Ini Fanfic ketiga saya... Terinspirasi dari kehidupan nyata sahabat saya dan rasa sayang yang bertepuk sebelah tangan dari keluarga Uchiha ini.

Disclaimer: © Naruto © Masashi Kishimoto

Warning : No Pairing. Cuma sedikit. Bagi penggemar kisah Uchiha ini, harap baca dan review!

Short Version Drama 'bout Itachi and his Little Brother, Sasuke.

A Secret

And the Story Begin...

Sasuke kecil berlari-lari keluar dari kamarnya. Kakaknya sudah pulang! Ya! Dia sudah menunggu kakak semata wayangnya itu dari tadi. Dihiraukannya teriakan Mikoto yang susah payah mengejarnya dan memaksanya makan siang dulu. Tidak! Sasuke Cuma menunggu kakaknya!

Tidak sia-sia dia menatapi gerbang rumah melalui jendela kamarnya sambil berdoa agar kakaknya secepat mungkin pulang...!

Kakak...!

Sasuke terlalu tergesa-gesa sampai nyaris menabrak pintu rumah. Untung dia masih sempat menghentikan langkahnya sebelum ia mencelakakan dirinya sendiri. Sesegera mungkin dibukanya pintu.

"Nii-san!! OKAERIIII!!"

Sasuke langsung menubruk Itachi sampai Itachi jatuh terduduk. Itachi nyaris terkena serangan jantung karena kaget. Tapi dia tidak marah sama sekali.

"Hahaha... Otouto-ku yang manis." Katanya sambil mengelus lembut rambut adiknya itu. "Kamu sudah makan?"

"Belum, aku nunggu dirimu yang sangat lama pulangnya..."

"Sasuke! Kakakmu baru pulang!" teriak Mikoto yang ternyata sudah sampai di pintu masuk rumah. "Oh, Itachi. Kok telat pulang?"

"Nah loh. Kamu kenapa lagi sih?"

Sasuke Cuma nyengir nggak enak sama kakaknya ini.

Itachi Cuma senyum."Oh gini ma, tadi aku ditawari sama dosenku untuk mengikuti seminar sehari di kampus minggu depan. Mama ngebolehin aku nggak?"

Mikoto mikir2 sejenak. "Ah ya udahlah nanti aja kita omongin di meja makan. Ayo, kamu cepetan ganti baju sono. Keburu dingin supnya nanti. Sasuke, ke meja makan dulu sana!"

Masih di posisi yang tadi, Itachi sama sekali belum beranjak dari tempatnya. "Sasuke, kamu minggir dulu ya."

Sasuke langsung berdiri dan berlari menuju ruang makan.

"Hey! Sasuke!!" Mikoto lagi2 teriak.

"Kok sepi? Papa mana, ma?"

"Biasa, meeting lagi, meeting lagi. Lama-lama mama jadi janda sungguhan nih."

"Ah mama..."

Di ruang makan...

Sasu sama mamanya lagi sibuk mindahin sup asparagus kepiting dari panci besar di atas kompor ke tiga mangkuk keramik di atas meja. Harap diingat, sup ini adalah hidangan favorit keluarga Uchiha, setidaknya keluarga Sasuke.

Mereka berdua langsung duduk di kursi masing-masing. Sasuke udah mau main santap aja. Untung dia sadar kalo Itachi belum ada.

"Aniki mana ya?"

Panjang umur untuk Itachi. Baru dirasani, datang dia membawa brosur yang cukup gede untuk ukuran brosur dilipat dan langsung duduk di tempatnya.

"Wew... sup favorit keluarga kita." Bisik Itachi sambil menggesek-gesekkan kedua tangannya.

"Hmmm... Itachi, kamu pimpin doa makan, ya."

"Oke, ma." Itachi lalu menautkan jari-jari tangannya di depan dada dan menutup mata. "Bapa di Surga, terima kasih atas berkatMu yang akan kami nikmati ini. Berkatilah apa yang akan kami santap ini. Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus kami berdoa. Amin."

"Aminn.."

Itachi dan Sasuke udah sama-sama napsu nyendok sup. "Itadakimasu!"

"Hehh... coba kalau ada papa di sini, ya.. Habis kamu berdua." Kata Mikoto. "Untungnya papa nggak ada."

"Justru bagus, 'kan, ma, aku dan aniki nggak capek diceramahi lantaran table manner yang bagus untuk Keluarga Uchiha."

"Huh... Terserahlah, Ngomong-ngomong soal seminar itu, Itachi. Seminar apa?"

"Oh, ini," kata Itachi sambil mengambil brosur yang sedari tadi dilipatnya di samping mangkuk supnya.

Dia langsung nepsong membuka lipatan demi lipatan. Tapi koq nggak selesai-selesai. Lama kelamaan, brosur nggak jelas tadi pun mulai membesar seiring lipatan-lipatan dibuka. Akhirnya, Itachi harus berdiri untuk membuka keseluruhan BROSUR tadi. Ternyata, saudara-saudara, brosur itu nyaris lebih besar dari Itachi sendiri. Buzenk dah...

"Yah... kok begini besarnya sih?" Itachi menepuk jidatnya sendiri (ya iyalah, masak jidat kamu.) "Perasaan tadi gak segini gedenya deh."

"Itu masih Brosur, nak? Emang gurumu seberapa besarnya?" Mikoto sweatdrop.

"Itu brosur apa poster?" celetuk Sasuke.

"Ini sih... Reklame..." Itachi sweatdrop. Sasuke meng-ohh kan pendapat kakaknya sambil jawsdrop. Mikoto langsung minum air.

Di Reklame yang nggak sengaja dibawa pulang Itachi itu... Eh salah... maksudnya poster nggak jelas yang dibawa Itachi itu... Tertulis demikian...

Univ. Hukum Konohagakure

Presents

Hubungan Konoha dan negara-negara lain menuju kerjasama politik dan hukum ekonomi negara

Tempat dan Tanggal :

Sabtu, 12 Juli 2008

Jam 08.00 – 12.00

Pendaftaran:

Dibuka mulai tanggal 5-9 Juli 2008

Kontribusi :

Rp. 75.000,00 untuk mahasiswa

Rp. 125.000,00 untuk umum

Pembicara:

Jaksa Agung Muda Ibiki Morino, SH

(Jaksa Agung Konoha, pengusul Undang-Undang Kewarganegaraan Bebas)

Pengacara Anko Mitarashi, SH

(Pengacara resmi Dewan Rakyat Konoha)

Fasilitas:

Lunch Box

Makalah

Coffee Break

Sertifikat

Contact Person:

Iruka

Kakashi

Asuma

Sponsored by:

Konoha FMTRUST!KonohaLembaga Bantuan Hukum Konoha

"Kamu serius mau ikut, Itachi?" tanya Mikoto

"Tentu aja, ma. Aku sudah lama menunggu untuk dipromosiin ikut seminar ini. Apalagi seluruh biaya pendaftaran sudah ditanggung sama kampus. Aku Cuma tinggal ikut aja."

"Terus? Siapa aja temen kamu di sana?"

"Nggak tau." Jawab Itachi innocent. "Setiap sekolah yang dipilih Cuma satu."

Mikoto sudah menggeleng pasrah. "Kamu yakin nggak akan bosan?"

"Mungkin... 'kan belum dicoba."

"Usiamu baru 16 tahun, Itachi. Ini seminar untuk orang-orang besar yang serius dan..."

"Sudahlah, ma!" salak Sasuke. "Aku dukung aniki! Kalo aniki mau, tinggal diijinkan aja! Ya, 'kan, aniki?"

"Yayayaaaa... nanti tanya aja sama papa sana. Nggak tau lho ya, kalo nggak diijinin."

"Mama sendiri gimana?" tanya Itachi agak mendesak.

"Mama? Mama cuma tinggal mengiyakan. Selebihnya, papa yang memutuskan."

"Yey!" kata Itachi dan Sasuke bersamaan.

"Otoutoku yang baikkk... banget... aku sayang deh" kata Itachi sambil mengelus-elus rambut adiknya lembut.

"Yaaa... kok Cuma sekarang aja sayangnya. Yang dulu-dulu itu apa?"

"Iya, iya, Sasuke adalah otoutoku yang baik, dari kamu lahir sampai kapanpunn..."

"Hoceh!!"

Mikoto Cuma bisa geleng-geleng kepala melihat kekompakan kedua anak cowok tersayangnya itu... Entah sampai kapan ia punya waktu untuk melihat dua anak kesayangannya itu saling berbagi rasa sayang...

END of Chapter 1

SUSAAAAAAAA...HHHHHHHH bikin cerita drama. Bagi author dan authoress, help me...with your review...

Just click the little "GO" button under this story, hokeh??

RIPIU

RIPIU

RIPIU

I lup Ripiuuuu...