The Glitch of Star

Suikoden Copyright Konami

Di kastil tempat tentara pembebasan Dunan yang terletak di lokasi North Window yang lama, cukup melakukan perjalanan selama setengah jam untuk mencapainya dari South Window, berkumpul 108 bintang terpilih dengan masing-masing keahliannya. Mereka semua berasal dari berbagai macam tempat. Dan yang menyatukan mereka semua adalah seorang pemuda.

"Menurutmu siapa yang paling kuat di kastil ini, Flik?"

Perbincangan terjadi di meja bar kecil antar dua orang lelaki, ditambah sebuah pedang yang dapat berbicara. Mereka duduk di atas kursi bundar tinggi dengan segelas bir tersedia di meja depan mereka. Flik, lelaki yang terlihat lebih kurus daripada lelaki disebelahnya tersebut, segera mengernyitkan keningnya mendegarkan pertanyaan temannya tersebut.

"Kukira semua pengguna True Rune."

"Haha!"

"Hei bocah, berikan aku minum juga"

Dengan sendirinya gelas berisi bir tersebut melayang ke arah pedang tersebut. Dengan wajah di depan pemisah antara bilah pedang dan gagang pedang, ia menegakkan bir tersebut tanpa kesusahan sama sekali.

"HA?! Kau juga bisa minum, pedang tua?!"

"Nah, Flik, meskipun para pengguna True Rune terlihat sangat kuat, namun True Rune semua juga terbatas. Bagaimana kalau kita sampingkan dulu mengenai True Rune?"

Ia menenggak lagi minumannya sambil terus melanjutkan perkataannya. Ia menyebutkan berbagai nama, sambil terus menenggak minuman di depannya.

"Georg, dia seorang mantan enam jenderal di Gregminster dulu saat masih dipimpin oleh Barbarossa. Mungkin dia setingkat Valeria."

"Pesmerga. Pria ini berbahaya dan aku tahu masih banyak yang ia sembunyikan dari kemampuannya itu, disamping gumaman Yubernya itu tentu saja."

Di bagian lain dari kasti, Pesmerga dengan tanggap membalikkan badannya dan menerawang keadaan di belakangnya. Dengan tatapan tajam ia tatap orang-orang yang berdiri di belakangnya. Terkejut, mereka semua lari. Pria berzirah hitam itu kembali lenyap.

"Kurasa kau akan dibunuh Pesmerga kalau kau berkata didepannya seperti itu, Viktor."

"Kalian belum tahu mengenai Luc?"

"Dia punya sesuatu yang disembunyikan." pedang itu melanjutkan perkataannya.

"Ya, aku juga sejak di peperangan di Gregminster dulu merasakan sesuatu yang agak aneh dengan dia. Kau ingat saat ia seorang diri menahan serangan rune dari bishop harmonia itu."

"... rune anginnya itu mungkin yang menyebabkan kejadian tersibaknya rok para wanita di kastil ini beberapa hari lalu." Viktor tertawa terbahak-bahak mengatakan hal tersebut.

Di bagian lain kastil, tepatnya di tempat batu bintang berdiri tegap, Luc menahan bersinnya. Ia menyebarkan pandangannya ke orang-orang di sekitarnya, memerhatikan apa ada yang mencurigakan hingga akhirnya ia fokus kembali untuk menjaga batu di belakangnya. Orang-orang di sekitarnya agak terkejut, karena sesaat setelah Luc bersin, ada angin yang cukup besar tiba-tiba berhembus.

"Oi..oi.. benarkah?" Flik berbalik memandangi ke arah pedang itu. Pandangannya agak tidak sedikit tidak percaya dengan hal yang didengarnya.

"..."