Title : Love Confused!
Pair : Main! KyuMin, Slight! SiMin.
Cast : Kyuhyun, Sungmin, Siwon, and Other.
Rate : T
Genre : Shounen-ai, Romance, Hurt (May be)
Warning : Boys Love, OOC,Abal, Gaje, Gk nyambung, Ngebosanin. De eL eL. Don't Like Don't Read.
Summary : Cinta itu terkadang membingungkan. Sungmin mencintai Siwon, tapi Sungmin sendiri tidak mengetahui ada Kyuhyun yang diam-diam memperhatikannya. Sampai akhirnya Sungmin sadar bahwa intensitas Kyuhyun di sisinya begitu berarti. Lalu bagaimana dengan Kyuhyun? (Failed Summary -.-")
Disclaimer : Seluruh jenis Ikan adalah saudara Donghae, berbagai macam pisang yang ada dunia adalah makanan favorit Euhnyuk. Tapi, hanya seorang Lee Sungmin yang membuat Cho Kyuhyun merasa bangga memilikinya. Dan Fic gaje ini adalah milik saya sepenuhnya :D #ditabok!
.
.
.
enJOY~
.
.
.
Chap.1
"Kyunie, aku menyukainya!"
"Ne, Aku tahu."
Sungmin, namja manis itu segera menolehkan kepalanya ke samping –ke arah lawan bicaranya yang duduk tepat di sebelah kanannya.
"Kau tahu, Kyu?!" Serunya kaget. Bola matanya membulat, menatap tak percaya pada Kyuhyun. Setahunya, dari dulu Kyuhyun itu adalah orang yang cuek dan tidak akan peduli dengan apapun kecuali pada benda portable berwarna hitam yang berada di genggaman tangannya.
"Tentu saja, Min. Aku tahu, kau sangat menyukai namja bermarga Choi itu kan?" jawab Kyuhyun santai, sedikitpun tak berniat memindahkan pandangannya pada PSP yang sedang ia mainkan.
"Hah? Dari mana kau tahu, Kyunie?" Sungmin bertanya dengan antusias. Kemudian dengan raut penasaran, Sungmin menggerakkan tubuhnya untuk menghadap Kyuhyun agar dirinya bisa mendengar apa yang Kyuhyun katakan.
"Tentu saja aku tahu semua tentang Lee Sungmin. Kita sudah tinggal bersama selama 10 tahun, Min. Kau terlahir 1 Januari 1994, menyukai warna pink, hobi memasak, menyukai boneka kelinci, takut dengan petir, menyukai makanan dan minuman manis dan… walau wajahmu cantik seperti wanita, tapi kau pernah memenangkan kejuaran Matrial Art tingkat International." Kata Kyuhyun menjelaskan. Kyuhyun tak menoleh sedikitpun karena dia masih berkonsentrasi dengan game yang ia mainkan.
"Sedikit lagi Kyu! Kau pasti bisa menyelesaikan game mudah ini," Kyuhyun berseru tegang menyemangati dirinya sendiri. Seolah-olah sedang bertarung di hadapan banyak orang.
Kyuhyun terlalu serius dengan gamenya, sampai-sampai tak memperhatikan tangan Sungmin yang sudah terangkat ke udara untuk mendaratkan jemari indahnya di kepala pemuda berambut ikal tersebut. Semenjak Sungmin diperkenalkan dengan Kyuhyun oleh Appanya, sepuluh tahun yang lalu. Dia bersumpah akan mengutuk orang yang sudah berani menciptakan benda yang membuat Kyuhyun mengabaikan dirinya.
Hei! Bagaimanapun aku lebih baik dari benda yang tidak bisa bicara itu, Sungmin berteriak kesal di dalam hatinya.
Sungmin menggembungkan pipinya. Ia berdiri, bersiap melayangkan pukulan –dari tangannya yang terkepal- di kepala Kyuhyun. "Yak! Appoyooo!" jerit Kyuhyun kaget. Tiba-tiba saja ubun-ubunnya terasa panas. Ia buru-buru mengangkat kepalanya untuk mencari tahu dan matanya segera mendapati hyungnya yang sudah memasang wajah merah menahan amarah –yang menurut Kyuhyun malah terlihat semakin imut.
"Apa yang kau lakukan, Min?" Tanya Kyuhyun sembari mengelus kepalanya yang sakit.
"Tentu saja memukulmu, lalu apa?" Sungmin meletakkan kedua tangannya di pinggang. Matanya membulat marah seolah menantang dan siap-siap untuk menelan Kyuhyun tanpa proses.
Aku akan senang, jika mati ditangan manusia kelinci ini Ya Tuhan…
Baru saja Kyuhyun akan menyelesaikan harapannya, namun dirinya segera tersadar saat tangan putih mulus milik orang yang tak pernah dianggapnya hyung –meski Sungmin memaksa- hampir mendarat untuk kedua kalinya di kepalanya yang jenius itu.
"Yak! Kenapa kau melakukannya?" Kyuhyun berseru panik, segera ia menegakan tubuhnya dan menangkap tangan putih tersebut.
"Lepaskan! Berani kau mengatakan aku seperti wanita, aku akan menghajarmu, Kyuhyun pabo." Sungmin memberontak, dan menatap Kyuhyun tajam.
"Bukannya memang seperti itu." Kali ini Kyuhyun menarik kuat tangan Sungmin, sehingga tubuhnya yang mungil itu mendekat ke arah Kyuhyun. Sudut bibirnya terangkat saat melihat wajah merah Sungmin dengan jarak sedekat ini. Sungmin tampak manis jika sedang marah! Ini adalah kesenangan tersendiri bagi Kyuhyun.
"Kau sangat cantik Sungmin-ah…" napas Kyuhyun berhembus menerpa wajah Sungmin.
Sungmin seharusnya sudah biasa diperlakukan seperti ini oleh Kyuhyun, tapi entah mengapa ia merasakan debaran aneh di dadanya, dan juga darahnya yang mengalir cepat kebagian pipinya.
Kyuhyun tersenyum mengembang. Niatnya untuk lebih lama menikmati pemandangan indah itu harus gagal karena bel istirahat sudah berakhir. Sial! Umpatnya dalam hati.
"Le-lepas! Bel istirahat sudah habis, Kyu. Aku harus masuk kelas."
"Kita, Minnie! Aku dan kau akan masuk kelas bersama, karena kita adalah sekelas." Kyuhyun berucap santai sembari melepas pegangannya pada tangan Sungmin. Ingin rasanya Kyuhyun mengarahkan jemarinya untuk menarik pipi hyungnya yang tengah mengembung seperti balon.
Tanpa bicara, Sungmin langsung membalikan badannya dan melampiaskan kekesalannya pada tanah yang tak bersalah itu. Rasanya Sungmin ingin berbalik dan memberi satu pukulan kecil ke rahang Kyuhyun saat indra pendengarannya menangkap kekehan bak setan. Tapi tidak! Tidak disaat pipinya masih saja terasa panas.
Oh gosh! Apa yang terjadi denganmu, Minnie?, gerutu Sungmin, dan melangkah cepat meninggalkan Kyuhyun di belakangnya.
"Minnie~ tunggu aku!" teriakan Kyuhyun tak dihiraukannya. Disadari Sungmin atau tidak, sebelah telapak tangannya meraba pelan jantungnya.
Ya. Setiap harinya, saat bel istirahat. Sungmin akan memaksa Kyuhyun untuk menemaninya melihat pemandangan indah –yang menurut Kyuhyun tak ada yang lebih indah dari pada Sungmin. Kata Sungmin, Choi Siwon –orang yang disukai Sungmin- adalah pangeran yang sangat tampan. Dan menatap Siwon dari kejauhan adalah pemandangan indah yang setiap harinya tak boleh dilewatkan.
Sialnya… kenapa Kyuhyun harus ikut menemaninya? Mungkin saja karena Kyuhyun yang memang tak pernah bisa membantah perintah ataupun permintaan orang yang bernama Lee Sungmin. Apalagi kalau manusia bergigi kelinci itu sudah melancarkan aegyo attack andalannya. Maka seorang Kyuhyun yang cuek itu lemah seketika. Kyuhyun sendiri tidak tahu mengapa, tapi nanti dia akan mencari tahu!
.
.
.
Inilah pekerjaan baru Kyuhyun. Semenjak satu bulan yang lalu, tepat saat kelasnya kedatangan murid baru bernama Siwon. Telinga Kyuhyun selalu –bahkan setiap harinya- mendengarkan ungkapan kagum yang ditujukan teman sebangkunya pada orang yang bernama lengkap Choi Siwon tersebut.
Yeah… Kyuhyun dan Sungmin adalah teman sekelas, bahkan mereka duduk bersama. Berkat kejeniusan Kyuhyun yang sudah dianugerahi dari dalam kandungan Ibunya, akhirnya Kyuhyun bisa setingkat dengan Sungmin saat duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar. Atau karena Sungmin yang mengatakan tubuh Kyuhyun lebih pendek dari dirinya, sehingga memotivasi bocah berkulit pucat itu untuk lebih banyak mengkonsumi minuman kaya vitamin dan mineral bernama Susu.
Walau kenyataannya usia Kyuhyun yang terpaut satu tahun lebih muda dari Sungmin. Tapi Kyuhyun jelas tak terima dianggap adik yang 'manis' oleh Sungmin. Karena menurut Kyuhyun –walau saat itu umurnya masih 7 tahun- Sungmin lah yang lebih manis dari dirinya ataupun Seohyun, seorang maid di rumah Sungmin yang digilai para tukang ojek di luar sana. Dan ketika itu Kyuhyun bertekad untuk lebih rajin belajar agar bisa setingkat dengan Sungmin. Hingga akhirnya Kyuhyun berhasil naik satu tingkat, dan ia sangat senang bisa satu kelas dengan kelinci garang tersebut. Saat ini Kyuhyun dan Sungmin duduk ditingkat ke 3 sekolah menengah atas.
"Waw~ pangeranku keren sekali…"
Kyuhyun terpaksa menekan tombol 'pause' pada game yang ia mainkan, saat lagi-lagi mendengar gumaman yang sangat membosankan itu. Bukan karena Kyuhyun membenci suara tenor tersebut, kalau boleh jujur Kyuhyun malah sangat menyukainya. Hanya saja…
Aish!
"Sudah tampan, tinggi, pintar lagi! Siwonie memang hebat~" Sungmin, orang yang bergumam tadi sedang menatap kagum ke arah depan –di mana sosok Siwon yang berhasil mengerjakan soal matematika yang diberikan oleh Jung seongsaenim.
Padahal saat ini tengah berlangsung jam pelajaran. Tapi kedua orang ini malah sibuk dengan dunia mereka sendiri. Kyuhyun yang merasa dirinya jenius dan menguasai pelajaran favoritnya itu, lebih memilih melanjutkan game yang tadi sempat tertunda. Sedangkan Sungmin sendiri kebalikannya, karena dia tidak mengerti dan juga begitu anti dengan mata pelajaran hitung menghitung tersebut, memutuskan memandang pangerannya yang begitu tampan dari tempat duduknya yang berjarak dua meter. Karena Kyuhyun dan Sungmin duduk di barisan belakang, sedangkan Siwon dengan Eunhyuk –teman sebangkunya- duduk di barisan paling depan, sehingga ada dua meja yang membatasinya.
"Berhenti berlaku seperti seorang fangirl, Minnie!"
Mendengar cibiran tajam tersebut, Sungmin segera menoleh ke arah Kyuhyun yang kebetulan juga sedang menoleh ke arahnya, "Aish… sebaiknya kau diam saja, Kyunie." Sungmin mengerucutkan bibirnya dan segera mengalihkan wajahnya untuk –kembali- menatap pangerannya. Lagian… Sungmin sering merasa aneh kalau menatap Kyuhyun dengan jarak sedekat itu.
"Kalau kau menyukainya, kenapa tidak mengatakannya secara langsung." Kyuhyun yang sudah kembali berkonsentrasi pada gamenya berucap santai.
Ia ingat bagaimana Sungmin menatap Siwon, saat pemuda dengan sejuta pesona itu memperkenalkan dirinya di depan kelas. Kyuhyun dengan jelas melihat semburat merah yang menghiasi pipi bulat Sungmin. Belum lagi, sejak saat itu Sungmin terus-terusan memuja ketampanan Siwon. Di rumah, di kamar, di sekolah, bahkan di meja makan sekalipun, Sungmin selalu memuji ketampanan dan kehebatan Siwon. Awalnya Kyuhyun sedikit terkejut dengan pengakuan Sungmin seminggu setelahnya bahwa dirinya mengaku menyukai Siwon dan berniat mendekatinya.
Bagaimanapun Sungmin dan Siwon berjenis kelamin sama, tapi entah mengapa dari lubuk hati Kyuhyun yang tak terdeteksi sebelah mana, dirinya merasa… senang! Meski tidak dengan Sungmin yang menyukai Siwon.
"Tidak! Aku malu, Kyu~~" Sungmin menopang wajahnya dengan kedua tangannya, pipi menggembung dan bibirnya mengerucut. "Siwonie itu tampan. Pasti banyak yeoja ataupun namja yang ingin menjadi kekasihnya." Lirih Sungmin. Bola matanya berkedip-kedip menatap kagum punggung orang yang disukainya.
Sungmin tak menyadari, bahwa Kyuhyun sedang menatapnya sambil tersenyum. Sesungguhnya memandang Sungmin yang seperti ini lebih menyenangkan dari pada bermain game, bathin Kyuhyun. Benda portable berwarna hitam itu sudah tersimpan rapi di dalam laci.
Merasa tak ada tanggapan yang ia dapat dari teman sebangkunya, akhirnya Sungmin menoleh. Dan betapa kagetnya ia melihat Kyuhyun yang tersenyum sangat manis.
Deg!
"Ke-kenapa kau tersenyum seperti itu, Kyunie?" tanya Sungmin yang entah kenapa merasa gugup.
"Kau itu benar-benar sangat indah, Sungmin-ah…"
"Mwo?" Mata Sungmin membulat. Ia ingin marah, tapi… lagi-lagi perasaan ini—
Apa aku terkena serangan jantung?, bathin Sungmin kebingungan. Tangannya terkepal menahan detakan jantungnya untuk tidak bekerja memompa darah kebagian wajahnya.
Kyuhyun segera meralat ucapannya, saat dilihatnya wajah Sungmin yang memerah dengan telapak tangan terkepal. Seketika otaknya menyimpulkan bahwa nyawanya dalam bahaya,"Oh tidak! Maksudku wajahmu yang terbilang cantik itu, akan sangat mudah untuk mendapatkan pangeran impianmu." Ujar Kyuhyun dengan panik.
Jangan sampai tangan kecil berkuatan super itu mendarat lagi di kepalaku, Kyuhyun menggeleng membayangkannya.
Namun Sungmin masih saja bergeming, sampai Kyuhyun berhenti dari tindak autis –menggeleng kepala- dan memutuskan untuk menyadarkan Sungmin.
"Minnie!" Kyuhyun melambaikan tangannya ke wajah Sungmin, tapi nihil. "Minnie-ya~~" hingga akhirnya Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada Sungmin.
"Eh?" Sungmin tersadar, ia begitu kaget saat mendapati wajah Kyuhyun yang terlalu dekat dengannya, "Aish… kenapa wajahmu bisa sedekat ini, Kyunie!" Sungmin berdesis tertahan. Ia masih sadar bahwa saat ini mereka masih berada di dalam kelas.
"Kau melamun, Min. Aku pikir kau akan marah." Kata Kyuhyun menggaruk malu pipinya.
Sungmin mengabaikan debaran jantungnya dan mencoba bertanya pada Kyuhyun, "Kyunie, apa kau mau membantuku?" tanyanya.
"Bantu apa?" Tanya balik Kyuhyun.
"Aku ingin melakukan pendekatan pada Siwonie, dan kau harus membantuku."
"MWOYA!"
"Cho Kyuhyun!" teriakan Kyuhyun bersambut dari arah meja guru. Dan tentu saja dirinya bisa menduga siapa yang tengah berteriak di sana. "Aku tahu kau itu begitu jenius dalam pelajaran matematika. Tapi tak bisakah kau menghargai gurumu yang sedang menjelaskan di sini." Jung Seongsaenim menatap tajam muridnya yang satu ini. Sebenarnya guru muda tersebut sudah berbaik hati membiarkan Kyuhyun bermain game, dengan catatab untuk tidak protes lagi dengan berkata sombong, 'Aku sudah bosan dengan Bab itu, Seongsaenim' –yang bahkan guru tersebut belum pernah membahasnya pada murid lainnya.
"Mi-mianhae, seongsaenim." Ujar Kyuhyun terbata. Hei… biarpun guru itu sudah berbaik hati padanya. Tapi… kalau guru itu sudah marah, maka—
"KELUAR DARI KELASKU!"
Glek!
"Ta-tapi…" Kyuhyun mengalihkan pandangannya pada Sungmin yang menatapnya cemas, seolah berkata, 'maafkan aku, Kyunnie~' dengan bola mata yang berkedip lucu.
"Tunggu apa lagi!"
"Ba-baik, seongsaenim." Kyuhyun segera melangkahkan kakinya menuju pintu, tapi sebelumnya ia mengarahkan tatapan membunuh pada teman sebangkunya yang malah memasang wajah tanpa dosa.
Awas kau Lee Sungmin!
.
.
.
TBC/END
Entah ff apa ini? Gyaaaaaaaaa… saya juga tidak tahu apa?!
Udah lama gk buat FF, jadinya malah begini#plak
Sebagai percobaan(?) segini dulu ya^^
Saya serahkan pada reader sekalian, mau dilanjut apa selesai aja sampai sini~~
hu… hu… saya tunggu keputusannya.
terimakasih yang sudah menyempatkan diri untuk membaca dan meninggalkan jejak..*Bow~
