Fanfiction: Kagerou Project

Pairing: Kisaragi Shintarou x Tateyama Ayano ( ShinAya )

Genre: Romance, drama, shoujo, angst

Awalnya mereka berbahagia tapi, berakhir dengan kesedihan. Apakah yang sebenarnya terjadi?


'Kehidupanku memang seperti ini, bagaimanapun hidupku memangnya kau peduli?'

"Iya aku peduli"

Sesaat setelah aku mendengar suara tersebut, entah dari mana asalnya. Aku terbangun melihat matahari yang pagi. Seperti mengatakan 'bagaimana kau ingin menjalani hari ini?'

Yah, mungkin seperti biasanya. Hei, kau tahu? Sebenarnya aku cukup kesepian. Tapi aku hanya ingin disini.

Di depan komputer. Aku melihat tulisan-tulisan dan berbagai macam lainnya. Saat kusentuh, aku mulai menjalankan kegiatanku. Mendengarkan lagu, membuat lagu, mengedit lagu.

Ya itulah kegiatanku.

"Ahh, mungkin sebaiknya aku harus keluar untuk membeli sedikit makanan."

Aku keluar dari rumah. Pergi keluar untuk mencari makanan. Ditengah jalan entah aku berpikir apa.

BRUAK!

"Aduh!" Jerit seorang wanita yang seperti agak kesakitan.

"Ahhh... Maaf aku tidak sengaja..." Kataku dengan sedikit panik.

"Iya tidak apa-apa" katanya sambil tersenyum ramah.

Ia sepertinya anak SMU yang baik. Kurasa dia akan mempunyai masa depan yang baik dari sekarang.

Wanita itu mengenakan baju sekolahnya dengan syal merah yang cukup mencolok. Tapi cocok untuknya.

Di supermarket aku pergi kearah penjualan mi instan. Dengan mataku yang sedikit mengantuk, aku mengambil mi instan yang cukup banyak dengan acak.

Karena kebanyakan, beberapa dari mi instan itu terjatuh ke bawah.

"Ada yang bisa kubantu?" Tanya seseorang wanita.

"Ahh.. Tidak apa-apa terima kasih" kataku dengan sedikit malu.

Aku melihat kearah wanita itu.

"Ahhh! Kamu?" Kataku dengan sedikit kaget.

"Ah? Kamu cowok yang tadi?" Katanya dengan cukup kaget juga mungkin, tetapi tertawa dengan lembut. "Buat apa mi instan banyak-banyak tersebut?"

"Untuk persediaan saja kok"

"Sebanyak itu? Nanti bisa sakit kalau terlalu banyak-banyak"

"Sudah biasa"

"Kubantuk bawakan ya!" Kata wanita tersebut dengan senang, dan seketika membawakan mi instan tersebut ke kasir.

"Terima kasih" kataku dengan sedikit tersenyum.

Dia menuju ke kasir, aku hanya mengikutinya saja sih. Setelah membayar aku memperhatikannya lagi. Dia.. Kalau dilihat-lihat sedikit manis sih ya.

"Kau tidak berterima kasih denganku?" Kata wanita itu seketika membuyarkan lamunanku.

"Ah iya, terima kasih sekali lagi" jawabku

"Baiklah!" Kata wanita tersebut tersenyum lalu meninggalkanku.

Aku kembali ke rumah. Melanjutkan projectku berharap laguku bisa didengar oleh banyak orang. Seketika aku teringat wanita tersebut. Dengan syal merahnya, dan dengan senyumnya.

Langsung saja aku terinspirasi menulis lagu tentangnya. Wanita ber-syal merah tua, sepertinya akan menjadi lagu yang populer.

Esoknya, aku pergi berjalan-jalan untuk mencari udara segar. Yah, setidaknya untuk refreshing sebentar mencari ide. Saat berjalan terlihat seseorang wanita berlari. Dan menabrakku.

BRAK!

"Ah! Maaf maaf! Kau tidak apa-apa?!" Tanyanya dengan nada panik.

"Iya...tidak ap.." Sebelum aku melanjutkan kata-kata tersebut aku terpesona dengan syalnya. Warna merah, kulihat dengan lebih jelas lagi. Itu wanita yang kemarin. "Kau...?"

"Ah? Kau lagi? Ini mungkin takdir ya." Katanya sambil tersenyum lembut.

"Takdir... Mungkin" jawabku ragu-ragu.

"Sebagai permintaan maaf, aku traktir kamu minum ya?" Tanpa basa-basi wanita itu menarikku ke sebuah kafe kecil.

"Kau... Namamu siapa? Tanya wanita itu.

"Shintarou, Kisaragi Shintarou tepatnya." Jawabku.

"Shintarou-kun? Namaku Ayano, Tateyama Ayano" kata wanita tersebut lagi-lagi dengan senyum lembutnya. "Shintarou-kun umur berapa?"

"18 tahun"

"Ehhh? Lebih tua? Kerja apa?"

"Masih belum. Sementara aku hanya membuat lagu untuk kumasukkan di nico nico douga."

"Wahh? Kau bisa membuat lagu? Keren!"

"Iya sedikit"

"Ngomong-ngomong mulai sekarang kita berteman ya?"

"Boleh saja"

"Bisa aku meminta e-mail mu?"

"Bisa"

Aku memberikan alamat emailku kepadanya. Dia membuka handphonenya dan mencatatnya dengan riang gembira. Dan sekalilagi aku berpikir, dia manis.

"Ngomong-ngomong, itu syal merah bagus sekali beli dimana?" Tanyaku ingin mengetahui.

"Ah ini diberi nenekku yang sudah meninggal" jawabnya dengan tersenyum tipis.

"Ah.. Maaf"

"Tidak apa-apa! Kenapa? Kau ingin punya syal seperti ini?"

"Bukan, aku suka dengan warnanya yang mencolok"

"Kau suka warna merah? Bagaimana kalau kubuatkan jaket?"

"Kau bisa menjahit?"

"Bisa dong! Mungkin seminggu lagi, bagaimana?"

"Boleh. Nanti kau email aku saja"

"Baiklah"

Setelah itu aku meninggalakan kafe lalu beranjak menuju rumah dengan santainya. Dengan perasaan yang sedikit senang entah kenapa. Aku tersenyum-senyum sendiri.

Sesampainya di rumah aku kembali dengan aktivitasku lagi. Yah beginilah hidupku. Aku mengingat ayano. Dan aku teringat untuk melanjutkan lagu yang kubuat berdasarkan 'dirinya'.

Aku tidak mengerti kenapa aku begitu senang memikirkan dirinya yang mempunyai senyum polos itu. Aku mulai merasa ada yang aneh dengan diriku...

Aku bertanya dengan diriku. Apa aku sakit?

Beberapa hari kemudian, aku menerima email dari ayano. Dia hanya bertanya

"bagaimana? Apa kau bisa besok? Sepulang sekolah, aku ingin pergi kerumahmu"

Aku bingung bagaimana menjawabnya dan akhirnya aku hanya membalas.

"Iya aku bisa, kau bisa datang ke rumahku. Rumah ku di 000000xxxx000"

Dan entah kenapa, aku tidak bisa menunggu hari esok yang biasanya aku lalui dengan membuat lagu dan musik. Kali ini aku tidak bisa konsentrasi membuat projectku. Aku semalaman tidak bisa tertidur.


Wait for chapter 2!

please give me a reviews 8")