ORIGAMI

-Copyright ©baekye0latte All Rights Served-

Casts : Byun Baekhyun ; Park Chanyeol

Pairing : Chanbaek / Baekyeol

Genre : School Life ; Friendship ; Romance ; Humor ; Fluff

Rated : T

Warning : Boy x Boy ; Yaoi

PART 1

AUTHOR POV

"Ah, akhirnya sampai juga." Seorang namja kecil menampakkan kakinya di depan gerbang sekolah barunya, tangannya menggenggam koper dan bahunya menumpu ransel besar di punggungnya. Ia menghela nafasnya lega sambil melihat kearah sekitar sekolah itu dari luar gerbang.

Ketika ia hendak menyeret kopernya lagi masuk melewati gerbang, seorang satpam menghampirinya. "Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.

Namja kecil itu sontak menoleh kearah kanannya, mendapati satpam itu tersenyum kearahnya menawarkan bantuan. Ia segera melepaskan genggamannya dari kopernya lalu beralih membuka ransel, mengacak-acak isi dalamnya untuk menemukan sesuatu. "A-ah, A-aku murid baru disini..."

Tangannya masih mencari lembaran kertas bukti, setelah ia mendapatkannya, namja itu langsung memberikannya kepada satpam itu. "Ini tanda buktinya. Aku akan mulai belajar disini hari ini."

Satpam itu membaca lembaran itu sebentar, lalu ia memberikannya kembali ke namja kecil itu. "Baiklah, kau boleh pergi ke ruang administrasi untuk mengambil seragam dan kunci kamarmu. Dan, oh- ini peta sekolah untuk anak baru. Kau bisa memakai ini untuk ke ruang administrasi." Namja kecil itu menerima peta itu dan segera menbungkukkan badannya 90 derajat.

"Gamsahamnida~"

BAEKHYUN POV

Sebenarnya agak sulit menemukan ruang administrasi hanya dengan melihat peta yang diberikan satpam tadi. Tapi untung saja aku masih bisa menemukan ruang itu. Setelah menerima seragam dan kunci kamar di ruang administrasi, ku tarik koperku lagi menuju kamarku yang baru. Hal ini sungguh melelahkan bagiku karena koper yang ku bawa sangat besar, tidak lupa ransel ku yang juga besar bertengger di bahuku.

Oh yaampun. Dan kamarku berada di lantai 3.

Aku berharap di gedung asrama ada lift, namun harapanku belum dikabulkan. Oh yatuhan, mengapa tidak ada lift di asrama ini? Tegakah mereka membiarkanku membawa barang-barang sebanyak ini melewati tangga sampai ke lantai 3? Ah yasudahlah, mau bagaimana lagi. Aku harus tetap menggunakan tangga ini.

"Mengapa ini sangat berat... ugh," aku menggertu di tengah-tengah menaiki tangga. Suaraku menjadi gema sesaat. Masih ku tarik koperku, tetap berusaha menaiki tangga-tangga itu.

Sesampainya di lantai 3, aku berjongkok sebentar sekedar untuk beristirahat. Jantungku tak berhenti berdebar, aku kelelahan. Nafasku juga tersenggal-senggal sekarang. "Woah daebak Byun Baekhyun. Kau menaiki tangga dengan membawa barang sebanyak ini."

Merasa sudah cukup beristirahat, aku berdiri lagi untuk mencari kamarku. Aku melihat kembali kunci kamarku, terdapat nomor disana. "Kamar 234." Aku menolehkan kepalaku kanan-kiri bergantian sambil berjalan melewati lorong gedung mencari pintu itu. "232...233...234! nah, 234!"

Feeling so excited, aku langsung membuka pintu kamar itu. Setelah pintu sepenuhnya terbuka aku dikejutkan oleh gantungan-gantungan origami yang tepat berada di depan mataku. Aku menyeringai singkat karena kaget lalu melanjutkan kembali menyeret koperku ke dalam kamar.

Kamarnya sudah terisi rapi oleh barang-barang. Aku yakin di kamar ini aku tak akan sendirian. Pasti ada satu roommate ku yang tinggal disini juga. Kutolehkan kepalaku ke kanan dan kiri sambil menyeret koperku.

"Annyeonghaseyo?"

Tidak ada yang menyahut. "Annyeonghaseyoooo?"

Untuk yang kedua kali pun juga tidak ada.

Ah baiklah, mungkin tidak ada orang disini.

Pandanganku lalu tertuju pada sebuah sofa besar ditengah-tengah ruangan. Aku menghampiri sofa itu lalu segera menghempaskan diriku disana. Ah, Aku lelah. Sofa ini ternyata nyaman untuk tempat istirahat sejenak.

Dari sofa ini aku bisa melihat sisi-sisi kamar dengan jelas. Yang pertama ku lihat adalah banyak sekali origami. Origami-origami itu yang paling menarik perhatianku. Mengapa orang itu menggangtungkan banyak sekali origami di atap-atap kamarnya? Dan aku juga melihat ada pintu kamar mandi tepat di sebelah meja belajar, disana terdapat 2 meja belajar yang buku-bukunya terletak sangat rapi. Lalu ku tolehkan pandanganku ke arah kanan, disana terdapat satu kasur dibawah yang lumayan besar, dan apa itu? Ada sebuah tangga. Tangga menuju lantai atas. Mungkin di atas ada satu kasur lagi untukku? Ah, aku ini sok tahu sekali sih.

Merasa sudah cukup melihat-lihat kamar ini, aku menyenderkan kepalaku di sofa. Mulai memejamkan mataku untuk tidur. Tapi tak lama kemudian, bunyi kenop pintu di buka terdengar. Aku segera membuka mataku lagi dan duduk tegak menjauhi sandaran sofa.

Tak lama pintu itu terbuka, menampilkan satu namja jangkung yang hendak masuk ke kamar ini. Yang pertama dia lihat adalah aku. Aku hanya bisa terdiam membisu tidak tahu harus apa. Namun tanpa diduga-duga dia menampilkan senyumnya padaku, "o-oh annyeonghaseyo, kau sudah sampai? Aku menunggu kedatanganmu."

Sungguh aku heran. Kupikir dia akan bertanya "siapa kau?" Atau mengusirku seperti "pergi kau dari kamarku, kamar ini hanya milikku." Tapi apa?

Teman sekamarku ini sangat baik, man. Betapa beruntungnya aku.

Aku segera mengulum senyum kearahnya, "ah, annyeonghaseyo. Byun Baekhyun imnida~"

TBC!

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Halo! Makasih yang udah baca. Jangan lupa di review ya :) karena review kalian juga mempengaruhi semangat author buat update lagi! Terimakasih banyak!