Blackpearl

Author : Cyneia

Main Pair : ChanBaek

Cast : Sehun, Luhan, and other

Genre : Fluff, romance, drama, School life

#note : ff chanbaek pertama hm semoga memuaskan/?

Chapter I

.

...

"Oppa! Ayo kita kencan!"

Teriak seorang gadis yang memiliki status berpacaran dengan pria yang dipanggilnya 'oppa'.

"Ya kita akan kencan Eunha-ya," jawab si pria.

"Yay! Aku sayang Chanyeol oppa!" Eunha berteriak senang sambil memeluk Chanyeol yang notabene pacarnya.

Park Chanyeol atau biasa dipanggil Chanyeol adalah salah satu orang yang paling dicari. Maksudnya? Dia disebut-sebut sosok paling ideal sebagai pendamping. Namun dibalik itu, Chanyeol adalah orang yang paling kaku.

Mengenai pacar? Chanyeol sudah lama berpacaran dengan Eunha. Perempuan yang sudah hampir 10 bulan dipacarinya itu tidak luput dari rasa bosan.

Seorang pria ideal pernah merasa bosan? Ah tentu saja. Chanyeol bukan sosok sempurna. Seseorang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Yah salah satu kekurangan Chanyeol, dia seorang 'player' yang bila bosan ia akan mencari yang lain untuk sampingan. Oh well itu terdengar jahat.

.

.

"hoaamm"

"Yak hyung! Kau menggelikan. Jam segini sudah ngantuk? Ck ck"

"Diam kau sehun," ucap Chanyeol malas.

Saat ini ia sedang berada di apartemen milik Sehun setelah seharian berkencan dengan pacarnya. Ia bersandar di sofa sambil memejamkan matanya. Sehun yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya lalu duduk disamping Chanyeol.

Sehun satu-satunya adik yang dimiliki Chanyeol. Heran mengapa mereka beda apartemen? Yah Chanyeol sendiri yang meminta kepada appa-nya agar mereka hidup mandiri. Dibalik alasan klasik itu sebenarnya Chanyeol hanya ingin sendiri dan tidak terganggu privasinya.

"Hyung kau yakin melanjutkan hubunganmu dengan Eunha?" tanya Sehun sambil meminum minuman kaleng yang ia bawa lalu memberikan minuman satunya kepada Chanyeol.

"Maksudmu?"

Sehun memutar bola matanya malas, "hyung aku tahu kau sudah bosan dengannya. Ditambah akhir-akhir ini dia semakin berulah. Aku saja kesal dengannya, kau tahu itu kan."

Menghela napasnya, Chanyeol mengusak rambutnya sambil memikirkan sesuatu.

"Ya kau benar. Aku sudah ada niatan akan putus kembali dengannya. Aku sudah jengah."

"Jinjja?!" pekik Sehun sambil menatap hyungnya itu. "kapan kau akan putus dengannya? Wah!"

Melihat Sehun yang sepertinya senang, Chanyeol hanya berdecih. Anak ini senang sekali melihatnya menderita, pikirnya.

"Setelah aku mendapatkan seseorang yang pas baru aku putuskan," ucapnya final sambil memiringkan senyumnya.

Lagi-lagi Sehun melihat Chanyeol hanya menatapnya horror. Bagaimana bisa ia memiliki hyung yang kelewat kejam seperti ini.

... . .

07.30 a.m

"Ya Park Sehun! Kita terlambat bodoh!" teriak Chanyeol yang ternyata tertidur disofa setelah berpesta kecil di apartemen milik Sehun yang juga tepar di ruangan itu. Ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yah setidaknya mandi koboy.

"haish hyung aku masih ngantuk.."

PIIP PIIPP

Chanyeol mengecek ponselnya dan menatapnya datar

From : Eunha

Selamat pagi oppa! Jangan lupa sarapanmu! Saranghae! :*

"wah wah dari pacar pfft," Sehun tiba-tiba sudah ada dibelakangnya yang sudah siap ke sekolah.

Chanyeol menanggapi ucapan adiknya itu dengan biasa. Ia hanya seperti sudah terbiasa dengan kata-kata itu. Atau kau memang bosan tuan Park? Ia mengendikan bahunya lalu berangkat ke sekolahnya dengan buru-buru.

.

.

"Oppa!"

Eunha memamerkan senyuman lebarnya sambil duduk disamping Chanyeol yang sedang melahap makan siangnya.

Tanpa kata Chanyeol hanya membalas dengan senyuman lalu melanjutkan aktivitas makannya. Tak tahukah kau Chanyeol bahwa saat ini banyak pasang mata yang iri denganmu karena kemesraan kalian. Well yea Chanyeol tidak memperdulikan itu.

"Oppa hari ini aku akan ijin," ucap Eunha sambil memanyunkan bibirnya.

"hm? Ijin kemana?"

"Ibuku sakit aku harus ke rumah sakit," jawab Eunha lesu sambil menyandarkan kepalanya dibahu Chanyeol yang cuek.

"oh yea tidak apa-apa."

"Baiklah aku pergi sekarang ne?" Eunha menatap Chanyeol sambil mencium pipi pria itu dengan singkat. "Oppa! Jangan nakal! Hihi," ucapnya lagi sambil meninggalkan Chanyeol.

"Yea," jawab Chanyeol asal lalu menghabiskan makanannya setelah ada iklan baginya.

"Hm bolehkah aku duduk disini?"

Tiba-tiba saja suara ringan terdengar tepat didepan Chanyeol. Ia pun mendongak melihat siapa yang mengajaknya bicara.

Cantik..

Kau sudah gila Park Chanyeol. Lihatlah kebawah. Bahkan orang yang disebut 'cantik' memakai celana sama sepertinya. Ah bodoh pikirnya. Ia berdehem pelan yang menetralkan bingung mengapa harus disini? Ia melirik kanan-kiri yang memang sudah penuh tidak heran anak ini memintanya duduk disini.

"Ya silahkan."

Chanyeol menatap gerak-gerik orang yang ada didepannya ini. Dia laki-laki tapi kenapa begitu cantik dan manis disaat bersamaan? Tak sadar ia malah menatap orang asing ini lama yang tentu saja orang itu merasakan keanehan.

"Oh kenalkan aku Byun Baekhyun," ucap orang itu sambil tersenyum lebar dan mengulurkan tangannya kearah Chanyeol.

'Bahkan saat tersenyum dia semakin manis' pikirnya lagi. Haish apa yang kau pikirkan Park!

Chanyeol menegakkan badannya dan membalas uluran tangan Baekhyun yang terasa halus dan pas ditangannya.

"Park Chanyeol," jawabnya singkat. "Apa kau anak baru? Aku baru melihatmu," ucapnya lagi.

"Oh ya, aku memang baru. Dan aku baru kelas dua saat ini," jawabnya sambil terkekeh.

Sedikit menganga melihat Baekhyun yang menurutnya manis, "jadi kau adik kelasku hm" ucap Chanyeol pelan namun masih dijangkau oleh Baekhyun yang hanya tersenyum.

"Wah aku harus memanggilmu Chanyeol sunbae!"

"Haish itu tidak perlu. Panggil Chanyeol saja."

"okay~"

Percakapan kecil itu terus berlanjut hingga jam makan siang hampir habis. Chanyeol merasakan sesuatu yang baru entah apa itu. Ia belum pernah merasa seperti ini sebelumnya.

Well dia seorang bisex, bukankah cinta tidak hanya antara laki-laki dan perempuan? Oh ayolah ini masih dini untuk menyatakan itu. Mungkin saat ini kau hanya mengaguminya tuan Park.

"Baiklah aku harus kembali ke kelas. Semoga bertemu lagi ne!" ucap Baekhyun yang terkekeh sambil beranjak dari tempatnya.

"Ya aku harap," Chanyeol tersenyum melihat kepergian Baekhyun.

Chanyeol melangkahkan kakinya menuju kelas. Namun ketika ia berada di lorong kelas, Sehun menghentikannya dan tersenyum aneh padanya. Ia hanya menaikkan alisnya bingung dan mendorong Sehun agar lebih jauh darinya.

"Kenapa kau?"

"hm hm," ucap Sehun sambil menaik-naikan alisnya. Ia mencoba menggoda hyungnya itu, "aku mencium bau pendekatan terhadap murid baru."

"ha? Murid baru? Enak sa-.." ucapan Chanyeol terhenti ketika ia mengingat si murid baru bernama Byun Baekhyun. Ah sial kenapa anak ini tahu kalau baru saja ia mengobrol dengan si anak baru itu.

"Hahahahaha. Hyung kau lucu sekali!" Sehun tertawa geli sambil memegang perutnya. Tangannya memegang pundak hyungnya itu, "aku melihatmu tadi hyung. Bersenda gurau di kantin, menatapnya yang memakan makan siangnya, bengong sesaat, oh masih banyak lagi pffft"

"haish anak gila. Pergi kau," Chanyeol jengah dengan perkataan Sehun lalu pergi meninggalkan Sehun yang melanjutkan tawanya sambil memukul tembok saking gelinya. "apa-apaan anak itu zz.."

... . .

PIIP PIIPP

From : Sehun, Park

Hyung aku ada di cafe na-ni-nu! Jemput aku. Ku mohon :(

"Haish menyusahkan," ucap Chanyeol kesal sambil melihat jam yang menunjukan waktu menjelang malam. Seingatnya ia baru pulang dan merebahkan badannya yang terasa letih setelah dikerjai wali kelasnya yang menyuruhnya mengembalikan buku ke perpustakaan secara membabi buta. Benar-benar guru sinting.

Tunggu? Lagi pula nama cafe apa itu? Aneh sekali. Pikirnya. Chanyeol mengusak rambutnya kasar mengingat adiknya itu yang kelewat ajaib. Dengan malas ia beranjak dari tempatnya lalu mengambil jaket serta kunci mobilnya.

TOK TOK

Jarinya mengetuk-ngetuk stir ketika Ia terjebak di lampu merah. Hari memang sudah gelap dan yang ia lakukan saat ini adalah menyita waktunya. Jika kalau bukan adik ajaibnya dan ayahnya menyuruhnya untuk menjaga adiknya itu dia tidak akan sesusah ini.

Chanyeol menginjak pedal gasnya lalu sedikit mengebut agar cepat sampai ke cafe yang akan ia tuju. Melihat-lihat setiap toko yang ada di pinggir jalan, Chanyeol memicingkan matanya ketika menangkap nama cafe yang dituju. Segera ia memarkirkan mobilnya lalu masuk kedalam cafe.

"Mana anak itu," gumamnya sambil melihat kearah sudut ruangan hingga matanya menangkap sosok yang baru ia kenal hari ini. Tanpa sadar ia mendekati orang itu.

"Baekhyun?"

"Ne?" Baekhyun, orang yang dimaksud mendongakan kepalanya yang sepertinya terkejut. "Oh Chanyeol duduklah~"

Chanyeol mengangguk sambil duduk dihadapan Baekhyun, "sendiri?"

"aniyo, aku menunggu seseorang. Kau?"

"Aku harusnya menjemput seseorang," gumamnya. "Pacar?"

"Eh?" Baekhyun menahan tawanya mendengar yang Chanyeol menanyakan sesuatu yang menurutnya lucu. "Aniyo! Aku menunggu teman tapi sepertinya dia akan datang terlambat. Lalu kau?"

"Ah aku harus menjemput adikku tapi sepertinya ia tidak ada disini," jawab Chanyeol yang terkesan bernada marah disana.

Mereka saling memesan sambil menunggu masing-masing. Entah ini kebetulan atau tidak, Chanyeol mengganggap ini adalah jackpot. Terdengar berlebihan memang, tapi entah kenapa hatinya senang bertemu dengan Baekhyun. Ia dengan senang hati mendengar cerita Baekhyun yang panjang kali lebar. Sesekali ia tanggapi dengan senyuman bahkan kekehan.

Belum pernah senyaman ini berbicara dengan orang yang baru saja ia temui. Chanyeol orang yang paling susah untuk mengenal orang. Bahkan untuk bisa nyaman ia membutuhkan waktu. Namun ini ajaib, Baekhyun dengan seketika bisa mengubah itu semua.

"Ah jadi kau suka berhayal huh? Manisnya," Chanyeol menahan tawanya melihat Baekhyun yang hanya memajukan bibirnya.

"Ya! Memangnya salah orang suka berhayal!" umpat Baekhyun yang cemberut.

"Haha! Ya ya lain kali kita praktekan saja hayalanmu itu," Chanyeol tersenyum miring yang berniat menggoda Baekhyun.

"Jinjjayo?! Ayo nanti kita lakukan! Yey!" Baekhyun mengepalkan tangannya dan mengangkatnya keatas dengan senang.

Diluar dugaan, Baekhyun justru senang. Chanyeol pikir Baekhyun akan menolaknya tapi nyatanya tidak. Tak sadar senyum itu terpajang diwajahnya. Tangannya terulur lalu mengusak rambut Baekhyun yang hanya terkekeh.

"Mian hyung kau pasti sudah lama me..nunggu..."

Kegiatan Chanyeol mengusak rambut Baekhyun terhenti ketika ia mendengar suara familiar yaitu adiknya sendiri, Sehun yang sedang berdiri di sampingnya sambil menganga melihatnya.

"Ya sangat terlambat bodoh."

"Haish! Hyung kau tidak tahu penderitaan apa yang kurasakan!" Sehun merengek lalu duduk begitu saja. Kemudian Sehun melihat Baekhyun lalu tersenyum. "Hai aku Park Sehun, adik Chanyeol yang paling tampan."

"H-Hai.."

"Ck. Ayo Pulang," ucap Chanyeol singkat. "Ah Baekhyun aku harus pulang membawa anak ini. Hubungi aku jika ada apa-apa," ucapnya lagi sambil menarik Sehun yang terlihat masih enggan beranjak.

"Ne~" jawab Baekhyun sambil terkekeh.

.

.

"Hyung bagaimana kau bisa berduaan dengan dia disana? Kau mengajaknya?"

Kini mereka sudah berada diperjalanan. Sehun tiba-tiba mengatakan itu sambil menatap hyungnya yang sedang menyetir tidak percaya.

"Aku hanya kebetulan bertemu dengannya," jawabnya singkat. "Lalu kau kemana saja tadi?"

"Ah itu.." Sehun menyandarkan badannya di kursi sambil memejamkan matanya. "Kau tahu hyung manusia bermata rusa?" jeda Sehun yang membuat Chanyeol menaikan alisnya bingung lalu berdehem.

"Tadi aku menemuinya dan ternyata ia seorang chef di cafe itu. Kami berbincang-bincang dan aku sangat nyaman hyung. Dia tidak mengusirku padahal dia sedang bekerja," jeda Sehun lagi sambil terkekeh. "Sepertinya aku meyukainya hyung.."

"Kenapa tidak kau tembak saja?" ucap Chanyeol ngasal.

"Ya! Kau pikir itu mudah hyung! Dia mengatakan tidak tertarik dengan hal seperti itu. Aku patah hati hyung.. biarlah seperti ini dan-.."

"Dan berlanjut tanpa status didalamnya."

Chanyeol melanjutkan perkataan Sehun yang mengumpat kesal. Ia mengendikan bahunya dan menepuk pelan pundaknya.

"Teruslah mengejarnya jika kau benar-benar menyukainya."

Sepertinya ucapan Chanyeol mengefek pada Sehun. Lihatlah adikmu Chanyeol, dia sudah menatapmu dengan wajah berbinar. Rasanya Chanyeol ingin muntah ketika melihat adiknya yang super ajaib itu sudah berwajah seperti itu.

"Hyung tumben kau bijak."

PLETAK

"AKKK!"

Chanyeol hanya memiringkan senyumnya setelah ia menjitak kepala Sehun dengan sayang. "Bagaimana kalau kita ke club? Sudah lama aku tidak menjadi DJ," tawar Chanyeol yang sudah memutar arah.

"YAS! Ayo hyung! Yahoo!"

... . .

"Jadi hasil ini bila dipakarkan ini lalu diubah kedalam bla bla bla..."

"Hoamm.."

Chanyeol menguap mendengar penjelasan songsaenim. Baginya seperti angin lalu. Ia sudah cukup mengerti, beruntungnya. Efek semalam masih berdampak padanya. Ke club sampai larut malam, menggoda sana-sini. Baik sekali kelakuanmu Park.

Bel istirahat telah berbunyi. Sepertinya ia harus berterima kasih. Chanyeol langsung beranjak dari tempatnya. Langkahnya terhenti ketika Eunha menghentikannya di lorong kelas sambil tersenyum lebar padanya. Dan seperti biasa Chanyeol hanya menanggapi biasa.

"Hm?"

"Oppa.. apa oppa sibuk?" tanya Eunha sambil bergelayut manja ditangannya.

"Ya. Kenapa?"

Sedikit berbohong bolehkan? Ia hanya ingin beristirahat. Mungkin membolos adalah pilihan yang tepat baginya untuk berhibernasi. Terdengar konyol.

Eunha memajukan bibirnya cemberut mendengar jawaban kekasihnya itu. "Yasudah.. semangat oppa!" ucapnya dengan wajah yang sudah berubah cerah. Apa semua wanita seperti ini pikirnya.

"Hm baiklah- aku pergi."

"Oppa tunggu!" pekik Eunha sambil menahan lengan Chanyeol lalu menghadapkan tubuhnya di depannya. "Poppo~"

Chanyeol menaikan alisnya bingung melihat kelakuan Eunha yang memajukan bibirnya. Apa dia gila meminta cium di lorong kelas. Haish cepatlah ini berakhir. Dengan cepat Chanyeol mengecup cepat bahkan sangat cepat lalu meninggalkan Eunha yang terlihat senang.

"Cih ada-ada saja."

Terus mengumpat sepanjang perjalanan menuju atap sekolah. Chanyeol menutup keras pintu lalu mengusak rambutnya kasar. Ia tiduran lalu memejamkan matanya. Memikirkan cara bagaimana drama ini akan berakhir.

.

.

Matanya terbuka perlahan menatap siapa orang yang berani menusuk-nusuk pipinya dengan jari kurang ajar.

"Baekhyun?"

"Hai~ hehe"

Astaga sepertinya Tuhan sedang baik padanya. Chanyeol bangun dan terduduk menghadap Baekhyun.

"kenapa kau disini?"

"aku bosan," ucap Baekhyun sambil cemberut. Lihatlah Chanyeol yang selalu terpana dengan seorang Byun Baekhyun. "Temani aku ne?" ucapnya lagi sambil memasang puppy eyes.

Oh ayolah wajah itu membua Chanyeol makin gila. " Iya ya tentu," jawabnya sambil mengangguk.

"Yay!" Baekhyun senang sambil menampilkan deretan giginya. "Oh kau ingat aku suka berhayal kan? Kau mau mempraktekannya?"

GULP

Chanyeol tertegun melihat kepolosan Baekhyun. Kenapa dia begitu manis dimatanya? Chanyeol mulai gila sepertinya.

Bukannya ia tidak ingin hanya saja hayalan Baekhyun cukup membuat yea bisa kebablasan jika diteruskan. Bayangkan saja Baekhyun berhayal menjadi korban dari keganasan seorang vampire dan menjadikannya ratu yang selalu bergantung padanya. Well yea terdengar sangat hayalan. Namun entah darimana Chanyeol tidak menolak sama sekali bahkan ia mau saja.

"Baiklah baiklah! Ayo gigit aku tuan vampire~" ucap Baekhyun yang sudah memiringkan kepalanya.

Dengan gerakan ragu Chanyeol memajukan kepalanya, mendekatkan bibirnya kearah leher yang terlihat putih mulus itu. Bibirnya mencium permukaan leher Baekhyun, menyesapnya perlahan lalu menggigitnya.

"nghh.."

Dammit! Desahan Baekhyun justru membuatnya ingin terus melakukan lebih. Ia raih pinggang Baekhyun dan memegangnya erat. Menggigit terus leher Baekhyun dan menyesapnya. Tanda merah sudah terpajang disana.

DEG

Perasaan apa ini? Kenapa Chanyeol justru nyaman berada didekat Baekhyun? Ingatkan Chanyeol bahkan dirinya belum mengenal lama sosok Baekhyun ini.

"Hihi..gelihh yeol"

Mendengar ucapan Baekhyun seperti merengek yang terlihat manis itu membuat Chanyeol terkekeh. Astaga Byun Baekhyun, kau sudak membuatku berbeda hanya dengan dekat denganmu, pikirnya.

"pfft I need your blood bae," ucap Chanyeol dengan nada menggoda.

Baekhyun terkekeh geli, "neh vampire ku nghh.."

CKLEK

"Oppaaaa~ Ayo kita ke..luar..."

Chanyeol dan Baekhyun menatap orang yang tiba-tiba saja datang. Baekhyun membenarkan kerahnya lalu tersenyum kepada Chanyeol.

"Aku duluan ne!" ucap Baekhyun sambil meninggalkan Chanyeol yang menatapnya dengan terburu-buru.

"Oppa... apa yang kau lakukan.." Eunha sudah menahan air matanya melihat adegan yang menurutnya berlebihan itu. "Siapa dia?"

"Tidak ada. Dia temanku."

Chanyeol berdiri lalu berjalan melewati Eunha yang tertunduk. Tak ambil pusing Chanyeol justru melangkahkan kakinya ke kelas. Tak tahukah kau Chanyeol ada aura tidak mengenakan disana? Dan lagi, Chanyeol hanya mengendikan bahunya acuh.

To : Bae

Hei jangan lupakan si vampir butuh korban yang tiba-tiba lari.

Terkekeh melihat pesan yang ia kirim untuk Baekhyun. Benar. Park Chanyeol memang sudah gila karena Baekhyun.

TBC

#note : wkwkwkwk baru permulaan neh. Gak tau sampe chap brapa kyknya sih dikit :v Big thanks yang udah baca