YOSSS! I'M BACK~

Disclaimer: Chara Krobas punya Fujimaki-Sensei!

Summary: Kuroko punya kembaran? Kok bisa?

Warning: Gaje Akut.

TAP, TAP, TAP, TAP… Tetsu melangkahkan kakinya sambil membaca buku di tangan-nya. Tiba-tiba,

DHUKK!

Dia menabrak sesuatu. Lebih tepatnya, seseorang.

"Gomenasai, aku tidak sengaja," kata Tetsu. Yang ditabrak, Midorima Shintaro, me-ngerutkan dahi. "Kuroko? Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya. Ganti Tetsu yang mengerutkan dahi. "Kuroko? Maaf, aku bukan Kuroko. Kau pasti salah orang. Gomenasai," sahut Tetsu sambil melanjutkan melangkah, meninggalkan Midorima yang ter-cengang. "Anak aneh," komentarnya.

SMP Teiko

"Hei, Kuroko!" panggil Midorima. Kuroko menoleh. "Midorima-kun? Doushitamo?" tanya Kuroko. "Kenapa kemarin kau bilang namamu bukan Kuroko?" tanya Midorima balik. Kuroko melongo. "Memang aku pernah bilang begitu?" sahut Kuroko bingung. "Iya! Kau bilang begitu!" jawab Midorima ngotot. "Tapi aku tidak pernah merasa bilang begitu, kemarin!" sahut Kuroko. Midorima mengibaskan tangannya. "Sudahlah, lagipula, Sensei sudah masuk. Dengarkan saja penjelasan Sensei. Lupakan yang tadi itu!" katanya.

"Selamat pagi, anak-anak. Hari ini, kita kedatangan murid baru. Masuklah, Tetsu!"

Anak yang dipanggil Tetsu memasuki ruang kelas. Seisi kelas langsung ramai. Wajar saja, itu karena wajahnya sangat mirip dengan Kuroko. Rambutnya cepak berwarna biru muda, bola matanya biru muda, bedanya, Tetsu perempuan, Kuroko laki-laki. Kuroko tersenyum tipis melihat ekspresi wajah para anggota Kiseki no Sedai, kecuali Murasakibara dan Akashi.

"Ohayou gozaimasu. Namaku Tetsu. Aku berasal dari Osaka. Salam kenal."

"Baiklah, Tetsu, sekarang, kau duduklah di sebelah kiri Seijuro Akashi, anak yang berambut merah itu."

"Baik," sahut Tetsu sambil berjalan ke tempat yang dimaksud. Dia langsung duduk di kursi sebelah kiri Akashi, lalu mengambil sebuah buku catatan pelajaran. Dia tidak menyadari, Akashi memperhatikannya.

"Menarik," gumam Akashi pelan.

Bel istirahat berbunyi. Tetsu merapikan mejanya, kemudian berjalan ke tempat Kuroko duduk. "Kuroko-nii, apa kabar?" sapanya. Kuroko tersenyum. "Baik. Kau sendiri? Rasanya kita sudah lama tidak bertemu, ya," sahut Kuroko. Tetsu menghela napas. "Aku baik. Kau benar, akhirnya kita bertemu lagi, yah," jawab Tetsu sambil tersenyum tipis.

"Kuroko, ini kembaranmu?" tanya Kise.

Tetsu menatap Kise datar, membuat laki-laki itu terperanjat.

"Oh, iya. Tetsu, kuperkenalkan kau kepada Kiseki no Sedai. Ini Midorima Shintaro, Kise Ryota, Aomine Daiki, Murasakibara Atsushi, dan.. Ini Akashi Seijuro. Teman-teman, ini Tetsu," ujar Kuroko. "Ohayou gozaimasu," kata Tetsu sambil tersenyum tipis. "Uwoh, kalian berdua benar-benar sama!" seru Kise kagum. Kuroko dan Tetsu berpandangan sambil tersenyum. "Jadi, kau yang kemarin menabrakku?" tanya Midorima. Tetsu mengangguk. "Maaf yang kemarin," sahutnya. "Tetsu, kenapa rambutmu pendek?" tanya Aomine. "Aku tidak suka rambut panjang," jawab Tetsu. "Makanan apa yang kau sukai?" tanya Murasakibara. "Es.. Krim?" jawab Tetsu lagi. "Oh, kebetu-lan aku punya banyak es krim. Kau mau satu?" tawar Murasakibara. "Ah, ya. Arigatou gozaimasu," sahut Tetsu sambil mengambil es krim rasa coklat. "Akachin, kau tidak mau bertanya kepada Tetchin?" kata Murasakibara. Akashi menggeleng. Tapi, matanya terus memperhatikan gerak-gerik Tetsu. Tersenyum, berbicara, mengangguk…

Sangat.. Keren..?

"Akashicchi! Oi!" seru Kise. Akashi tergeragap. "Eh, ah? S-sou. Tetsu, kau bisa ber-main basket?" tanyanya. Tetsu terdiam sesaat. "Sepertinya?" jawab Tetsu ragu. "Kalau begitu, ikutlah kami. Kami ingin melihat kemampuanmu bermain basket," ajak Aomine. "Eh…? Baiklah…"

Merekapun melangkah menuju lapangan basket. Di lapangan, sangat sepi. Hanya ada Kiseki no Sedai dan Tetsu saja. Tetsu terdiam. Lapangan basket. Tiba-tiba,

DUKK!

Sebuah bola basket mengenai kepala Tetsu. "Uwa! Maaf, Tetsucchi!" pekik Kise ter-kejut. "Itai, desu…," rintih Tetsu sambil mengusap kepalanya. Sesaat kemudian, dia mengambil bola basket yang mengenainya dan melemparkannya kepada Kise. "Kalau begitu, kita ujicoba sekarang!" seru Aomine. Tetsu tersenyum, lalu mulai berlari. Akashi hanya diam di bangku cadangan, menatap Tetsu. Dribel, passing, shooting… Dia pasti memiliki bakat. Akashi tersenyum tipis. "Benar-benar menarik."

Selesai ujicoba…

"Huweeh, Tetsucchi benar-benar menyusahkan! Tapi, untungnya aku menang!" seru Kise. "Hahaha.., aku sendiri tidak menyangka masih bisa bermain basket," sahut Tetsu. "Aku mau beli minuman du—"

"Tidak usah." Seseorang mengatakan itu sambil menyodorkan sekaleng minuman dingin. Tetsu mendongak. "Seijuro-sama?" kata Tetsu bingung. "Ini. Ambillah," sahut Akashi. Tetsu mengambil kaleng itu sambil tersenyum. "Arigatou gozaimasu," ujar Tetsu. Akashi memperhatikan Tetsu meminum minuman kaleng itu. "Ng? Seijuro-sama, kau mau?" tawar Tetsu sambil menyodorkan kaleng itu. Akashi menggeleng. "Untukmu saja," sahutnya. "Oh, baiklah.."

Rumah Tetsu dan Kuroko, pukul 09.00 PM

Trililililit~ Handphone Tetsu berbunyi, membangunkan Tetsu yang sudah nyaris tertidur. "Ng…? Siapa…?" gumam Tetsu sambil meraih HP-nya. Telepon dari nomor tak dikenal. Tetsu mengerutkan dahi. Siapa?

"Halo…?"

"Hai, Tetsu."

"Eh? Gomenasai, ini siapa?"

"Seijuro. Aku Seijuro."

"Seijuro… Akashi?"

"Iya."

"D-darimana kau tahu nomorku?!"

"Aku diberi tahu Kise, Kise diberi tahu Kuroko."

"…!"

"…"

"Aku tutup, ya."

"Jangan!"

"Kenapa? Aku mau tidur."

"Kau tidur saja. Jangan tutup teleponnya. Kumohon."

"Terserah…"

Dengan itu Tetsu tertidur. Di rumah Akashi, Akashi tersenyum. Dasar.

Pukul 06. 45 AM. SMP Teiko

"Seijuro-sama, yang tadi malam—Bisa kau lupakan itu?" kata Tetsu tiba-tiba. Akashi mengernyitkan dahi. "Doushite?" tanyanya. "Karena.. Itu… Membuatku… Merasa ber-salah," sahut Tetsu. "Bersalah? Kenapa?" tanya Akashi lagi. "Gara-gara kau meneleponku dari pukul 09.00 malam sampai pukul 05.00 malam, pasti pulsamu—", "Kata siapa? Aku pakai kartu yang bisa telepon gratis setiap hari," potong Akashi. "Memang ada kartu yang seperti itu?" sergah Tetsu. "Ada," sahut Akashi yakin. Tetsu menghela napas. "Terserah…," gumam Tetsu sambil berjalan menuju kursinya. Tiba-tiba, ia menyadari sesuatu. Ada 5 lembar surat di kolong mejanya. Dan itu semua… Untuknya. Tetsu membukanya, lalu membacanya satu-persatu. 3 surat yang sudah dibuka, berisi tentang rasa suka si pengirim kepada Tetsu. Wajah Tetsu seketika berubah. Sejak kapan dia terkenal? Bahkan ada surat dari kelas lain, pula! Saat hendak membaca surat ke-4, seseorang menutupi kedua matanya dengan tangan.

"Ergh! S-siapa?" kata Tetsu kaget sambil meraba-raba.

"Jangan buka lagi." Suara Akashi.

"Seijuro-sama? Kenapa?"

"Karena aku tidak ingin kau membaca surat-surat itu lagi!"

"Tapi itu 'kan suratku!"

"Tetsu…"

"Ukh… Baiklah."

Kemudian, saat Akashi melepaskan pegangannya, Tetsu menyadari. Surat-suratnya susah diambil oleh Akashi. "Seijuro-sama.. Kau…," gerutu Tetsu. Akashi tersenyum

di tempatnya. Dia terkikik ketika Tetsu tidak sengaja menjatuhkan headset-nya. Akashi penasaran, lagu apa yang dia dengarkan? Tiba-tiba, Tetsu menyanyikan sesuatu. Lirik itu. Lirik lagu 'Ai Kotoba' atau 'Love Words'-nya Vocaloid. Akashi diam-diam tersenyum. Yang satu ini…