Chapter 1

-14:00-

Hari ini fairy tail sedang mengadakan pesta untuk guild baru mereka. Para penyihir fairy tail sedang bersenang senang ,Erza sedang sibuk menyantap cake yang sangat besar, Natsu dan Gajeel yang sedang lomba minum, Lucy yang sedang berbincang dengan Levy dan Wendy ,semua penghuni fairy tail Nampak bersenang senang.

"tch….. semua orang tampak gembira … " Gray yang sedang duduk di pojok ruangan mengamati teman temanya yang sedang bergembira, dilihatnya Lucy yang sedang ngobrol dengan Levy dan Wendy ,seperti biasa Lucy tampak cantik. 'andai saja aku bisa seperti Lucy... pasti akan mudah melupakan semua masalah gila ini !'

"oh!, ternyata Lucy punya pengagum rahasia ya..." terdengar sebuah suara di belakang Gray,tanpa dia sadari ternyata ada yang sedang mengamatinya. Gray pun mengalihkan pandangan ke sumber suara, teryata itu Mirajane, sang Barmaid Fairy Tail.

"teryata kau Mira , kau membuatku kaget"

"dari tadi aku memperhatikanmu , kau hanya asik memandangi Lucy"

"eh… bukan seperti yang kau bayangkan sih…"

"*giggle*lalu seperti apa , bukankah sudah jelas kau lagi terpesona oleh kecantikan Lucy " Mira tersenyum memberi Gray tatapan 'i-know-everything' .

'Tch.. Mira selalu saja salah paham...'

"terserah kata kau Mira , aku tidak pernah bisa berdebat denganmu" Gray yang sudah bingung mau menyangkal desakan Mira, akhirnya menyerah.

"hehehe lain kali ajak dia kencan Gray"muka Gray sedikit memerah mendengar saran Mira, menyadarinya Gray segera merubah mukanya menjadi cool seperti biasa. 'here we go poker face'

"lagi pula kenapa kau disini Mira,bukankah kau masih banyak kerjaan ? "

"well... Lisanna membantuku hari ini, jadi kesibukanku berkurang"Mira menunjuk Lisanna yang sedang berada di Bar sedang menyiapkan minuman.

" memang sih belakangan ini aku benar-benar kerepotan, Kinana masih pergi dengan Raijinshuu jadi semua harus kulakukan sendiri. untungnya Lisanna menawarkan bantuan "

"Uh.. aku iri kau punya adik sebaik itu"

"Ahahaha"

"..."

"..."

"sebenarnya... aku melihatmu sering menyindiri, apakah ada sesuatu yang terjadi sewaktu kita kembali dari Grand Magic Games?" Tanya Mira raut wajahnya Nampak khawatir

Gray yang tidak menyangka bahwa keanehan sikapnya diketahui oleh Mira nampak terkejut, bagaimanapun juga dia tidak boleh menberitahu pada anggota guild ,tidak sebelum dia memastikanya sendiri. 'Ultear.. Future Rogue.. Frosch' nama-nama itu yang terus terngiang di kepala Gray.

"bukan apa-apa Mira , kau tidak perlu khawatir. Bukankah aku memang tidak terlalu suka keramaian" Gray memberi Mira senyuman 'palsu', yang tanpa dia sadari diketahui oleh Mira. Mira memang ahli membaca Raut wajah dan perasaan seseorang.

"oh !, aku baru ingat. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan" Graypun beranjak dari tempat duduknya.

"jangan khawatirkan aku Mira , aku baik-baik saja." Gray pun memberi Mira tepukan di pundak sebelum berjalan menuju pintu meninggalkan guild.

Mira hanya menatap punggung Gray yang perlahan lenyap di kejauhan.

"Gray…"

"Mira-nee !, aku butuh batuan !" terdengar suara Lisanna yang minta bantuan, sepertinya dia mulai kerepotan menyiapkan minum terutama untuk Natsu dan Gajeel.

"iya tunggu sebentar !" Mira pun bergegas menuju bar membantu Lisanna.

-15:00-

Mira yang sedang membantu Lisanna tanpa sengaja mendengar percakapan Lucy dan Levy.

"ayolah Lu-chan , kau suka sama Gray kan?"

"a-apa yang kau katakan Levy , aku t-tidak s-"

"kenapa kau terlihat gugup sekali , hahaha ternyata memang benar kau menyukainya"

"ti-tidak!"

"tidak perlu malu Lu-chan , Gray itukan tampan dan keren cocoklah buat lu-"

"oh iya levy aku baru ingat !, hari ini aku harus membayar apartemenku , aku duluan ya~" Lucy dengan secepat kilat berlari meninggalkan guild

Levy yang melihatnya hanya bisa tersenyum.

"bukankah gray juga baru keluar, bilang saja kalau kalian mau pergi kencan !" Levy berteriak , berharap Lucy bisa mendengarkanya.

Mendengar itu mirajane Nampak tersenyum , bukan hal aneh jika Mira senang melihat temanya saling jatuh cinta,dia memang dijuluki 'matchmaker', tapi tidak seperti biasanya ada sesuatu yang aneh , yang menggangu perasaanya mendengar kata-kata Levy. 'Seharusnya aku senang , tapi ada yang aneh'

-20:00-

Mirajane baru selesai mandi , pesta di guild hari benar-benar melelahkan , semuanya meminta banyak makanan dan minuman hingga membuat Lisanna dan Mirajane kerepotan.

"Mira-nee , aku pulang !" terdengar suara Lisanna dari pintu depan.

"selamat datang Lisanna, tumben sekali baru pulang. Biasanya kamu yang paling pertama sampai dirumah"

'oh tadi aku sempat menemani Gray sebentar"

"menemani?" jawaban Lisanna membuat Mirajane agak terkejut,kemudian muncul banyak sekali bayangan yang terlintas di pikiran Mira.

"ja-jangan salah paham mira-nee, maksudku tadi aku melihat Gray sedang menangis di pinggir sungai jadi aku menemaninya" jawab Lisanna menjelaskan, dia tidak ingin kakaknya salah paham dan berfikir macam-macam tentangnya.

"menangis ?"Mira kembali terkejut mendengarnya.

"ya…. Aku mencoba bertanya apa yang membuatnya menangis… tapi dia bilang dia baik-baik saja….. faktanya dia terlihat sangat kacau "

"mungkin cintanya ditolak seseorang" jawab Mira , sebenarnya dia tahu bukan soal itu Gray menangis, sesuatu yang lebih daripada itu.

"mungkin saja , kasihan Gray. Siapapun yang menolaknya dia sudah membuat Gray benar-benar menderita" mendengar itu hati Mira merasakan sesuatu..

Perih…? ya perasaan tidak enak di hati yang membuatmu merasa ingin menangis.. itulah perih.

Apakah mendengar orang lain yang sedang menderita bisa membuatnya merasakan perih… ?

"aku mau mandi dulu, kau istirahat Mira-nee aku yakin kau lelah." Lisannapun berlari menuju kamar mandi.

Malam itu mirajane tidak bisa tidur , dia terus memikirkan tentang apa yang terjadi pada Gray, dan kenapa itu juga menganggu pikiranya.

-09:00-

Seperti biasa, pagi-pagi Mira sudah disibukkan dengan membersihkan Guild dan melayani pesanan para penyihir fairy tail yang sudah berada di Guild.

"oi Mira, beer !"

"mana minumanku !"

Mira menghela nafas , gara-gara kemarin tidak bisa tidur dia jadi kelelahan melayani pesanan mereka. dari kejauhan Lisanna melihat kakanya nampak kelelahan

"istirahatlah Mira-nee , biar aku yang melayani mereka" lisanna yang menghampiri mira khawatir akan keadaan kakaknya.

"tidak usah… aku masih bisa bekerja…"Mira masih ingin bekerja

"kau terlihat kecapekan , kau kurang istirahat Mira-nee. Lebih baik istirahatlah sebentar.. Jika kau jatuh sakit aku juga kan yang repot ?"

"aku pikir kau benar , tolong gantikan aku sebentar"

" okee serahkan padaku ! Mira-nee"

Setelah lisanna mengambil alih pekerjaan Mira, Mira mencari tempat untuk beristirahat. Dia pergi ke belakang guild dimana terdapat padang rumput dan pohon rindang , cocok untuk beristirahat. Berjalan bebentar Mira merasakan bahwa dia tidak sendiri.

"hmm bukankah itu… Erza?" Mira melihat sang titania sedang bersandar di pohon, melamun. Mira memutuskan untuk menghampirinya

"sedang banyak pikiran Erza ? " Mira mengambil tempat disamping Erza, dan duduk di sampingnya.

"huh- oh… ternyata kau Mira, sedang tidak sibuk hari ini ? "

"Lisanna mengantikankku , aku butuh sedikit istirahat"

" yah kau selalu saja sibuk, istirahat itu perlu Mira. Jangan paksakan dirimu"

"apa ada sesuatu dipikiranmu Erza ?, jarang sekali kau melamun"

Tiba-tiba saja Mira menanyakan soal apa yang Erza pikirkan, Erza sempat terdiam sejenak, tidak ada alasan untuk menyembunyikanya. Setelah cukup lama mereka berdua terdiam akhirnya Erza angkat bicara.

"aku memikirkan…. Gray…"

'Lagi-lagi Gray' mira tidak habis pikir.

"dia… berbeda"

"berbeda ?"

"belakangan ini dia tampak menjauhkan diri dari guild… itu membuat aku cemas " raut wajah Erza menunjukkan kecemasan , bagaimanapun juga Gray dan Erza sudah berteman sejak kecil.

"dulu saat aku menjauhkan diri dialah yang menghampiriku , menenangkanku , lalu membawaku kembali ke guild… tapi sekarang… aku tidak bisa membalasnya..." Suara Erza serak Mira yakin jika Erza menahan perasaanya. bagaimanapun juga Erza adalah penyihir S-class, sang titania wanita terkuat di fairy tail tidak akan membiarkan kelemahanya terlihat di depan anggota guild lain. Apalagi Mira, rival lama Erza.

"Sudah kau coba, bicara denganya?"

"berulang kali..., tapi jawabanya sama saja dia bilang dia bai-baik saja…"

"mungkin aku harus bicara denganya, siapa tau dia mau mendengarkanku"

"jika kau mau bicara dengan Gray, aku yakin yakin dia tidak ada di guild"

"kau benar dari tadi aku tidak melihatnya, aku akan coba cari ke rumahnya" Mira lalu beranjak dari tempatnya duduk

"Mira…."sebelum Mira pergi Erza mengatakan sesuatu

"jangan terlalu memaksanya ya…"

"tenang saja Erza , aku tau yang kulakukan" Mira member Erza senyuman hangat sebelum pergi meninggalkan sang titania.

Gray.. kau membuat semua orang cemas, apapun yang terjadi kau harus ceritakan semua padaku!

Bersambung…..

Chapter 1 beress , kepikiran bikin fic Gray x Mira (Terinspirasi oleh fic Mr. yang judulnya '2 years later' )hahaha ditambah harem tentunya (lucy , erza , lisanna , juvia , dan… levy? Hahaha ) Aku masih baru disini jadi jangan di Sparta ya hahahaha. See you Next Chapter ;-)

please RnR