Story By: Razen.

Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.

Rate: M

Genre: Friend-Ship, semi-Romance.

Pair: Yuuya x Aster.

Warning: OOC, typo, sho-ai, some mistakes EYD, AU, topless!Aster.

A/N: Salahkan Adinda Gia-XY yang mengirim fic topless Aster.

xXx

PDKT! Habis Mandi

xXx

.

.

.


Brak!

"Kak Asteeeeer~ main yooook~"

...

...

...

... Lah? Kok sepi?

"Kak Aster?" panggil Yuuya.

Tumben sunyi senyap. Biasanya begitu pintu dibuka, teriakan Aster terdengar. Masa lagi keluar? Tapi pintu tak terkunci. Aster tak pernah meninggalkan rumah tanpa menguncinya. Aneh, tumben sekali. Apa sedang tidur?

Yuuya melepas sepatunya dan menggantinya dengan selop, kemudian berjalan masuk. Dicobanya masuk ke dalam ruang televisi, nggak ada sosok yang dicari.

Coba dapur?

Nggak ada juga.

Kamar?

Nihil. Tempat tidurnya rapi.

Ke mana dong ...?

Setelah mengelilingi rumah yang cukup luas, Yuuya menggaruk kepalanya sambil berjalan di lorong. Aneh sekali, hilang ke mana Aster?

Atau ... diculik?!

Ah, tak mungkin. Aster ahlinya karate, pencurinya KO duluan pasti. Gongenzaka saja kalah dibanting dalam hitungan detik. Sampai-sampai nyaris mau dijadikan menantu sama pemilik dojo.

Lagian rumah tetap rapi. Tak ada bekas perkelahian atau semacamnya.

Ssrrr ...

"Ng?"

Yuuya mengerjap. Apa itu? Kaki Yuuya berhenti melangkah. Kedua matanya kini fokus pada pintu kamar mandi di sampingnya. Indera pendengaran sengaja ditajamkan. Samar-samar, terdengar suara rintik shower dari dalam.

Oh, sedang mandi. Pantas saja tak mendengar suara panggilan Yuuya. Ternyata, eh, ternyata.

Yuuya mendengus. Tangan diangkat dan dilipat di belakang kepala. Duh, tahu begini mestinya dia merampok cemilan saja di dapur sambil menunggu Aster selesai mandi.

Eh, tunggu!

Yuuya menelengkan kepalanya, berpikir.

Kalau dikagetin kayaknya asyik juga.

Yuuya terkikik geli membayangkan Aster terkejut dipeluk mendadak begitu keluar dari kamar mandi.

Hihihi~

Oke! Siaga! Pertama du—

Cklek!

He?

Pintu terbuka. Menampakkan sosok juwita nan elok memesona. Cantik dan segar tiada tara.

"Lho? Yuuya? Kapan datang?"

Kedua permata merah kembar tidak berkedip. Pandangan fokus pada tubuh telanjang yang hanya ditutupi sehelai handuk yang bahkan panjangnya tidak mencapai lutut. Nyaris seluruh tubuh Aster terekspos. Laksana bunga, siap menggoda hawa napsu.

Tubuhnya mulus, putih dan nampak kenyal lembut. Masih basah bekas air mandi. Harum bau sabun dan shampo menguar hingga menggelitik indera penciuman. Jikalau saja diperhatikan lebih jelas, sisi kiri tubuhnya nyaris tak tertutupi handuk. Bahkan Yuuya bisa melihat pertemuan pinggul dan paha mulus menggoda. Tak ada penjelasan lebih vulgar karena fic ini cuma rating M.

Semakin dilihat, mau tak mau mata Yuuya semakin melebar.

"Yuuya?"

BLAM!

Dengan kecepatan yang nyaris tak dapat diikuti oleh mata dan entah kekuatan super dari mana, Yuuya menghambur memasuki toilet yang berada tepat di sebelah kamar mandi.

Aster mengerutkan kening, tak mengerti. Merasa itu bukan hal aneh lantaran kelakuan sehari-hari Yuuya, Aster mengabaikannya dan berjalan menuju kamar. Sekalian memikirkan makan malam hari ini.

Sama sekali tak mengetahui Yuuya tengah panik bukan kepalang mencari cara menghilangkan kembungan di celananya. Niat mengagetkan, malah jadi senjata makan tuan.

Yuuya telah dewasa.

xXx

The End

xXx


Yuuya: Setahu Yuuya lebih vulgar sebelum diedit.

Me: NGGAK BISA! INI RATINGNYA M! BUKAN MA!