Chuunibyou x KuroBasu

A/N: halo semua, salam kenal, namaku Konoha. Ini pertama kalinya aku publish fanfic-ku! Genre K+. mungkin ceritanya Gaje, gk tepat EYD, Typo, etc. tapi mohon dinikmati ya!~

Disclaimer: Ishihara Tatsuya (Chu2byou), Tadatoshi Fujimaki (KnB)

.

.

.

Chapter 1: Delusion.

.

.

.

"Apa kau yakin kita bisa menang?" bisik pria berambut ikal yang berwarna coklat. "Tentu saja. Kita adalah yang terkuat." Jawab si perempuan berpenutup sebelah mata dengan angkuhnya. "Nyahahaha!," ketawanya yang khas, rambut pink dan style ponytail-nya yang memusat perhatian "Dia benar! Apalagi kalian dibantu olehku, si 'Magical Devil Shoujo' yang sudah menaklukan 7 daratan suci!" Ia membuat anggota lainnya berani mengangkat kepala.

.:XXX:.

Teriakan penonton memenuhi stadium, tampak semuanya sangat bersemangat untuk menyaksikan. [Mari kita sambut, dari sisi sebelah kiri… yang terkuat dari yang terkuat! Miracle… Generation!] keluar dari balik lorong gelap sebelah kiri, Pria-pria bertubuh tinggi (kecuali yang rambutnya merah dan biru muda) dengan rambut warna-warni mereka. Terlihat senyuman kesombongan dan kepercayadirian dari wajah mereka. [Nah, sekarang… dari yang sebelah kanan! Yang paling misterius dari yang paling misterius! Delusional….. Generation!] Seiringi dengan sorakan "semangat!" mereka keluar dari lorong sisi kanan. Yuuta, Rikka, Satone, Shinka, Sanae, dan Kumin melangkah dengan antusias karena sorakan dari para penonton. "Wah, mereka menyemangati kita!" Satone(Sophia) tampak sangat bersemangat "Jangan percaya diri dulu," Shinka(Morisummer) mengangkat suaranya "Sepertinya yang mereka maksud adalah 'Semangat! Janganlah kalian hancur!' karena lawan kita sangat kuat. Masing-masing tim berhadapan, pertandingan akan dimulai [Baiklah..! mari kita mulai pertandingannya!] bersamaan dengan bunyi peluit…

"Be destroyed, Reality"

"Blow up, Synpase!"

"Vanishment… This World!"

Lapangan yang luas tadi berubah menjadi lebih luas, dengan barrier yang sangat kuat mengelilingi. Bola berukuran normal jatuh dari angkasa, dan pertandingan pun dimulai. Yuuta(Dark Flame Master) mendapatkan bola basketnya, ia menggiringnya dan.. "Ma Shin Gun!" Bola itu terlontar dengan peluru-peluru ber-aura hitam mengikutinya. "Hah." Murasaki menantang serangan itu, "Mirror.." Dengan kemampuan itu, tiba-tiba saja bola yang mengarah ke keranjang MiraGen malah kembali mengarah ke Yuuta dengan kecepatan yang sangat tinggi. Yuuta terlempar. "Aku dapaaat!" Sophia berteriak dan mensteal bolanya. Ia menggiringnya seperti seorang pro, "Wicked Lord Shingan!" Sophia mengepass ke Rikka yang tengah kosong pada saat itu. Rikka membawanya mendekati keranjang MiraGen, "Dark Matter… Blaze!". Bola masuk tepat di keranjang. DeluGen memimpin 2:0.

Sekarang bola dari MiraGen, yang membawanya adalah Kise si Mahou Shounen(?) dengan kekuatan yang tak kalah kuatnya denga Sophia. "Urania.. Kouoku!"( Gak tau bahasa apa). Sophia yang tengah berdiri kaget melihat bola mengarah padanya "Vulcano Shield!" untungnya kepanikannya tidak membawa keburukan. Bola kembali terlontar ke area MiraGen, lalu diambil oleh Daiki Aomine si Lightning Lord. (Kise emang kuat tapi yah,, perkiraannya dan kecerdasannya rada-rada sih..-_-) Dengan kecepatan melibihi kilat, Daiki melewati Shinka, Kumin, dan Sanae begitu saja. Dark Flame Master yang siap melindungi keranjang berdiri tegak bersiap untuk melawan "Dark Flame Dragon!" Tiba-tiba kumpulan asap berkepul dan membentuk menjadi Naga Hitam bermata merah mengkilat. Naga Hitam itu menerjang kea rah Daiki tapi, "Thunder Slasher." Hanya sedikit percikan kilat terlihat, tapi kilatan itu bisa menghancurkan tubuh sang Naga menjadi berkeping-keping. Daiki menggiring bola melewati Yuuta yang sedang terdiam tak percaya. Aomine menertawai lelaki tak berdaya itu. Di area Three-point, Aomine melakukan shoot yang menghasilkan MiraGen memimpin pertandingan sekarang menjadi 3:2.

DeluGen tak menyerah, mereka kembali membawa bola. Kumin pass bolanya ke Shinka yang berada di daerah Three-point MiraGen. Awalnya MoriSummer ingin shoot dari situ karena akan menghasilkan pint yang lumayan, tapi di hadapannya ada kapten MiraGen yang menyeringai sehingga membuat Shinka ragu dan mengepass kembali bolanya ke Kumin. Tapi mungkin, itu adalah pilihan yang tepat. Kita tak tahu kekuatan seperti apa yang ia simpan. Bola diberikan ke Rikka, lalu ia dan Sanae Dekomori, servantnya, melakukan jurus kombinasi, "Mjollnyr..Blaze!" tapi serangan itu percuma, bukannya menghasilkan pint malah sepertinya membawa keburukan. Murasakibara tampak melakukan suatu teknik yang terlihat seperti menteleportasi. Untung saja bola itu terteportasi ke Kumin. Kumin mengubah kapak besarnya menjadi Harpha raksasa. Alunan musiknya tampak menenangkan angota-anggota MiraGen. Lalu dengan mudahnya, seperti tak ada halangan sekalipun Kumin melakukan shoot yang menghasilkan bertambahnya tiga point untuk tim DeluGen. DeluGen kembali memimpin 5:3.

[Time Out!]

Pluit timeout dibunyikan, semua kembali ke tempat timnya masing-masing.

"Kerja bagus," ucapnya, Tohka sang manager sekaligus coach tim DeluGen "pertahankan memimpin skor." Semua menurut dan mengangguk. "ah, tapi.. kalian jangan pakai itu dulu ya." Tohka memperingati anggota DeluGen. 'Itu' apa ya….?

Di sisi MiraGen, Momoi tampak resah ia takut karena serangan Kumin yang luar biasa tadi. "Tak usah khawatir," ucapnya sang Kapten dengan tenang. "Tak ada yang perlu dikhawatirkan, lagipula aku belum melakukan sesuatu." Kepemimpinannya membuat semua anggota MiraGen kembali percaya diri, mengangkat kepala mereka.

.:XXX:.

Waktu timeout habis, semua kembali ke lapangan lagi. Bola dimulai dari MiraGen, tapi kali ini yang mengejutkan.. Akashi yang menggiringnya. Akashi menyeringai dan mata crimson-nya mengkilat bagaikan isyarat membunuh. Tiga orang menghadang Akashi; Kumin, Yuuta, dan Shinka. Sang Kapten masih saja menyeringai dan berbisik kepada anggota DeluGen yang sedang menjaganya, "Habislah kalian." Akashi menarik napas "Akashic…" mulutnya mengucapkan sesuatu yang bisa berarti buruk "Records!". Entah apa yang terjadi sebenarnya, tapi terlihat seperti suara yang tak terdengar keluar dari belakang Akashi. Suara itu mensterilisasi semua sihir, Apakah Dark Flame Master, Kumin, dan MoriSummer dapat bertahan!?

-to be continued-

A/N: Awalnya chap 1 gk sependek ini… tapi, author gk bisa buka laptop lama-lama nanti dimarahin mama abisnya mau US (masih kelas 6). Tapi tenang, kalau punya waktu, nanti chapter 2-nya bakalan lebih panjang dari ini! Ditunggu review-nya ya!~

Next Chapter: Jealousy