MI AMOR

Disclaimer: Hetalia Axis Power©Hidekaz Himaruya

Mi Amor©Naela Jeevas Keehl

Rated:M

Genre: Romance, Tragedy and Humor

Pair(s): EspPrus(jangan hajar saia!#kabur sebelum di hajar masal# sedikit hint RusAme(kabur sebelum di hajar para fans USUK) dan RomanoXBelgie

Warning: OC, OOC, GaJe, Yaoi, Bloody(dikit), Semi-Lemon, Human Name Used, Death Chara(ending)

Chapter One: The Beginning from Nightmare

xXxXxXxXxXxXx

Sepasang mata berwarna emerald yang indah membuka perlahan saat di rasakannya matahari mulai menerangi kamarnya melalui celah-celah kecil jendelanya,

"Mmm… buenos dias dunia" ujar seorang pemuda dengan bahasa Spanyolnya yang khas sambil berusaha meregangkan otot-ototnya yang kaku, mata emeraldnya yang sedikit sayu menatap ke arah jam dinding kamarnya yang menunjukkan

Pukul 06.45

Mata emerald pemuda itu terbelalak sebelum bergegas turun dari ranjangnya,

"Huwaa! Aku telat!" teriaknya kalut sambil lari terbirit-birit menuju kamar mandi dan dalam waktu tak lebih dari 5 menit(mandi apaan tuh?) dia sudah keluar dari kamar mandi dengan seragam (tidak) lengkap,

"Hiks, kenapa Lovi gak bangunin aku sih…" ujar pemuda berambut coklat itu sambil berusaha memakai sepatu ketsnya dan dengan tergesa-gesa menyambar tasnya dari atas meja belajarnya yang berantakan dan langsung berlari keluar dari rumahnya, tentunya setelah mengunci pintu rumahnya.

xXxXxXxXxXxXx

Sesampainya pemuda itu di depan gerbang sekolahnya dia sudah di sambut pemandangan yang cukup horror, seorang guru yang bisa di bilang memiliki ketenaran di sekolah di karenakan wajah, penampilan, sifat de el el yang mewakili satu kata yaitu KILLER,

"ANTONIO FERNANDO CARRIEDO! KAMU PIKIR SEKARANG JAM BERAPA HAH!" teriak guru itu dengan suara yang melebihi suara TOA masjid membuat telinga pemuda yang di panggil(baca:di teriaki) sedikit berdenging,

"M-maafkan saya, saya berjanji nggak kan telat lagi" pinta Antonio sambil sembah sujud kearah guru KILLER itu,

"Keliling lapangan 10 KALI!" kata sang guru dengan nada tegas tanpa melihat muka syok Antonio, akhirnya dengan langkah 5L(Lemas, Letih, Lesu, Lunglai dan Lapar) Antoniopun berlari keliling lapangan yang besarnya seperti bandara tersebut,

"Ugh…dasar guru KILLER sinting, ngasih hukuman gak tanggung-tanggung" omel Antonio sambil berlari-lari kecil mengelilingi lapangan dengan bonus panas yang sangat menyengat.

#Di skip sampai waktu istirahat#

Setelah 'puas' berlari di lapangan yang panasnya dan luasnya tak tanggung-tanggung, Antoniopun tepar sehingga Lovino-nya tersayang#di hajar Lovino# sehingga Lovino terpaksa membawa(baca:menyeret) Antonio ke UKS,

"Aduh, si tomato bastard ini berat banget sih. Kenapa harus aku juga yang bawa si bastard ini ke UKS, dasar author bego" gerutu Lovino dan akhirnya setelah melalui perjalanan panjang(nan lebay) akhirnya Lovino sampai di UKS, tapi entah karena nasibnya sedang sial atau memang kebetulan yang tak terduga, Lovino melihat Ivan dan Alfred di depan ruang UKS (oke kalau Ivan ada di UKS itu wajar mengingat dia juga salah satu anggota Palang Merah(what the?) dan Alfred juga normal-normal saja jika dia ada di UKS mengingat dia sering bolos dengan cara tidur di UKS) tapi apakah NORMAL melihat tangan Ivan melingkari pinggang Alfred dan tangan Alfred melingkari leher Ivan DITAMBAH bibir mereka berdua…menyatu?

Lovino hendak berteriak kencang sesaat sebelum ada tangan yang membekap mulutnya,

"!"

"Sst…diamlah atau mereka akan membunuh kita" sebuah bisikan dari seseorang sudah cukup untuk membuat pemuda Italia itu terdiam, orang itu menarik Lovino ke arah kelas kosong yang ada di dekat UKS dan setelah yakin Lovino tidak teriak buru-buru di lepaskan bekapan tadi, Lovino berbalik memandang kearah penyelamatnya dan pemuda Italia itu terkejut melihat sosok penyelamatnya,

"A-apa yang kau lakukan di sini, Bella?" bisik Lovino nyaris tak terdengar, gadis bernama lengkap Bella Van Stane itu terlihat sedikit gelagapan,

"Err…aku nggak sengaja lihat kamu menyeret Antonio ke UKS, t-terus saat aku hendak manggil kamu aku liat 'mereka' dan sebelum kamu jadi korban pembunuhan(?) aku mutusin nutup mulutmu" cerita gadis Belgium itu panjang lebar dan saat itulah Lovino menyadari ada sebuah kamera digital menggantung di leher Bella,

"Err…Bella, untuk apa kamera digital itu?" tanya Lovino heran karena Bella bukanlah anggota klub fotografi ataupun anggota mading, mendadak wajah pemuda Italia itu menjadi horror,

"Bella" panggil Lovino dan Bella sedikit merinding merasakan aura tak mengenakkan dari Lovino,

"I-iya?" suara Bella sedikit gemetar,

"Jangan bilang kalau kau ke UKS hanya untuk mendapat gambar mereka berdua" tanya Lovino, aura gelapnya semakin menguat,

"I-iya" suara Bella gemetar dan sebelum Lovino berkata apa-apa Bella sudah kabur dari Lovino dengan menggunakan kecepatan cahaya(?).

Sementara itu Antonio 'masih' tergeletak sekarat di dekat UKS dan terlupakan oleh Lovino yang masih sibuk mengejar 'kekasih'nya yang telah menjadi Fujoshi. Sesosok pemuda dengan rambut berwarna pirang, mata berwarna emerald dan jangan lupa alisnya yang super tebal kayak lapis legit (you-know-who#di jejeli scone#) mendekati Antonio yang sedang tepar,

"Oi git, ngapain tidur di sini? Dasar tomato-freak, tidur saja sembarangan seperti si Heracles" bukannya menolong pemuda itu justru menghina Antonio (oh poor Antonio#di lempari tomat#) dan akhirnya pemuda itupun pergi meninggalkan Antonio yang sudah mulai sadar dari teparnya,

"Eh lho? Aku kok ada di sini?" tanya Antonio entah pada siapa, Antoniopun dengan langkah terseret(?) meninggalkan UKS yang kini entah mengapa ada suara desahan?(#author nahan mimisan sambil memotret apa yang ada di dalam sana#bisa di ketahui siapa yang ada di dalam sana saat mendengar desahan-desahan tersebut)

Akhirnya setelah melalui perjuangan panjang berjalan dengan langkah terseret(?) Antoniopun akhirnya sampai di sebuah ruangan kelas Hetalia,

"Mon cherrie, kenapa datang telat? Sayang lho tadi ada murid baru yang cakep banget, ah jadi pingin abang Francis raep" kata-kata lebay nan menjijikan dari Francis langsung membuat Antonio ingin muntah tapi itu di tahannya mengingat Arthur akan murka kalau melihat ruangan kelas kotor oleh muntahan Antonio,

"Oh begitu, siapa murid barunya?" tanya Antonio dengan senyum yang agak di paksakan dan Francis menunjuk ke sudut ruangan dimana seorang pemuda dengan rambut berwarna putih perak tengah menatap bosan keluar jendela, diam-diam Antonio mengakui dia memang tampan walau kulitnya terlihat berwarna sedikit pucat,

"…terus tadi, lho Antonio? Hei Antonio, kenapa bengo-" kata-kata Francis terputus saat dilihatnya mata Antonio terus memandang kearah murid baru yang cuek itu,

"Wah, abang tak menyangka kalau Antonio sekarang sudah besar ya?" goda Francis dan Antonio yang sudah tersadar dari kegiatannya mengamati pemuda itu langsung menoleh ke Francis dengan muka sedikit blushing,

"A-apa maksudmu?" kata Antonio sedikit gugup dan Francis menunjuk kearah murid baru itu dengan tatapan jahil,

"Kau jatuh cinta padanya kan?" kata Francis sontak membuat muka Antonio memerah seperti tomat yang biasa dia makan,

"N-nggak" ujar Antonio dan cengiran jahil kembali muncul dari wajah pemuda berkebangsaan Prancis itu,

"Benarkah~" goda Francis dan Antonio langsung menutupi mukanya yang kini sudah merah padam,

"D-diamlah" bisik Antonio sambil menyembunyikan wajahnya di antara lengannya,

"Baiklah aku akan diam" ujar Francis santai sambil meninggalkan temannya dengan senyum kecil karena telah berhasil membuat temannya itu gelagapan bahkan sampai blushing.

Antonio merasakan jantungnya berdetak cepat saat mendengar ucapan Francis, 'A-apa iya aku menyukai pemuda itu? Ma-mana mungkin! Bertemu saja baru sekali ini, tapi entah mengapa rasanya hangat sekali saat melihatnya. Terasa aku sudah sangat mengenalnya' batin Antonio, perlahan dia bangkit dari kursinya dan berjalan kearah pemuda itu,

"Mau apa?" tanya pemuda itu agak datar dan Antoniopun tersenyum kecil,

"Mau kenalan, namaku Antonio Fernando Carriedo" kata Antonio semangat sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak bersalaman,

"Aku Gilbert Beilsmidcht, yang paling awesome" ujar pemuda bernama Gilbert itu sambil tersenyum kecil dan menjabat tangan Antonio, sekilas Antonio bisa melihat dari senyum itu ada keterpaksaan dan Antoniopun memutuskan untuk mengacuhkannya,

"Gilbert? Nama yang bagus, oh ya kau sudah berkeliling sekolah ini belum?" tanya Antonio semangat dan Gilbert menggeleng pelan,

"Belum" jawabnya dan Antonio menarik tangan Gilbert,

"Ayo kita keliling sekarang saja!" kata Antonio semangat sambil terus menarik Gilbert yang sedikit kebingungan,

"Ayo cepat, mumpung sekarang masih istirahat" kata Antonio sambil terus menarik Gilbert yang sedari tadi tidak bergeming, "Ayolah" pinta Antonio sambil memasang tampang agak memelas, sekilas Antonio melihat ada semburat kemerahan yang mewarnai wajah pemuda itu, tapi langsung tergantikan oleh seulas senyum yang(menurut Antonio) cukup manis, "Baiklah" kata Gilbert dan mereka berduapun berkeliling sekolah ini.

Sepanjang perjalanan, mereka berdua saling bercakap-cakap layaknya sudah berteman sejak lama. Banyak hal yang mereka ceritakan dan terkadang diselingi canda tawa yang keluar dari mulut mereka berdua.

Akhirnya mereka selesai berkeliling sekolah itu dan kini mereka berdua tengah ada di taman kecil yang terletak di belakang sekolah, mereka berdua kini tengah beristirahat melepas lelah sambil menikmati pemandangan yang ada di taman kecil itu,

"Wah, aku tidak menyangka di sekolah internasional seperti ini ada taman yang awesome banget macam ini" ujar Gilbert kagum, mata rubynya menyusuri setiap inchi dari taman itu seolah hendak menyimpan memori tentang taman kecil itu. Antoniopun tertawa kecil, mata emeraldnya mengamati bunga-bunga mawar yang mekar di dekatnya karena tergoda oleh mawar tersebut, Antoniopun memetik setangkai mawar putih dan menghirup aromanya sejenak, "Bunga yang cantik" ujar Gilbert tanpa sadar dan kemudian perlahan dia memetik setangkai mawar putih dan menyentuh kelopaknya dengan lembut seakan-akan menyentuh sebuah kaca yang rapuh,

"Dibalik mawar ini, ada sebuah arti yang menjadikannya berbeda dari bunga-bunga lainnya" kata Gilbert pelan dan Antonio memandang penuh antusias,

"Apa artinya? Aku ingin dengar!" katanya semangat dan Gilbert tertawa kecil sebelum akhirnya memandang sedih kearah mawar yang sekarang ada dalam genggamannya,

"Mawar… itu seperti manusia…" kata Gilbert pelan dan kemudian menghembuskan nafasnya pelan sebelum melanjutkan perkataannya,

"Dibalik kecantikannya yang memesona dan keanggunannya, ada duri… yang membuat siapapun merasakan perih saat mengenai durinya" kata Gilbert dan mendadak angin bertiup kencang, membuat mawar yang ada dalam genggamannya terbang tertiup angin.

Antonio menatap sosok didepannya, mendadak dia merasakan ada sesuatu dibalik kata-kata Gilbert, terasa ada kepahitan, kegetiran, kesedihan dan terutama…

Kesepian…

Antonio merasa bersalah karena membuat Gilbert menjadi harus mengucapkan apa yang mungkin agak sensitive bagi Gilbert dan perlahan dia merengkuh sosok yang ada di hadapannya ke dalam sebuah pelukan hangat, Antonio mampu merasakan Gilbert sedikit gemetar dalam pelukannya, tapi pada akhirnya dia hanya diam saja dan membiarkan Antonio merengkuhnya,

"Maaf…" bisik Antonio lirih sambil mengusap pelan rambut putih perak milik Gilbert,

"Untuk apa?" tanya Gilbert, suaranya terdengar agak bergetar,

"Karena membuatmu mengatakan apa yang tak ingin kau katakan…" dan dia mampu merasakan ada cairan hangat yang membasahi seragam sekolahnya,

"Jangan pedulikan aku…" bisik Gilbert pelan,

"Aku tak butuh kepedulian dari siapapun" lanjutnya,

"Kata siapa? Aku peduli padamu dan aku tak akan biarkan siapapun menyakitimu" bisik Antonio pelan,

"…" Gilbert terdiam tanpa suara,

"Gilbert?" panggil Antonio,

"Danke…" Antonio tertegun sejenak sebelum akhirnya tersenyum kecil,

"Sama-sama…"

.

.

Sosok dengan mata berwarna violet yang menawan menatap dengan tatapan tidak suka kearah Antonio, sosok itu terlihat sangat marah saat melihat Antonio merengkuh Gilbert dan perlahan bibirnya menggumamkan sesuatu,

"Welcome to your nightmare, Antonio Fernando Carriedo"

xXxXxT.

Gimana? Gaje sangatkah? Maaf kalau jelek, sepertinya saia bikin OOC-nya pada kelewatan ya? Karena ini fanfic pertama saia, jikalau ada kesalahan mohon maklum karena saia masih pemula(udah tau masih pemula masih aja nekat bikin fic rated M + Horror + Humor + GaJe kayak gini)

Saia tahu kalau pair ini bukanlah fave pair seperti USUK, AsaKiku, RoChu, PrusSpa DenNor, SuFin de el el tapi saia berharap ada juga yang mau suka pair yang tergolong agak(baca: sangat) ganjil ini mengingat Antonio itu uke universal#author di lempari tomat# dan kalau Gilbert sih… jadi uke universal emang pantes#di kejar fans Gilbert# mengingat ada pair Germancest dimana si Gilbert jadi uke, RusPrus, AmeriPrus bahkan Gilbert jadi ukenya Roderich juga ada.

Question:

Ada yang bisa menebak siapa yang tengah mengintip Antonio dan Gilbert? Jika benar anda mendapatkan hadiah SATU LUSIN SCONE BUATAN ENGLAND!#author di gebuki secara masal#

Satu lagi, readers bisa merequest pair fave kalian untuk di tampilkan pada chapter selanjutnya(tapi tetap saja yang paling utama EspPrus) asalkan YAOI, kalau straight… mungkin boleh tapi saia liat dulu straight siapa sama siapa dan untuk yuri… mungkin boleh juga tapi sama seperti yang straight, saia liat-liat dulu.

Tambahan:

~Buenos Dias: Selamat pagi(Spain)

~Bella Van Stane: Belgium(namanya saia karang sendiri, jika ada kesamaan mohon maaf)

~Danke: Terima kasih(German)

.

.

Mind to REVIEW?