Miracle
Bel berbunyi membangunkan Hyukjae dari tidurnya, laki-laki berkulit putih pucat itu beranjak duduk seraya menguap, rambut hitamnya yang halus tampak sedikit berantakan, "Siapa yang datang pagi-pagi begini?"
Hyukjae beranjak dari tempat tidurnya lalu melangkah keluar dari kamar untuk membuka pintu.
"Selamat pagi.." sapa Donghae tersenyum lebar saat Hyukjae membuka pintu
"Hae, pagi-pagi begini kau sudah datang"
"Ne" Donghae melangkah masuk tanpa dipersilahkan
Hyukjae menghela nafas dan kembali menutup pintu
"Kau bisa masuk sendiri kenapa harus membunyikan bel?"
"Karena aku ingin kau yang membuka pintu untukku" jawab Donghae tersenyum
"Aish, kau mengganggu tidurku saja" Hyukjae menyandarkan tubuhnya disofa
"Ini sudah hampir jam delapan, sudah waktunya bangun"
"Tapi aku masih mengantuk" Hyukjae memeluk sebuah bantal sofa dan memejamkan matanya
"Aku datang kau malah tidur, jangan tidur lagi Hyuk" Donghae menarik bantal sofa ditangan Hyukjae
"Kau ini mengganggu saja" Hyukjae membelakangi Donghae dan memilih untuk tetap tidur
"Baby...ayo bangun" Donghae memeluk manja Hyukjae dari belakang
"Aisshh..yaaa"
.
.
"Sarapannya sudah siap" ujar Donghae yang tengah menyajikan sandwich telur dan susu diatas meja
Hyukjae yang baru selesai mandi menghampiri meja makan dan duduk disalah satu kursi
"Aku menyiapkan sarapan ini spesial untukmu, jadi kau harus menghabiskannya"
"Ya jika ini enak" sahut Hyukjae
"Jangan meragukanku, ini pasti enak"
Hyukjae tersenyum, ia lalu memakan sandwich dipiringnya
"Bagaimana? enak kan?" tanya Donghae
"Ya, lumayan"
Donghae tersenyum senang mendengarnya, ia lalu menyantap sandwich miliknya, "Hari ini jadwal kita kosong, kita bisa bersantai seharian, bagaimana jika kita pergi menonton?"
Hyukjae merasa tertarik dengan ajakan Donghae, "Itu ide bagus"
.
.
Membawa popcorn dan minuman, Donghae dan Hyukjae masuk ke gedung bioskop lalu duduk dikursi. Mereka sepakat menonton film hollywood bergenre fantasy. Film mulai diputar, Donghae dan Hyukjae menontonnya seraya menikmati popcorn.
Selesai menonton, Donghae dan Hyukjae kembali kemobil Donghae yang yang berada diparkiran.
"Filmnya bagus" ucap Hyukjae membuka maskernya
"Ne, putri dalam film itu sangat cantik bukan?" sahut Donghae seraya mengenakan seat beltnya.
"Ya, dia cantik" jawab Hyukjae singkat
Donghae tersenyum, "Wae? kau cemburu?"
"Kenapa aku harus cemburu?"
"Karena dia lebih cantik darimu"
"Benarkah?" Hyukjae sebal dan mencubit pinggang Donghae
"Ahh..sakit Hyuk" Donghae meringis
"Biarkan saja"
Hyukjae yang cemberut membuat Donghae tertawa
"Aku hanya bercanda, mana mungkin ada yang lebih cantik darimu" goda Donghae dan mengecup gemas pipi Hyukjae
"Yaa, setir saja mobilmu" protes Hyukjae
"Ne..baiklah sayang" Donghae tersenyum lalu segera menyalakan mobilnya.
.
.
"Bagaimana jika sebelum kembali ke apartemen kita makan diluar dulu?" ucap Donghae sembari mengemudikan mobilnya
"Ne, terserah kau saja Hae"
"Kau ingin makan apa?"
"Terserah saja"
"Baiklah, kalah begitu kita makan ditempat biasa saja ne?"
"Ne"
Hyukjae mengarahkan pandangannya keluar kaca jendela mobil, menatap sendu jalanan yang tengah mereka lewati, "Hae..?"
"Ne?"
"Sampai kapan kita akan seperti ini?"
Donghae mengernyit bingung mendengar pertanyaan Hyukjae, "Apa maksudmu Hyuk?"
Hyukjae menoleh menatap Donghae, "Sampai kapan kita akan menjalani hubungan kita yang seperti ini?"
"Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu Hyuk?"
"Setiap hari yang kita lewati bersama membuat perasaanku padamu semakin dalam, aku takut tidak bisa berpisah denganmu nantinya"
"Kenapa kita harus berpisah?"
"Perpisahan adalah kenyataan yang harus kita hadapi nantinya, kita tidak akan bisa terus menerus bertahan dalam hubungan seperti ini, suatu saat nanti kau dan aku harus menikah dan memiliki keluarga masing-masing"
Mendengar perkataan Hyukjae, ada rasa sakit yang membuat dada Donghae terasa sesak, "Jangan membahas soal itu lagi Hyuk, aku tidak suka"
"Kau tidak bisa terus menerus menghindar dari itu semua Hae"
Suasana hati Donghae berubah buruk, ie menepikan mobilnya dan menatap Hyukjae kesal, "Kita tidak akan berpisah, sampai kapanpun aku akan tetap bersamamu, aku hanya akan menikah denganmu!"
Air mata Hyukjae menetes, "Bagaimana itu mungkin? Keadaan kita berbeda, kita tidak seperti pasangan yang lain, dan kita tidak seharusnya memiliki hubungan seperti ini"
"Memangnya kenapa kalau kita berbeda? Cinta tetaplah cinta, dan aku hanya mencintaimu Hyuk, aku tidak akan bisa mencintai orang lain!"
"Tapi kita tidak boleh egois Hae, kita harus memikirkan perasaan keluargamu dan keluargaku nantinya, bagaimana mereka bisa menerima hubungan kita?"
Donghae terdiam, ia menghela nafasnya berat, "Sudahlah..kita tidak usah membahasnya lagi".
.
.
"Aku akan langsung pulang saja" pamit Donghae setelah mengantar Hyukjae ke apartemen
"Ne" sahut Hyukjae pelan
"Kau istirahatlah, jangan terlalu memikirkan masalah tadi lagi"
"Ne"
Donghae mengecup kening Hyukjae, "Sampai nanti" ucapnya tersenyum
Hyukjae balas tersenyum meski terlihat dipaksakan, "Hati-hati dijalan Hae, kabari aku jika sudah sampai apartemenmu"
"Baiklah..aku pulang ne"
"Ne.."
Setelah Donghae pergi, Hyukjae masuk kedalam kamarnya, ia duduk termenung ditempat tidur, masih terus memikirkan perihal hubungannya dengan Donghae yang selalu mereka tutupi dari orang lain, "Ini akan sangat sulit, tapi mau tidak mau, siap tidak siap, kenyataannya suatu saat nanti kita harus berpisah Hae" ucapnya menangis, "Aku tidak tahu bagaimana jadinya hidupku tanpamu, apa aku akan bisa melihatmu bersama pasanganmu nanti.."
TBC
