Cowok Dua Dimensi

Summary : "Gray, kamu wajib menolong paman apapun yang terjadi! / "Memangnya ada masalah apa?"/ "Juvia…dia….DIA TERKENA SINDROM COWOK DUA DIMENSI!".

Rate : T

Chara : Gray. F, Juvia. L

Genre : Romance

Warning : OOC, typo, humor garing

Fairy Tail bukan punya author, tetapi punya Hiro Mashima

A/N : Cerita Gruvia saya yang kedua. Semoga kalian suka ya!

Masa-masa SMA seorang Gray Fullbuster baru dimulai seminggu lalu, pada tanggal 23 Juli, hari Senin pukul 7.10 WMT (Waktu Magnolia Timur). Namun, dia sudah benar-benar gerah, melebihi cuaca terik di musim panas tahun lalu. Kata orang banyak, tingkatan terakhir itu banyak digunakan untuk memadu kasih, antara manusia beda kelamin alias cewek-cowok. Pemuda tampan yang dilahirkan sebagai jones ini, dibuat kesal oleh tingkah sang sahabat yang kerjaannya pamer pacar melulu. Elu kira pacar itu barang mewah?!

Natsu Dragneel

Lagi sama Lucy di cafe L'a Fairy Tale.

Foto

100 likes 50 comment

Loke si Leo nan kece selangit : Sumpah Natsu, gue iri banget sama lo! Jaga Lucy baik-baik ya buat gue juga

Elfman Laki Super Laki : LAKI SEKALI KALIAN BERDUA!

Erza Scarlet : Happy anniversary ya buat kalian berdua ^_^

Lucy Heartfilia : Thx Erza. Kamu juga setia terus ya sama Jellal, hehehe XD

Mirajane Strauss : Jangan lupa pajak jadiannya, Erza /senyumiblis

Gray Fullbuster : E-EH! GUE JUGA MINTA DONG PAJAK JADIANNYA! /efekakhirbulan

Komentar terakhir paling coeg memang, karena Gray adalah jomblo tingkat akut, makanya dia hanya bisa meminta pajak jadian dalam mimpi. MIMPI DIKASIH DUIT SAMA ERZA YANG PELITNYA NAUDZUBILAH!

Bagi mental jomblo Gray yang sudah terlatih tujuh belas tahun tiga bulan, mengumbar keromantisan di sosial media tidaklah berarti apa-apa baginya, selain cap buruk untuk kedua sejoli itu, yakni 'alay lebai jablay'. Beda cerita jika menyangkut dunia nyata, dimana masih banyak jomblo berkeliaran yang nasibnya mirip dengan Gray. Kita ambil sample ketika malam minggu. Kebetulan, dia punya hobi jalan-jalan di malam hari, bukan mau jambret atau foto aib orang, lho! Palingan sekadar mencari udara segar.

Pernah suatu hari, Gray melewati taman kota yang sepi sangat. Lampu menerangi jalan di sekitar, membuatnya dapat melihat walau agak kesulitan. Tiba-tiba, terdengar suara 'keramat' yang terletak tidak jauh dari sana, mendesah kesakitan diiringi teriakan tertahan. Langsung saja dia kabur secepat kilat, daripada tertangkap basah orang lain dan dijadikan saksi mata?

Alasan itu juga yang menyebabkan Gray lebih memilih menjomblo, kalau bisa sepanjang masa malah. Kalau kata Elfman-sensei, 'Jauhi perbuatan maksiat, itu baru laki sejati'.

-ll-

Saat pelajaran SBK, Evergreen-sensei menyuruh mereka untuk menyayikan lagu bebas. Loke maju pertama kali, biasalah yang cita-citanya jadi penyanyi terkenal, mau pamer skill gitu.

"Jika aku bukan jalanmu, ku berhenti mengharapkanmu. Jika aku memang tercipta untukmu, ku kan memilikimu. Jodoh pasti bertemu"

Mendadak atmosfir kelas berubah jadi galau berat. Ternyata Loke belum ikhlas, merelakan Lucy bahagia dengan Natsu.

"Aku mah apa atuh, cuma selingkuhan kamu"

Sejak kapan Lisanna suka dangdut? Mungkin dia adalah penerus Cita Citata dengan goyang ngesot (apa hubungannya?)

"Pergi tuk menjauh, menjauh darimu, darimu yang mulai berhenti, berhenti mencoba, mencoba bertahan, bertahan untuk terus bersamaku"

Langsung seisi kelas menyoraki Mystogancuk sebagai pedofil tingkat akut. Kabar burung mengatakan, dia pernah coba PDKT sama adik kelas bernama Wendy Marvell, masih SMP kelas satu lho! Terus mereka putus deh, alasannya adalah 'maaf, aku mau fokus belajar dulu', kata Wendy kepada reporter sekolah. Oke, kita hentikan sesi ini, karena cerita author bukan majalah gosip.

"Aitakatta, aitakatta, aitakatta yes! Aitakatta, aitakatta, aitakatta, yes! Denganmu…."

Kalau yang satu ini, cinta tak tersampaikan untuk idol nan jauh di sana. Dasar Droy gendut si jomblo ngenes!

Makanya, pacaran itu tidak memiliki jaminan demi membuat kita senang terus. Malah keseringan galau, akibat memikirkan hal-hal kurang penting. Lebih baik botak dengan gelar profesor, dibanding botak karena galau. Gray bangga dia adalah seorang single happy.

-ll-

Jam istirahat membuat kelas kosong belompong. Kebanyakan jajan di kantin atau nongkrong di halaman belakang sekolah. Namun, ada seorang wanita bersurai gelombang, yang setia duduk manis membaca komik walau pantatnya keram setengah mati. Gray mengenalnya, tidak hanya sebatas tau nama dan pernah mengobrol beberapa kali. Dia Juvia Lockser, teman sekaligus sahabat masa kecilnya. Mereka dekat, sering bermain ayunan bersama di taman kota, atau jalan-jalan di Minggu pagi mengelilingi taman. Tetapi, entah karena apa Juvia menjauh.

"Yo, Juvia. Membaca komik Attack on Titan lagi?" tanya Gray basa-basi. Memperhatikan cover itu seksama dari judul hingga gambar

"Ini volume ke-lima, baru dirilis kemarin. Hampir saja Juvia tidak kebagian"

"Baguslah jika kamu mendapatkannya. Hey, siapa cowok pendek di komik itu?" Juvia memancarkan aura seram, satu detik setelah pertanyaan tersebut dilontarkan. Gray bergidik ngeri, sepertinya dia salah bicara

"Apa maksudmu mengatai Levi-sama pendek?! Dia itu hanya kurang tinggi, bahkan jauh lebih tampan dan hebat darimu. Kyaaa….tampan sekali!"

"O-oh iya, aku dengar-dengar kamu dijodohkan dengan Lyon. Kapan kalian tunangan?"

"Juvia tidak akan pernah tunangan dengan Lyon-san. Juvia ingin bersama Levi-sama"

"Ta-tapi dia itu tidak nyata"

"Juvia punya dakimakura Levi-sama di kamar. Jadi, kami bisa bertunangan, kan?"

Siapa sangka, selama dua belas tahun mengenal Juvia dia berubah drastis. Gray tidak mengerti apapun soal anime, siapa Levi-sama yang namanya terus disebut sedari tadi, maupun tentang manga Attack on Titan. Yang lelaki itu tau, JUVIA MERUPAKAN SPESIES JOMBLO SUPER DUPER NGENES, hahahaha! Tawanya puas dalam hati. Sekarang, apa Natsu masih berani mengatainya jomblo ngenes? Ingat, di atas ngenes masih ada yang lebih ngenes.

From : Paman

Gray, setelah pulang sekolah datanglah ke perusahaan paman. Ini sangat, sangat penting, mengerti?

Mau tidak mau Gray menurut, habisnya bunyi SMS tersebut menyiratkan kepanikan. Paman yang dimaksud adalah ayah Juvia. Perusahaan Lockser dan Fullbuster telah menjalin kerja sama bertahun-tahun lamanya, otomatis mereka sering bertemu, lalu dekat seiring waktu berjalan. Jarang mendengar paman minta tolong, pasti berhubungan langsung dengan Juvia, putri tunggal kesayangan pria berusia separuh baya itu.

Semoga bukan masalah besar.

-ll-

"Gray. Masalah ini amat sangat besar dan penting, kau mengerti?" terang paman singkat, padat, jelas. Yang ditanya menganggukan kepala pelan. Sekarang kedua tangannya keringat dingin, dipaksa berhadapan dengan seorang boss perusahaan besar

"Jadi….?" raut wajah paman membuat jantung Gray berpacu lebih kencang. Apa dia melakukan suatu kesalahan yang tidak dapat dimaafkan? Cepatlah bicara sebelum aku meledak di tempat! Batinnya frustasi

"Gray, kamu wajib menolong paman apapun yang terjadi!"

"Memangnya ada masalah apa?"

"Juvia…dia….DIA TERKENA SINDROM COWOK DUA DIMENSI!" teriakannya sukses membuat jantung Gray berhenti berdetak sesaat. Penyakit macam apa itu? Apa baru ditemukan beberapa waktu terakhir ini?

"Sindrom cowok dua dimensi? Paman, aku mohon jangan mengada-ada!"

"Paman serius Gray. Sindrom cowok dua dimensi adalah, sindrom dimana seorang remaja perempuan menyukai karakter cowok yang tidak nyata. Kartun jadi-jadian alias anime!"

"Memang, sih, Juvia sedang gila baca manga dan dia menyebut nama Levi-sama berulang kali"

"Nah, si Levi-sama itu penghambatnya! Kamar Juvia sampai dipenuhi oleh poster cowok bertubuh pendek itu! Apa sih kerennya? Tinggian juga Lyon, kamu tau kan dia calon tunangan Juvia?"

"Iya, saya tau kok. Lalu….?"

"Tugasmu adalah, menyadarkan Juvia agar dia mau bertunangan dengan Lyon. Ini demi masa depan perusahaan Lokcser dan Fullbuster. Pikirkan segala cara, yang penting tidak melukai pihak manapun!"

"Kenapa harus saya? Kan bisa minta tolong Wakaba-san, tangan kanannya paman"

"Dia gagal total. Wakaba justru dihajar habis-habisan karena membuat marah Juvia"

"Baiklah. Saya akan berusaha sekuat tenaga"

"Paman mengandalkanmu, Gray"

Diam-diam seseorang menguping percakapan mereka. Seringai kejamnya mengukir bibir kemerahan itu, siap menghukum mati Gray jikalau dia berbuat aneh. Tidak ada yang tau bagaimana ke depannya, namun yang pasti, itu buruk bagi titisan boss perusahaan Lockser.

Bersambung….