8 of October, 2017

Dear Luhannie,

Apakah saat ini sesuai dengan kau ucapkan kala itu. Kau berkata ingin menjalin hubungan dengan seseorang. Apakah dia?.

Ingatlah, menjalin hubungan adalah hal yang mudah, namun mempertahankan hal tersebut tidaklah mudah. Terlebih orang seperti dirimu. Jika hubungan yang seperti ini yang kau ingnkan 'dengannya', apalah daya ku yang begini ada nya.

Apa yang dapat dilihat dari diriku?. Bahkan kebahagian tak dapat kutemukan sendiri. Aku tak ingin egois saat ini tapi, adakah kau mengingat ku?. Disaat kita pertama kali bertemu?. Disaat orang-orang menganggap kita seperti saudara kembar. Ingat kah saat kita sering mengisi waktu dengan duduk bersama bersama 2 cup bubble tea dingin tapi dapat menghangatkan hati kita saat itu.

Ingatkah saat kau mencoba mengabadikan momen dengan kamera yang kau bawa saat itu?. Bahkan aku harus melindungimu kala itu, melindungimu dari keramaian yang mengkhawatirkan ku.

Ketika saling bertatap, adakah memori itu terlintas dibenakmu?. Ketika kita saling menggenggam tangan ini, masih adakah kehangatanku yang tertinggal dalam sela-sela jarimu?.

Aku takkan pernah lupa bagaimana jari-jarimu memberi usapan-usapan lembut, ketika kau memberikan senyum terbaikmu, bahkan itu yang kuharapkan selalu muncul dalam mimpiku setiap malam. Mungkin aku dapat menangis dalam mimpiku malam ini.

Kau pernah berkata kita karna kau adalah lelaki, kau harus menahan tangisanmu. Mungkin, saat ini aku telah melanggar kata-katamu saat ini.

Menangis sambil melihat setiap lembar memori wajahmu dalam kesunyian. Ketika semua terasa salah, ketika semua mulai tak bermakna dalam dunia ini, yang kulihat adalah bingkai wajahmu dalam ingatanku.

Menangis bersama deras hujan saat ini, aku tau kau ingin 'dirinya' tapi 'dia' tercipta dari petir dan kau bahkan takut dengan gerimis.

Kita berdua adalah hal yang sempurna, hanya terlalu banyak jarak diantara kita untuk melihatnya.

Jika bersamamu adalah hal yang salah, aku tak ingin menjadi benar.

Regard,

- Oh Sehun -