"aku akan terus mengejar cahaya itu, meskipun harus mengorbankan diriku. Karena cahaya itu adalah cahaya bintang yang akan menyinari hidupku, menyinari hari-hariku dan menyinariku dalam kegelapan yang menyakitkan. Dan kau adalah satu-satunya bintang yang aku miliki, bintang yang bersinar dalam kegelapan malam musim panas"
.
.
.
.
.
.
.
"tsu…, Natsu…., Natsu" seorang perempuan tengah memanggilnya, perlahan-lahan dia membuka matanya dan diapun melihat sekelilingnya, dan yang memanggilnya tadi adalah Erza, Erza Scarlet
"men, syukurlah kau tidak apa-apa" kata seorang laki-laki bertubuh pendek, ya dia adalah Ichiya dari Blue Pegasus
"ap-apa yang terjadi? Dan….. APA KITA SEDANG BERADA DI ATAS GURITA? HUPPHH HUEEKK"
"men, tenanglah sekarang kita sudah berteman dengan Kanoloa-kun karena aku sudah memberinya sihir parfum pertemanan" Natsu sepertinya tidak terlalu mempedulikan perkataan Ichiya karena tiba-tiba saja ia merasakan bahwa ada sesuatu yang kurang.
"dengar… Natsu…." Kata Happy memulai pembicaraan lagi, tiba-tiba saja Natsu ingat akan sesuatu
"Lucy….. dimana Lucy?"Natsu mulai terlihat panik
"tenanglah Natsu, Warren dan lainnya sedang mencoba untuk mencarinya" Erza mencoba menenangkan Natsu
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG JIKA NAKAMA KITA DALAM BAHAYA?" mendengar perkataan Natsu, Erza tidak bisa mengatakan apa-apa termasuk juga Gray, Happy, Elfman, Romeo, Coco dan Ichiya
"tunggu….. aku mencium bau Lucy aku yakin pasti dari arah sana!" kata Natsu sambil menunjuk ke suatu arah
"baiklah, ke arah sana Kanoloa-kun" Ichiyapun mengarahkan Kanoloa menuju arah yang ditunjukan Natsu
NATSU POV
Entah mengapa hatiku merasa tidak tenang, aku merasa sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Lucy. Aku terus berusaha mencari bau Lucy dan akhirnya aku menemukan bau vanilla yang selalu membuatku merasa nyaman. Akupun tanpa sengaja melihat sebuah cahaya seperti bintang jatuh yang sangat terang diantara ribuan cahaya yang berjatuhan tanpa pikir panjang aku langsung berlari mengejar cahaya itu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Berlari
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terus berlari mengejar cahaya tersebut
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mekipun harus terjatuh
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku tetap berlari mengejar cahaya yang terlihat seperti bintang jatuh itu, semakin dekat aku melihat siluet seorang gadis berambut pirang. Aku terus mengejarnya hingga aku berusaha untuk menggapainya.
END NATSU POV
Natsupun mencoba untung menangkap Lucy yang terjatuh dan dia berhasil mendekap Lucy, merekapun terjatuh hingga berguling ditanah dan terdapat batu besar di depan mereka Natsu berusaha melindungi Lucy, Natsu berhasil melindungi tubuh Lucy dari antukan batu namun akibatnya punggungnyalah yang tertabrak batu. Meskipun dia merasakan kesakitan, semua itu tergantikan dengan perasaan lega karena dia dapat melindung seseorang yang berharga baginya.
"yo-yokatta, untung saja aku berhasil menangkapmu ne Luce" kata Natsu yang masih mendekap Lucy
.
.
.
.
.
.
.
1 menit
.
.
.
.
.
.
.
2 menit
.
.
.
.
.
Tidak ada jawaban atau pergerakan dari Lucy, hal ini membuat rasa khawatir Natsu kembali timbul bahkan lebih dari sebelumnya. Natsu merenggangkan dekapannya dan matanya membulat sempurnya melihat wajah Lucy yang begitu pucat dan tubuhnya mulai terasa dingin
"o-oi…,Luce Luce kau dengar aku. Luceee!" Natsu terus mencoba untuk membangunkan Lucy namun semua itu sia-sia, Lucy tetap tidak membuka matanya.
"Natsu, ada apa? Bagaimana keadaan Lucy?" Erza menghampiri Natsu bersama yang lainnya, Natsu tidak menjawab wajahnya tertutup rambut merah mudanya.
"oi flame head, kenapa kau ti-" Gray tidak melanjutkan pertanyaannya, matanya membulat sempurna bergitu juga dengan yang lainnya. Mereka begitu terkejut melihat wajah Lucy yang sangat pucat.
"Lucy" gumam Happy
"cepat!, kita harus membawa Lucy kembali ke guild" perintah Erza kekhawatirannya tak dapat dikendalikannya lagi
.
.
.
.
.
.
"Luce kumohon bertahanlah"
Di Guild Fairy Tail
Guild terlihat sepi tidak ada satupun yang berbicara, mereka semua sedang mengkhawatirkan keadaan Lucy. Namun tidak lama setelah itu terdengar suara pintu guild yang terbanting keras
"SESEORANG CEPAT PANGGIL POLUCHKA-SAN" mendengar hal tersebut tanpa pikir panjang jet dan droy berlari keluar guild.
"A-pa yang terjadi? Bagaimana keadaan Lu-" Natsu mucul dari belakang Erza sambil menggendong Lucy yang masih tak sadarkan diri, Mata Levy membulat sempurna
"Lu-chan…" setetes air mata jatuh membasahi pipinya begitu melihat keadaan sahabatnya yang bisa dibilang sedang sekarat.
"apa yang terjadi dengan Lu-chan? Ne, jawab aku Natsu!" kata – bentak Levy, Natsu tidak menghiraukannya dia berjalan melewati Levy. Wajahnya masih tertutup rambutnya seperti tadi benar-benar tidak seperti Natsu yang biasanya.
"hiks.., Lu-chan… Lu-chan" Levypun menangis
"Tenanglah Levy kita tinggal menunggu Poluchka-san datang, aku harap Lucy baik-baik saja" Erza memeluk Levy, mencoba untuk menenangkannya
Di ruang kesehatan guild
Natsu membaringkan Lucy di atas kasur, Natsupun duduk di sebelah tempat Lucy berbaring sambil memegang tangan kanan Lucy. Bagi Natsu wajah Lucy yang biasanya menampilkan senyum yang begitu hangat baginya sekarang tidak terlihat, wajahnya yang biasanya bersinar seperti cahaya bintang sekarang terlihat begitu pucat. Sakit, ya itulah yang dirasakan Natsu saat melihat gadis yang selama ini selalu menemaninya, tersenyum untuknya sekarang sedang tidak berdaya. Bagaimana jika dia tidak akan pernah membuka matanya? Bagaimana jika senyumannya yang indah itu akan menghilang selamanya? Itulah yang ada di benak Natsu sekarang.
"Luce, kumohon buka matamu. Kumohon Luce, kumohon" genggaman Natsu semakin erat.
"Aku ingin melihat senyumanmu lagi, Luce. Aku tidak ingin kau meninggalkanku"tak beberapa lama terdengar suara pintu terbuka, Natsu membalikan badannya mendapati Poluchka-san berjalan mendekatinya.
"serahkan ini padaku, sekarang kau keluar aku benci manusia" Natsupun berdiri dari tempat dia duduk dan berjalan menuju pintu ruang kesehatan guild namun dia berhenti sejenak
"kumohon selamatkan dia" kata Natsu
"ya, percayakan saja padaku" Natsupun keluar dari ruangan tersebut, Erza dan Gray menghampirinya, Erza dan Gray tidak bisa berkata apa-apa karena mereka tau betapa berartinya Lucy bagi Natsu, selain itu mereka juga merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Lucy dalam keadaan yang baik.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa menit kemudian
Poluchka keluar dari ruang kesehatan guild semua mata guild tertuju pada wanita itu, Natsu segera menghampirinya
"Bagaimana keadaan Lucy? Dia baik-baik sajakan?" Natsu terlihat khawatir, jantungnya berdegup kencang menantikan jawaban dari keadaan Lucy begitu juga seluruh anggota guild mereka terlihat tegang.
"Keadaannya…"
.
.
.
.
.
.
.
To be continued
Konichiwaaa minna-san, Aza-chan kembali membawakan Fanfic Fairy Tail setelah sekian lama Aza-chan menunggu inspirasi akhirnya datang juga. Kebetulan sekarang adalah NaLu day event jadi Aza-chan menumpahkan semua imajinasi dan inspirasi yang ada #ngetik sambil makan roti^^. Yoossshhh dimohon penilaiannya ya para juri juga bagi para readers jangan lupa untuk mereview cerita ini, oh iya mungkin chapter pertama belum terlihat berhubungan dengan musim panas (summer) tapi nanti di chapter selanjutnya akan muncul kaitannya dengan musim panas oleh karena itu Aza-chan pamit dulu jaa matta ne~
