Fujoshi Meet Gays
Chapter 1
.
Disclaimer © Masashi Kishimoto
Genre : romance, humor
Rate : T
Pair : sasunaru, shikakiba, nejigaa.
Sakura play
Warning :gaje, abal, au, sho-ai
.
Don't LikeDon't Read!
.
Enjoying
.
Summary : Sakura seorang gadis jurusan kedokteran yang terjebak dalam rumah para yaoi, yang para yaoi itu sendiri berniat untuk mengusir sakura secara halus. Tanpa disangka rencana hancur berantakan saat mengetahui sakura adalah seorang fujoshi aku, bagaimana tanggapan para yaoi tersebut?
Sakura pov
Hai, namaku Haruno Sakura. Setelah melewati perang sengit antara pensil, penghapus, soal dan lembar jawaban, akhirnya aku berhasil melewati semua ujian itu. aku juga berhasil mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikanku di sebuah negara bernama Konoha. Disana aku akan tinggal bersama salah satu anak dari kawan ayahku, Itachi-nii. Kenapa aku memanggilnya kakak, karena ia memang lebih tua tujuh tahun dariku.
Kini aku sedang berada distasiun kereta api, aku sudah sampai di Konoha. Tinggal menunggu Itachi-nii lalu aku akan langsung menuju rumah baruku, niat awalnya. Sialnya, sudah tiga jam aku menunggu, namun batang hidung Itachi-nii sama sekali tidak terlihat. Lelah menunggu ditambah dehidrasi melanda dengan malas kuangkat bokongku sambil menyeret koper, berkeliling mencari minuman untuk menghilangkan dahaga.
BRUK!
'ah shit, sial aku tidak melihat jalan tadi.' Meringis kecil kemudian aku berdiri, dengan segera aku meminta maaf kepada orang yang kutabrak tadi. Lumayan ganteng sih, kalau saja keriputdikedua belah pipinya dihilangkan. Hilang sudah minatku mencari minum, segera kuhubungi Itachi-nii untuk menyuruhnya menjemputku. Rasanya lama-lama aku seperti anak hilang. -_-
Lagu disconnect dari 5SOS mengalun dari balik tubuhku, mengerutkan kening sepertinya aku kenal ringtone ini.
"halo, sakura?"
'astaga, jangan-jangn orang yang kutabrak tadi…'
.
"hahaha, tidak kusangka kamu sudah secantik ini sakura chan. Sempat pangling tadi aku."
"ehehe, Itachi-nii juga makin tampan."
Sepanjang perjalanan aku dan itachi-nii saling bercanda, melepas rindu juga. Sudah hampir Sembilan tahun aku tidak melihat itachi-nii, wajar kalau aku sempat pangling. Sayang, itachi nii sudah menikah, kalau tidak aku mau jadi istrinya. Hehe. -_- sadar oi sakura.
Kami pun sampai didepan sebuah rumah megah, rahangku seolah lepas dari tempatnya saking lebarnya akumenganga takjub. Ini luar biasa.
"ayo sakura chan, jangan bengong mulu." Ajak itachi-nii, buru-buru kuberlari kecil mendekatinya.
"ah, dimana kuncinya ya…" sementara itachi nii sibuk mencari kunci, aku sibuk memandangi rumah mewah ini. Daun pintunya saja sudah begini bagusnya, apalagi dalamnya ya..
"ah, ketemu.. ayo ma—"
KRIEK
Suara pintu terbuka memotong ucapan itachi nii, wajah ku memerah begitu melihat seorang pemuda yang kira-kira seumuran denganku berdiri dihadapanku. Tubuhnya topless memperlihatkan ABS nya yang terbentuk sempurna, wajahnya hampir sama dengan itachi niihanya saja ia tidak mempunyai keriput dan juga warna rambutnya lebih gelap dengan model seperti.. err, kalau boleh disebut pantat ayam? Matanya juga lebih tajam dan dingin, terlihat jelas arogan sekali.
"aniki, siapa cewek pendek ini?" JLEB. Gila, kata-katanya nusuk banget yah. Muka sih ganteng, omongannya kasar. T-T
"ahahaha, biar pendek dia kan manis.." jawa itachi nii sambil merangkul bahuku, uwaa.. makin merah wajahku, diapit oleh dua cowok ganteng. Tidak tahan akhirnya kegelapan menguasaiku.
"aniki, dia pingsan." Datar sekali kata-katanya
"APA?! Hei sakuran chan. Sasuke, tolong aku." Ucap itachi nii, dari nada suaranya sih kelihatannya ia panic.
"aku? Seperti aku mau berdekatan dengan cewek berambut norak ini." Kami-sama,barukali ini aku bertemu cowok searogan ini.
"tadaima, aku pulang. Eh, siapa ini?" tanya sebuah suara cempreng nan riang, dari suaranya sih laki-laki tapi kok rada terkesan girly ya?
"hola~ kenapa pada ngumpul dipintu begini? Hei naru, okaeri. Ng, sasuke siapa dia?" suara kali ini hampir mirip dengan suara laki-laki tadi namun sedikit nge-bass
"mana aku tau, Tanya saja pada aniki. Dobe, kenapa lama sekali?" oke, kelihatannya laki-laki topless tadi benar-benar tidak memperdulikanku.
"NEJII! Tolong aku!" kelihatannya itachi nii sedang frustasi ya..
"hm, kenapa memanggilku?" hm hm, suaranya hampir mirip dengan suara laki-laki bertopless tadi. Namun sedikit lembut. Setelah dipikir, kayaknya gue dikelilingi para cowok deh.
"hei, dia nyengir. Memang orang pingsan bisa nyengir?" Tanya suara cempreng dengan sedikir bass tadi
"kau benar kiba, iih teme. Perempuan ini jelek sekali kalau sedang nyengir begitu." Oke, rasanya aku ingin meninju siapapun itu yang berani mengatai aku jelek
"hoam, kenapa berisik sekali. Kalian mengganggu tidurku." Suara barithon dengan nada malas ini membuatku mengerenyit, sebenernya ada berapa orang sih disini?
"ck, shika ini ada orang pingsan. Jangan tidur mulu! Gaa chan, naru takut dengan perempuan ini." Tunggu, masih ada lagi?
"jangan hanya mengobrol! Bantu aku! Dia benar-benar berat!" akan kutonjok siapapun itu, sampai aku bangun nanti
"tidak mau! Oy dobe, ayo masuk!" ctik, satu
"hum, ayo kiba. Biar saja perempuan itu, gaa chan kamu udah buat jusnya?" ctik, dua
"ne shika kun, bantu itachi nii oke." Ctik, tiga
"merepotkan." Ctik, empat
"KALIAN! CEPAT BANTU AKU!" ctik, kegelapan benar-benar akan menguasaiku kali ini
Oke, ini rumah atau pasar sih?! Ribut sekali! -_-"
.
.
Tbc~
