A fanfic about Kyuwook .

Drabble wookie present ~


Mianhae, saranghae.

Boys Love/male pregnant/Don't Like don't read/

Rated T

Disclaimer : all about this chara is Super Junior, as their self. This is my story.

Hope you can enjoy it ^^ .


Seorang laki laki paruh baya baru saja keluar bersama seorang lelaki muda dari sebuah rumah sederhana di pinggiran kota Seoul. Laki laki paruh baya itu baru saja akan masuk ke dalam mobilnya, namun sebelumnya menepuk pundak sang pria muda, anaknya . Memberi sedikit pencerahan pada sang pria yang baru menjejaki rumah tangga itu .

.

.

" Kyuhyun – ahh . . ." ucap Pria paruh baya seraya menepuk bahu sang anak .

" Nee "

.

" Jaga istrimu baik baik. Jaga anak kalian baik baik, sayangi mereka sebagaimana aku menyayangimu di waktu kecil . Berjanji padaku sebagai seorang pria " Sang pria muda hanya diam setelah ayahnya berkata. Bingung harus menjawab apa . Haruskah dia berjanji kalau nantinya janji itu akan ia langgar di kemudian hari? .

.

" Nee Appa . . jaga diri appa baik baik " Ya, hanya itu yang keluar dari mulutnya. Kyuhyun berkata tidak yakin pada dirinya sendiri .

.

Kyuhyun memeluk tubuh sang ayah erat, meluapkan sedikit perasaan kecewanya disana saat ayahnya akan kembali kerumah. Rasanya baru kemarin ia belajar membaca, baru bisa berlari , lalu memegang tonggak wisuda, rasanya baru kemarin

.

Benar, waktu berlalu begitu cepat .

.

" Jaga keluargamu baik baik " Sang ayah membelai pipi tirus anaknya lembut, melepaskan tautan tangan putranya kemudian beranjak masuk mobil. Kyuhyun hanya terpaku diam setelah beberapa saat mobil itu meninggalkannya .

.

.

Benarkah ini? Dia sudah memiliki keluarga sekarang . Dia sudah tidak satu rumah lagi bersama orangtuanya. Istrinya, namja kecil yang dinikahinya setahun lalu kini sudah melahirkan generasi Cho yang baru, anaknya . Bayi yang baru berusia beberapa hari itu masih nampak tenang dalam gendongan sang 'Ibu' . Kyuhyun tak sadar kakinya melangkah tak sesuai dengan apa yang diperintahkan otaknya. Hatinya memerintahkan dia kesini . . . kembali ke dalam rumah barunya yang baru beberapa hari lalu dibeli oleh ayahnya . Awalnya Kyuhyun mengelak, berpisah dengan kedua orangtuanya . Namun, ayahnya bilang, dari sinilah dia bisa memulai kehidupan barunya bersama Ryeowook, istrinya .

.

.

"Sedang apa kau di luar Kyuhyun – ah? Ayo masuk " Ryeowook baru saja akan menutup pintu rumah mereka yang terbuka lebar, saat Kyuhyun baru saja ingin melangkah masuk kedalam .

.

Kyuhyun tak berkata apa apa, berlalu begitu saja melalui istrinya yang menggendong sosok Cho bertubuh mungil . Tak sadarkah dia? Anak itu begitu lucu dengan mata bulat besar seperti ayahnya, hidung mancung seperti ibunya dan alisnya yang tebal . Bibirnya berwarna merah , sama seperti kulitnya yang menandakan baru saja beberapa hari menghuni bumi . Ryeowook tersenyum kecil saat Kyuhyun menutup pintu kamarnya pelan, menghiraukannya lagi untuk kesekian kalinya dia hidup sebagai istri dari laki laki bermarga Cho itu .

.

.

.

.

Pagi ini begitu cerah, walaupun salju berjatuhan diluar sana . Ryeowook baru saja akan membuatkan secangkir the untuk Kyuhyun kalau saja Ryeohyun tidak menangis meraung memanggilnya . Di kamarnya ada Kyuhyun, laki laki yang dia anggap 'suami'yang masih bergelut dengan selimut tebalnya .

.

Merasa takut suara tangis Ryeohyun menggangunya, Ryeowook segera masuk ke dalam kamarnya, meninggalkan cangkir yang baru saja berisikan gula karena tak sempat menuangkan air panas ke dalamnya tadi .

.

" Huss … sstsstst .. " Ryeowook memberi isyarat pada bayinya untuk diam. Tangannya terjulur menggapai Cho mungil yang masih menangis meraung dari dalam box bayi .

.

Kyuhyun membuka selimutnya, saat tidurnya sudah mulai terusik . Suara tangis yang sangat cempreng itu menusuk gendang telinganya . Ia membuka selimutnya, menyembulkan kepalanya untuk melihat apa yang di lakukan Ryeowook karena sampai sekarang Ryeohyun masih saja menangis .

.

" Yak … bisakah kau bawa dia keluar? Aku butuh tidur " Kyuhyun berkata dari kasurnya , membentak . Ryeowook hanya menurut, sambil mengusap kepala anaknya lembut. Siapa tau sosok Cho kecil ini akan diam .

.

Kyuhyun masuk lagi kedalam selimutnya, menutup seluruh tubuhnya . Namun sesaat kemudian, suara itu kembali lagi menusuk gendang telinganya . Bukannya mereda, tangis itu malah semakin kencang. Padahal mereka di luar dan pintu kamar tertutup rapat . Kyuhyun menggeram , kemudian beranjak dari tempat tidurnya . Menghampiri sosok Cho kecil yang baginya merupakan sebuah kesalahan .

Ya, bagi Kyuhyun, Cho Ryeohyun adalah sebuah kesalahan. Ia membuatnya tanpa sadar, dibawah pengaruh alcohol dan seharusnya laki laki yang bersamanya saat ia bersetubuh adalah laki laki lain yang dicintainya,yang pasti Bukan Ryeowook sebagaimana yang dia lihat .

.

" Kenapa dia masih menangis? " Kyuhyun membuka pintu kamarnya, menyelipkan sedikit tubuhnya disana .

.

" Aku tidak tau, mungkin dia lapar " Ryeowook berkata sambil terus mencium pucuk kepala anaknya. Menggendong bayinya kesana kemari, berharap dengan sedikit ayunan tanganya, Ryeohyun akan diam

.

" Kalau begitu beri makan dia ! beri dia susu lalu dia akan diam " Kyuhyun lagi lagi membentak . Benar benar tidak suka waktu liburnya yang seharusnya dia habiskan untuk beristirahat, terganggu hanya karena tangisan seorang bayi .

.

" Banyak hal yang harus aku lakukan besok, hanya ini kesempatanku untuk beristirahat. " Kyuhyun berkata datar. Wajahnya menampakan ekspresi lelah yang tak dibuat buat. Ryeowook hanya tersenyum, kemudian memberikan Ryeohyun padanya .

.

" Gendong dia" Ucapnya kemudian .

"kau belum pernah menggendongnya sama sekali sejak ia lahir " Ryeowook menambahkan,tersenyum berkata pada Kyuhyun. Kyuhyun membulatkan matanya saat tiba tiba Ryeohyun sudah berada di dalam gendongannya .

" Kenapa aku harus – " Kyuhyun terdiam saat Ryeohyun sudah tidak menangis lagi . Lagi, anak itu hanya mengemut ibu jarinya. Perasaan anak bayi sangat peka bukan? instingnya mengatakan bahwa dia merindukan ayahnya .

.

Kyuhyun menyamankan Ryeohyun dalam gendongannya takut takut bayi itu menangis lagi . Ryeowook tersenyum. Setidaknya, walaupun Kyuhyun belum bisa membuka hati padanya, perlahan ia akan membuka hatinya untuk Ryeohyun. Buah hati mereka .

.

" Jaga dia sebentar, aku akan ke supermarket sebentar untuk membeli beberapa susu formula untuk Ryeohyun " Ryeowook masuk ke kamar mereka, mengambil sesuatu dari dalam lemari kemudian pergi berlalu melalui Kyuhyun . Ryeowook harap Kyuhyun ingat kalau dirinya tidak bisa memberikan asi untuk Ryeohyun, jadi terpaksa sosok Cho kecil itu harus mengkonsumsi susu formula .

.

" Tunggu sebentar .." Kyuhyun bergumam saat Ryeowook baru saja memutar kenop pintu.

.

" Jangan lama lama . . a – aku takut dia menangis lagi "

.

Ryeowook tersenyum . " aku tidak akan lama "

.

Kyuhyun menatap punggung Ryeowook miris. Dalam hatinya ia sungguh tidak ingin hidup nya seperti ini. Menyakiti dirinya dan orang lain yang mencintai dia . Tapi, ketahuilah, terkadang kombinasi antara rasa ego dan kemunafikan diri sendirimulah yang menghancurkan hidupmu secara perlahan.

.

.

" Mianhae " ucapnya pada sosok kecil dalam gendongannya yang sudah terlelap, kemudian mencium keningnya .

.

*TBC*


A/N :

Huah.. .

Ada yang berminat main ke blog saya? .

Ingin tau siapa saya? Sebelum membash crackpair yang saya buat, ada baiknya liat profil saya dulu ya ^^.

Kkekeke ^^ . Main mainlah ke blog saya di drabble wookie dot wordpres dot com .

Annyeong ^^ .