anggap saja author lagi doyan nulis dan akhirnya memenuhi list fanfic LL dengan fanfic buatan author, hehe. Btw, author g terlalu bisa menulis one shoot karna author susah untuk memperpendek ide yang author dapatkan. Kali ini mau nyoba yohariko
chapter 1
awal cerita
dari awal riko sadar bahwa dirinya menjadi penghambat hubungan persahabatan chika dan you. Tapi riko tak begitu ambil pusing sampai akhirnya riko tau bahwa you mulai merasa tak nyaman karna posisi riko sekarang seperti seseorang yang telah merenggut sahabat orang. Riko tak suka berada di posisi seperti itu. setelah kompetisi piano nya selesai di Tokyo dan aqours tampil di love live tanpa dirinya, riko bertekad untuk memberikan ruang lebih kepada chika dan you. Dan itulah yang dilakukannya sekarang. Setelah makan siang bersama di kelas, riko langsung pamit pada chika dan you untuk ke ruang music. Alasannya "aku merasa dekat kembali dengan piano sehingga ingin terus memainannya". Chika mengijinkannya dengan senyum di wajahnya.
Rasanya memang berat mencoba menjaga jarak dari chika, pasalnya chika adalah orang pertama yang membuatnya nyaman disekolah barunya ini. Jika bukan karna chika, riko tak yakin akan menikmati masa SMA dengan dikelilingi oleh teman teman. Chika bagaikan jembatan penghubung antara dirinya dan lingkungan barunya. Riko berharap piano bisa menghiburnya sampai saat bel masuk berbunyi.
Riko mengambil nafas dalam dalam sebelum memainkan "Mozart : piano sonata no 8 in A minor". Sejatinya riko besar dari music klasik, tapi alur musiknya berubah saat dia merasa tak nyaman dengan music klasik yang dinilainya terlalu kaku, itu terjadi d kelas 3 SMP. Sebenarnya music klasik bisa di variasikan, tapi tak mungkin melakukannya di concour karna akan mengurangi nilai jika mengutak atik partitur yang telah ada. Karna alasan itulah riko akhirnya pindah haluan dari music klasik ke original music. Pada bagian kompetisi original music riko memainkan music yang benar benar original karyanya riko bisa mengekspresikan dirinya lewat music yang ditulisnya, makanya riko menikmati berada dalam zona hak cipta music. Walaupun sudah nyaman, tetap saja riko masih sering memainkan music classic karna diamasih sangat senang untuk memainkannya, terlebih dia sudah hafal banyak lagu diluar kepalanya.
Menit demi menit berlalu, dan tak terasa lagunya telah usai. Riko membuka matanya yang sedari tadi tertutup karna saking menikmati lagu karya Mozart itu. hal pertama yang dilihat riko adalah, seorang gadis berambut biru gelap berdiri dengan tatapan kagum kepada sang pianis, mulutnya sedikit terbuka dan masih mematung. Sejurus kemudian dia sadar dan berpose ala fallen angle "yo riko, kamu telah berhasil memanggil yohane dengan musicmu" ungkapnya.
Riko memiringkan kepalanya sebagai bentuk kebingungannya dengan ucapan yoshiko. "yoshiko, sedang apa kamu disini?"
"hah? Bukankah kamu yang memanggilku, little demon" masih dengan pose khasnya.
Riko tak menghiraukan ke chunibyou an kouhainya, dia kembali asyik dengan pianonya.
"hey, jangan acuhkan yohane" pekiknya.
"yoshiko, pergi main sana sama hanamaru dan ruby" riko tetap sibuk dengan pianonya, kali ini memainkan "twinkle twinkle little star"
"bukan yoshiko, tapi yohane" protesnya "dan kamu piir aku anak anak apa disuruh pergi main gitu"
Riko hanya tersenyum tipis dengan respon kouhainya.
Di menit menit terakhir jam istirahat, yoshiko menyandarkan tubuhnya pada piano yang dimainkan riko, terlihat begitu menikmati dengan lantunan nada yang di buat oleh sang pianis.
