Story By: Razen.

Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.

Rate: K

Genre: Romance, Drama.

Pair: Yuushou x Aster.

Warning: Semi-OOC, AU, Sho-Ai, typo, some mistakes EYD, fluffy, semi-pedo.

A/N: Fanservis untuk Adinda tercinta.

xXx

PDKT! Sambil Jemput Anak

xXx

.

.

.


"Maaf, ya, Aster. Yuuya merepotkanmu lagi."

Aster untuk yang nggak tahu sudah ke berapa kalinya membuang muka, berusaha sebisa mungkin menutupi wajahnya yang memerah. "Ng-nggak kok, Om."

Yang dimaksud masihlah tertidur pulas di belakang punggung Yuushou. Sepertinya ia terlalu lelah bermain game hingga tertidur. Bahkan tak terbangun sama sekali ketika diangkat Yuushou dari sofa.

Yuushou mengatur gendongannya agar Yuuya tidak terjatuh.

"Sepertinya Yuuya sangat menyukaimu. Aku sampai heran melihatnya setiap kali pulang sekolah selalu berlari-lari dengan terburu-buru, membuka pintu depan keras-keras, lalu melempar tas tanpa masuk ke dalam rumah." Yuushou terkekeh renyah mengingat istrinya selalu berteriak memperingati Yuuya untuk menaruh tasnya dengan benar di kamar, bukan melempar sembarangan.

Aster mendengus pelan mengingat saat malam pun Yuuya terkadang diam-diam suka menyelinap keluar dan masuk dari jendela kamar Aster yang tak dikunci—lantaran kebiasaan Aster belajar saat malam sambil merasakan angin luar—lalu masuk ke dalam selimut dan menunggu Aster berbaring dan menyerangnya mendadak. Ehem, menyerang selayaknya mengageti seperti hantu, bukan 'menyerang'.

"Baiklah, Om pamit dulu. Sudah larut."

"Ah, ya, Om—"

Puk!

Telapak tangan besar menepuk kepala Aster. Aster mengerjap-ngerjap.

Ia baru tersadar ketika Yuushou melambaikan tangan padanya begitu melewati pagar.

Blush!

Rona merah menyerang wajahnya, menodai kulit putih tersebut dengan noda merah merona bak kepiting rebus. Cepat-cepat Aster masuk ke dalam rumah dan menutup pintu, nyaris membantingnya.

Mulutnya berkomat-kamit, mengucapkan sumpah serapah dengan wajah memerah seperti tomat matang. Begitu mengunci pintu, kedua kakinya bergegas membawanya menaiki tangga, langsung menuju kamar. Tak peduli menimbulkan suara gedubrakan dan nyaris menyenggol vas bunga yang konon diimpor dari Eropa biar gaya.

Oh, betapa malunya Aster. Sepertinya hari ini ia tak perlu belajar. Mungkin Aster lebih memilih untuk memeluk dakimakura Om-Om sambil menyelimuti dirinya sendiri hingga kepala.

Sungguh ia malu sendiri.

xXx

The End

xXx


Yuuya: Yuuya protes! Kenapa malah fanservis Papa sama Kak Aster?! Mestinya Yuuya, dong!

Me: Gantian, atuh, Yuuya. Lu udah kebanyakan.