Chapter 1: Who?
Naruto – pemuda kelewat tampan hingga manis – itu memandangi sekolah bertaraf internasional didepannya dengan pandangan kagum, tentu saja karena Dia yang hanya pemuda desa biasa. Ia mendapat beasiswa untuk bersekolah di Konoha Senior High School selama dua tahun lamanya.
" Tsunade-sama, sepertinya memang tidak, ada kamar yang tersisa "
" Ada, Shizune-san "
" Eh? "
" 99's Room "
Jeda sejenak sebelum mata seorang wanita berambut pendek yang sedari tadi dipanggil 'Shizune' membelalak lebar.
" APA? A-anda gila "
Tsunade – kepala sekolah KHS {Konoha High School} mengalihkan perhatiannya menghadap sosok, pemuda yang hanya menatap polos kearahnya, ia meringis membayangkan apa yang akan terjadi nantinya.
" Naruto, apa kau mau tinggal Sendirian di asrama? " Kata Tsunade serius sambil memandang intens kearah Naruto
" E-em.. Ya?! " Kata pemuda beriris shappire itu, memangguk tidak yakin. Ia melirik kearah Shizune, sang wakil Kepala sekolah yang menatapnya khawatir dan ... kasihan? memangnya kenapa? Apa akan ada hal Buruk yang terjadi padanya jika ia tinggal Sendirian? Jangan bilang di sekolah ini ada Setan? Karena Naruto sungguh benci dengan makhluk mistis yang satu itu.
" Kamarmu berada dilantai teratas gedung A nomor 99, Ini kunci kamarmu, kuharap kau tidak mengenakan pakaian terbuka "
"Eh? H-hai " Meskipun ragu, ia tetap meggaguk dan segera menyeret koper menuju kamar barunya.
99's Room
Cklek~
" Kenapa lantai ini sepi sekali, ya? " Ia bergumam setelah menutup pinntu dibelakangnya.
" Eh? Woah.. ini.. Benar-benar kereen " shappire itu berbinar kagum saat melihat kamar barunya yang sangat wow, tidak kamar itu benar-benar luas, dengan perabotan mewah hanya saja mungkin sedikit berdebu. Naruto bahkan berpikir luas kamar itu sama dengan luas rumahnya di desa.
Sret
" Eh? " Ia menoleh ke jendela besar didepannya, matanya mengerjap saat shappire indah itu menangkap bayangan hitam yang melintas cepat di depannya.
" N-nani? " Gumamnya lirih, ia menggeleng mencoba mengenyahkan pikiran- pikiran aneh yang berseliweran di otak kecilnya. Ia mulai membereskan pakaian dan barang bawaannya yang lain.
99's Room
Lusiana
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Warning: YAOI, BL, Lemon, Typo's, OOC, Bahasa sesuka hati :v
Genre: Romance, Possesive, Crime, Mistery, dll
00 ( Author's POV
Di kamar no 99 itu terlihat sosok dengan wujud transparan berdiri di dekat ranjang. Mata merahnya yang menyala mengamati sosok laki-laki manis yang tidur dengan anggun di ranjang miliknya. Ia meneyeringai entah untuk apa sebelum merangkak keatas ranjang dan menindih laki-laki manis penghuni baru kamarnya itu. Sosok transparan itu menatap intens kearah Naruto –nama laki-laki manis itu-. Tangan pucatnya membelai leher jenjang berwarna tan yang sangat kontras dengan tangannya. Laki-laki dibawahnya mengerang merasa tidurnya terganggu, sedangkan sosok transparan diatasnya tersenyum kecil.
Sosok transparan itu menjulurkan lidahnya, menjilat pipi pemuda dibawahnya yang memiliki tiga garis halus di masing- masing pipinya. Lagi-lagi ia menyeringai dengan matanya yang berkilat.
*** Lusiana ***
Naruto menoleh ke kanan dan kekiri memastikan sekarang ia sedang berada dimana. Ia mengernyitkan dahinya saat tidak mengetahui tempat ini. Seingatnya tadi, ia berbaring di kasur kamar barunya yang lembutnya bukan main lalu tertidur -karena tidak tahan dengan kelembutan ranjangnya - , bukannya berada disini, tempat aneh yang di depannya tepat ada danau yang indah. Kemudian ia menyipitkan mata bulatnya saat melihat siluet gagah dengan rambut melawan gravitasi sedang berdiri di seberang danau. Ia mengerjab saat kaki jenjang milik sosok itu bergerak kemudian shappire-nya membulat saat tahu didepannya kini siluet itu berdiri. Naruto tidak dapat melihat wajahnya dengan jalas karena sosok itu membelakangi matahari sore, yang dapat ia lihat hanya mata merahnya yang menyala membuat ia terpana sejenak. Shappire dan merah bertemu, mereka terdiam. Sebenarnya Naruto ingin bertanya pada sosok didepannya tentang banyak hal seperti,
" Ini dimana? "
" Kau siapa? "
" Sejak kapan kau disini? "
" Kenapa kita bisa berada disini? "
Dan banyak hal lainnya, tapi entah kenapa suaranya tidak bisa keluar, hanya mulutnya yang membuka. Ia mendelik lebar saat sosok itu menjulurkan lidahnya dan memasukkannya kedalam mulutnya yang tengah terbuka lebar. Ia ingin berontak tapi entah kenapa seluruh tubuhnya kebas dan tak bisa ia gerakkan. Lidah sosok itu berputar-putar di dalam mulutnya lalu keluar masuk dengan cepat. Tangannya terangkat hendak mendorong bahu tegap si pria misterius, tetapi kemudian terjatuh dengan sendirinya. Tidak, bukan terjatuh sendiri tetapi Naruto dapat merasakan jika tangannya tadi dihempaskan oleh sesuatu berkecepatan kilat, ia tidak tahu. Matanya hanya bisa melihat mata merah didepannya yang seakan berkata " Jangan alihkan pandanganmu dariku ".
Sosok itu melepaskan ciumannya, kemudian ia membaringkan Naruto direrumputan.
" A-apa.. " suaranya terdengar lirih, ia memejamkan mata saat sosok itu menjilati lehernya. Ia ingin berkata jangan, tapi ia akan bohong jika tidak senang dengan sentuhan sosok yang kini tengah menindihnya.
Lusiana
Sosok itu mendesis tepat ditelinganya, ia mendesah tertahan saat sosok itu mengeluar masukkan miliknya yang keras di lubang analnya, ia tidak tahu apa yang terjadi tapi ia merasa senang entah karena apa. Semuanya mengalir dengan tenang seperti air, tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut mereka. Naruto juga tidak sadar kapan ia tidak lagi berpakaian. Tangannya bergerak keatas, mengalung indah di leher pria misterius yang menatapnya dengan pandangan berkilat nafsu. Ia hendak mencapai puncaknya, merasa jika sesuatu di dalam penisnya akan menyembur keluar. Ia mencengkram rambut emo pemuda diatasnya lalu mengerang keras saat cairan kental mengucur dari lubang penisnya. Sosok diatasnya pun sama, semakin mempercepat gerakan keluar masuknya lalu menengadah dengan erangan kecil yang membuat Naruto serasa ingin melayang mendengar suara berat itu.
Sosok misterius itu menjilat permukaan bibir Naruto sebelum mengulumnya dengan lembut, Naruto hanya diam meskipun dari tadi ia selalu berciuman dengan sosok diatasnya tetap saja ia masih tidak mengerti berciuman, ini pertama kalinya ia berciuman hingga melakukan seks dengan orang yang tak dikenalnya. Ia memejamkan shappire indahnya saat mengetahui fakta ia baru saja bercinta dengan orang asing, apalagi tadi ia tidak berontak sama sekali. Naruto membuka matanya kemudian terkejut saat sosok misterius tersebut terlihat dengan jelas. Mata merahnya masih sama, hidung mancung, bibir tipis, dengan rahang tajam, dan kulit pucat. Sosok didepannya tersenyum kecil yang membuat Naruto semakin membelalakkan matanya karena terpesona.
*Lusiana Love SasuNaru*
Shappire indah itu tebuka dengan perlahan, mengerjab sebelum menoleh kekanan dan kekiri dengan pandangan bingung –imut-nya.
" E-eh? " Naruto lagi-lagi dibuat bingung saat mendapati dirinya kini berada di kamar asramanya, bukan di tepi danau seperti yang ia bayangkan.
" Mim-pi? " Ia bergumam setengah tidak yakin, mimpi itu benar-benar seperti nyata. Ia kemudian beranjak dari ranjang lalu berjalan menuju lemari kaca besar disamping jendela yang tertutup. Naruto mengamati penampilannya, masih sama seperti kemarin. Tidak ada yang aneh pada dirinya.
Naruto tetap melihat cermin besar didepannya yang menampilkan seluruh badannya tanpa bergerak. Kemudian Ia terlonjak kaget dengan shappirenya yang membulat saat melihat sosok yang berada dimimpinya kini berdiri dibelakangnya sambil menyeringai menakutkan. Dengan perasaan takut dan penasaran ia menoleh kebelakang dengan gerakan patah-patah.
Kosong
Tidak- ada.
Cepat-cepat Naruto melihat kearah cermin di depannya, tapi kosong sosok misterius di mimpinya itu tidak ada. Ia tertawa kecil saat menyadari ia benar-benar bodoh. Mana mungkin sosok misterius dimimpinya tiba- tiba berdiri dibelakangnya, kan?
Naruto hanya tidak fokus, ia tidak menyadari sosok yang sekarang tengah menyandar di dinding sebelah pintu utama tengah menyeringai menakutkan menatapnya.
TBC
Mind To Review?
Haloooo, saya Author baru! Panggil apa aja boleh, panggil 'LU' aja saya udah sangat berterima kasih. Terlalu Formal? Gomen saya masih baru di fandom ini dan langsung buat Lemon wak :v Sebenernya saya udah jadi reader dan entah dapet hikmah dari mana mau buat FF abal ini. Kalo penasaran sma kelanjutannya silakan Review, Fav, dan Follow. Kalo banyak yang Review mungkin saya bisa cepet update, kalo nggak ya, saya hapus aja. Ini masih perkenalan ya.. Chapter berikutnya { kalo ada yang mau baca, bakalan saya panjangin.
Ada yang Mau berteman? #nggakada :v Nggak usah sungkan yaa, saya juga masih btuh bimbingan dari senpai-senpai. Terima Kritik, Saran, dan Flame kok, tapi jangan kasar-kasar ya minna-san :D
ARIGATO!
