Fanfict ini saia buat untuk saudara kembar tak sedarah saia.
Main cast: Byun Leeya Byun Deny
Other cast: ikuti alur (siapa saja bisa muncul)
genre: Familly, Humor
Rated: T
warning:
ff ini abal ga ketulungan, bahasa tak sesuai EYD, menyebabkan patah gigi, bulu idung rontok, muntaber, BAB ga lancar, ingat ingatan, gesrek, Gila stadium setelah akhir, Mohon kuatkan hati.
Crazy Twins
Kediaman Keluarga byun, 05:25
"Byooooon!" teriakan seekor eh seorang gadis muda berusia tujuh belas tahun itu menggelegar seakan mampu menyebabkan kiamat. Tak lupa kedua tangannya ia pakai menggedor pintu kamar mandi.
"Byon, kau sedang mandi atau semedi? aku juga mau mandi oi" Gadis itu-Byun deny-tak mau berhenti berteriak agar saudara kembarnya segera keluar dari kamar mandi. kesal karena saudaranya tak kunjung menampakan bulu hidungnya, ia memutuskan menggedor pintu seperti bayi cacingan.
"astaga byuon, bisakah mulutmu kau tambal sebentar. aku hampir selesei" sahutan dari dalam kamar mandi yang berasal dari Byun Leeya-saudara kembar deny-yang tampak sibuk menyelesaikan ritual mandi paginya. Akhirnya muncul dari balik pintu kamar mandi, hal itu membuat deny segera menerobos pintu masuk, hampir saja membuat leeya terjengkang.
'semoga kutilmu tidak bertambah besar den" ucap leeya sembari menendang pintu kamar mandi.
"kutilku sudah aku tambal jadi tidak akan bertambah besar" ternyata deny masih mendengar ucapan leeya dan membalasanya.
"tambal pakai ban karetnya paman? wah dasar pencuri" Leeya tak mau kalah.
"pakai kaos kakimu. hahaha" deny tertawa seperti orang kesetanan dari dalam kamar mandi membuat bola mata leeya seakan copot.
"gila. hahaha" dan leeya ikut tertawa.
dua saudara kembar.
yang otaknya miring semua.
menciptakan kesan tawa dan ceria dirumah ini.
Skip time
Pagi berlanjut dengan acara sarapan pagi, kedua saudara byun tampak sibuk mengisi nasi dipiring masing-masing.
Dengan ditemani tuan byun dan nyonya byun yang tampak damai melahap nasi goreng sarapannya.
"Nasimu kebanyakan byuon, kau akan semakin gemuk" leeya tertawa menyindir.
"Hei aku tidak gemuk byon, lihatlah tubuhmu yang seperti cacing korban pengeboman" deny tak kalah menyindir kemudian cekikikan menahan tawa.
"Aku sedang mencoba meniru tubuh proposional park shin hye tau!"
"Kau seperti kutil dugong"
"dasar bisul badak"
"semut rang-rang"
"Albino rabies"
"cupang cacingan"
"upil kudanil"
"Micin gagal cetak"
"hei apa-apaan itu?"
"apa?"
"kau keluar jalur, kadal biduran"
"tidak"
"iya"
"tidak"
"iya!"
keduanya tak mau mengalah. membuat tuan byun dan nyonya byun pusing melihat tingkah kedua putrinya, kepalanya terus bergantian menatap siapa yang berbicara.
"Hentikan! habiskan makanan kalian dan cepat berangkat, aku pusing melihat pertarungan kalian" Tuan byun memilih menengahi.
"Nee appa" ucap deny dan leeya secara kompak.
Mereka menyelesaikan acara sarapan paginya dan berjalan menuju mobil tuan byun, tak lupa mereka berpamitan kepada nyonya byun.
skip time
Setelah melewati perjalanan sekitar 30menit, akhirnya mereka sampai didepan gedung sekolah SMA Exylion. Merupakan sekolah terbesar kedua dikota seoul.
Deny dan leeya berjalan tenang melewati gerbang, banyak siwa siswi berlalu lalang. tak sengaja satu siswa menabrak deny hingga terjengkang.
"auw, sakit" ucap deny yang pantatnya telah mendarat dihalaman yang keras. Leeya menahan tawanya sembari membantu deny berdiri.
"maaf, aku tidak sengaja. apa aku melukaimu?" siswa itu cukup tampan dan bertanya dengan lembut.
"ya, kau melukai perutku hingga terasa pusing" deny menjawab asal ceplos karena kesal.
"wah, maaf. aku tidak sengaja tadi" siswa itu berojigi.
"hei, tak perlu minta maaf. aku hanya bercanda" deny berkata sembari mengangkat kedua jarinya dan membentuk huruf V.
"pantatmu tidak berubah byuon" Leeya menyaut dengan masih cekikikan.
"haha.tapi aku sungguh minta maaf, namaku Lee hyun woo dari kelas 12F, salam kenal" siswa itu mengenalkan diri sembari tersenyum ganteng (banget).
deny dan leeya terpaku untuk satu setengah detik.
"Byun deny imnida dari kelas 11E, salam kenal" deny memperkenalkan diri sembari memperlihatkan rentetan gigi-giginya.
"Byun leeya imnida dari kelas 11A, salam kenal. kami berdua kembar" leeya juga memperkenalkan diri.
"wah kembar? wajah kalian tidak terlalu mirip" siswa itu terkejut, mengetahui mereka kembar. "semoga kita bertemu kembali, sampai jumpa" lanjutnya sembari melangkah pergi.
"nee hyun woo oppa" deny dan leeya menjawab kompak.
"jarang-jarang dapat teman baru ya byon, cowo dan tampan pula. mimpi apa aku semalam" deny tersenyum idiot.
"kau lupa? kau mimpi miper pakai bikini semalam" lagi-lagi leeya tertawa puas berhasil mengecoh deny.
"seingatku itu kau" deny melangkah terlebih dahulu menuju kelasnya yang berbeda dengan leeya. Leeya juga melakukan hal yang sama.
skip time
leeya duduk dengan bosan dikelasnya, jam istirahat kurang satu jam lagi. sementara sang guru berkepentingan sehingga jam pelajaran dikosongkan.
semua temannya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. ada yang belajar, berpacaran, berselca, bergosip dan tidur.
dan ia tidak tertarik dengan itu semua. tiba-tiba sebuah kertas yang terremas menjadi bundar jatuh tepat dimejanya. leeya membuka kertas tersebut kemudian mengernyit bingung, sebuah nomor telepon. Leeya memandangi sekitarnya, mencoba mencari seseorang pemilik kertas dan ia melihat seorang siswa yang terkenal berandal tengah tersenyum aneh kepadanya.
satu seringaian muncul diwajah leeya. ia menuliskan sesuatu dikertas tersebut sebelum melemparkannya pada siswa berandal itu.
siswa itu membukanya. sebuah perempatan siku-siku muncul dijidat siswa itu. alisnya mengernyit heran.
bakso dua porsi mak kantin
cimol tiga bungkus depan sekolah
jus jeruk ga pake gula ditaman kota
pop ice lima ribuan
belikan itu maka aku beri nomor ponselku. hoho :v
Siswa itu seakan ingin terjengkang. ia baru kali ini bertemu makhluk sejenis leeya, dan itu membuatnya bergidik ngeri.
leeya tertawa keras, membuat murid satu kelas menatapnya.
"apa dia kumat?"
"perlu panggilkan dokter?"
"apa sebaiknya diruqyah saja?"
"Kubur hidup-hidup"
berbagai macam ucapan-ucapan murid sekelas leeya menambah gelak tawa bagi leeya, dan itu menghilangkan rasa bosannya.
"hei, kudengar kelas 11E ada praktek bedah tubuh" seorang siswi hobi bergosip menghentikan tawa leeya.
"wah ngeri, menggunakan apa mereka?" satu gadis lain menyahut.
"entah, sejenis boneka manequin yang lembut namun dirancang mirip manusia" gadis itu kembali menjawab.
"apa ada darahnya?" leeya tiba-tiba menyahut dengan raut panik.
"mereka menggunakan cairan kental mirip darah agar semakin terlihat asli" jawaban gadis itu cukup menambah perasaan panik yang amat memompa jantung leeya.
tanpa pikir panjang, ia berlari menuju kelas 11E, yang tak lain adalah kelas deny. pikirannya kalut dan perasaannya tak enak.
satu hal penting tentang deny, yang hanya diketahui olehnya. bahwa satu kenangan buruk dimasa lalu telah mengubah sebagian hidup deny. menjadikannya begitu trauma terhadap darah. tentu ini sangat berbahaya. leeya terus berlari, tak peduli akan orang-orang yang ia tabrak. deny adalah prioritasnya saat ini, ia tak ingin saudara kembarnya terluka.
dan ia sampai dikelas deny. Ruangan itu sibuk melakukan praktek, tapi ia tak melihat deny dimanapun. ini tidak benar. satu orang siswi ditarik leeya dengan kencang.
"maaf, apa kau tahu dimana deny?" leeya bertanya dengan panik.
"entah, dia tadi tiba-tiba berteriak dan izin kekamar mandi. aku tidak sempat bertanya karena sedang sibuk" jelas siswi itu.
dugaan leeya benar dan itu semakin membuatnya panik.
masa lalu itu seperti sebuah lubang hitam dalam memori deny.
menyebabkan satu orang penting dalam hidupnya dan leeya, pergi jauh sangat jauh hingga tak tergapai dialam yang berbeda.
penyesalan diantara tawa. mereka tertawa untuk menyembunyikan sebuah luka.
tak selamanya tawa yang kau lihat menandakan sebuah kebahagiaan.
karena terkadang terdapat luka besar dibaliknya.
leeya terus berlari mencari sosok sang adik. ia yakin deny tak sedang baik-baik saja. kamar mandi yang dimaksudkan tidak menampakkan keberadaan deny. Jantungnya semakin terpompa kencang.
dan disinilah ia, sebuah atap sekolah yang sepi. terlihat deny tengah terduduk sembari memeluk lututnya seorang diri dengan tubuh bergetar, sebuah isakan lolos dari bibirnya, luka itu kembali lagi.
leeya segera memeluk deny dengan erat. hatinya sakit melihat hal ini lagi. luka itu masih terus menghantui deny seperti bayangan hitam yang kelam, rasa sesal atas kesalahan yang ia tak perbuat.
seseorang itu pergi karena melindunginya, jadi ia berfikir itu salahnya.
"maafkan aku, ini semua salahku. dia pergi karena aku. aku bodoh hiks" racauan itu terus keluar dari bibirnya yang bergetar.
leeya meneteskan air mata, ia benar-benar teriris melihat penyesalan tanpa akhir yang deny alami. jelas itu bukan salahnya.
"berhenti bicara omong kosong, kau tidak salah. semua terjadi karena takdir, apa kau tak pernah mendengarkanku? hiks, aku juga terluka. berhenti menyalahkan dirimu sendiri" leeya hanya mampu memeluk deny secara erat, mencoba menenangkannya. menyalurkan kehangatan cinta dari seorang saudara.
"maaf" deny kembali terisak dipelukan leeya.
"tenangkan dirimu dan kembalilah menjadi byuonku yang gila" hanya kata-kata itu yang mampu leeya ucapkan. berharap trauma itu segera hilang dari kehidupan deny. ia sungguh tak sanggup melihat deny selalu menyalahkan dirinya sendiri.
meski sulit, tapi ia tak akan berhenti. sesuatu yang hilang memang tak bisa kembali lagi, tetapi ia akan menjadi pengganti dan kembali melengkapi hidup deny yang rumpang.
mereka saling melengkapi, seperti sebuah puzzle.
to be continued
wakakak. ep ep macam apa ini? #nutupMukaPakeSepageti
ripiuw plis.
hoho, lanjut kaga?
buat si byuon nih ep ep :v
gomawo
