Haloo .. Dari beberapa tahun yang lalu, saya hanyalah silent-reader. Tapi, setelah beberapa hari yang lalu, saya merasa Author dari fanfic Harvest Moon sudah banyak yang pergi T^T

Sayang sekali, padahal saya cukup (baca : sangat) tergila-gila dengan Harvest Moon :3 Saya gatal ingin membuat fanfic. Dan berakhirlah saya disini ...

Fanfic ini terinspirasi oleh fanfic "Trio Rusuh" karya Litte Yagami Osanowa. Jadi maafkan bila para readers menemukan kemiripan :'3 Saya masih nubi qq :'3

Warning : OOC (banget), konflik dimana-mana, typo menyebar, alur gaje.

Disclaimer : Harvest Moon punya Natsume, foto sampulnya pun bukan punya saya :'v


Suatu pagi di SMA Mineral Town, Phantom Skye, pangeran bintang kita, sedang melamun sendiri. Mata tajamnya menyapu seluruh ruangan. Sehingga setiap wanita yang menatapnya akan meleleh karena tatapan mautnya itu. Tiba-tiba ….

" WOY KAKEK TUA!"

Skye tau pemilik suara tadi.

" MAU APE LO, BOTAK? GAYANYA AJE PAKE BANDANA SEGALA!"

" DARI PADA ELU, RAMBUT UBANAN!"

" LAH ELU BANDANA-NYA UNGU. EMANGNYA LO JANDA? PAGI-PAGI UDAH NYARI RIBUT YE!"

" Udah deh, gue punya gossip hot nih cyin!" kata Kai, pemuda berbandana ungu, mengakhiri pertengkaran mereka yang biasanya tak berujung.

" Sejak kapan lo suka nge-gosip kayak si Popuri ama Lumina?"

" Sejak Negara Api menyerang, bray! Udah deh, diem. Gue punya info tentang maskot kita nih!"

" Si Gray? Emangnya dia kenapa?"

" Besok kan tengsgiping (thanksgiving). Dia mau nembak Claire!"

" WHAT? Ninggalin gue yang single?" Skye melonjak.

" Iya! Kita gak boleh membiarkan ini!"

" Dia boleh aja ninggalin lo yang jomblo. Lah gue?! Keren gini masih single, masa dia mau ngedahuluin gue?" Skye makin menggila.

" ABG tua sih, lo!" Kai mencibir.

" Dari pada lo, modal bandana doang!"

Akhirnya mereka adu mulut, cubit-cubitan, pukul-pukulan, smack-down, balap lari, balap karung, panjat pinang (eh, ini lagi perayaan 17 Agustus apa ya?!-_-), dan …

Krieet….

Pintu kelas terbuka, Gray, maskot 'TriIdiot" itu masuk ke dalam kelas dan duduk di tempatnya dengan tenang, tanpa menghiraukan kedua sohibnya itu babak belur dan masih bertengkar.

" Hmm … Besok 14 Spring ya.."

Ucapan itu mampu membuat Kai dan Skye menoleh. Mereka akhirnya berencana untuk memastikan sendiri pada orangnya langsung.

" Eh, maskot kita udah dateng ..," ujar Skye berbasa-basi.

" Oiya, besok tengsgiping, tjoy. Ada rencana?" tanya Kai langsung to the point.

" Iya, gue mau nembak Claire," jawab Gray singkat.

" GAK BOLEH!" serempak Skye dan Kai menggebrak meja Gray.

" KENAPA? Apa lo berdua juga suka Claire? Apa Claire gak suka gue? Apa Claire suka sama cewek? Atau jangan-jangan sebenernya Claire itu cowok? Apa BBM naik? Presiden kita Jokowi ya?" Gray malah panik sendiri.

" Weiss, Calm down, broo.. Tumben banget lo panik gini. Gue gak suka Claire kok, mana mau gue punya cewek tsundere kayak dia," kata Kai.

" Eh, tapi tumben bahasa Inggris lo bener," kata Gray salah fokus.

" Berisik lu. Mentang-mentang pinter kayak Einstein," Kai malah sewot.

" Gue sih gak peduli cewek sifanya kayak apa. Tapi bodyguard-nya Claire itu, lho.." kata Skye.

" Hmmm … Apa jangan-jangan .. lo berdua takut ditinggal jomblo sama gue?" kata Gray layaknya detektif. Kai dan Skye malah ngangguk polos. " Dasar. Cari cewek makanya!"

" Cewek di sini gak level," remeh Kai.

" Ah, bilang aja lo gak laku," ledek Skye.

" Berisik lu, Kek!" Kai udah siap-siap nyubit Skye /?

" Udeh. Pokoknya gue gak mau kayak tahun lalu. Gue gak jadi nembak Claire gara-gara kalian,"

" Lah? Emang salah kita apaa?" Tanya Kai.

*Flashback 13 Spring, tahun lalu*

" Gue mau nembak Claire," kata Gray tiba-tiba.

" Oh, jadi gini ya, sekarang …," kata Kai tiba-tiba mendramatisir.

" Sohib kita … Sekarang berani memberontak dia …," Skye malah ikut-ikutan Kai.

" Hah? Salah gue apa?" Gray malah nanya kayak gitu.

" Lo tega ninggalin kita?!" kata Skye.

" Oke Fine! Kita putus, Gray!" kata Kai berlari meninggalkan Gray yang diterpa dinginnya angin malam *eeeaa*.

" Tunggu! Aku bisa jelaskan semua ini!" Gray mengejar Kai, tak peduli seberapa dinginnya angin malam pada saat itu. Gray mengejar terus dan berhasil menggenggam lengan Kai. Mereka pun bertatapan.

" Haa! GAAAAYY!" sontak Skye teriak dan mereka berdua pun tersadar dari lamunan telenovela mereka.

" Ekhem. Gue udah lama suka ama Claire. Tapi, tahun ini gue rela gak jadi nembak dia demi kalian," perjelas Gray.

" YEEEE! Lo emang baik banget sob!" Skye dan Kai menghambur ke pelukan Gray.

" HIIIIIY~! Lepasin!"

" Gak mauuu~!"

" Maho ya lo pada! Gak nyangka gue punya temen kayak gini,"

" Tapi biar maho, lo sayang sama kita kan?"

" Eu.. Iya dong …," kata Gray sambil membalas pelukan tersebut.

*flashback end*

" Wah, nggak nyangka kita punya kenangan manis …," kata Kai sambil menitikkan air mata.

" Iya ya ..," kata Skye yang langsung lari ke pelukan dengan Kai, menghiraukan Gray yang merinding di pojokkan dari tadi.

" Apa-apaan ini?! Masa Jahiliah itu!" kata Gray sambir menyemburkan api dan terkena pantat Kai XD

" GYAAA! Gray! Jahat banget lo! Skye! Jinakkan dia!" perintah Kai sambil loncat-loncat.

" Yes, My Lord," kata Skye ala Sebastian Michaelis dari Black Butler. Akhirnya Skye membawa Gray ke kandangnya.

" Lo kalau mau ngebakar Kai jangan tanggung-tanggung dong,"

" Maap, gas nya abis. Kan bbm naik,"

" Lah lo kan kaya. Lu bisa beli IPhone6 se-truk kalau lo mau kan?"

" Iya sih .. tapi tetep aja gue gak rela bbm naik "

" Yaudah deh, sekarang lo tenang dulu ya.. sampai Tuan Kai tenang. Oke? Good Boy," kata Skye sambil mengelus Gray.

" Puuurrr~" Gray yang keenakan dielus malah tidur di pangkuannya Skye. Ini sebenernya Gray itu kucing / anjing sih?

Tiba-tiba Tuan Kai datang.

" Gimana keadaan kelinciku, Skye?"

" Oh? Ini kelinci? Gue kira mony—"

" LO KIRA GUE APAAN HAH?"

Tiba-Tiba Gray mengamuk dan seketika kandangnya hancur.

" UWAA!" Kai dan Skye menghindar dari semburan api Gray. Di saat Gray masih menjadi naga hulk, tiba-tiba Claire membuka pintu kelas 2.3 . Claire speechless.

..

.

" Wah, aku ganggu ya? Maaf yaa …," kata Claire dengan slowmotionnya menutup pintu kelas.

Gray tengsin.

Tengsin.

TENGSIN!

Tengsin abis sodara sekalian. Gray langsung mengejar gadis berambut pirang itu, gak peduli kulitnya masih berupa naga hijau. Dia langsung menarik lengan Claire.

" Hm? Oh, Hai Gray!" kata Claire sambil senyum takut-takut.

"Memalukan! Kenapa dia dateng waktu gue lagi ngamuk? Gue bodoh. BODOH!" Gray mengutuk dirinya dalam hati.

" Err… Maaf, tidak seharusnya aku bersikap seperti tadi," Gray menatap lantai dalam-dalam. Berharap topi UMA nya dapat membuatnya menyelam ke dalam tanah, sembunyi dari gadis yang ada di hadapannya.

" Lho? Kenapa harus minta maaf? Kamu kan gak salah apa-apa," Claire tertawa kecil.

" Hmm …, ngomong-ngomong ada apa ke kelasku? Jarang-jarang kamu mau ke kelasku.." Gray berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

" Oh iya, ini! Data ini harus diisi dan dikumpulkan ke TU secepatnya ya! Kamu KM kan?" katanya sambil menyodokrkan kertas.

" Eh? I-Iyaa …" kata Gray malu-malu sambil mengambil kertas dari Claire.

" KM kan, harus berwibawa. Kok temenannya sama mereka sih? Haha …" kata Claire membuka pembicaraan baru. Namun fatalnya, Gray (agak) tersinggung.

" Memangnya … Apa yang salah dengan mereka?" Tanya Gray.

" Hmm .. Gimana ya? Mereka agak konyol. Mungkin kamu harusnya temenan sama Rick atau Elliot. Mereka kutu buku kan? Pendiem, alim lagi. Atau sama Hiro? Dia-,"

" CUKUP! Gak ada yang berhak ngatur aku harus temenan sama siapa walau itu orang yang ku suka!" ucap Gray mencak-mencak.

" Eh?" semburat merah di pipi Claire mulai muncul.

" Err … Maaf," Gray cepat-cepat menutupi wajahnya dengan topi UMA dan mengambil langkah seribu untuk kembali ke kelasnya.

" Bodoh. BODOH! BODOH!" Pikir Gray sambil mengacak-acak rambutnya. Sementara Claire hanya diam, mematung.

-END CHAP 1-


Maaf kalau gak jelas T^T Masih butuh pembimbing ..

Apalagi si Skye nya .. OOC banget :v

Fanfic ini udah dibuat dari setahun yang lalu, tapi aku gak berani publish :'v

RnR please? :'D