang tadi aku lihat! Dia membungkuk kearah guru.

Ah! Pasti Baek-saenim tidak akan melepaskannya. Aku melihat guru itu mengangguk lalu membiarkannya masuk. MWO! Baek-saenim tidak pernah melepaskan murid yang terlambat! Dia bahkan pernah menyuruhku membersihkan toilet karena telat! Apa - apaan namja itu! Kenapa bisa lolos begitu? Sekaya apa keluarganya sampai bisa seperti itu? Tapi kenapa dia tidak naik kendaraan?

" Hyung! Hyung! HYUUUNNGG!"

" Aiisshhh, telingaku sakit pabbo!" Kataku memukul lengannya

" Lagian kenapa tidak menyahut. Tuh gurunya sudah didepan kelas"

" EH? Heheheheheh, Mian"

Pelajaran berlangsung sangat membosankan, amat sangat membosankan. Aku jadi teringat namja bermata musang tadi. Siapa ya dia?

" Kyyaaaaa, Jaejoong-oppa kyeoptaaa!" Teriak seseorang, aku menengok.

Oh! Sudah jam istirahat, pantas ramai.

" Hyung, kajja kita makan. Aku sudah amat sangat lapar" Changmin menarik tanganku

Kami berjalan ke kantin, aku mengikutinya saja. Disepanjang jalan menuju kantin banyak sekali yeoja yang memberikanku hadiah, mulai dari makanan, asesoris sampai jepit rambut yeoja! Aisshh! Terkenal memang merepotkan.

" Nah, kalau kekantin bersama hyung kan menyenangkan, makanannya tambah banyak. Aku minta coklatnya ya hyung" Ucap Changmin, kami sudah duduk dimeja kantin

" Ne, ambilah sesukamu. Aku sedang tidak bernafsu" Kataku melayangkan pandanganku keluar kantin

DEG!

Namja itu lewat lagi. Dia berjalan dengan cepat sambil membawa beberapa buku. Ada yang berbeda dengannya, AH! Dia menggunakan kacamata.

" Hyung, hyungie, wae? Kau melihat kemana?" Tanya Changmin melihat kesekeliling

" Itu, namja tadi siapa ya? Aku kok ga pernah lihat dia?" Tanyaku

" Mana? Mana? Aku tidak melihat siapa - siapa?"

PLETAK

" Appo hyung! Aissshh! Cantik - cantik galak amat!" Teriak Changmin

" MWO! Aku tidak cantik, tampan!"

" Ya ya, Namja cantik"

" Ya! Kalau begitu jangan makan makanan milikku lagi! Kemarikan!" Kataku merebut coklat yang sedang dia makan

DEG!

Oh ow, aku membangkitkan sisi sensitive Changmin, dia menatapku dalam dengan mata berkaca - kaca.

" Mi-mian. Makanlah sesukamu. Ambil saja" Kataku menenangkannya, lalu mengembalikan coklat yang kurebut

" Aku membencimu hyung!" Katanya hampir berteriak, mukanya mulai merah dan matanya berkaca - kaca

" Eh? Ah jangan membenci hyung Minnie ah. Mian. . . Joengmal mian" Kalau seperti ini hanya satu jurus yang dapat menenangkannya " Hah... Ambilah makanan yang kamu suka, aku akan membayarnya"

" Jinjja?" Kata Changmin, tiba - tiba matanya berubah menjadi puppy eyes

" Ne.. . ."

Tuh kan benar . . . .

" Gomawo hyungie. . . Ah! Kekasihku, tunggu aku" Katanya lalu menuju stand

Uang jajanku akan habis cepat deh, dia terlalu sensitif. Tidak boleh membiarkan kekasihnya A.K.A makanan diambil atau mengancam makanannya diambil.

" Yo Jae" Sapa seseorang, aku menengok

" Chunnie, kenapa telat?" Tanyaku

" Aku menyelesaikan tugas Baek-saenim dulu tadi"

" Wae?"

" Eh? Aku mendapat nilai 5 dalam mata pelajarannya, aku jadi terkena ujian ulang"

" Makanya jangan bodoh, tampang saja dipikirin" Kata Changmin yang menghampiri kami dengan membawa banyak makanan " Ya! Tiang listrik! Seenaknya saja bicara" Ucap Yoochun pada Changmin

" Wae? Kenyataan kan? Tapi kau dapat nilai 50 dipelajaran Baek saenim? Matematika? Tumben? Siapa yang jadi teman mencontekmu kali ini? Sungguh berhasil"

PLETAK

Dengan amat sayang Yoochun menjitak kepala Changmin.

" Appoyoooo! Jae-hyung, appo. . . Si jidat lebar ini benar - benar menyebalkan" Ujar Changmin padaku

" Kan kau yang mulai duluan" Ucap Yoochun

" Sudahlah, kalian ini. . . sudah Minnie ah, makan dulu, duduk sini dekatku"

" Ne hyung"

Changmin duduk disampingku, dan mulai menikmati kekasihnya dengan lahap.

" Jja, Yoochun ah aku jadi penasaran siapa yang membuatmu bisa mendapatkan nilai 50? Biasanya bukan kah paling tinggi kamu mendapatkan nilai 20 atau 30? Aku jadi penasaran juga?" Tanyaku

" Oh, dia tutorku yang baru"

" Mwo? Tutormu sangat sabar kali ini"

" Ne"

" Sudah berapa minggu mengajarmu?" Tanyaku

" Sekitar 2 minggu"

" Oh, dia tahan juga hyung, dia yang waktu itu bertemu denganku itu kan?" Tanya Changmin

" Ne"

" Ah, untunglah ada yang bisa membuatmu pintar sedikit" Ucap Changmin cuek

" Mwo! Kau mau mulai lagi?" Yoochun menaikkan lengan seragamnya

" Changminnie, Yoochun ah! Berhentilah! Aku sedang tidak ingin mendengar kalian berkelahi" Kataku menatap mereka dengan tajam

" Ne" Kata kedua sahabatku menurut. Mereka akan menurut padaku saat aku memperlihatkan wajah tegas

" Jaejoong ah, annyeong" Seseorang datang menyapaku

" Oh, Seungri sunbae annyeong"

" Ini, aku bawakan sushi. Aku dengar kamu sangat menyukai sushi?" Katanya sambil memberikan sebuah kotak berwarna merah, warna kesukaanku

" Eh? Merepotkan saja sunbae? Tidak usah seperti ini"

" Anni. Tidak apa - apa. Makanlah, aku pergi ne. annyeong" Katanya lalu pergi

" Bukankah kamu sudah menolaknya?" Tanya Yoochun

" Ne, entahlah kenapa dia baik padaku"

" Apa kamu akan memakannya?" Tanya Yoochun

" Ani, aku sedang tidak lapar"

" Boleh ku minta?"

" Kamu menyukai sushi?"

" Bukaaann, ini untuk tutorku yang berharga itu"

" Mwo? Kamu akan membawanya pulang?" Tanyaku

" Ani, jam segini biasanya dia ada diperpus. Aku ambil ya. Sampai ketemu nanti" Ujar Yoochun lalu pergi

" Minnie ah, memang tutornya guru disini?" Tanyaku

" Bukhan hung, diiahh murit sinih" Jawab Changmin masih dengan mulut penuh

" YA! Telan dulu makanannya! Jorok! Jangan menghancurkan imageku!" Ucapku

Siapa yang bisa menahan sabar dengan Yoochun sampai Yoochun begitu? Dia tidak pernah perhatian pada tutor - tutor yang sebelumnya, dia sangat nakal dan tidak bisa diatur, ntah sudah berapa puluh tutor yang menghadapinya tapi tidak ada yang mampu menaklukannya.

Sekarang? Bahkan dia membawakan sushi untuk tutornya? Tak terasa sudah jam pulang sekolah, Changmin sudah dijemput oleh supirnya, Yoochun sibuk kencan dengan yeoja tidak jelas. Aku berjalan perlahan menuju tangga sampai ada yang menarikku menuju kelas sebelah.

" Seungri sunbae!" Kataku

" Ne, Jongie ah. . . Aku masih belum bisa percaya kamu menolakku" Seungri sunbae menyentuh leherku lembut tapi aku segera mengelak

" Apa maumu?" Tanyaku datar

" Aku hanya ingin kamu menerimaku, Otte?"

" Aish! Kan sudah kubilang aku tidak bisa"

" Wae?" Tanyanya mempererat pinggangku

" Aku tidak menyukaimu. Kau hanyalah sunbae dimataku. Jadi tolong menyingkirlah dariku. Jelas?"

" Ani, Jaejoong ah, kamu tau aku sudah menyimpan rasa ini lama"

" YA! Seungri sunbae, lepaskan aku! Tolong!"

" Semua sudah pulang Jongie ah! Tidak akan ada yang mendengarmu" kata Seungri sunbae mulai mencengkram pinggangku erat

Aku mencoba mendorongnya, tapi tenaganya sangat kuat. Ah! Mati aku! Aku tidak ingin virginku diambilnya! Siapa saja tolong aku! Aku memejamkan mata sambil terus mendorongnya.

BUGHH

.

.

.

~ TBC ~

.

.

.

.

Annyeong...

FF ini terinspirasi dari film fav Cho dlu... pasti tahu kan apa? Inget marga Jaemma disini... nanti bakal tau...

Lanjut?