Disclaimer Vocaloid by Yamaha and Cyrpton Future Media

WARNING : Typo, gaje, alur kecepetan

.

.

.

.

Happy Reading~


.

"Miku!" Teriak seorang gadis yang berambut pirang sebahu.

"Ibu!" Balas gadis berambut panjang twintails berwarna hijau tosca yang dipanggil Miku.

"Sudah lama kita tidak bertemu, Nak!" Ucap gadis berambut pirang yang dipanggil 'Ibu'.

"Benar, Ibu. Ibu darimana saja selama ini?" Tanya gadis bernama Miku.

"Ibu dari rumah, lah, Nak. Kau kira ibu darimana? Masa Ibu tidur di kolong jembatan?" Tanya gadis berambut pirang itu.

"Tapi,-

"Rin! Miku! Kalian sedang apa di depan kelas? Bisa-bisa semuanya mengira kalian yuri." Ucap gadis berambut pendek berwarna merah.

"Kak Meiko?! Aku mencintaimu!" Ucap gadis berambut pirang yang bernama Rin sambil beranjak ke arah Meiko.

"Oi! Jangan seenaknya meluk orang! Nanti virus-mu menyebar!" Ucap laki-laki berambut biru.

"Kaito! Minggir! Dasar kakak kelas kurang kerjaan!" Bentak Rin.

"Panggil aku Kak Kaito! Lagipula Meiko itu pacarku! Kenapa kau meluk seenak jidatmu?!" Balas Kaito.

"Iiissh! Mentang-mentang pacaran! Oh, ya. Kaito, aku ada lagu untukmu!" Ucap Rin.

"Apa? Jangan bilang lagu untuk ngungkapin perasaanmu?" Tanya Kaito.

"Amit-amit! Ya Tuhan, tolonglah khilafkan pikiran Kaito! Dia jadi stress karena makan ice cream kebanyakan! Tolonglah dia, Tuhan!" Ucap Rin sambil memasang gaya berdoa.

"Hei! Jadi tidak lagunya?!" Tanya Kaito.

"Baik, baik! Yosh. 'Yo yo Kaito, jangan marah-marah aja! Nanti keriputan diputusin! Makanya jangan ma-ma-ma-ma-ma-marah!' Ucap Rin disertai gerakan menari gaje.

"Sial banget aku punya adik kandung gila, gaje, pendek, gak ada lucunya-

"Seenak udel aja ngejek!" Bentak Rin.

"Yah, itu kenyataan, bukan?" Tanya Kaito.

"Bodo!" Balas Rin sambil menjulurkan lidah.

"Kyaaaa! Len-sama!" Teriak segerombolan gadis.

"Issh, apa lagi itu?" Tanya Rin.

"Haaah, kau gak tahu, Rin?" Tanya Miku yang berada di sampingnya.

"Kalo aku tahu, ngapain nanya coba?" Tanya Rin.

"Dia itu 'Pangeran' di sekolah kita, tahu?! Namanya Kagene Len. Aku ke sana dulu ya, daa~" Ucap Miku.

"Miku! Kau sudah punya Mikuo, kan?!" Tanya Rin. Tapi, pertanyaan itu tidak didengar oleh Miku.

"Ya elah, darimana bagusnya, sih?" Tanya Rin kepada Meiko dan Kaito.

"Yah, sebenernya menurutku gak ada bagusnya sih, Rin. Selera orang memang berbeda. Oh! Kaito, aku duluan, ya! Aku ada rapat. Daaa! Jaga Rin baik-baik! Jangan berantem!" Ucap Meiko sembari berlari.

"Baik, 'Nona Besar'!" Teriak Kaito kepada Meiko.

"Hei, Rin. Kau suka rambut pirang itu?" Tanya Kaito pada adiknya.

"Haah? Yang diikat kuda itu?! Gak menarik." Ucap Rin.

"Memangnya bagian mana yang gak menarik?" Tanya Kaito.

"Tipeku itu harus tinggi, baik, tampan, gak suka tebar pesona, dan pintar." Balas Rin.

"Itu mah, terlalu sempurna, mbak bro." Balas Kaito.

"Yang penting, hepi!" Ucap Rin.

"Len-sama, terimalah ini!" Ucap segerombolan gadis, sambil menyerahkan hadiah.

"Wah, terimakasih semuanya. Hadiah apapun dari perempuan pasti kuterima dengan senang hati!" Balas laki-laki yang dipanggil Len-sama.

"Rin, kalo misalnya aku kasih kamu tantangan, berani, gak?" Tanya Kaito.

"Pasti berani, lah! Kau kira adikmu ini kayak apa?" Balas Rin dengan gaya angkuhnya.

"Tadi 'Anak Kuda' itu bilang mau nerima apapun dari perempuan, kan?" Tanya Kaito.

"Lantas? Jangan bilang kau suruh aku jadi cewek feminim, terus ngasih dia hadiah?" Tanya Rin dengan nada selidik.

"Gak, lah. Itu terlalu mainstream. Yang aku tantang itu, kamu lempar sepatumu ke dia, lebih tepatnya ke kepalanya. Berani?" Tanya Kaito, seakan merasa menang dengan tantangannya.

"Itu doang? Gampang!" Balas Rin sambil melepaskan sepatu kanannya.

"Liat, ya! Ini sekali seumur hidup. 'For The First Time In Forever'!" Ucap Rin yang sudah berancang-ancang melempar sepatunya.

"Apa? Kau serius?! Jang-

DUUAAAK!

"Yees! Headshot!" Teriak Rin dengan senangnya. Sedangkan Kaito membeku dengan wajah pucat pasi.

"Aaaw! Hei, siapa yang melempar ini?!" Tanya Len.

"Aku!" Ucap Rin sambil tersenyum girang.

"Lantas kenapa kau melempar ini?" Tanya Len.

"Hadiah dariku! Kau bilang akan menerima apapun hadiah dari perempuan, kan? Itu hadiah dariku." Ucap Rin sembari berjalan ke kelasnya.

Itu adalah pertemuan tak terduga antar Si Tomboy dan Si Playboy.


.

.

Hahahaha! Fic ane makin lama, makin gaje!

Buat readers, ini fic lucu atau gak? Kalo gak ane ganti genrenya.