Story By: Razen.
Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.
Rate: K
Genre: Family, Humor, semi-Romance.
Pair: Semi-Yuushou x Aster.
Warning: Nyamuk!Yuuya, OOC, typo, some mistakes EYD, AU, semi-Pedo, roman picisan lebay di bawah umur.
A/N: Fanservisuntuk yang demen Om Ganteng x Mantan Panglima Academia, abaikan bocah SD di bawah. Ah, dan salahkan Adinda Gia-XY yang telah mengompori saya hingga terjengat sindrom Yuu-Yuu-Aster.
xXx
PDKT! Di Teras
xXx
.
.
.
"Yuuyaaaaa! Aster datang menjemput, nih!"
"Sebentar, Pa! Sisiran dulu biar rapi!"
Yuushou tersenyum geli mendengar suara gedubrakan yang entah berupa langkah kaki hingga benda-benda berat yang berjatuhan, tepat di mana kamar putra tunggalnya berada. Sempat bapak-bapak beranak satu itu berharap kecil hari ini Yuuya tidak terpeleset saking terburu-burunya hanya untuk berpenampilan terbaik sebelum bertemu orang yang ditunggunya setiap pagi.
Ya, yang dimaksud berada tepat di sampingnya. Berdiri bersebelahan, memegangi tas yang digendong di punggung. Anak tetangga yang notabene lebih tua empat tahun dari putranya. Jika Yuuya masih SD kelas empat, maka anak ini sudah SMP kelas dua. Dan sudah menjadi kebiasaannya untuk menjemput Yuuya setiap pagi hari, lalu berangkat sekolah bersama mumpung arah yang dituju sama.
Pertanyaannya, yakin hanya menjemput?
"Maaf, ya, Aster. Yuuya sepertinya telat bangun lagi hari ini." Telapak tangan besar menepuk kepala berhias mahkota perak alami yang sudah disisir rapi baik-baik dan dibeli gel, berbonus parfum khusus rambut biar wangi nggak bau apek.
Rona merah menghiasi pipi empunya. Bibir bawah digigit kecil. Kedua tangan meremas ujung gakuran.
"Ng-nggak apa-apa, Om! Jam masuk sekolah masih lama, kok!" Aster menyahut sambil membuang muka, mata sekalian dipejam.
Ehem, cie. Suit, suit.
Yuushou tertawa renyah. "Ahaha, Aster memang selalu datang pagi, sih."
"B-biar saja! Memang kenapa kalau bangun pagi?" sungut Aster tersinggung, pipinya digembungkan hingga tampak chubby. Tangan dilipat di depan dada.
Yuushou tergelak, "Yuuya yang protes jika kau datang terlalu pagi." Bapak-bapak cakep itu menepuk-nepuk bahu Aster.
"Bhuu ..." Aster cemberut dengan pipi yang masih merona.
Tak lama kemudian, menggema suara Yuuya yang tengah berlarian di lorong bersamaan dengan terdengarnya suara teriakan Youko memanggil Yuuya. Nah, itu dia datang.
Rambut disisir rapi, mengkilat pula. Kemungkinan minyak rambut ukuran jumbo yang baru dibeli tadi malam cuma tersisa seperempatnya. Bau parfum khas tomat segar menyerbak. Untung nggak sekalian pakai perhiasan gemerincing. Ini mau sekolah atau mau dangdutan?
"Kak Aster~ maaf lama menunggu~" Yuuya melambaikan tangan, di belakangnya tampak Youko sibuk memasukkan kotak bekal ke dalam tas sekolah Yuuya dengan tergesa-gesa.
"Lama!" Hardik Aster, telunjuknya diarahkan pada Yuuya yang langsung memasang muka iseng nan bandel kurang ajar.
"Ei~ sabar dong~ nanti manisnya berkurang, lho, Kak~" ledek Yuuya. Cepat-cepat ambil langkah seribu keluar rumah sebelum Aster sempat melempar bola sepak yang dibawanya.
"YUUYA!"
xXx
The End
xXx
A/N: Niat saya ini cuma buat fanservis, lho. Jadi jangan protes kalau ngegantung.
