Story By: Razen.
Disclaimer: Kazuki Takahashi & Naohito Miyoshi.
Rate: M
Genre: Friend-Ship, Romance.
Pair: Yuuya x Aster.
Warning: Kiss Scene, OOC, Typo, some mistakes EYD, AU, Sho-Ai.
A/N: IMPLISIT! SAYA NGGAK BERANI LEBIH DARI INI KARENA ITU HARAM DI FFN!
xXx
PDKT! Dengan Coklat
xXx
.
.
.
"Kak? Sedang apa?"
Aster mengulum lembut potongan kecil dari cokelat batangan yang ada di dalam mulutnya. Mengecap manisnya susu bercampur kakao pahit. Kepala ditoleh, pandangan dialihkan dari layar televisi. Dilihatnya sosok Yuuya tengah mengusap rambutnya dengan handuk seraya berjalan ke arahnya. Agak jeda beberapa saat hingga Aster teringat Yuuya tengah dititipkan sehari di sini lantaran Om dan Tante sedang keluar kota memenuhi sepupu Yuuya, Yuuto.
Entah mengapa Yuuya malah menolak ikut dengan alasan sekolah. Tidak tahu apa alasannya. Hanya Tuhan, fujodan YuuyaAster dan Yuuya sendiri yang tahu.
"Nonton," jawab Aster singkat.
Mukanya datar setengah bosan. Kepala kembali dipalingkan. Masih asyik-asyiknya menonton OVA suatu Anime tentang basket di mana protanya punya anak yang bandelnya kurang kerjaan dan saat ini sedang mengusili mantan kapten si prota.
Yuuya manggut paham, tangannya sibuk mengusap rambutnya yang masih basah. Anak itu hanya memakai kaus oblong dan celana pendek selutut. Tatapannya fokus pada Aster yang duduk di lantai.
Aster tak acuh, sudah biasa dengan kehadiran Yuuya. Mengingat Yuuya sudah sering sekali bermain ke kamarnya sejak masih balita. Mereka hanya beda empat tahun. Aster sempat protes karena menjelang SMP, Yuuya cepat tingginya. Untung Yuuya sudah belajar memanggilnya 'Kakak'.
"Kakak makan apa?" tanya Yuuya melihat pipi Aster yang menggembung, kakinya ditekuk hingga jongkok di belakang Aster.
Aster memeluk dakimakura kesayangannya bergambar Om-Om Ganteng, lalu menunjuk bungkusan alumunium cokelat di atas meja. Menjawab dengan isyarat. Bahkan matanya tak lepas dari acara televisi.
Sedang makan cokelat ternyata, dikulum—Eh?
Hening beberapa detik.
Nggak ada orang, 'kan?
Mereka hanya berdua, 'kan?
Boleh bermaksud tertentu, 'kan?
Yang baca nggak boleh protes. Ini fanservis.
"Yuuya boleh minta?" Yuuya bergerak mendekat.
Aster sama sekali tak merasa curiga, dan mengangguk.
Yuuya mengeringai kecil dan menarik tubuh Aster hingga bersandar padanya.
"Ouch! Yuuya! Apa-apaan ka—hhmmp!" Aster membelalak ketika menyadari wajah Yuuya begitu dekat, terutama saat merasakan adanya otot kenyal menempel di bibir mungilnya yang ternoda cokelat. Nasib baik Aster tengah membuka mulut, kesempatan bagi Yuuya melesat otot lunak nan basah ke dalam panggung Aster.
Mengecap rasa manis coklat yang lumer di lidah.
Sayang sekali Aster keburu mendorong paksa tubuhnya hingga ciuman manis itu terlepas.
"Yuuya! Apa-apaan kau?!" Bentak Aster. Cepat-cepat ia bergerak menjauhi Yuuya, instingnya mengatakan dengan sangat jelas.
"Lhoooo~ Yuuya, 'kan, sudah bilang kalau Yuuya minta cokelatnya~" sahut Yuuya seraya terkekeh geli, kedua tangannya dilipat di belakang kepala. Lidah menjilati bibir bawah.
Alis Aster ditekuk. Perempatan merah menghiasi dahi.
"Ternyata enak juga, ya, Kak. Sering-sering saja beli cok—Eh, Kak, singkirkan pot itu. Kak, please, itu barang pecah belah. Turunkan! KAK! JANGAN DILEMPAR!"
xXx
The End
xXx
Yuuya: Yaaaah! Yaaaah! Kok jadi lebih implisit dari yang sebelumnya?!
Me: ITU SUDAH MEMASUKI M! KALIMATNYA SUDAH VULGAR! SAYA TAK MAU BIKIN MA!
